unexpected sin ; lee heeseung

By heenoott

560K 34.3K 12.8K

[END] "kita pacaran diem-diem aja ya." - heeseung lee. ⛔️disclaimer⛔️ : ✔NON BAKU ✔️mature content ✔️18+ 🚫NO... More

cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29*
30*
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
cookies 01
cookies 03
bincang
other works
unexpected sin dump

cookies 02

4.5K 350 117
By heenoott

heeseung tersungkur lagi setelah kesekian kali tinjuan yang dilayangkan oleh jay. heeseung sudah tidak berdaya dengan badan yang ringkih, luka dan lebam dimana-mana. heeseung tidak melawan sama sekali saat di eksekusi oleh kedua sahabatnya sepulang sekolah.

jay dan sunghoon.

sunghoon bertumpu dengan sebelah lututnya kemudian mengangkat wajah heeseung yang tertunduk. sorot mata heeseung nampak pasrah.

"lo gila? gadis udah di bully habis-habisan dan lo putusin gitu aja karena bosen? ganteng lo kayak gitu?" tanya sunghoon yang masih menahan suaranya.

heeseung tidak menjawab dan hanya mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"JAWAB BRENGSEK!" sunghoon langsung meninju dan menendang heeseung.

heeseung sudah terkapar dan merasa kalau dirinya pantas mendapatkannya. heeseung memang bilang kepada jay dan sunghoon kalau dirinya sudah memutuskan gadis dengan alasan bosan. heeseung tidak mau memberi tahu alasan sebenarnya karena dirinya malu sendiri.

gimana kalau jay dan sunghoon tau kalau heeseung pacaran sama adiknya sendiri? bahkan sudah sering melakukan hal yang sangat jauh.

jay yang sudah muak melihat heeseung tak kunjung bersuara pun langsung menarik kerah heeseung sampai badan heeseung sedikit terangkat.

"lu kalau cuman mau muasin nafsu lu, gausah pacarin gadis dari awal, dongo! ternyata lu yang paling bejat disini!" bentak jay.

"lo udah rusak anak orang! LO LIAT GAK FOTO GADIS KESEBAR DIMANA-MANA GARA-GARA HABIS NGEWE SAMA LO! DAN LO LANGSUNG TINGGALIN GITU AJA?!"

"ITU SEMUA GARA-GARA LU! NGERASA GANTENG LU, DONGO!"

"udah.. hajar gue lagi aja.. gue emang pantes kok dapetin ini..."

***

"oke, heeseung, sunghoon, jay park, nina, dan laura. mana gadis?" bu rika sang guru bk menatap mereka satu persatu. kini mereka semua sedang berada di ruang bk.

"gadis ga masuk bu, dia sakit gara-gara kelakuan sinting ni cewek-"

"jangan salahin aku, kan aku gatau apa-apa!" laura memotong penjelasan nina.

"gausah sok polos lo sialan!" sunghoon ikut bersuara.

"cukup! satu orang yang ngomong!!" bu rika ikut greget liat kelima muridnya ini.

jadi, kejadian heeseung di hajar oleh sunghoon dan jay diketahui guru karena ada satu adek kelas yang ga sengaja melihat kemudian melaporkannya, sedangkan laura dan nina juga bertengkar di tengah lapangan dan langsung tertangkap basah oleh bu rika sendiri.

"jadi, heeseung babak belur karena di hajar jay dan sunghoon. kalian bertiga rebutan gadis? laura sama nina jambak-jambakan dan cakar-cakaran di lapangan karena rebutan heeseung. gitu?"

"BUKAN GITU, BU RIK!" seru mereka berempat. cuman heeseung yang ga bersuara.

"NAJIS!" nina langsung mengusap perutnya dan melirik jijik ke arah heeseung.

heeseung hanya balas melirik sebal ke arah nina.

"bu, dengerin saya baik-baik. gadis di bully habis-habisan sama satu sekolah atas utusan laura yang gatau diri, cuman perkara laura cemburu ke gadis yang pacaran sama heeseung-"

"bukan aku, hoonie! aku kan ga masuk hari itu!"

"lo gausah ngelak ya bangsat, banyak buktinya!" jay menuding ke laura karena memotong penjelasan sunghoon.

bu rika masih menarik nafas dalam-dalam karena mereka berlima saling beradu mulut dan makin berisik.

"satu orang yang ngomong!!!" bentak bu rika.

semua langsung terpaku.

"gue ga masuk hari itu gara-gara diare! kalau tau, udah langsung gue hajar lo ra detik itu juga. tega lo ngide buat bully gadis? sampe nyebarin fotonya. itu ranah privasi!" amarah nina.

"lalu, jay sama sunghoon kenapa hajar si heeseung?" bu rika beralih menatap tiga pria yang sedang terdiam.

"saya yang minta mereka hajar saya kok, bu. saya pengen di hukum aja atas perbuatan saya."

mendengar kalimat dari heeseung, jay maupun sunghoon langsung berpandangan.

"betul begitu?" tanya bu rika memastikan.

"betul kok bu. udah, case saya dengan mereka bukan hal yang penting. mending usut aja itu laura yang bully gadis." jawab heeseung.

"laura sini hp lo!"

sunghoon bangkit dari duduknya dan langsung memaksa mengambil hp milik laura. awalnya laura menolak dan terus menghindari sunghoon, namun karena raut bu rika sudah curiga, akhirnya laura meloloskan hpnya untuk sunghoon.

"buka!"

sunghoon menyodorkan hp laura yang terkunci namun masih tetap dipegang oleh sunghoon. dengan pasrah, laura pun membukakan kunci hpnya dan membiarkan sunghoon mengutak-atiknya. sunghoon langsung menyodorkannya kembali ke bu rika dan menunjukan isi roomchat laura dengan salah satu temannya, soobin. yang di utus laura untuk melancarkan aksi perundungan gadis.

bu rika pun membaca dengan teliti detail isi chat tersebut. memang benar, laura yang mengutus soobin untuk membalaskan cemburu butanya kepada gadis melalui perundungan. laura pun mengirim foto gadis dan heeseung saat di hot tub dan menyuruh soobin untuk mencetak sebanyak-banyaknya. soobin mau melakukannya karena di iming-iming bayaran yang fantastis.

"saya pusing liat kelakuan kalian semua. pertama, heeseung saya ga membenarkan sama sekali perlakuan kamu sama gadis. gimana pun melakukan hubungan intim saat sekolah itu sangat dilarang, meskipun sedang study tour! kamu kan cuman pacaran sama gadis, bukan suami istri! jay dan sunghoon kalian sudah tau jelas kesalahan kalian. nina, kamu memancing keributan dan memulai pertengkaran hingga kalian berdua saling melukai fisik. dan laura.."

bu rika menarik nafasnya sejenak.

"saya tau waktu kamu melaporkan kejadian heeseung sama gadis ini. awalnya saya respect tapi saya tidak tau kalau kamu malah melakukan perundungan juga."

bu rika menghela nafasnya kembali karena sangat tidak menyangka kekacauan yang terjadi ini di buat oleh siswa-siswa yang berprestasi di sekolahnya.

"jay dan sunghoon, konsekuensi kalian atas kejadian ini, sekolah tidak akan mengeluarkan surat rekomendasi untuk kalian sampai kapan pun."

"saya sih ga masalah, saya kuliah di luar negeri." jawab jay kelewat santai.

"saya juga masuk swasta, duit saya banyak tinggal bayar." sunghoon mengedikan bahunya.

bu rika tidak menanggapi mereka berdua karena sudah lelah dengan watak mereka yang selalu membanggakan kekayaannya.

"heeseung dan nina. maaf beasiswa kalian harus kami cabut. surat rekomendasi tetap kami keluarkan tapi maaf terutama untuk heeseung, sekolah tidak akan memprioritaskan kamu nanti untuk masuk ke universitas tujuan."

heeseung hanya menghela nafasnya kasar dan mengangguk pasrah menerimanya. toh ini juga salah heeseung sepenuhnya, begitu pikirnya.

"yaudah terserah, saya ga keberatan!" jawab nina kelewat judes.

"untung gue anak pejabat..." gumam nina sambil memutar bola matanya malas.

"dan laura.."

laura yang daritadi menunduk dan tidak siap mendengar konsekuensinya pun langsung mengangkat wajahnya.

"kamu sudah masuk blacklist ke seluruh universitas di kota ini."

semua langsung menahan nafasnya ketika mendengar konsekuensi tersebut. laura sendiri langsung membulatkan matanya dan menahan tangisnya.

"ada yang mau diluruskan lagi? saya harap tidak ada. saya pengen kalian semua cepat keluar dari ruangan ini, saya pusing liat muka kalian semua." ujar bu rika sambil mengelus dadanya.

"saya puas denger konsekuensi untuk laura. terima kasih!" nina langsung beranjak dari kursinya dan keluardari ruang bk.

"saya juga. permisi!" sunghoon langsung bangkit dan disusul oleh jay tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

kini tersisa heeseung dan laura yang masih terdiam di ruang bk.

"heeseung? ada yang mau disampaikan?"

"bu, gadis aman kan?" tanya heeseung dan membuat laura menoleh ke arah heeseung dengan tatapan pilu.

"gadis bakal saya kenakan skors."

"bu, gadis ga salah apa-apa disini. saya yang maksa dia. tolong jangan kasih hukuman buat dia. atau biar saya yang tanggung. kenakan saja skorsnya gadis untuk saya." pinta heeseung dengan sungguh-sungguh.

"hee-"

"lo diem!"

heeseung menepis kasar tangan laura yang sempat memegang pundaknya. bu rika menghelas nafasnya kembali karena sejujurnya beliau sudah muak berurusan dengan mereka semua.

"saya ga bisa sembarangan memutuskan hal tersebut, heeseung! tau ga? butuh sampai berjam-jam hanya untuk ngurusin masalah kalian tadi! asal kalian tau, kalau saya ga belain kalian mati-matian waktu rapat singkat tadi, kalian semua udah di drop out! jadi tolong sekarang keluar dari ruangan saya."

heeseung mengerjapkan matanya berkali-kali kemudian dengan pasrah beranjak dari kursi dan meninggalkan ruang bk, disusul oleh laura.

laura berjalan mengikuti heeseung yang melangkah dengan gontai. berkali-kali ia mengusap wajahnya kasar. perasaan menyesal dan bersalah kini mendominasi diri heeseung.

"heeseung..."

"lo, jangan muncul di hadapan gue. pengen gue cakar rasanya muka lo." ujar heeseung tanpa melihat ke laura.

"hee, tolong jangan sampe bunda tau kalau aku di blacklist. please." pinta laura.

heeseung menghentikan langkahnya dan terpaksa menghadap laura.

"iya, gue ga akan bikin bunda lo tau. karena itu bukan urusan gue, dan gue ga peduli sama sekali! enyah lo sekarang." heeseung langsung berjalan meninggalkan laura yang mulai menangis.

itulah menjadi salah satu alasan dari sekian banyak alasan laura memaksa juga ingin menikah dengan heeseung karena semua keluarga tidak ada yang tahu kalau laura ga akan bisa kuliah dan agar terkesan kalau laura sakit parah dan harus hidup bersama heeseung.

what a pity, laura.

***

heeseung terkejut dan meraba belakang kepalanya sambil sedikit meringis. ia pun menoleh ke belakang dan mendapati nina berdiri tak jauh darinya, dengan muka yang merah karena marah. heeseung melirik ke bawah dan melihat penghapus papan tulis yang ternyata dilemparkan oleh nina untuknya.

"kenapa sih nin?!"

nina berjalan mendekati heeseung kemudian mengacungkan ponselnya dan terdengar suara kamera dari ponselnya nina. mendengar itu, heeseung pun berusaha merebut ponsel nina, namun tangannya terus di tepis kasar oleh nina.

"nin?! apasih ngapain?!"

"nih foto lo mau gue sebar ke semua sosmed gue! HATI HATI PENJAHAT KELAMIN!"

"nin?! hapus ga? lo gila ya?!"

nina terus menepis kasar tangan heeseung sampai akhirnya heeseung mengalah, mengingat mereka masih di area sekolah.

"lo mutusin gadis?!"

heeseung tidak menjawab.

"tuli lo?! lo mutusin gadis?!"

"iya gue putusin dia, kenapa?!"

nina langsung menoyor kepala heeseung dengan keras.

"nin?! nanti ketauan guru lagi kita kena masalah! lo mau surat rekomendasi kita di cabut, hah?!" amarah heeseung.

"bodoamat anjing! lo kan banyak duit tinggal nyogok, jangan kayak orang susah lo surat rekomendasi rekomendasi brengsek!" nina mulai menjambak rambut heeseung karena dia beneran marah banget sama heeseung.

"asal lo tau, gadis udah suka sejak lama sama lo! sampai gue enek denger nama heeseung sialan, bisa-bisanya lo putusin gadis setelah dia ngalamin kejadian kayak gitu?! akal sehat lo dimana hee?!!"

heeseung masih belum menanggapi kalimat dari nina, ia hanya bisa mengepalkan tangannya untuk menahan emosinya yang nyaris meledak.

"jay sama sunghoon udah cerita semuanya! lo jangan cuman mau enaknya sama gadis, habis itu bosen langsung dibuang seenaknya! gausah sok ganteng lo dasar kodok cicalengka!"

"nina! lo semua ga tau cerita aslinya, gue punya alasan sendiri kenapa harus putusin gadis-"

"THEN WHY?! kasih tau!"

"gue sama gadis itu saudara kandung!!"

nina langsung terkesima ketika mendengar kalimat dari heeseung yang bahkan ga bisa nina cerna dengan logikanya.

"gue baca jurnal punya papah disitu papah bilang kalau mamahnya gadis ngandung gue sama gadis waktu kuliah! gue sama gadis itu hasil MBA, nin. please, gue hampir gila selama ini gue jatuh cinta mati-matian sama adik gue sendiri..." heeseung mengatur nafasnya.

nina pun maju selangkah lebih dekat kemudian menatap heeseung lekat-lekat. tangannya pun langsung memegang wajah heeseung.

"lo ga ada mirip-miripnya sama sekali kayak gadis?" nina langsung melepaskan tangannya dari wajah heeseung.

"...kalau lo sama gadis satu rahim berarti lo kembar? even ga kembar identik tapi muka lo sama gadis jauh banget. garis wajahnya aja beda banget, bahkan mata aja beda banget. biasanya mata tuh yang paling ga bisa diboongin." lanjut nina.

heeseung masih terdiam dan benaknya pun mulai penuh dengan spekulasi-spekulasi karena ucapan nina.

"lo udah coba tes DNA emang?"

heeseung menggelengkan kepalanya dengan polos.

"lo udah bicarain sama bokap nyokap lo? or at least make sure ke mereka soal hubungan lo sama gadis yang sebenarnya?"

heeseung kembali menggelengkan kepalanya.

"lo nyimpulin cuman ngacu dari tulisan papah lo?"

heeseung pun mengangguk dengan wajah yang polos dan pucat pasi.

"bocah dongo!!! LEE HEESEUNG!! SINI LO GUE BUNUHHHHH!!!"

Continue Reading

You'll Also Like

423 52 5
- A Chaemura AU. Orang sibuk, ketemu orang yang lebih sibuk. Berapa kali ketemu bisa dihitung jari dan chat sehari nggak sampai seratus. Katanya, sih...
16.5K 1.8K 37
"Slowly but surely, I will kill you." 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Adegan Bunuh Diri
207K 25.4K 64
🔞 Kesialan Hyunjae yang kesiangan di hari pertama kuliah bertemu dengan wanita yang jutek dan kasar. Ntah kenapa Hyunjae malah tertarik dengan wanit...
57.5K 6.6K 16
"She's not the same girl." - Disarankan untuk membaca season 1 nya terlebih dahulu, agar mengerti alur yang tercipta di MLS season 2