ARGARA: Cold Husband [ END ]

By gitaaam

2.4M 71K 3.4K

[ SEBELUM BACA DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW AKUN AKU TERLEBIH DAHULU ] Argara Delvin Wijaya, seorang remaja laki... More

ζ Chapter 1
ζ Chapter 2
ζ Chapter 3
ζ Chapter 4
ζ Chapter 5
ζ Chapter 6
ζ Chapter 7
ζ Chapter 8
ζ Chapter 9
ζ Chapter 10
ζ Chapter 11
ζ Chapter 12
ζ Chapter 13
ζ Chapter 14
ζ Chapter 15
ζ Chapter 16
ζ Chapter 17
ζ Chapter 18
ζ Chapter 19
ζ Chapter 20
ζ Chapter 21
ζ Chapter 22
ζ Chapter 23
ζ Chapter 24
ζ Chapter 25
ζ Chapter 26
ζ Chapter 27
ζ Chapter 28
ζ Chapter 29
ζ Chapter 30
ζ Chapter 31
ζ Chapter 32
ζ Chapter 33
ζ Chapter 34
ζ Chapter 35
ζ Chapter 36
ζ Chapter 37
ζ Chapter 38
ζ Chapter 39
ζ Chapter 40
ζ Chapter 41
ζ Chapter 42
ζ Chapter 43
ζ Chapter 44
ζ Chapter 45
ζ Chapter 47
ζ Chapter 48
ζ Chapter 49
ζ Chapter 50
ζ Chapter 51
ζ Chapter 52
ζ Chapter 53
ζ Chapter 54
ζ Chapter 55
ζ Chapter 56
ζ Chapter 57
ζ Chapter 58
ζ Chapter 59
ζ Chapter 60
ζ Chapter 61
ζ Chapter 62
EKSTRA CHAPTER: 1
EXTRA CHAPTER: 2

ζ Chapter 46

31.9K 942 80
By gitaaam

A: CH
HALLOO!! Terpantau sampai chapter ini A: CH blm ada tanda-tanda keributan ye, bingung mau ributnya gimana😤
HAHAHA, SEMOGA EMANG ADEM AYEM AJA DEH SAMPE END👍

BTW GES!
🙏 SELAMAT IDUL ADHA BAGI YANG MERAYAKAN 🙏
Dirumah pada masak apa aja nih?





[46] Pertolongan pertama.

[ H A P P Y R E A D I N G ]

***

Tok! Tok! Tok!

"Anara? Lo didalem gak?" tanya Argara dari balik pintu kamar Anara.

Merasa tak ada yang menyahut, Argara mencoba mengetuk pintu sekali lagi.

Tok! Tok! Tok!

"Ra?"

Lagi-lagi tak ada yang menyahut, Argara pun dengan pelan memutar engsel pintu kamar Anara yang memang tidak terkunci.

Argara pun dapat melihat tubuh seseorang yang tubuhnya terbalut selimut dari kepala hingga kaki.

"Ra? Lo kenapa dah? Daritadi gak keluar kamar? Makan malem juga enggak," tanya Argara sambil mendekati ke kasur Anara.

Srek!

Dapat Argara lihat Anara yang sedang meringkuk dibalik selimut, membuatnya mengulurkan tangannya ke tubuh Anara, namun baru memegang lengan Anara, Argara langsung menarik cepat tangannya.

"Lo demam?!" kaget Argara.

Hah! Pasti habis hujan-hujanan tadi ini, sebenarnya mereka pulang saat hujan masih turun, melihat tidak ada tanda-tanda akan hujan berhenti membuat mereka nekat untuk pulang dengan keadaan basah.

Okey! Back to topic!

Setelah mengetahui kondisi Anara, Argara langsung turun kebawah menjumpai Bik Ijah untuk menyediakan air hangat.

"Bik, tolong siapin air hangat sama bubur ya," ucap Argara saat baru sampai didapur.

"Siap Den. Tapi kalau Bibik boleh tau untuk apa ya, Den?"

Argara yang baru mengambil termometer pun menoleh. "Nara deman Bik."

"Ya Allah, kok bisa toh, Den?"

"Akibat hujan-hujanan tadi mungkin Bik," jawab Argara. "Udah siap air sama buburnya, Bik?"

"Udah, Den. Tunggu ya, biar Bibik pindahin dulu," ucap Bik Ijah. "Ini air dan buburnya, Den. Semoga Non Anara cepet sembuh ya, Den."

Argara mengangguk. "Iya, Bik. Saya langsung ke kamar."

***

"Ra, bangun dulu," Argara mencoba membangunkan Anara dengan menggoyangkan lengan gadis itu.

Merasa tak direspon, Argara menepuk pelan pipi gadis itu.

"Hey, Ra."

"Enggh... Dingin, Ga," ucap nya dengan suara parau. Mendengar itu Argara langsung mematikan AC yang berada dikamar Anara.

"Ini gue kompres dulu, habis itu langsung makan," tutur Argara yang sudah duduk di pinggir ranjang.

"Gamau, lemes."

"Makanya itu, diisi dulu perut lo, biar gak lemes badan," Anara menggeleng kan kepalanya membuat Argara membuang nafas lelah.

"Sedikit aja deh," bujuk Argara.

"Sedikit," kata Anara pelan.

"Iya sedikit, tapi bentar, gue cek dulu suhu tubuh lo," Argara pun meletakkan termometer itu di ketiak Anara melalui celah kancing baju gadis itu.

"Udah, sekarang buka mulut lo, biar gue suapin, aaaaa."

Dengan lemah Anara membuka mulutnya untuk menampung suapan dari Argara.

"Udah kenyang, Ga."

"Apaan udah kenyang, baru satu suapan, lagi lagi."

Anara menggeleng dengan mata berkaca-kaca. "Gamau, udah kenyang, dingin, gue mau tidur aja."

Anara pun menggeletakkan dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

Melihat itu Argara pasrah dan mengambil termometer yang sudah terlepas dari ketiak Anara. 'Lumayan tinggi' gumam Argara.

Setelah mengompres dan mengumpulan mangkok kotor, Argara pun pergi kedapur dan kembali lagi ke kamar Anara.

Lelaki itu memutuskan untuk tidur dikamar Anara, itung-itung sekalian memantau keadaan gadis itu.

Grgrgrgr!

Argara tersentak mendengar suara yang lumayan kesar yang berasal dari mulut Anara.

Cepat-cepat Argara menghampiri Anara dan mengecek keadaan gadis itu.

"Dingin, dingin banget."

Anara mengigau. Itu yang Argara tangkap saat melihat Anara bebicara dengan keadaan tertidur.

Melihat Anata yang menggigil hebat, gak ada pilihan lain, ini cara satu-satunya.

Argara membalikkan tubuh Anara dan menyibak selimut dari tubuh gadi itu, membuat Anara mengernyit dalam tidur.

"Maaf, Ra. Ini cara supaya lo gak kedinginan lagi."

Argara membuka kancing piyama gadis itu membuat dirinya menahan nafas sendiri. Sial, keberuntungan tidak berpihak ke Argara. Anara tidak memakai daleman apapun kecuali, bra. Tapi, untungnya Anara memakai daleman sejenis hotpants, membuat Argara meresa sedikit lebih tenang.

"Enghh... Lo mau ngapain?" tanya Anara dengan nada lemah.

"Stt! Biar panas lo turun, lo cukup diem aja."

Setelah mengatakan itu Argara membuka kaos nya dan hanya meninggalkan celana saja, tak mungkin kan dirinya juga ikutan membuka celana, bisa-bisa ntar malah kemana-kemana. Eheq!

Argara pun menaiki kasur dan berbaring disebelah Anara, dan langsung memeluk tubuh gadis itu dengan wajah yang kaku.

Sedangkan Anara yang merasa dipeluk pun membalas pelukan itu dengan lemah namun erat, mencari kehangatan dibalik pelukan itu.

"Sutt... Tidur."

Tangan Argara pun naik mengelus pelan rambut Anara saat merasakan pergerakan dari gadis yang dipeluk nya itu. Dan, sesekali juga memeriksa panas ditubuh Anara sampai Argara tak tahan, dan tertidur dengan kedua tangan dan kakinya membelit tubuh Anara.

***

Di pagi hari, tampaknya matahari belum berani menampakkan diri, sehingga langit masih gelap.

Anara yang merasakan sesak karena dekapan sesorang dan seperti ada yang menimpah perutnya. Dengan pelan Anara pun membuka mata dengan keadaan kepala masih dilanda pusing.

Setelah mata terbuka sempurna, pemandangan yang pertama ia lihat ada, sebuah ketiak. Penasaran dengan ketiak siapa, Anara pun mengangkat kepala dengan pelan dan melihat Argara yang masih nyenyak tidur.

Anara menutup mulutnya agar tak menimbulkan suara karena terkejut. "Demi apa?! Kok dia bisa disini?" Anara bertanya-tanya dalam hati.

Berusaha semaksimal mungkin untuk meredakan detak jantungnya yang berdegup kencang, akhirnya Anara berani mengeluarkan diri dari pelukan Argara.

"AAAAAA!!! BAJINGAN! BRENGSEK!! CABUL LO ARGARAAAA!!!" teriak Anara saat menyadari dirinya tidak memakai baju dan celana kecuali tank top dan hotpants, dan parahnya Argara hanya menggunakan boxer tanpa atasan.

Teriakan Anara memekakan telinga dan pukualan langsung yang sang empu dapatkan membuat nya terbangun dari mimpi basahnya-maksudnya mimpi indah.

"Kenapa sih? Masih pagi udah berisik banget mulut lo!"

"Lo apain gue, Argara?!" tanya Anara dengan telunjuk yang mengarah ke wajah Argara.

Argara yang merasa tertuduh pun mendelik. "Gak ada gue apa-apain, perasaan banget deh lo."

"Terus, baju gue mana?! Siapa juga yang buka-in baju gue, ha?!"

Mendengar itu, Argara menggaruk kepalanya. "Dengerin gue dulu, gue mau klarifikasi. Jadi, semalem badan lo panas plus lo menggigil. Jadi, sebagai suami-ekhm! Maksudnya sebagai laki-laki yang baik, gue mau menolong, udah gue kompros juga tapi belum mendingan, gak ada cara lain dong selain gue nge-hangatin lo dengan cara gitu, gak salah kan gue?" jelas Argara panjang lebar, sampai-sampai Anara membuka mulutnya lebar.

"Tapi kan, lo bisa belik obat di apotek, Argaaaa. Gemes deh gue sama lo!" sebal Anara. "Udahlah, sana balik ke kamar lo aja, gue mau lanjut tidur."

"Ettt!"

"Kenapa sih?" tanya Anara saat dirinya ditahan oleh Argara.

"Cek suhu dulu," Argara pun meletakkan termometer dibawah ketiak Anara.

"Udah agak mendingan, dan lo boleh tidur, gue mau cabut dulu."

Sehabis mengatakan itu, Argara langsung keluar dari kamar Anara untuk bersiap-siap sekolah.



To be continued.....





Untung udah halal ygy, kalo blm halal beda cerita lagi dah.
___________________________________

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

Komen 'next' disini

See you in the next chapter ᥫ᭡

Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Continue Reading

You'll Also Like

313K 9K 50
21 January 2019 Zanna kinara harahap, yang biasa di panggil Kinara adalah adalah cewek tomboy yang pinter di bidang akademik maupun non akademik. Cew...
2.4M 152K 60
Adult Story. BELUM DI REVISI, MASI BERANTAKAN. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kenan Aaric Addison, seorang lelaki berwajah tampan nyaris sempurna tertarik...
40.4K 1.9K 65
[ADA BAGIAN YANG DI PRIVATE JADI FOLLOW AKUN AUTHOR BARU BISA BACA] Nafas Rere terengah-engah dadanya naik turun berusaha untuk menetralkan nafas tan...
AKSARAYNA By Jiee

Teen Fiction

4M 302K 48
Dipersatukan oleh ikatan yang sah! Siapa sangka, orang yang ia suka selama 2 tahun itu tiba tiba bisa menjadi suaminya. Aksa si cowok cool yang penuh...