Neo City : The Game Is Called...

By jeongharuu

176K 25.2K 3K

book 2 dari Neo City: Unexpected Phenomenon Kelanjutan dari petualangan para anggota tim NCT yang memiliki ke... More

introduce
introduce(2)
Lv.00 : End to Start
Lv. 01 : Kehidupan yang Tenang(1)
Lv. 02 : Kehidupan yang tenang(2)
Lv. 03 : Kehidupan yang Tenang (3)
Lv 04. Kehidupan yang Tenang (4)
Lv.05 : Kehidupan yang Tenang (5)
Lv. 06 : Kehidupan yang tenang(6)
Lv. 07 : Terusik
LV. 08 : Terusik (2)
Lv.09 : Terusik (3)
Lv. 10 : Terusik (4)
Lv. 11 : Solusi
Lv. 12 : Solusi (2)
Lv.13 : Solusi (3)
Lv. 14 : Solusi (4)
Lv. 15 : Diskusi
Lv. 16 : Diskusi (2)
Lv. 17 : Diskusi (3)
Lv. 18 : Persiapan
Lv. 19 : Misi Dimulai
Lv.20 : Misi Dimulai (2)
Lv. 21 : Memasuki Game
Lv. 22 : Berkemah di gua kelelawar
Lv. 23 : Berkemah di Gua kelelawar (2)
Lv. 24 : Melanjutkan Perjalanan
Lv. 25 : Desa Kelahiran Kembali
Lv. 26 : Berusaha untuk Mengingat
Lv. 27 : Rencana Selanjutnya
Lv. 28 : Berusaha untuk Mengingat (2)
Lv. 29 : Berpisah
Lv. 30 : Berpisah (2)
Lv. 31 : Berpisah (3)
Lv. 32 : Berpisah(4)
Lv. 33 : Merindukanmu
Lv. 34 : Merindukanmu(2)
Sembilan Putra Dewa
Lv. 35 : Leveling (1)
Lv. 36 : Leveling (2)
Lv. 37 : Leveling (3)
Lv. 38 : leveling (4)
Lv. 39 : leveling (5)
Lv. 40 : Leveling (6)
Lv. 42 : Kerusuhan
Lv. 43 : Bertemu Kembali
Lv. 44 : The Truth
Lv. 45 : Bimbang

Lv. 41. Leveling (7)

569 113 12
By jeongharuu

/menghela nafas/ banyak banget silent reader nya ya...

________

"Siapa kau?"

Mark hanya tersenyum formal, senyum yang biasa ia tunjukkan pada orang baru. "namaku Mark Lee, assassin ras demon level 50." Ia memperkenalkan diri.

"Kenapa kau bersembunyi disana?" Tanya Hyunjin, wajahnya sudah sangat pucat. Tangannya juga memegangi bagian pinggang yang berlumuran darah.

"Hanya waspada, aku berjaga karena teman-temanku sedang tidur." Jawab Mark apa adanya. "Kalian sendiri? Apa yang dilakukan kelompok kuartet di dini hari yang dingin ini?"

"Kami melarikan diri, dari kota utama. Kau tahu? Kota Endless Abyss." Jawab yang wajahnya paling tenang. "Omong-omong namaku Bang Chan, yang terluka itu Hyunjin."

"Aku Changbin, ini Lee Know." Sahut yang berpipi tembam sembari menunjuk seorang pemuda tampan yang mengendarai kuda berwarna hitam.

"Salam kenal." Ujar Lee Know.

"Sebelum kami bercerita, bolehkah kami minta bantuan padamu? Kami janji akan membayarnya dimasa depan, tapi kami benar-benar tidak punya apa-apa sekarang. Banyak barang-barang dan item milik kami dirampas saat di kota utama." Sela Changbin kemudian, wajahnya terlihat panik bercampur khawatir.

Mark mengangkat alisnya, ia tampak berpikir sejenak lalu mengangguk pelan. "ikuti aku." Ia lalu berjalan mendahului mereka, menuju gunung bebatuan tak jauh dari tempat mereka.

"Kau tinggal di bebatuan ini?" Tanya Chan berbasa-basi.

Mark mengangguk, menggunakan skill seringan bulu miliknya untuk naik ke tempat gua peristirahatan kelompoknya. "Kami menghemat uang dan juga menghindari hal yang tidak perlu."

Dia menggunakan kata 'kami' alih-alih 'aku', itu artinya pemuda didepan mereka tidak tinggal sendirian. Keempatnya mengangguk paham.

"Teman-temanmu juga tinggal disana?" Tanya Lee Know, ia dan Changbin membantu memapah Hyunjin yang tengah terluka, sementara Chan membawa barang-barang mereka.

"Apakah kuda kami akan aman disana?" Tanya Chan agak khawatir, ia takut kendaraan mereka akan dicuri oleh orang lain saat mereka lengah.

"Tenang saja, ada banyak jebakan ditempat ini. Tidak ada yang akan berani menginjakkan kaki mereka disini apalagi sampai mencuri sesuatu, jika orang itu tidak mau mati." Jawab Mark dengan tenang. "Tapi jika mereka nekat dan beruntung mereka bisa pergi dengan XP dan HP yang tinggal sedikit, 10% mungkin? Entahlah..."

Mark tampak santai saat mengatakan hal-hal itu, seolah-olah dia hanya mengatakan 'hari ini aku berhasil melewati ujian yang sulit dengan sedikit usaha'. Yang mana membuat empat orang itu menggeleng tak habis pikir. HP dan XP yang rendah sama saja dengan sekarat, tak ada yang lebih baik dari kedua pilihan yang disebutkan Mark.

Akhirnya mereka sampai di mulut gua, ada empat orang yang tengah larut dalam mimpi mereka dan belum menyadari adanya orang tambahan di tempat mereka.

"Istirahatlah ditempat yang kalian inginkan." Ujar Mark, ia lalu mendekati Kun dan menepuk pundaknya pelan.

Yang lebih muda mengerjap, membuka matanya dan menatap Mark dengan alis mengkerut. "Mark hyung? Kenapa?"

"Apa kau masih menyimpan ramuan yang Haechan berikan tempo hari lalu?" Mark balik bertanya.

Masih dengan nyawa yang belum terkumpul seutuhnya, Kun mengangguk. Ia lalu merogoh tas penyimpanannya dan mengeluarkan sebuah botol kecil berwarna biru cyan yang bercahaya, dan tanpa menunda lagi ia menyodorkannya pada Mark. "apa kau terluka hyung?"

Mark menggeleng, ia mengambil ramuan itu dan berjalan ke sisi lain gua tempat Hyunjin tengah berbaring dan  mengobati lukanya dengan peralatan seadanya. "Ini, minumlah. HP mu berkurang banyak karena kehilangan darah akibat luka di pinggang mu, jika terus seperti itu kau akan mati dalam beberapa jam." Ia menyodorkan botol kecil tadi pada Hyunjin, yang langsung diterima oleh pemuda itu.

"Terima kasih..." Lirihnya, tanpa banyak bicara lagi ia langsung meminum ramuan itu.

Ketika cairan berwarna cyan itu masuk kedalam mulutnya, sensasi dingin dan menyegarkan Hyunjin rasakan di seluruh tubuhnya. Ia juga bisa merasakan lukanya yang mulai membaik dengan sangat cepat, pendarahannya berhenti dan dalam sekejap lukanya tertutup. Kulit di pinggangnya tampak seperti sebelumnya ketika belum terluka.

"Apakah ramuan ini mahal? Berapa harganya? Aku akan menggantinya nanti." Tanya Hyunjin setelah keadaannya lebih baik. HP nya juga naik seperempat, dan wajahnya tidak tampak pucat lagi.

Mark menggeleng pelan, "tidak perlu, ramuan itu dibuat untuk menyelamatkan nyawa. Dan kau membutuhkannya." Ia tidak mau melihat pemain mati didepannya, apalagi jika ia bisa menolong pemain tersebut.

Tujuannya dan yang lain memasuki game ini adalah untuk menolong orang-orang yang terjebak, dan sebisa mungkin meminimalisir jatuhnya korban. Walaupun terdengar mustahil, tapi setidaknya mereka bisa membantu beberapa pemain yang kebetulan bertemu dengan mereka untuk tetap hidup.

Belum lagi, para pemain itu tidak tahu mereka terjebak dalam dunia game ini dan tidak bisa bangun.

Mark mengepalkan tangannya diam-diam, ia benar-benar merasa tak berdaya sekarang. Ia hanya bisa menolong Hyunjin dan tiga lainnya, sementara ada ratusan bahkan ribuan orang lain yang juga butuh bantuannya. Sebagai seorang petugas kepolisian, ia merasa tidak berguna dan gagal dalam tugasnya.

"Hoamm...." Lucas meregangkan badannya, lalu melihat kearah kelompok Chan yang ada disisi lain gua. "Orang baru?"

"Mark, mereka siapa?" Tanya Lucas sembari menambahkan kayu bakar kedalam api. Wajahnya masih terlihat mengantuk, tapi sudah waktunya untuk bangun. Mereka harus menempuh perjalanan jauh hari ini.

"Beberapa orang yang melarikan diri dari kota utama..." Jawab Mark. "sesuatu mungkin terjadi disana." Tambahnya, ia berjalan kearah mulut gua dan duduk disana sambil memperhatikan matahari yang akan segera terbit.

Lucas lalu memandang keempat orang itu dengan penasaran, dan mendekati mereka. Lalu duduk disamping Changbin yang tengah memilah barang-barangnya.

"Aku Lucas, kau?" Tanya pemuda itu tanpa basa-basi.

"Changbin, salam kenal." Jawab pemuda berpipi gembil itu tanpa mengalihkan pandangannya dari barang-barang ditangannya.

"Apa yang terjadi pada kalian?" Tanya Lucas lagi.

"Ada kerusuhan di pusat kota, ada beberapa boss NPC yang muncul dan membuat keributan. Belum lagi para pemain yang entah bagaimana juga berubah menjadi liar dan menyerang para pemain lainnya, mereka juga membakar rumah-rumah dan penginapan yang memiliki jumlah pemain paling banyak. Lalu menjarah barang-barang milik para pemain itu." Jelas Changbin, tangannya berhenti bergerak. Matanya menatap sendu pada tangannya yang terkepal.

"Apa ada korban jiwa?" Tanya Kun yang sudah duduk didekat Lucas. "Namaku Kun omong-omong."

Changbin mengangguk sopan, "ada... Ada begitu banyak korban disana..." Suaranya tercekat, kepalan tangannya juga menjadi lebih erat. "... termasuk sahabatku.."

"Apa dia-"

"Mati." Potong Lee Know. "Awalnya kami bersama tiga orang lainnya, yaitu Hyunsuk, Byounggon, dan Youngbin. Tapi Youngbin dan Byounggon terjebak didalam penginapan tempat kami tinggal, dan tak sempat menyelamatkan diri. Sementara Hyunsuk..." Ia menatap tubuh Changbin yang mulai bergetar.

"Dia mati karena melindungiku..." Sambung Changbin dengan suara bergetar, tak lama suara isakan keluar dari bibirnya.

Lee Know segera mendekati pemuda itu dan memeluknya, berusaha memberikan kenyamanan pada Changbin yang tengah dipenuhi rasa bersalah. "Itu bukan salahmu Changbin-ah..."

Changbin menggeleng, dan meracau dalam pelukannya. Ia masih belum bisa mengikhlaskan kematian sahabatnya itu, Hyunsuk adalah sahabat masa kecilnya. Mereka tumbuh bersama, pergi ke sekolah yang sama, dan bermain game yang sama.

Dan itu, karena dirinya. Andai dirinya tidak ngotot ingin bermain Dionysius, Hyunsuk pasti masih ada disampingnya sekarang.

To be continue

_______

Aku mau namatin ini:< kasian udah setahun dianggurin hikd

Tapi aku lagi missqueen, gak punya kuota TT

Aku juga keluar dari tempat kerjaku, gajinya gak sepadan sama kerja kerasku /menghela nafas/ kalian yang masih sekolah dan ada jatah dari ortu, jangan sia-sia in yaa dunia orang dewasa tuh kejam. Kalo bisa aku pengen balik lagi jadi anak kecil, jadi orang dewasa tanggung tuh gak enak.

Oke see u

Continue Reading

You'll Also Like

6.4K 559 11
{𝐵𝑜𝐵𝑜𝑖𝐵𝑜𝑦 𝑥 𝑍𝑜𝑙𝑑𝑦𝑐𝑘 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑙𝑒) ꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚૮꒰˵•ᵜ•˵꒱ა‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷ Cerita tentang BoBoiBoy tanpa sengaja bertemu dengan seorang an...
27.9K 2.7K 13
" woi ini beneran? ga lucu woii! huaaaa bundaaa" Arkana Samudra tiba-tiba terlempar ke dunia novel yang dia baca dan menempati tubuh tokoh yang sang...
135K 11K 36
[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] "GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE. "GUE SUDAH ME...
464K 35.4K 21
NGOK Bagaimana jadi nya seorang anak polos yang harus bertransmigrasi ke tubuh seorang anak berandalan? Dia alvian deandra yang harus bertransmigrasi...