SHINBI HOUSE×READER

By AchaAcha806

258K 27.7K 2.2K

seorang gadis bernama (name) berparas cantik serta memiliki otak yang pintar. rambut bewarna surai platina ya... More

pemberitahuan
perkenalan
chapter:1
chapter:2
chapter:3
chapter:4
chapter:5
chapter:6
chapter:7
chapter:8
chapter:9
chapter:10
chapter:11
chapter:12
chapter:13
chapter:14
chapter:15
chapter:16
chapter:17
chapter:18
chapter:19
chapter:20
chapter:21
chapter:22
chapter:23
chapter:24
chapter:25
chapter:26
chapter:27
chapter:28
chapter:29
chapter:30
chapter:31
chapter:32
chapter:33
chapter:34
chapter:35
chapter:36
chapter:37
chapter:38
chapter:39
chapter:40
spesial chapter:anak?
spesial chapter:cemburu
season 3 chapter:1
season 3 chapter:2
season 3 chapter:3
season 3 chapter:4
season 3 chapter:5
season 3 chapter:6
season 3 chapter:7
season 3 chapter:8
season 3 chapter:9
season 3 chapter:10
season 3 chapter:11
season 3 chapter:12
season 3 chapter:13
season 3 chapter:14
season 3 chapter:15
season 3 chapter:16
season 3 chapter:17
season 3 chapter:18
season 3 chapter:19
season 3 chapter:20
season 3 chapter:21
seaaon 3 chapter:22
season 3 chapter:23
season 3 chapter:24
season 3 chapter:25
season 3 chapter:26
season 3 chapter:27
season 3 chapter:28
season 3 chapter:29
season 3 chapter:30
season 3 chapter:31
season 3 chapter:32
season 3 chapter:33
season 3 chapter:34
season 3 chapter:35
season 3 chapter:36
season 3 chapter:37
season 3 chapter:38
spesial chapter:panas
spesial chapter: (name) cemburu
spesial chapter:kecil
spesial chapter:leon-(name)
season 4 chapter:1
season 4 chapter:2
season 4 chapter:3
season 4 chapter:4
season 4 chapter:5
season 4 chapter:6
season 4 chapter:7
season 4 chapter:8
season 4 chapter:9
season 4 chapter:10
season 4 chapter:11
season 4 chapter:12
season 4 chapter:13
season 4 chapter:14
season 4 chapter:15
season 4 chapter:16
season 4 chapter:17
season 4 chapter:18
season 4 chapter:19
season 4 chapter:20
season 4 chapter:21
season 4 chapter:22
season 4 chapter:23
season 4 chapter:24
season 4 chapter:25
season 4 chapter:26
season 4 chapter:27
season 4 chapter:28
season 4 chapter:29
season 4 chapter:30
season 4 chapter:31
season 4 chapter:32
season 4 chapter:33
season 4 chapter:34
season 4 chpater:35
season 4 chapter:36
season 4 chapter:37
season 4 chapter:38
season 4 chapter:39
season 4 chapter:40
season 4 ova:part 2 (end)
chapter spesial: leon-(name)-ji hoon

season 4 ova:part 1

3.3K 188 22
By AchaAcha806

Pada siang hari yang cerah. disebuah hutan terlihat ada seorang gadis berambut platina panjang yang dibiarkan digerai, tengah berjalan disekitaran hutan dengan tenang.

Gadis itu bernama (name), yap ia adalah (name). Lalu kenapa ia berada disekitaran hutan?, Itu karena ia harus melaksanakan sebuah misi dari tetua haruhito. Lalu misi apa yang ia laksanakan?, misi tersebut adalah mengantarkan sebuah pesan kepada tetua AEGIS.

"KEKUATAN KARTU SAFIR!!!"

ia seketika berhenti berjalan saat mendengar suara tersebut. (Name) melihat sekitarnya yang hanya ada pohon-pohon.

"KEKUATAN SAFIR!!"

(Name) seketika berlari keasal suara seruan tersebut. Ia terus berlari dan dengan sekekali melihat-lihat kesekitarnya.

(Name) berlari kearah selatan dimana ia mendengar suara tadi. Ia berhenti berlari saat sudah berhasil menemukan suara tersebut yang dimana adalah leon dan sara dengan memakai pakaian AEGIS, mereka berdua terlihat sibuk melawan seekor makhluk aneh.

"Kekuatan kartu safir:roda api!!!"

Roda api yang sangat amat besar terlihat mengelilingi tubuh makhluk tersebut, lalu tidak lama kemudian makhluk itupun berhasil dikalahkan dengan sekali serangan oleh kekuatan kartu safir sara.

"Monster itu sangat mudah dikalahkan"ujar sara

"Lainkali makan yang banyak ya lalu setelah itu baru datang kesini dan lawan kami"lanjutnya

(Name) melompat melewati mereka berdua, lalu mendarat dengan amat sangat perlahan dihadapan mereka berdua.

"(Name)!!"raut terkejut tercetak jelas dimuka leon dan juga sara, saat melihat teman mereka tiba-tiba muncul dihadapan mereka berdua

"Halo"sapa (name) sambil tersenyum tipis

Sara tersentak dari rasa terkejutnya saat (name) menyapa mereka, sementara leon hanya diam melongo.

"Halo"sapa sara balik

Leon yang sudah tersadar dari acara terkejutnya, lantas terkejut kembali saat melihat (name) memakai baju yang menurutnya cukup ketat.

"Apa yang kau lakukan disini? Lalu apa-apaan pakaian yang kau pakai!!!"pekik leon kesal

"Ah ini adalah pakaian kelompok khas yoru no cho, memangnya kenapa?"tanya (name) bingung

"Hah kau ini seperti tidak tau saja, leon tidak ingin pria lain melirik mu tau"celetuk sara

"Hah?"(name) memiringkan kepalanya kesamping dengan raut muka bingung, sementara leon muka nya sekarang ini sudah memerah seperti kepiting rebus yang baru saja dikukus

"Apa yang kau lakukan disini?"tanya leon yang terlihat sekali mencoba mengalihkan pembicaraan

"Oh iya aku lupa astaga"(name) menepuk jidatnya dengan rasa kesal pada dirinya saat ia melupakan misinya

"Memang apa yang kau lupakan?"tanya sara penasaran

"Aku melupakan misiku seketika saat melihat kalian berdua"jawab (name)

"Misi apa?"

"Misi mengantarkan sebuah pesan dari tetua haruhito kepada tetua AEGIS, jadi apakah tetua kalian ada dimarkas?"

"Tentu saja ada, jadi ayo kami akan mengantarkan mu"ujar sara

"Tapi bagaimana dengan misi kalian?"tanya (name)

"Tenang saja kami sudah mengalahkan makhluk terakhir dan sekarang juga waktunya kami untuk kembali"jawab leon

Seketika ide jahil muncul dikepala sara saat melihat leon yang begitu percaya dirinya berbicara kepada pujaan hatinya.

"ngomong-ngomong ayo kita pergi ketempat ketempat makan yang enak"leon seketika gelagapan saat sara memeluk lengan nya

Leon melihat kearah (name) yang menatap kearah dirinya dan sara dengan amat sangat datar sekali.

"Tapi kita harus segera kembali kemarkas dan mengantarkan (name) ke tetua"ujar leon

"Kapan kita akan berkencan lagi seperti itu? Kita kan waktu itu bersenang-senang"ujar sara

Leon semakin gelagapan saat merasakan aura membunuh yang menguar begitu saja dari tubuh (name).

"Sejak kapan kita pernah berkencan?kita harus cepat kembali kemarkas"leon dengan paksa menarik tangan nya yang dipegang sara

(Name) yang melihatnya hanya diam, tidak membutuhkan beberapa lama ia pun berlalu pergi melewati mereka menuju markas AEGIS.

"(Name)!!"leon yang melihatnya dengan segera ikut berlari menyusul (name)

Sementara sara hanya terkekeh kecil melihat perilaku mereka berdua yang baginya sangat lucu sekali.

"Tunggu aku!!"sara pun berlari menyusul mereka saat kedua pasangan itu hampir tidak terlihat lagi dipenglihatan nya

.

.

.

Siang hari yang cerah telah berganti menjadi malam hari yang dipenuhi oleh bintang. Semua manusia yang ada diseluruh dunia memilih tidur untuk mengistirahatkan diri.

Tetapi tidak untuk ketiga manusia ini, mereka bertiga terlihat berjalan disekitaran hutan menuju suatu tempat.

Ketiga manusia itu, tidak lain dan tidak bukan adalah sara, leon dan (name). Mereka sudah berjalan hampir 5 jam hanya untuk menuju markas aegis.

Dan Diperjalanan mereka menuju markas AEGIS, dipenuhi dengan suara leon yang berusaha membujuk (name). Sementara sara yang melihat raut muka memelas leon berusaha menahan tawanya yang sebentar lagi akan meledak.

Mereka bertiga terus berjalan. Terlihatlah pagar markas AEGIS sudah berdiri menjulang tinggi disamping mereka. Sara, leon dan (name) yang ingin berjalan memasuki markas AEGIS harus terhenti saat mendengar suara ledakan dari dalam markas.

"Sepertinya ada yang aneh, aku merasakan energi..."ucapan (name) harus terhenti saat ledakan terjadi digerbang utama

Leon dengan segera melindungi (name), dengan cara membawa pujaan hatinya itu kedalam dekapan nya.

Asap-asap hitam mengepul keluar yang membuat sara, leon dan (name) terbatuk saat menghirup asap tersebut.

Tidak berapa lama setelah ledakan terjadi, satu orang berjalan keluar dari markas AEGIS dengan santainya diikuti dua makhluk besar dan satu pria yang terlihat berjalan dengan tangan terikat.

"Itu.."

"Ayo!!"

Sara, leon dan (name) dengan segera berlari menyusul orang-orang tersebut. Tetapi leon seketika berhenti berlari yang membuat sara dan (name) juga ikut berhenti. Pandangan leon terkunci kearah pria yang tangan nya terikat.

Orang-orang tersebut seketika menghilang saat berjalan memasuki hutan dikegelapan malam hari ini.

"Bagaimana ini bisa terjadi?"gumam (name)

"Tadi itu..."keringat dingin dengan perlahan turun dari wajah leon yang tegang

.

.

.

Sara, leon dan (name) dengan segera berlari memasuki mafkas AEGIS. Disekeliling markas AEGIS terlihat banyak sekali kekacauan disana-sini.

Didalam markas AEGIS Banyak sekali pasukan AEGIS yang tergeletak dalam keadaan terluka ditubuh mereka.

Mereka bertiga dengan perlahan berjalan menghampiri tetua AEGIS yang duduk disekitaran pasukan AEGIS.

"apa yang terjadi disini guru?"tanya leon

tetua AEGIS melirik mereka bertiga yanh berdiri dibelakangnya, "Salah satu dari mereka adalah anggota AEGIS"ucapnya

"Ini.."(name) menjulurkan sebuah gulungan yang berisikan pesan dari tetua haruhito, kepada tetua AEGIS

"terima kasih telah mengantarkannya"tetua AEGIS mengambil gulungan surat tersebut, lalu membacanya

"Tapi guru, siapakah diantara mereka yang merupakan anggota dari kita?"tanya sara

Tetua AEGIS menghela nafasnya saat mendapatkan pertanyaan dari sara, ia pun menggulung kembali gulungan surat yang ada ditangan nya.

"Jika kalian bertanya-tanya hanya untuk menghentikan mereka, kalian tidak boleh mengejar mereka, ingatlah itu"tetua AEGIS dengan perlahan bangkit berdiri dan berlalu pergi

"Tapi mengapa?"tanya (name) yang hanya dihiraukan oleh tetua AEGIS

"Pada akhirnya kita semua akan jatuh pada pemilik kita, begitu juga dengan kau leon"batin tetua AEGIS

.

.

.

Malam hari yang dipenuhi oleh bintang telah digantikan menjadi siang hari yang sangat cerah. Semua umat manusia yang hidup dipermukaan bumi  mengistirahatkan tubuh mereka dari pekerjaan.

Termasuk ketiga orang ini, yang tidak lain dan tidak bukan adalah hari, kanglim dan doori.

Hari dan kanglim harus menunda kepulangan mereka kerumah saat doori tiba-tiba saja merengek ingin sesuatu kepada hari.

"Kakak, ayolah jangan menolak permintaan ku!"rengek doori

"Sebenarnya apa yang kau mau, keripik?"tanya hari

"Bukan, tapi tteok-bokki crab kimsun tear meat"jawab doori sambil tersenyum lebar

"Apa, jadi itu yang kau mau?"tanya hari sambil berkacak pinggang

"Tteok-bokki memiliki banyak karbohidrat, protein, dan vitamin semuanya lengkap, bukankah ini cemilan sempurna?"

"Berhenti meminta hal-hal yang susah"

"Tidak, aku mau itu sekarang juga"rengek doori

Hari menghela nafasnya lelah, "Iya baiklah, ayo kita pergi sekarang"

"Yeayy!"

Hari berjalan lebih dahulu diikuti doori dibelakangnya dan disusul kanglim dibelakang mereka berdua.

Disamping sebuah toko, ada sesosok goblin yang tidak lain dan tidak bukan adalah shinbi.

Shinbi seketika geram saat mereka hendak memakan tteok-bokki tanpa mengajak nya sama sekali.

"Mereka mau makan tapi tidak mengajakku, apapun itu aku harus pergi"ucapnya

"Apapun itu aku akan pergi makan bersama mereka"lanjutnya

Dengan kakinya yang mungil, shinbi pun berlari mengikuti mereka bertiga ke sebuah tempat makan yang menyediakan tteok-bokki.

Kanglim yang merasakan ada seseorang yang mengikuti mereka, lantas melirik kebelakang.

Shinbi dengan cepat bersembunyi dibalik dinding toko saat kanglim melirik kebelakang.

"Hari masuklah dulu bersama doori"ujar kanglim

"Kenapa kita tidak pergi bersama?"tanya hari

"Aku ada urusan sebentar jadi masuklah duluan"jawab kanglim

"Iya baiklah"hari berjalan, menyusul doori yang sudah terlebih dahulu berjalan memasuki tempat makan yang menyediakan tteok-bokki

Kanglim melihat kesamping kanan nya yang dimana ada sebuah gang, dan disana berdirilah sesosok pria dewasa dengan memakai jubah.

"Meskipun saya tidak menahan jalanmu, tapi kau sudah menyadarinya"ucap pria tersebut

Kanglim berjalan dengan perlahan mendekati pria dewasa itu"Ungkapkan siapa dirimu"ucapnya

Pria dewasa itu dengan perlahan melepaskan kupluk jubahnya, dan terlihatlah wajahnya yang sudah tua.

"Anda!!"

Shinbi yang tadinya mengikuti hari dan doori lebih memilih mengikuti kanglim masuk kedalam gang. Shinbi pun bersembunyi dibalik tong sampah di gang itu, mengintip kanglim dan tetua AEGIS.

"Ada apa dengan kanglim dan tetua AEGIS?"gumamnya

.

.

.

"Vampir R?"raut muka kanglim terlihat kebingungan, setelah mendengar cerita dari tetua AEGIS

"Dia adalah anggota dari kami yang berubah menjadi vampir dan dipenjara oleh AEGIS"ucap tetua AEGIS

"Ini akan menjadi bahaya karena dia telah dibawa oleh para pengkhianat vampir itu, maka dari itu kami membutuhkan bantuanmu "lanjutnya

"Tapi sebelum itu ada yang ingin tanyakan kepada anda? ada banyak pengusir makhluk yang kuat di AEGIS tapi mengapa harus saya yang melawan nya?"tanya kanglim

"Karna ada rahasia yang sangat berbahaya dibalik itu"jawab tetua aegis

"Sekarang saya tahu alasan mereka begitu, saya akan menerima permintaan anda"tegas kanglim

"Dulu dia benar-benar banyak belajar dan dia sekarang hanya membutuhkan darah saja, jadi mulailah penyelidikan nya secara diam-diam"

"Baik"

"Aku pernah berfikir untuk bisa menyembuhkan nya...tapi itu tampaknya mustahil"

"Dan kau yang disana keluarlah"titah tetua aegis

Shinbi seketika tersentak dari tempat persembunyiannya, ia dengan perlahan keluar dari tempat persembunyian nya itu.

"Bukan maksudku untuk menguping, aku hanya tidak sengaja mendengarnya"shinbi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

.

.

.

Siang hari yang cerah. Disuatu bandara pesawat, terlihat ramai sekali dengan orang-orang yang berlalu-lalang termasuk seorang anak laki-laki yang terlihat melihat sekelilingnya.

"Aku harus menyelidikinya"gumamnya

Anak laki-laki itu adalah leon, Yap dia adalah leon. Sebenarnya Semenjak terjadinya penyerangan terhadap markas AEGIS, leon menjadi gelisah dan karna itulah ia memutuskan menyelidiki sesuatu.

Leon yang berbalik secara tiba-tiba, secara tidak sengaja menabrak seseorang yang berdiri dibelakangnya.

"Kya!"seseorang itu seketika terjatuh

"Aku benar-benar minta maaf, apakah kau baik-baik saja?"leon mengulurkan tangan nya untuk membantu seseorang itu berdiri

Saat leon melihat wajah orang itu, seketika ia langsung terkejut, "(name)!"

"Halo leon"sapanya sambil tersenyum tipis

"Kau..."ucapan leon terhenti saat seseorang meneriakkan nama (name)

"(Name)!!"mereka berdua melihat keasal suara, yang ternyata itu adalah sara

Sara dengan segera berlari menghampiri (name), lalu dengan sigap membantunya berdiri dari acara jatuhnya.

"Kenapa kalian ada disini?"tanya leon

"Aku mengajak sara untuk menyusul mu, itu karena Sejak kejadian itu wajah mu berubah aku jadi mengkhawatirkanmu"ucap (name)

"Berhentilah mengkhawatirkanku! Bagaimana kalau sesuatu terjadi padamu!"leon berucap dengan menaikkan nada suaranya yang membuat (name) dan sara tersentak

"Seharusnya (name) mengatakan aku yang mengajaknya untuk menyusul leon, bukan nya mengatakan dia yang mengajakku"batin sara cemas

"Aku sedang berbicara tentang vampir yang menyerang markas AEGIS saat itu lalu bagaimana bisa aku membiarkanmu pergi dengan situasi saat ini"ujar (name)

"Sudah cukup, karena itulah aku ingin menyelidiki ini dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi jadi tinggalkan aku sendiri karena ini berbahaya"leon mengalihkan pandangan nya dari (name)

"Aku tidak bisa membiarkan mu melakukan semua ini sendiri, aku juga ingin membantumu walaupun itu berbahaya"(name) berucap dengan menaikkan satu oktaf suaranya

Leon berbalik membelakangi mereka berdua, ia melirik kearah (name) dari balik bahunya, "Aku tidak membutuhkan bantuanmu, aku akan mengurus semuanya sendiri" ucapnya

Deg

Tubuh (name) seketika membeku saat melihat lirikan leon yang begitu dingin mengarah padanya.

Mata sebiru lautan itu mengecil dengan tubuh bergetar. Leon yang melihatnya hanya acuh dan lebih memilih kembali melanjutkan jalannya.

"Leon"gumamnya

Sara yang menyaksikan kejadian itu hanya diam membeku, sebenarnya ia juga terkejut saat melihat sikap leon yang begitu kurang ajar kepada (name).

(Name) menggigit bibir bawahnya untuk menahan suara tangis yang sebentar lagi keluar. "Hiks.."

Setitik air mata jatuh dari matanya, dan tidak lama air matanya yang lain juga ikut berlomba-lomba jatuh dari matanya.

.

.

.

Siang hari yang cerah, terlihat tergantikan oleh malam hari yang dipenuhi oleh bintang. Semua orang yang kelelahan pun tertidur diatas kasur nyaman mereka.

Tetapi tidak untuk satu makhluk ini, ia terlihat sedang berdiri disebalik kaca jendela rumah sakit.

Makhluk itu terlihat mengintai sekotak kantong darah yang dibiarkan tergeletak di ruang tunggu.

Ia menjilat mulutnya saat air liurnya menetes, ketika mencium aroma darah.

Makhluk itu dengan mudahnya memecahkan kaca jendela rumah sakit dengan menggunakan tangannya, lalu ia pun masuk kedalam ruang tunggu dan menggambil kotak berisikan darah tersebut.

Dengan segera makhluk itu pergi dari dalam ruang tunggu dengan membawa sekotak darah.

Makhluk itu terus berlari digang yang diterangi oleh lampu jalanan. tetapi saat ia berbelok ke kanan, tiba-tiba saja ia diserang yang mengakibatkan nya terlempar.

"Kau datang hanya untuk mencuri sekantong darah"ucap kanglim. Ya kanglimlah yang melakukan penyerangan terhadap makhluk itu

Makhluk itu berbalik ingin pergi dari hadapan kanglim, tetapi tiba-tiba saja seseosok goblin muncuk dibelakangnya.

"Kau tidak bisa lolos"ujar shinbi
Shinbi pun mulai menggunakan kekuatan nya untuk menahan makhluk itu pergi kemana saja.

Shinbi melangkah mendekati makhluk yang terikat itu, "sekarang kau tidak bisa kabur dari itu, karena tidak akan ada yang bisa lolos dari kekuatan shinbi"ucapnya

"Tampaknya kau memang diciptakan oleh pengkhianat itu, berarti kau tau tentang vampir R"lanjutnya

Makhluk itu terus memberontak yang mengakibatkan nya berhasil melepaskan ikatan sihir milik shinbi. Makhluk itu membuka mulutnya dan siap melayangkan serangan kepada shinbi.

Tetapi sebelum shinbi terkena serangan itu, kanglim dengan cepat membawa shinbi dalam gendongan nya dan membawa nya menjauhi makhluk itu.

Kanglim melihat kebelakangnya yang dimana berdiri sesosok pria diantara sekumpulan makhluk-makhluk.

"Sungguh malang, sepertinya kalian ingin menjebak kami tapi malahan kalian yang dijebak"ucap pria tersebut

"Intinya jebakan dalam jebakan"lanjutnya

"Kau barlow?"kanglim dengan perlahan menurunkan shinbi dari gendongan nya kebawah

"Baiklah ini adalah cara kami menyapa kalian"ucap pria tersebut yang memiliki nama barlow

"Sapa mereka dengan serangan"makhluk-makhluk itu berlari mendekati kanglim dan shinbi

Saat kanglim ingin menyerang semua makhluk itu, tiba-tiba saja ada sebuah serangan yang menyerang semua makhluk tersebut.

Kanglim jatuh terduduk bersama shinbi untuk menghindari semua serangan tersebut.
"Ian!"seru shinbi

Terlihat ian berdiri diantara makhluk-makhluk itu dengan amarah yang besar didadanya

"Kau...!"barlow seketika terkejut saat ian tiba-tiba saja datang dihadapan nya

"Beraninya kau mengubah orang-orang yang ada ditempat ku menjadi monster!"mata merah ian memandang tajam barlow

Ian melompat dan siap melayangkan sebuah pukulan kepada barlow, tetapi tiba-tiba saja ada seseorang yang mencegah pukulan nya.

Mata kuning dari seseorang itu berpandangan dengan mata merah ian yang terlihat terkejut.

Seseorang itu adalah seorang pria. Pria itu melayangkan pukulan nya kearah ian, yang membuat raja pemburu itu terlempar.

"Siapa kau?"tanya ian

"Bangun dan pergi sekarang!!"titah barlow

Semua makhluk-makhluk yang tadinya dikalahkan oleh ian, mulai bangkit berdiri.

Salah satu dari makhluk itu meminum sesuatu, dan tidak lama kemudian ledakan pun terjadi.

Debu-debu tebal bertebangan kesana kemari yang membuat ian, kanglim dan shinbi tidak bisa melihat apapun. Debu tebal itu dengan perlahan-lahan menghilang yang membuat mereka bertiga bisa melihat.

Mereka bertiga agak sedikit terkejut saat melihat barlow, dan pria berambut paniang serta makhluk-makhluk itu telah menghilang dari hadapan mereka.

"Sial mereka berhasil lolos"decak ian

"Sudah kuduga ian"

Ian berbalik melihat kearah kanglim dan shinbi yang berdiri dibelakangnya, "sedang apa kalian disini?"tanyanya

"Kau yang muncul juga sedang apa disini, dan juga bagaimana ini bisa terjadi?"tanya shinbi

"Apa kau datang ingin menangkap mereka?"tanya kanglim

"Itu benar"ucap ian

"dia adalah yoahim dan anak buahnya sang pemberontak kerajaan, seperti yang kau tahu yoahim dan barlow menyerangku untuk berkuasa dikerajaan"

"Tetapi untungnya aku mendapatkan  cara untuk mengalahkan yoahim tapi dia mengatakan padaku jika dia akan balas dendam padaku"

"Dan ternyata dia masih hidup, dia kembali untuk membalaskan dendamnya kepadaku dan mengambil alih kerajaan vampir"

"Aku harus menangkap mereka karena mereka menculik orang-orang yang tidak bersalah dan melakukan eksperimen kejam"

"Apakah mereka sudah banyak mengubah vampir?"tanya shinbi yang dibalas anggukan ian

"Tapi saat ini yang harus diwaspadai adalah sang vampir R"ucap kanglim

"Vampir R? Apakah dia tadi orang yang baru saja menghentikanku?"tanya ian

"Iya sepertinya begitu, kita masih belum tahu, tapi menurut cerita yang diceritakan pemimpin AEGIS seperti itu"ujar kanglim

"Pembasmi makhluk AEGIS? Dan apakah yang menjadi vampir merupakan anggota dari mereka?!"tanya ian

"Tetapi mengapa mereka menggabungkan antara sebuah cahaya dan kegelapan, jadi?!"ucap kanglim

"Jika kekuatan itu bergabung dan mereka bekerja sama maka terjadi kekacauan yang besar"lanjut ian

"Baiklah maupun didunia manusia maupun dikerajaan vampir, bukankah mereka ingin menghancurkan keduanya?"tanya shinbi

"Hm"dehem ian dan kanglim sebagai jawaban

"Sudah diputuskan bahwa kita adalah kombinasi tim yang hebat"sorak shinbi

.

.

.

Dimalam hari yang sunyi, leon terlihat berjalan di sekitaran hutan dengan memakai baju AEGISnya.

Ia berjalan sambil menunduk, memikirkan tentang perilakunya tadi kepada (name) yang sangat berlebihan, bahkan ia sudah membuat gadis itu menangis.

Ia berhenti berjalan saat sudah tiba ditujuan nya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah rumah kayu yang masih terlihat kokoh.

Ia dengan perlahan membuka pintu rumah kayu itu, lalu berjalan masuk kedalam. Leon berjalan mendekati meja makan, seketika ia tersenyum tipis saat mengingat kenangannya dimeja makan itu.

Senyuman yang terpatri dibibirnya seketika menghilang saat ia merasakan aura keberadaan seseorang yang sangat kuat.

Leon berbalik melihat kebelakangnya yang dimana ada seorang pria berjalan keluar dari dalam kamar.

Pria itu secara tiba-tiba menindih tubuh leon dan ingin meminum darah leon. Leon yang merasakan pria itu sebentar lagi akan meminum darahnya dengan segera menahan kepala pria itu.

"Sadarlah ini aku leon! Apakah kau ingin menghisap darahku?"

"Kenapa kau bisa menjadi seperti ini dan menyerangku.."

"Wahai roh petir, dengan kekuatan listrik sambarlah musuhku!!!"

Pria itu seketika mengerang kesakitan saat disengat listrik.

"Lepaskan leon sekarang juga!"

(Name) terlihat memakai baju kelompoknya mengambil siap siaga untuk menyerang pria itu, sementara sara hanya berdiri diam dibelakangnya dengan nafas terengah-engah sehabis berlari mengikuti (name)

Leon dengan segera berdiri dihadapan pria itu untuk melindunginya.

"Jangan (name)..dia"

"Leon dibelakangmu"seru (name)

Belum sempat leon melihat kebelakangnya, pria itu sudah terlebih dahulu melemparnya ke dinding.

"Berani-beraninya kau..."listrik-listrik dengan berkekuatan tinggi seketika mengalir ditelapak tangan (name)

"Saat kau melihat kekuatan listrik, kau harus menghindarinya dan kembali"pria itu yang tadinya ingin menyerang (name) seketika berhenti saat mengingat perkataan barlow

Pria itu dengan sangat cepat berlari melewati (name) dan sara, lalu menembus kaca jendela rumah kayu itu dan pergi menjauh dari sana.

"Tunggu.."cegah leon

"Jangan kabur!!!"seru sara dan (name) bersamaan

"Jangan (name)!!"(name) yang tadinya ingin mengejar pria itu, mengurungkan niatnya dan lebih memilih menghampiri leon, diikuti sara yang berjalan dibelakangnya

"Kau tidak apa-apa?"tanya (name) khawatir

"Kau harus mengendalikan emosimu, untung kau tidak apa-apa"leon dengan perlahan duduk diatas meja kecil yang berada didekatnya

Sara yang melihat perdebatan mereka hanya diam. Itu karena jika ia ikut campur pasti akan bertambah runyam saja, jadi ia lebih memilih mereka menyelesaikan masalah mereka dengan berbicara baik-baik.

"Aku khawatir kepadamu dan berfikir kenapa kau pergi ketempat ini"(name) mengalihkan pandangan nya dari leon

"Tapi...(name)"leon dengan perlahan bamgkit berdiri dari duduknya

"Aku sangat mengkhawatirkanmu, tidakkah aku berfikir kau baik-baik saja"(name) kembali melihat kearah leon

"Apalagi ada seorang vampir yang berkeliaran disini"lanjutnya

"Masalahnya vampir itu adalah guruku"ujar leon

"G-guru?"raut terkejut tercetak dengan jelas diwajah (name) dan sara

"Ada ramalan dari AEGIS saat waktu yang lama ketika itu ditulis, seorang anak bermata biru dengan sisi kegelapan akan lahir"

"Dan ketika anak itu tumbuh kekuatan nya akan berbahaya, saat itulah AEGIS mengatakan bahwa sisi kegelapan anak itu sangat berbahaya"

"Mungkinkah..."

"Iya anak itu adalah aku, aku telah diberi kekuatan itu sejak aku lahir"

.

.

.

Leon kecil terlihat sibuk menggambar tanah secara abstrak dengan tangan nya sendiri. Dimuka nya terlihat sekali bahwa ia kesepian.

"Hei kau mau bermain bola bersama kami?"

Leon mendongak, dimana bisa ia lihat ada seorang anak seumuran nya mengajak dirinya untuk bermain.

"Bermainlah bersama kami karena pemainnya kurang satu"

Leon yang mendengar ajakan nya bermain hanya diam, bahkan tersenyum pun tidak.

"Hei kau dengarkan aku!"

Salah satu dari teman anak laki-laki itu terlihat sekali tidak suka dengan leon.

"Apa?"

"Jangan ajak dia, karna dia anak kerasukan makhluk, jadi ibuku melarang berteman dengan nya"

"Oh baiklah"

"Sekarang ayo kita main!"

Leon hanya diam melihat ketiga anak itu bermain sepak bola.

"Dan ada pengusri makhluk dari AEGIS yang datang mengawasiku, dan dia adalah guruku, ruman"

Terlihat dibalik pohon, ada seorang pria yang mengawasi keadaan leon.

Bola yang dimainkan ketiga anak itu, menggelinding kearah leon yang terlihat sibuk menggambar tanah secara abstrak.

"Hei bisakah kau berikan bola itu?"

Leon dengan perlahan berdiri dari jongkoknya, lalu ia pun menendang bola itu dengan perlahan kearah ketiga anak tersebut.

Saat salah satu anak hendak mengambil bolanya  tiba-tiba saja bola itu mengempis dengan sendirinya.

"Apa ini! Kau merusak bola ku... Apakah kau sengaja melakukannya?"

"A-aku t-tidak..."

"Ternyata ibuku benar, jangan dekat-dekat denganmu, karena ada makhluk didalam dirimu dan kau hanyalah anak yang tidak berguna dasar monster!!!"

Mata leon yang awalnya bewarna biru mulai berubah menjadi ungu, tubuhnya bahkan juga ikut terlihat terselimuti aura keunguan.

"Hei kau monster?!!"

karena kemarahan mulai menguasai dirinya, leon pun mengangkat tubuh anak yang telah mengejeknya dengan kekuatannya.

Anak-anak yang lain mulai berlari pergi karena ketakutan.

"Turunkan aku!!!"anak itu memberontak ingin segera dilepaskan

Tiba-tiba saja ada seorang pria yang mengambil anak itu dan membawanya turun.

Leon yang melihatnya hanya bisa terkejut, dan aura disekitarnya pun menghilang.

"Apa ada yang terluka?"pria tersebut terlihat mengusap kepala anak itu

"Tidak, tapi apa kau melihatnya, dia kerasukan makhluk dan menyerangku"anak itu menunjuk kearah leon

"Dia tidak bermaksud menyakitimu, anak itu hanya marah karena dirinya dipanggil monster"jelas pria itu sambil tersenyum

.

.

.

"Dan saat itu guru datang atas perintah AEGIS"

Sara, leon dan (name) terlihat duduk di sofa yang ada dirumah tersebut. (Name) dan sara terlihat dengan serius mendengarkan cerita masa lalu leon.

"Alih-alih menyingkirkanku, dia malah membawaku ketempat yang tidak diketahui siapapun"

"Membawamu?"

.

.

.

"Kamu akan tinggal disini bersama ku mulai hari ini, jadilah anak baik"titah pria itu kepada leon

Pria itu membawa leon ketempat tinggal yang berupa rumah kayu yang sangat terlihat kokoh.

Mereka berdua saat ini terlihat berdiri disekitaran halaman rumah kayu tersebut.

"Paman, apakah kau mau mengajariku mengendalikan kekuatan ini?"tanya leon

"Iya, kau sangat kuat sehingga aku bahkan tidak bisa menanganinya dengan benar"ucap pria itu

"Jadi aku akan melatihmu agar bisa menanganinya dengan baik"lanjutnya

"Tangkap!"leon dengan tanggap menangkap bola yang terlempar kearahnya

"Ayo kita mulai latihannya, memasukkan bolanya kegawang"dibelakang pria itu, terlihat ada sebuah gawang kecil

"Haruskah aku mulai berlatih sekarang?"tanya leon

"Tentu, jadi ayo kita mulai"

Leon meletakkan bola itu kebawah, lalu mengambil ancang-ancang ingin menendangnya. Dan tidak lama kemudian ia pun menendang bola itu dengan kekuatan yang ada didalam dirinya.

Pria itu terlihat menahan bola hasil tendangan leon dengan hanya satu tangan nya saja.

"Tanganku..kau benar-benar hebat"pria itu terlihat memegangi tangan kanannya yang sakit akibat menahan bola tendangan leon tadi

"Kau kenapa bisa menahan tendanganku!!"

"Kekuatan ini adalah kekuatan berbahaya dan gelap yang dapat melukai siapa saja"pria itu berjalan mendekati leon

"Tapi bagiku ada kekuatan lain yang bisa mengendalikannya"lanjutnya

"Kekuatan lain?"

"Iya, kita pasti menemukan nya bersama"pria itu berjongkok dihadapan leon

Mereka berdua pun kembali bermain bola bersama-sama. Sampai dimana leon bisa menendang bola itu hanya dengan tenaga manusia biasa.

"Guru berkata bahwa aku dapat mengendalikan nya dan dia mengajariku cara mengendalikan kekuatan itu"

Pria itu memberikan leon sebuah kartu safir. Sesaat leon menerima nya kartu itu pun mengeluarkan aura bewarna ungu yang membuat pria itu dengan segera menyalurkan kekuatan nya ke kartu yang ada ditangan leon.

Seketika kartu yang ada ditangan leon pun berubah aura menjadi warna biru.

"Dan dia juga mengajarkanku kartu safir, semua itu berkatnya yang membuat ku bisa menguasainya"

"Itu semua berkat guru"

Karena leon merasa lapar, pria itu pun memutuskan membuatkan anak didiknya makanan.

"Nah ayo makan"

Tetapi saat disajikan dimeja makan, seketika nafsu makan leon menghilang saat melihat hasil masakan gurunya itu.

Diatas meja tersaji sebuah roti gosong dengan telur yang agak mentah.

.

.

.

Didalam kamar, leon terlihat duduk dimeja belajar, ia sedang asik menggambar dengan krayon yang ada dimeja belajar.

Tidak berapa lama kemudian gurunya pun berjalan memasuki kamar dengan membawa piring berisikan makanan.

"Um apa yang kau gambar?"tanya gurunya

Gurunya dengan perlahan meletakkan piring yang ia bawa keatas meja belajar leon.

"Hanya malam yang gelap"jawab leon

"Malam yang gelap kan lebih baik jika diterangi bintang"gurunya menambahkan bintang-bintang pada gambaran leon

"Dan dengan begitu malam nya akan bersinar dan bagus jika diterangi bintang, benar kan? Itu terlihat bagus"

Leon seketika tersenyum melihat hasil gambaran nya.

.

.

.

Leon dan gurunya terlihat bersantai diatas sebuah batu besar yang terletak dihalaman rumah.

Leon memandangi kartu safir yang ada ditangan nya dengan amat serius. Sampai pada akhirnya, ia pun menghela nafasnya.

"Tak perlu gugup, rasakan cahaya mataharinya, kau hanya perlu merasakan nya jangan terburu-buru" gurunya terlihat memejamkan matanya, menikmati sinar matahari yang menyinari dirinya

Leon pun ikut memejamkan matanya mengikuti sang guru untuk menikmati cahaya matahari.

"Hingga menjadi kekuatan yang benar-benar datang dari hati"

.

.

.

"Aku menganggapnya guruku dan juga ayahku"ucap leon

"Itu semua dia yang telah mengajariku"lanjutnya sambil tersenyum

"Tapi 5 tahun lalu tiba-tiba saja guru menghilang dan belum lama ini dia kembali muncul sebagai vampir"

"Kenapa itu terjadi pada gurumu?"tanya (name)

Leon merogoh saku bajunya dan mengeluarkan kartu safirnya, "entah apa penyebab yang terjadi padanya"ucapnya

Leon memunculkan sebuah mata dari kekuatan kartu safir nya dihadapan mereka, dimata itu memperlihatkan gurunya yang sedang berlari seperti dikejar sesuatu.

"Mungkin dia telah dimanfaatkan orang yang telah mengubahnya"lanjutnya

To be continue

Continue Reading

You'll Also Like

889K 87.8K 56
Zayden Vincenzo remaja berumur 19 tahun, seorang pembunuh bayaran yang mati karena di tabrak oleh sebuah truk untuk menyelamatkan seorang anak kecil...
5.1K 510 27
ⵌ「 𝚝𝚒𝚖𝚗𝚊𝚜 𝚏𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌𝚝𝚒𝚘𝚗! 」 Hujan asam itu meluruhkan seluruh kehidupan, yang disisakan hanyalah kota mati. Beberapa survivor...
2.9K 500 10
Bermula dari TTM yang menemukan benda bulat aneh dan dengan bodohnya mereka bawa pulang untuk ditunjukkan pada saudara-saudaranya, berlanjut Solar ya...
2.3M 44K 61
Dasep keturunan keluarga tukang pijat yang mewarisi kemampuan pijat dari leluhurnya, berkelana ke kota justru jatuh menjadi pemijat ++ kelas atas yan...