TRAITOR, Draco Malfoy

By TWAIVVER

19.1K 2.6K 458

[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] 𝗪𝗵𝗮𝘁 𝗶𝗳, he's in love with both of them? ....There is no "what if", he 𝗶𝘀 in love with th... More

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX

XVI

400 72 17
By TWAIVVER

Beberapa minggu kemudian...

Lily sedang menatap dirinya di cermin, ia tersenyum pada bayangannya di cermin.

"Looking good as usual, Malfoy." Pujinya pada dirinya sendiri

Daphne meliriknya, kemudian terkekeh.

"Sejak kapan kau memanggil dirimu sendiri begitu?" Tanya Daphne

"Sejak hari ini dan akan begitu seterusnya."

Daphne kembali melirik Lily, kemudian kembali fokus ke dirinya sendiri.

"Ughh! Hurry up! Aku bisa mati kelaparan kalau begini caranya!" Rengek Pansy pada kedua sahabatnya yang masih sibuk merias diri

"Three more second." Ucap Daphne

"One, two, three, done! Ayo kita pergi!"

"Merlin, be patience Pans." Lily menatap Pansy dari cermin

"Patience, patience, kalian bisa membunuhku kalau begini!"

Lily bangkit kemudian menghampiri Pansy, ia sudah lelah menatap dirinya sendiri di cermin.

"Wow, your hair..." Pansy mengelus rambut coklat panjang Lily

"Sudahlah, ayo kita pergi." Daphne berdiri dari tempat duduknya, kemudian berjalan ke arah Pansy

"Bagaimana rambutku?" Tanya Daphne

"Terlihat seperti biasanya, ayo kita pergi!" Jawab Pansy singkat kemudian berdiri dari ranjangnya

☁️

Ketiganya sampai di Great Hall, seluruh murid-murid dan para profesor hadir untuk makan malam bersama.

Matanya terkunci pada Draco yang sedang bercakap-cakap dengan Blaise, ujung bibirnya tertarik ke atas saat pemuda itu menyadari kehadirannya.

Draco berjalan mendekatinya, jantungnya berdebar dengan kencang, seluruh tubuhnya terasa panas karena melihat senyuman lebar dari pemuda itu.

"Hello my love..." Draco memegang tangan kekasihnya, tak lupa memberikan kecupan di bibir

"Hey babe." Lily tersenyum pada Draco, kemudian menarik pria itu ke pelukannya

Sang putri Slytherin itu menoleh, menatap perempuan yang berdiri didepannya sambil tersenyum tipis.

Senyuman di bibir Hermione luntur, dadanya yang tadi terasa berdebar kini berubah menjadi rasa sesak, tubuhnya terasa lemas melihat keduanya.

"Merlin, kau cantik sekali sayangku..." Puji Draco kemudian kembali mengecup bibir Lily

"Oh ayolah, ada para profesor disini." Pansy memutar matanya malas kemudian menggandeng Daphne dan berjalan menjauhi keduanya

Mata keduanya bertemu, Pansy melirik Hermione dengan tajam, sedangkan Daphne menatapnya dari atas sampai bawah kemudian membisikkan sesuatu pada Pansy.

"Oi! Are you there?!" Hermione menoleh, Ron berdiri disebelahnya

"Kau kenapa?" Tanya Ron

"Um, itu..." Hermione kembali melirik ke arah Draco dan Lily

"Aku, um..." Ron menatapnya kebingungan

"Kau baik-baik saja?" Tanya Lavender yang digandeng oleh Ron

"Ya, aku hanya melupakan sesuatu di perpustakaan." Ucap Hermione

"Kau ini berlebihan sekali." Ucap Ron lalu berjalan kearah meja Gryffindor bersama dengan Lavender

Hermione kembali menoleh ke belakangnya, Lily yang kini digandeng oleh Draco sambil berjalan kearah meja Slytherin.

Sambil berjalan Lily kembali menatap Hermione yang berdiri kaku lalu menaikkan satu alisnya, kemudian berbicara tanpa suara.

"I know your secret."

Ia tetap memperhatikan pasangan itu sampai keduanya bergabung dengan teman-teman mereka sampai akhirnya ia ditarik oleh Lavender.

"God, Lavender!"

"Kau menghalangi jalan orang lain Mione! Sit down!"

☁️

Hermione's POV

Aku menatap hidangan penutup yang berada di hadapanku dengan tak selera, aku melirik Ron yang duduk di sebelah kananku yang seperti biasanya makan dengan lahap dan Lavender yang sibuk bercerita padanya.

Harry duduk disebelah Seamus, cukup jauh dari tempatku dan Ron duduk, dia seperti menarik diri dari aku dan Ron akhir-akhir ini...

Didepanku ada Neville dan Luna yang seperti biasa duduk bersama kami walaupun dia adalah Ravenclaw, mereka sibuk membicarakan sesuatu yang ada didalam buku.

Ginny duduk disebelah kiriku, dia sedang tertawa bersama Dean, mereka baru-baru ini sedang merayakan hari jadi hubungan mereka.

Dan disinilah aku, duduk diantara teman-teman ku yang rata-rata sedang bermesraan dengan kekasih mereka, kecuali Seamus dan Harry.

Aku kembali menatap kearah meja Slytherin, betapa irinya aku pada Lily, The Perfect Girl from The Gaunt Family.

Draco tak pernah datang untuk menemuiku lagi beberapa minggu ini, kucoba untuk berpikir positif bahwa dia sedang fokus untuk N.E.W.T.S. jadiku sibukkan diriku sendiri dengan belajar, tapi aku perhatikan dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Lily dan bukannya seperti perkiraanku.

Ku perhatikan bagaimana caranya menatap Lily, terlihat lembut dan penuh kasih tatapannya. Ia terlihat sangat tampan saat tersenyum.. pada Lily.

Kami akan lulus dalam beberapa bulan, artinya dalam beberapa bulan mereka akan resmi menikah, pasti dalam waktu dekat mereka akan menikah.

Aku tidak mau itu terjadi, tapi Draco menyakinkan aku bahwa pernikahannya tak akan bertahan lama karena katanya ia tidak mencintai Lily.

Tapi aku ragu dengan hal itu, melihat sekarang dia dan Lily terlihat luar biasa dekat dan sedang mabuk cinta.

Aku tak berani melakukan apapun, sebuah perkamen sampai dirumah ku dan itu ditulis oleh Mr. Malfoy yang berisi seribu ancaman jika aku berani mendekati Draco lagi.

Sempat ku abaikan surat itu selama beberapa saat, tapi melihat perlakuan Draco yang terkesan menghindariku... Merlin, aku benci mengatakan ini, tapi sepertinya dia benar-benar jatuh cinta pada Lily.

Lily sudah pasti tahu soal aku dan Draco, dia tak lagi berperilaku baik padaku, perlahan dia mulai ikut tertawa saat kedua sahabatnya mengejekku di lorong atau di kelas.

Ku dengar dari Neville, dia juga tak terlalu ramah lagi sekarang, terutama pada para Gryffindor. Neville yang malang, padahal dia sangat mengidolakan Lily.

Ku perhatikan Lily juga mulai mengubah gayanya, dia mulai memakai riasan dan aksesoris yang sebelumnya tak pernah ia pakai. Aku akui, dia terlihat seribu kali lebih cantik dengan gaya barunya ini, hilang sudah gaya polosnya yang selama ini dikenal banyak orang.

Itulah alasan mengapa Draco sangat lengket padanya, jadi ku coba untuk memakai riasan dan aksesoris yang ia pakai. Alih-alih mendapatkan perhatian Draco, aku malah menarik perhatian profesor McGonagall yang tak suka dengan penampilanku.

Aku berada di titik terendah dihidupku saat ini, sahabatku Ron sibuk berkencan dengan kekasihnya, dan yang satunya menjauhiku.

Pria yang ku cintai juga menjauhiku, dia lebih memilih perempuan pureblood kaya raya itu dibanding aku, aku yang sudah memberikan segalanya untuknya, aku mempertaruhkan segalanya untuk apa-apa.

Sejak tahun pertama aku selalu menjadi nomor dua dari Lily, poin-poin untuk asmara yang aku berikan selalu kurang dibandingkan Lily. Dia jauh lebih baik di mata pelajaran, dia seorang pureblood, dia kaya raya, cantik dan dulunya baik hati.

Semua yang kumiliki juga dia miliki, sampai akhirnya ditahun kelima aku lah yang memiliki Draco, sang pangeran Slytherin yang tak pernah aku sangka adalah pujaan hatiku.

Tapi kemudian dia juga memiliki Draco, Draco ku. Dan lagi-lagi dia satu langkah berada didepanku, mereka bertunangan.

Aku menatap wajah cantiknya, Lily... Lily Gaunt.

Oh, i want to be you so bad.

☁️

sorry for the long update guys:(

Continue Reading

You'll Also Like

1M 38.7K 90
𝗟𝗼𝘃𝗶𝗻𝗴 𝗵𝗲𝗿 𝘄𝗮𝘀 𝗹𝗶𝗸𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 𝗳𝗶𝗿𝗲, 𝗹𝘂𝗰𝗸𝗶𝗹𝘆 𝗳𝗼𝗿 𝗵𝗲𝗿, 𝗔𝗻𝘁𝗮𝗿𝗲𝘀 𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 �...
2.8K 198 20
This is just a series I had written back almost a year ago on tumblr. It's one of my proudest works so if you wanna go through an emotional, funny ro...
103K 7.6K 8
"I thought he was beautiful." short story #89 fan fiction #110
17K 837 12
A Vapire fanfic. Taehyung is one of the seven vampire princes. Y/n a ordinary person. Can she change his life? Sweet love story. My first Vampire bo...