unexpected sin ; lee heeseung

Por heenoott

560K 34.3K 12.8K

[END] "kita pacaran diem-diem aja ya." - heeseung lee. ⛔️disclaimer⛔️ : ✔NON BAKU ✔️mature content ✔️18+ 🚫NO... Más

cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29*
30*
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
50
51
52
53
cookies 01
cookies 02
cookies 03
bincang
other works
unexpected sin dump

49

6.4K 482 278
Por heenoott

"hee? mamah boleh masuk?"

heeseung menoleh ke arah mamah yang sedang berdiri di ambang pintu. heeseung pun mengangguk pelan tanda mempersilahkan mamahnya masuk. mamah pun berjalan dan duduk di sofa kamar heeseung sambil membawa sebuah album foto kecil.

"mau liat foto-foto lawas gak sama mamah?"

heeseung yang daritadi hanya melamun di balkon langsung berjalan dan ikut duduk di samping mamah. mamah langsung membuka lembar pertama dari album foto tersebut dan menunjukan foto dirinya dengan papah heeseung saat masih muda dulu.

"nih, waktu selesai ospek kampus. dulu, ada tuh kegiatan kita disuruh makan nasi campur di atas tanah. mamah udah nangis banget ga bisa makan, tiba-tiba papah kamu datengin mamah dan bantuin abisin secara diem-diem. eh ketauan deh sama kaka pembina gitu, akhirnya kita berdua di hukum bareng."

heeseung mengulas tipis senyumnya.

"sampai akhir ospek, tiba-tiba papah kamu datengin mamah lagi dan ngajak foto bareng. terus ngajak tukeran nomor ponsel. tapi waktu itu mamah ga punya, karena dulu masih dikit banget orang yang punya ponsel."

"akhirnya gimana mah?"

"kita tukeran alamat rumah dan surat-suratan. ternyata lebih seru loh saling kirim surat."

"mamah masih nyimpen ga surat-surat dari papah?" tanya heeseung penasaran.

mamah kemudian membalikan album foto dan membuka halaman terakhir. disana ada tumpukan surat yang sudah usang dan membuat heeseung melotot. mamah pun menyodorkan tumpukan surat tersebut, dan heeseung menerimanya. ia melihat satu-satu surat tersebut yang sudah rapuh.

"wow... mamah nyimpen semuanya selama ini?"

"iya, kadang mamah juga masih suka baca ulang suratnya kok. dari awal masih terbaca tulisannya, sampai sekarang udah pada memudar." jawab mamah lembut.

heeseung membulatkan matanya dan beneran terkagum-kagum dengernya.

"biasanya, yang di tulis tangan itu kelihatan tulusnya. gatau sih, mamah ngerasanya gitu aja."

heeseung mengangguk setuju dan matanya masih setia melihat-lihat tumpukan surat tersebut.

"mah, waktu akhirnya harus pisah sama papah karena papah dijodohin, mamah gimana? terus gimana bisa ketemu lagi?"

"mamah ikhlasin, pasrahin. karena, mamah percaya kalau emang jodoh bakal dipertemuin, kalau bukan ya berarti sebenernya papah kamu bukan yang terbaik buat mamah." jawab mamah sambil tersenyum.

"tapi, berat kan mah?"

"ga bisa di ungkapin pake kata-kata lagi sih hee.. haha.." tawa mamah dan membuat heeseung menyunggingkan senyumannya.

ini kali pertama heeseung tersenyum lagi setelah hampir sebulan lebih kepergian papahnya, karena selama itu heeseung terus murung dan menyendiri.

"tapi pada akhirnya kita di pertemukan lagi. meskipun harus nunggu waktu yang lama banget, dan kita akhirnya ketemu di waktu yang tepat." mamah melihat sekilas ke arah heeseung yang mengulum bibirnya.

"eh ternyata ga tepat banget yah, hee? soalnya ternyata kalian malah lagi pacaran-"

"ah, mamah..."

mamah tertawa melihat raut heeseung berubah drastis karena terlihat muka betenya. mamah pun mengelus rambut heeseung dengan lembut.

"kalau kamu emang sayang sama gadis, yaudah lanjutin aja-"

tok tok

mamah dan heeseung langsung menoleh ke arah pintu bersamaan.

"permisi, aku ganggu ga yah? mau ikut gabung.." ujar gadis dengan manis.

"sini sayang." jawab mamah.

gadis pun masuk ke kamar heeseung dan ikut duduk di sebelah mamah. kini, posisi mamah di apit oleh heeseung dan gadis. mereka bertiga kembali melihat album foto lawas itu bersama-sama. tentu disertai oleh cerita-cerita dan kenangan manis dari foto tersebut.

kenangan indah yang mamah dan papah mereka rajut di waktu yang sudah lewat. meskipun papah sudah tidak ada disamping mereka, terutama di samping mamah. namun segala memori dan kenangan indah tersebut akan selalu setia menemani mamah. dan mamah dengan senang hati membagi kenangan indah tersebut kepada heeseung maupun gadis.

untuk mengenang papah, dan menyatakan bahwa papah heeseung adalah cinta pertamanya dan orang paling romantis juga paling setia. dan mamah sangat beruntung atas kehadiran papah heeseung di dalam hidupnya. meskipun lika liku hidup yang harus mereka lewati.

"heeseung, kamu percaya ga kalau cinta pertama itu ada?" tanya mamah sambil menatap heeseung.

"awalnya, aku ga percaya mah, sama kayak gituan..." heeseung tersenyum kecil sambil menggelengkan pelan kepalanya.

"...tapi sekarang, percaya. percaya banget."

lanjut heeseung sambil menatap gadis yang duduk disebelah mamah dengan sangat penuh kasih sayang.

***

"dis? kamu suka nulis surat kan?"

gadis yang kini berada di rangkulan heeseung pun mendongakan sedikit kepalanya agar dapat melihat heeseung. rautnya agak terkejut ketika mendengar pertanyaan tersebut.

"kenapa nanya gitu tiba-tiba?"

"aku nyimpen satu surat dari kamu."

"h-hah?" gadis pura-pura gatau.

"iya, yang isinya heeseung itu penyemangat hidupku-"

"heeseung! gausah di lanjutin!!" gadis langsung mukul dada heeseung dan yang dipukul cuman terkekeh.

gadis beneran malu sendiri. belum lagi heeseung pasang wajah meledek.

"kok bisa sih surat itu ada di kamu?!" omel gadis.

"kamu inget ga pernah nabrak aku waktu pulang sekolah?"

gadis terlihat berpikir untuk mencoba mengingat-ingat.

"pernah? gatau ah aku lupa!"

"pokoknya pas nabrak itu, surat kamu tuh jatuh, terus aku ambil gara-gara ada tulisan 'hee' disana. terus aku baca deh."

"kamu! ga sopan deh, masa main buka-buka aja barang orang? kalau hal yang privasi gimana? ih ga baik tau kayak gitu-" gadis masih setia ngomel.

"hey, kalau ga ada nama aku juga ga akan aku buka sayang."

gadis langsung melepaskan diri dari rangkulan heeseung dan bergeser duduknya agar sedikit menjauh dari heeseung. melihat itu, heeseung ketawa puas banget dan ikut bergeser agar dapat mendekati gadis lagi.

"mana surat yang lainnya?" tanya heeseung sambil mendekatkan wajahnya.

"ga ada."

"bohong."

"ga ada hee."

heeseung pun langsung beranjak dari kasur dan beralih ke meja belajar gadis. tangannya pun bergerak menggeledah laci-laci di meja belajar gadis, melihat pergerakan itu gadis ikut beranjak juga dari kasurnya.

"hee, ngapain?!" tanya gadis panik.

"nyari, eit? ini yah?" heeseung langsung menarik tumpukan surat yang disembunyikan di pojok dalam laci paling bawah. sontak, gadis langsung berusaha mengambil alih tumpukan surat tersebut.

"HEE!"

"horeee, dapet!!"

heeseung langsung menghindari gadis dan kini keduanya malah saling kejar-kejaran di dalam kamar.

"heeseung! aku serius, balikin!!"

"gamau, ini kan buat aku!"

gadis langsung narik ujung baju heeseung dan masih berusaha mengambil surat-suratnya di tangan heeseung yang kini sedang tertawa puas banget, apalagi liat muka gadis yang udah kelewat bete. bikin heeseung makin gemas dan gencar buat isengin gadis.

akhirnya heeseung pun melempar tumpukan surat itu ke sembarang arah, dan langsung menarik gadis ke dekapannya dan menjatuhkannya ke kasur. kini ia mengungkung gadis di kasur dengan posisi heeseung diatasnya. heeseung berusaha mengunci pergerakan gadis. bibir heeseung pun langsung melumat bibir gadis dengan lembut.

"hee! mpphhm.. hee!" omel gadis di sela-sela lumatannya.

"apa sayang?"

heeseung kembali menyesap dan melumat bibir gadis yang kini dibalas oleh gadis. mereka berciuman lagi dengan lembut.

"kenapa kamu ga kasihin suratnya ke aku?" tanya heeseung sambil mengelus lembut garis wajah gadis yang cantik.

"mmm, karena ga pede aja akunya." jawab gadis.

"kok gitu?"

"ya, tau sendiri kan kamu, berapa banyak manusia di sekolah yang naksir sama kamu. bahkan cewek-cewek yang populer terus cantik aja suka sama kamu semua. sedangkan aku? kamu tau aku aja engga kan? lagian kamu juga ga akan mau baca suratnya pasti." jawab gadis sambil sedikit cemberut.

"kalau aku mau baca gimana?"

gadis hanya mengedikan bahunya.

"kamu sejak kapan suka sama aku?" tanya heeseung sambil menempelkan hidung mancungnya ke hidung gadis.

"sejak awal masuk sma?" gadis menebak-nebak karena dia juga lupa pastinya suka ke heeseung kapan.

"...lupa deh, pokoknya udah lama banget aku suka sama kamu tuh. kalau kamu sendiri sejak kapan? bisa tiba-tiba suka sama aku?" tanya gadis balik.

"habis baca surat dari kamu."

"kok bisa?"

"waktu aku baca surat kamu itu, disitu aku langsung ngerasa ternyata ada orang yang bisa ngertiin perasaan dan keadaan aku. padahal, orang yang paling deket sama aku aja ga ada yang tau." jawab heeseung dengan jujur.

"...and i'm so grateful for that." lanjut heeseung sambil memberi beberapa kecupan di garis dagu dan leher gadis.

"hee, jujur kadang aku masih ga percaya deh, bisa sama kamu. orang yang bahkan aku pikir ga akan pernah bisa aku gapai.."

"pffftt, emangnya aku apaan dis? gabisa di gapai gitu." ujar heeseung dengan sedikit tersipu.

gadis pun mengulum bibirnya kemudian tangannya mengelus lembut pipi heeseung yang sangat tirus.

"hee? kamu kurusan banget yah? makan yang bener dong! kayak gini kamu keliatan ga sehat tau." ujar gadis dengan khawatir.

"emang keliatan banget, hm?" heeseung beneran nanya.

saking stress beratnya, heeseung udah jarang lagi merhatiin penampilannya, bahkan ga mikirin kesehatan tubuhnya sendiri. semenjak masalah terus menimpanya bertubi-tubi hingga terakhir kemarin kepergian papahnya, berat badan heeseung memang turun sangat drastis, ada kali sampai turun sepuluh kilo atau bahkan lebih.

"aku tau kamu ngalamin hal yang berat, aku juga sama hee. tapi, please jangan pendam sendiri, talk to me. remember, we have each other."

tangan gadis langsung menarik wajah heeseung agar dapat menyatukan kedua bibirnya dan dapat kembali saling melumat dengan lembut. lumatan tersebut pun membuat mereka saling beradu decakan yang halus dan saling melenguh.

sambil melanjutkan pagutannya, tangan heeseung bergerak menurunkan celana yang ia kenakan kemudian hendak menurunkan milik gadis juga. tersadar dengan pergerakan itu, gadis menahan sejenak tangan heeseung dan melepas pagutannya.

"hee, ngapain?" tanya gadis dan heeseung hanya menaikan sebelah alisnya.

"hee, sorry. aku lagi dapet.."

"then why?"

"y-ya kalau kamu mau itu, jangan dulu deh..."

"gapapa, bentar doang..."

dengan perlahan heeseung langsung melakukan penetrasi agar dirinya dengan gadis dapat menyatu.



































































"ahh..heeseung..hee, ngilu banget sumpah...nghhh... heeseung!!"

"hhh...dis? mhh kok nangis? yah jangan nangis sayang... ahh.. duh padahal bentar lagi, yaudah aku berenti deh....."

si paling gabisa di gapai.

Seguir leyendo

También te gustarán

423 52 5
- A Chaemura AU. Orang sibuk, ketemu orang yang lebih sibuk. Berapa kali ketemu bisa dihitung jari dan chat sehari nggak sampai seratus. Katanya, sih...
16K 1.2K 14
SEQUEL DARI : LOVE YOU MY CRAZY GIRL || PARK SUNGHOON.
26.4K 2.4K 33
"Love war? Who will be the winner?" Start: 22 Februari, 2024. End: (?)
6.5M 336K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...