DESTROYED

By ZEZE_COMEL

191K 27.3K 14.2K

|SPIN OFF 'Mafia Insyaf'| FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Arrabella Beatrix, sosok wanita yatim piatu yang be... More

{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}

{D&B}

5K 758 446
By ZEZE_COMEL

Happy 101K pembaca. Maaciw buat semuanya ya. Jangan lupa tetep vote dan comment!

D&B

________

HAI

VOTE DAN COMMENT!

OKE

YUK BACA.

SELAMAT MEMBACA.

SEMOGA SUKA. AAMIIN.

Tandain Typo

______

[AUTHOR POV]

    "Paman, lakukanlah sesuatu. Kita tidak bisa mengulur waktu lagi!" geram Alex. Sedari tadi dirinya dan Paman Ethan, hanya saling terdiam memikirkan Daniel dan Bella. Paman Ethan mengangkat satu kaki nya menumpukan kedua kakinya. Duduk diatas sofa dengan tatapan tenang, tanpa mengeluarkan suara.

   "Kau kenal, dokter yang dibawa oleh Abraham tadi?" tanya Paman Ethan memecah keheningan. Dia hanya kenal, tidak terlalu berhubungan dekat dengan Abraham. Sekedar rekan bisnis belaka.

    "Kenal, dia dokter pengganti yang beberapa minggu lalu dikirim dari rumah sakit X, untuk memantau kesehatan Daniel. Namanya Ervan." jawab Alex datar.

    Mata Paman Ethan memicing curiga. "Sepertinya, ada yang terjadi dengan dokter itu. Kau lihat tadi bagaimana muka dan tubuh nya hancur."

   "Hm. Mungkin dia memiliki masalah pribadi dengan Daniel, atau wanita jalang itu."

    Pikiran paman Ethan berputar mencari jawaban apa hubungan Dokter itu dengan Daniel, mengumpulkan kepingan-kepingan kejadian yang mungkin saja menjawab ada masalah apa dokter Ervan dengan Daniel.

    Paman Ethan berdecak kesal karena menyesal tidak memasang cctv dimansion Daniel, dulu dia tidak memasang cctv supaya tidak ada bukti jika Bella dan Bee berhasil dibunuh. Sebelum mengira kalau Daniel akan mengkhianatinya.

    Namun ingatan nya kembali saat Daniel meminta Bodyguard kepada nya secara tiba-tiba. Saat itu, Daniel mengatakan kepadanya jika ada orang yang ingin membawa Bella pergi. Apakah dokter itu yang ingin membawa Bella pergi? Lalu jika iya, kenapa dokter itu ingin membawa kabur Bella.

   Senyum smirk pun tersungging dibibirnya.

    "Kita harus mencari tahu hubungan dokter itu. Setelah itu, kita akan mulai menyusun rencana!" balas Paman Ethan datar.

    Alex berseru senang, akhirnya bujukan nya terkabulkan. Ia tidak sabar menghabisi pengkhianat seperti Daniel, dulu ia sudah memperingatkan Daniel, tapi tidak dihiraukan.

    "Baik Paman, sekarang mari kita party dulu. Sebelum berperang." ajak Alex. Kebiasan kedua orang gila itu selalu pergi party meniduri ratusan wanita demi kepuasan.

    "C'mon. Sudah lama, rudal ku menganggur."

______

   Dirumah sakit, Abraham dan Nova berkaca-kaca mendengar tentang keadaan Ervan dari dokter yang menangani. Ervan mengalami luka yang cukup serius dan mengharuskam salah satu tangan nya diamputasi. Nova, sebagai ibu tentu saja menangis histeris. Kehilangan Ervan beberapa minggu membuat Nova hancur. Dan setelah bertemu, anak satu-satu nya harus mengalami hal yang menyedihkan.

   "Jadi bagaimana, Tuan dan Nyonya setuju jika tangan Tuan Ervan diamputasi. Jika tidak, akan berakibat fatal untuk kesehatan Tuan Ervan." jelas dokter tersebut.

    Terpaksa Abraham Dan Nova mengangguk menyetujui nya. Lebih baik kehilangan salah satu tangan, dari pada harus berakibat fatal nagi kesehatan putra mereka.

   "Hiks... Lakukan yang terbaik dokter! Selamatkan putraku. Aku tidak mau tau, kalian haru menyelamatkan nya."

    "Baik Nyonya. Kami janji akan melakukan yang terbaik."

    Nova terkulai lemas serasa tak memiliki tulang. Meskipun Ervan adalah anak angkatnya, tapi dirinyalah yang membesarkan nya, dirinya lah yang dulu memandikan Ervan kecil nya. Dirinya lah yang selalu menjadi pendengar setiap keluh kesah Ervan.

    "Siapa yang tega melakukam ini pada anak kita Bram! Tega-tega nya dia menyakiti putraku!" lirih Nova dengan isakan menyedihkan.

    Abraham dengan muka datarnya, mencoba menenangkan istri tercinta nya. Dia tidak menangis, tapi hatinya menjerit sakit. Jika istrinya kesakitan maka dirinya dua kali merasakan sakit.

    "Sstt, tenanglah. Putra kita pasti baik-baik saja. Percaya padaku."

    "Kamu haru menghukum orang yang telah melakukan kejahatan pada anak kita Bram!"

   "Sstt, tenanglah. Serahkan semua padaku."

    Abraham memberikan kode pada salah bodyguard pribadinya untuk menyelidiki siapa yang telah berani mencelaki putra nya. Abraham tidak akan membiarkan siapapun yang berani mengusik keluarganya, hidup dengan aman.

______

    Bella masih menangis dalam pelukan Daniel, tangis nya tidak berhenti mendengar perkataan ayah Daniel yang masih saja menganggap istrinya masih hidup. Apalagi dengan keadaan ayah Daniel yang buta menambah rasa sesak.

    Daniel pun hanya diam tidak membantah perkataan ayah nya. Karena ia tahu jika membantah, ayah nya akan murka dan tidak terkendali. Maka dari itu, Daniel selalu mengatakan pada orang yang ingin tahu kabar kedua orag tuanya, bahwa kedua orang tuanya masih hidup di Swiss, padahal Ibunya sudah meninggal 2 tahun yang lalu.

    "Jadi, kau sudah menikah tanpa mengundang ayah dan ibu?" tanya Karan, ayah Daniel. Saat ini mereka tengah berkumpul diruang makan. Semua makanan ini disiapkan oleh satu pembantu yang Daniel percayai untuk menjaga ayah nya.

    Daniel menyantap makanan nya sambil menyuapi Bella makan. "Hm. Dan sekarang aku sudah punya anak."

     Bella menghapus air matanya, membelalak kan matanya mendengar Daniel mengakui Bee sebagai darah daging didepan Karan. Sungguh,  Bella berharap ini bukan sandiwara Daniel.

    "Daniel, apa yang kamu katakan. Kamu membohongi ayahmu." bisik Bella lirih. Daniel menggenggam tangan Bella, mengusapnya memberikan ketenangan. "Tenanglah, Believe Me, okay." bisik nya lembut.

   Karan terkekeh lucu sambil tangan nya masih menggenggam erat ujung kursi yang biasa alm. Istrinya duduki. "Kau sangat bandel. Pasti kau menyicil nya dulu sebelum menikah? Lihat Vera, putra kita sangat nakal."

    "Hm. Lebih baik menyicil dahulu. Lebih menantang." Bella merasa tidak enak jika Daniel membohongi orang tua nya.

    "Jadi, cucu ku perempuan atau laki-laki. Dan yah, siapa nama nu menantuku? Sudah lama istriku ingin Daniel segera menikah. Tapi Daniel selalu saja menolak nya." sunggut Karan kesal.

    Daniel memberi kode agar Bella memperkenalkan diri. Genggaman tangan Daniel semakin mengerat, menyadari kalau Bella gugup. Daniel menghapus keringat dipelipis Bella, kemudian memberikan kecupan kecil di pipi Bella.

    Bella mengambil nafas dalam. "N-nama saya. Arabella Beatrix Paman, dan c-cucu anda perempuan." katanya dengan lirihan diakhir kalimatnya. Ingin rasanya dia mengatakan jika Bee bukanlah cucu kandung, tapi Daniel dengan segera memberikan tatapan tajam pada Bella.

    "Vera, cucu kita perempuan, sesuai keinginan mu. Jangan panggil aku paman menantuku, panggil saja aku 'ayah' seperti Daniel memanggilku. Dan ingat, jangan terlalu formal pada ku dan istriku." girang nya senang.

    Mata Bella berkaca-kaca kembali melihat kegirangan Karan menyambut Bee, apakah jika Karan tahu masa lalu dirinya dan siapa sebenarnya ayah kandung Bee, apakah mertua nya itu masih menyambut nya dengan hangat?

    "Mana cucuku, aku ingin menggendongnya." Daniel memerintahkan Gega memberikan Bee pada Karan. Dengan sigap, Gega mengalihkan kan bayi imut itu kegendongan Karan.

    Karan tersenyum senang, merasakan tangan kecil Bee menggenggam jarinya. "Hei lihatlah, dia sangat menyukai kakek nya."

   "Kalian tinggal kesini lebih lama kan?" tanya Karan tiba-tiba.

    "Hm. Kenapa memangnya?" Bella mencubit kecil pinggang Daniel, karena gaya bicara sarkas Daniel.

    Karan tersenyum senang. Dia meraba kembali kursi alm. Istrinya dengan salah satu tangan nya. "Akhirnya kita bisa berkumpul keluarga, aku sudah lama menantikan ini."

    Bella tersenyum hangat. Dia sungguh ikut merasa senang ayah Daniel menerima nya. Meskipun begitu, ada beban tersendiri mengingat ayah Daniel tidak tahu siapa sebenar nya Bee.

    Daniel melirik kecil kearah Bella kemudian kearah kursi alm ibunya. Disana Daniel melihat bayang-bayang ibunya tersenyum bahagia kepadanya lalu ikut mengusap Bee bersama dengan Karan.

    "Ibu merestui kalian."

    Tak lama, bayangan itu menghilang dalam sekejap. Daniel tersenyum samar, dengan cepat ia merengkuh kepala Bella meletak kan didadanya, menatap lekat kearah Karan yang sangat bahagia dengan kehadiran Bee.

    "Ibu, seperti inikah yang kau inginkan dulu. Jika tahu rasanya membahagiakan seperti ini, seharusnya dari dulu aku menuruti keinginan mu untuk menikah." batin Daniel.

     Mereka semua berbahagia ditengah ancaman besar yang akan menerpa. Hari ini, tidak ada rasa sedih ataupun rasa sakit hanya ada rasa bahagia dan rasa haru menjadi satu.

    Tapi sebenarnya itu adalah kebahagiaaan semu, saat Gega baru saja menerima pesan E-mail dari paman Ethan. Dia berjalan keluar rumah orang tua Daniel, melihat pesan apa yang Paman Ethan kirimkan padanya. Matanya menyipit melihat gambar yang tak dirinya mengerti. Pecahan botol yang berisi wine merah. Apa artinya?

Gmail.

From: Eth@gmail.com
LAMPIRAN:

Tbc.

HAI.

UDAH AKU PENUHIN YA, HARI INI UP LAGI. SPESIAL 101K PEMBACA

UNTUK NEXT, JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT.

SIDERS JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT JUGA

SPAM NEXT DISINI

FOLLOW IG SAYA : ZEZE_COMEL.

Maaf jika tidak sesuai ekspetasi.

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 278K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
251K 23.8K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
806K 96.1K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
1.1M 43.2K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...