Kenma Need Mom [End]✅

Oleh fadillahrezkei

31.4K 4.6K 352

Cerita tentang seorang CEO sekaligus duda beranak satu. Setelah bercerai dengan istrinya ia jadi anti dengan... Lebih Banyak

Prolog
bagian 1
bagian 2
bagian 3
bagian 4
bagian 5
bagian 6
bagian 7
bagian 8
Bagian 9
Bagian 11
bagian 12
bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Last chapter

Bagikan 10

1.1K 183 2
Oleh fadillahrezkei

Yaku buru-buru masuk ke kamar tuan CEO yang baru saja memanggil namanya, di ketahui kuroo tetsuro yang tadi izin lebih dulu masuk ke kamar karena pusing

Sekarang malah demam

Di lihat dari reaksi nya sih demam.

Mungkin laki-laki itu tidak terbiasa terkena angin malam, mengingat mereka sempat tidur di dalam tenda yang hanya beralaskan karpet kecil

Blum lagi kuroo soksoan tidak mau memakai selimut dan memberikan seutuhnya pada yaku dengan alasan ia mementingkan seorang wanita

Dan lihat siapa yang lemah di sini?

Hela nafas keluar dari mulut gadis berdurasi coklat madu itu, ia menatap laki-laki yang hendak beranjak dari kasur

"Kau mau kemana?" Cegah nya

"Ke rumah sakit, aku harus infus" Ucap kuroo

Tangan yaku mengambil termometer pengukur suhu tubuh dari mulut kuroo, sebelum keluar untuk mengecek hinata dan putra nya, yaku sempat menyuruh laki-laki ini mengemut benda tersebut

"Masih 38 derajat" Ia menatap benda itu, lagi Hela nafas keluar dari mulut nya "Reaksi mu terlalu berlebihan, aku kira demam mu sudah sampai 40 derajat"

"Apanya yang baru 38 derajat?" Sela kuroo "Apa kau tau? suhu tubuh manusia normal adalah 36,3 sampai 37,2 derajat. ini relatif konstan dan berfluktuasi dalam kisaran normal"

"Suhu tubuh ku jelas tak normal."

Yaku menatap malas pada lawan bicara nya "Sakit pun kau tak melupakan pengetahuan mu, luar biasa" Ia menaru kembali termometer di meja samping tempat tidur kuroo "Ini tak masalah, kau akan sembuh setelah tidur"

Kali ini kuroo yang menghela nafas, ia menyingkab selimut yang menutup tubuh nya lalu bersiap untuk bangun dari kasur

Namun sebelum hal itu terjadi, kembali tangan yaku mendorong pundak si laki-laki agar tetap bersandar di sana

"Aku harus kerumah sakit dan infus, dokter yaku." Tegas kuroo

"Oh ya ampun! baru 38 derajat dan kau mau infus?!" Kesabaran yaku sedikit terkuras "Tenang lah tidak perlu sampai segitunya kuroo-san."

"Tenang kau bilang? orang yang sakit harus pergi ke dokter dan infus, penyakit berat datang melalui gejala-gejala kecil" Jelas si surai hitam lagi "Aku ada rapat besok dan tidak akan menyia-nyiakan waktu."

Entah lah sebenarnya laki-laki ini terlahir dari campuran apa? sangat jelas kalo kepadanya tidak seburuk itu, yaku bingung sendiri, kuroo benar-benar ajaib, selain narsis, over protective dia juga lebay ternyata.

"Baiklah dengar dokter yaku akan memberi pembelajaran gratis." Yaku berkaca pinggang, jangan lupakan status nya sebagai seorang dokter. walaupun dia bukan dokter yang menangani pasien dengan penyakit, jantung, ginjal atau sejenisnya

Tapi dia juga pernah belajar tentang pengetahuan-pengetahuan dasar yang harus semua anak kesehatan tau.

"Demam itu salah satu respon tubuh untuk melawan penyakit, menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk menahan masuk nya bakteri"

Tangan itu beralih, ia silangkan di atas dada "Jika suhu tubuh tak melebihi 38,5 derajat tinggal gunakan cara untuk turunkan demam saja."

"Tidak perlu buru-buru, untuk minum obat antibiotik atau obat penurun demam, jika suhu tubuh terus naik melebihi 38,5 derajat dan muncul gejala penyakit lain baru pertimbangkan untuk mengunakan antibiotik dan terapi endokrin paham?" Ceramah dadakan dari mami yaku selesai

Seketika kuroo diam tanpa suara, begini lah adanya jika kedua orang berpengetahuan di satukan.

Si surau hitam memilih kembali menyelimuti dirinya dan bersandar di sandaran tempat tidur, tanpa sedikit pun niat untuk melihat gadis 24 tahun yang kini tengah ada dalam pikiran nya sendiri

Kuroo merasa kalah dari perempuan ini.

Ia baru tau ternyata yaku pintar juga.

"Kira-kira cara menurunkan demam bagaimana yah?" Tatapan tajam ia layangkan pada kuroo "Diam dan tunggu." Yaku pergi begitu saja

Terserah apa yang akan gadis itu lakukan, kuroo memilih untuk kembali berbaring dan tidur

.

.

.

Hingga sepuluh menit berlalu, tidur nya tiba-tiba terganggu akibat adanya rasa dingin yang amat sangat, menyentuh kening nya

Manik hitam kuroo terbuka, mendapatkan yaku yang tengah menempelkan satu bongkah es batu berlapisi handuk kecil di dahi nya

"Apa yang kau lakukan?" Tangan si wanita kuroo singkirkan, bukan apa-apa, ini benar-benar dingin. kalian pikir saja satu kantong plastik es batu dan hanya di lapis handuk tipis "Kau tau itu seberapa dingin?"

"Dingin apanya?"

"Saat kecil ibu ku selalu melakukan cara ini agar demam ku turun." Ia cuek saja dengan reaksi kuroo "Ayo lanjutkan"

"Tidak." Kuroo menyingkir ke sisi lain tempat tidur nya "Bawa pergi"

Yaku menatap intens

"Bawa pergi ku bilang."

"Ck. Lemah" Dengan terpaksa sang dokter kembali ke dapur untuk mencari cara lain

Namun seakan jarak dapur dan kamar amat sangat dekat, kurang dari lima menit gadis itu sudah kembali dengan satu mangkuk sup

"Bangun dan makan sup jahe" Ia mendudukkan dirinya di tepi ranjang "Ayo aaaa~

"Tunggu" Lagi-lagi kuroo menjauhkan diri "Apa sup jahe di buat dari potongan jahe?"

"Ha?"

"Bukanya sup jahe berasal dari parutan jahe?" Protes nya

Harusnya jahe di parut lalu di rebus dan jadilah sup jahe, tapi dalam mangkuk itu bongkahan jahe besar-besar nampak jelas masih utuh

Yaku memicing, tersenyum dengan penuh paksaan "Potongan jahe ataupun parutan jahe sama saja. ayo buka mulut mu."

Terpaksa kuroo membuka mulut, meminum setiap sendok air jahe yang yaku berikan pada nya, namun entah perasaan nya saja atau memang iya

Suapan itu semakin lama semakin cepat, blum sempat menelan yang di dalam mulut yaku sudah menaru satu sendok lagi di mulut kuroo

"Ukhuk Ukhuk!"

Si surai hitam terbatuk akibat tersedak

"Hahaha maaf, maaf" Bukanya ibah yaku malah tertawa melihat bagaimana lugu nya wajah laki-laki ini saat sakit "Kau terlihat seperti anak kecil"

Entah lah, sepertinya kuroo sudah mulai terbiasa dengan sifat masokis yang terpendam dalam diri wanita di depan nya, menyiksa bagai sudah jadi makanan sehari-hari

"Ayo a lagi"

"Aku bisa sendiri"

"Sstttt! diam dan buka Mulut mu."

Prankkkk

"AAA!!"

"Eh?"

"Kenma?"

Di tengah acara suap menyuap tiba-tiba teriakan kenma terdengar dari dalam kamar di mana anak itu dan hinata bermain.

Tanpa pikir panjang, baik kuroo maupun yaku langsung berlari ke sana

Mereka menghawatirkan apa yang sedang terjadi, pasalnya teriakan dari kenma terus menerus masuk ke pendengaran keduanya

"Paman! bibi!" Saat sampai di depan pintu mereka di tabrak oleh tubuh kecil hinata yang tengah berlari tergesa-gesa

"Apa yang terjadi dengan kenma?" Tanya yaku, sedangkan kuroo sudah tidak peduli ia memilih langsung mengecek putra kecil nya

Saat kuroo masuk, hal yang pertama kali ia lihat adalah kenma yang tengah meringkuk sambil menutup kedua telinganya.

Di samping meja kecil yang mana menampilkan mobil mainan berserakan

Tak lama Hinata menarik tangan yaku, lalu mengambil salah satu mobil yang ada di sana "Kenma memainkan ini" Mobil berwarna hitam itu Hinata tabrakan ke dingding berulang kali "Lalu dia berteriak"

Mendengar penjelasan dari hinata, kuroo langsung mendekap erat tubuh putra nya. melupakan fakta bahwa ia sedang demam dan kenma bisa tertular kapan saja

"Tenanglah papah di sini tidak papa oke?" Surai halus milik kenma ia usap dengan lembut "Tidak perlu mengingat nya"

"Kenma sudah aman tidak papa"

Yaku masih blum bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi, begitu pula dengan gadis kecil di samping nya yang juga terlihat bingung sekaligus takut

Lutut nya yaku tekuk, ikut mengusap lengan kenma dan berusaha untuk menenangkan nya

Ting!

Tong!

Itu suara bell rumah nya.

Jujur rasanya kuroo ingin memaki orang yang datang di saat seperti ini "Kau bisa menidurkan kenma, aku akan melihat siapa yang datang dan mengantar Hinata pulang juga"

"Demam mu?"

"Sudah tak apa"

Tanpa perlu berdebat seperti biasanya, yaku mengangguk mengambil alih tubuh mungil si kucing kecil kita, mengendong kenma dan membawanya ke tempat tidur

Mungkin setalah ini yaku akan bertanya sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu?

Kuroo pergi keluar bersama Hinata di gandengannya

"Paman apa kenma baik-baik saja?"

"Un, dia hanya terlalu lelah" Jawab kuroo seraya tersenyum kecil

"Kuroo!" Triak orang di luar

Kuroo kenal betul suara ini, mungkin orang itu sudah lelah menekan bell

Tangan kuroo membuka pintu megah masion miliknya, memperlihatkan pria berseragam yang tengah menunggu

"Membawa kabar–

"Loh? kak daichi?" Triak hinata dengan senyum lebar nya

"Astaga shoyo bagaimana kamu bisa sampai di sini?" Yang di panggil tak kalah terkejutnya

"Kau mengenal anak ini?"

"Dia keponakan ku" Jawab daichi tangan nya mengambil lengan kecil hinata "Papah dan mama mu mencari sampai ke rumah kakak, ternyata kau ada di sini"

"Kak daichi kenal om kuroo?" Bukanya menjawab Hinata malah menanyakan hal lain

"Tunggu sebentar, umur ku dengan kak daichi mu itu hanya beda beberapa bulan saja, kenapa kamu memanggilku paman?" Entah lah masalah sekecil ini saja, kuroo proteskan

"Sudah lah" Tegur daichi "Aku datang membawa kabar soal jadwal persidang istri mu."

"Mantan istri"

"Yah terserah."

"Mantan istri."

"Baiklah mantan istri mu."

















Hai gimana kabar?

Masih setia nungguin? maaf yah up nya lama hehe

Gitu aja sih semoga kalian di beri kesabaran lebih buat nungguin ni book up

Baybay ❤️

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

722 84 9
Para pahlawan memutuskan untuk memberi Himiko dan Dabi kesempatan baru, tapi sebagiannya adalah menempatkan mereka di bawah perwalian seorang mahasis...
11K 1.2K 22
Anak perempuan berambut kuning cerah dengan panjang sepinggang, memakai pakaian putih dengan sedikit bercak darah, dan tanpa memakai alas kaki. Gadis...
1M 86.4K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
2.4K 349 17
Cerita tentang para Captain Squad yang menjadi CEO muda. Juga mengisahkan mereka dalam menemukan takdir cintanya. Pertemuan pertama yang berkesan dih...