unexpected sin ; lee heeseung

By heenoott

590K 35.2K 12.9K

[END] "kita pacaran diem-diem aja ya." - heeseung lee. ⛔️disclaimer⛔️ : ✔NON BAKU ✔️mature content ✔️18+ 🚫NO... More

cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29*
30*
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51
52
53
cookies 01
cookies 02
cookies 03
bincang
other works
unexpected sin dump

48

6.8K 541 372
By heenoott

"hai pah." sapa heeseung ketika masuk ke kamar inap.

"halo, hee sini makan buah sama papah." papah tengah menikmati potongan buah segar.

hari ini gantian heeseung yang menjaga papahnya. kebetulan pagi sampai siang heeseung tidak ada jadwal kuliah. paling nanti sore dia ada meeting dengan klien sebentar.

"papah udah dijadwalin buat operasi lanjutan?" tanya heeseung.

"katanya minggu depan? gatau deh mamah kemarin yang ngobrol sama dokternya."

heeseung cuman manggut-manggut.

"hee, kamu pengen liburan kemana?" tanya papah dengan random.

"hah tiba-tiba banget?" heeseung terlihat bingung tapi dia juga ikut berpikir.

"emang kamu ga pengen liburan?"

"heeseung pengen ke swiss deh, pah. sering liat di tiktod kayaknya indah banget. katanya kalau kita depresi terus kesana, bakal sembuh depresinya karena saking indahnya pemandangan." jawab heeseung.

"kalau gitu habis papah pulih, kita liburan ke swiss yuk? kamu udah libur kuliahnya?"

mata heeseung langsung berbinar.

"hah serius pah?! berarti papah harus cepet sembuh!" heeseung terdengar sangat semangat.

seumur hidupnya, heeseung jarang banget liburan sama papahnya. bisa dihitung dengan jari, namun karena saat itu hubungan dirinya dengan papah tidak baik, heeseung tidak merasakan moment yang indah selama liburan. dia malah lebih sering liburan dengan jay dan sunghoon ke luar negeri.

"iya serius, papah jarang banget ngabisin waktu sama kamu. sekarang kamu udah makin dewasa, udah sibuk.."

"yah kan papah sendiri juga sibuk." jawab heeseung sambil membuka aplikasi travelan. dia udah mau liat-liat jadwal pesawat.

"hee, maafin papah ya. jujur papah nyesel banget kenapa ga kasih perhatian lebih ke kamu.." lirih papah.

heeseung menghentikan aktivitasnya dan beralih menatap papahnya dengan pilu. hatinya ikut pilu kala mendengar kalimat yang bahkan ga pernah heeseung dengar seumur hidupnya. kata maaf dan penyesalan dari papah untuk heeseung.

"udah papah ga perlu minta maaf. harusnya heeseung yang minta maaf, karena belum bisa jadi anak yang baik buat papah.."

papah mengelus rambut heeseung dengan lembut dan menatapnya sambil tersenyum dengan tulus.

"heeseung, dulu waktu papah dijodohin, papah nyaris nekat kabur loh sama mamanya gadis." papah mulai bercerita random.

heeseung sedikit tergelak mendengarnya. ternyata pemikiran nekatnya turunan dari papahnya sendiri.

"terus papah ngelawan juga? kayak aku ke papah. ehm." heeseung berdeham dan papahnya terkekeh meskipun terlihat kondisinya lemah.

"hahaha, kamu belum ada apa-apanya sama papah. dulu, waktu papah di lempar piring, papah lempar balik itu piringnya."

heeseung langsung membelalakan matanya tidak percaya, kemudian keduanya tertawa.

"jadi? papah cuman jadiin aku pelampiasan gitu?" tanya heeseung.

"pelampiasan tuh kayak apasih? papah ga ngerti ah istilah-istilah jaman sekarang." jawab papah dengan polos.

"papah bisa ketemu anella dan masih bisa jatuh cinta itu bener-bener anugerah terindah." lanjut papah sambil tersenyum.

bukannya terdengar romantis, heeseung justru malah bergidik. dia gakuat banget dengernya karena sangat cheesy.

"apaan sih papah kayak anak puber aja ngomongnya." tawa heeseung dengan geli.

"ohiya pah, maaf sebelumnya tapi aku udah putus hubungan sama laura. aku batalin pernikahannya. maaf aku ngelangkahin papah." ujar heeseung sambil sedikit tertunduk.

papahnya diam kemudian mengulas tipis senyumnya. tidak ada sorotan amarah seperti biasanya.

"heeseung mau fokus dulu ngerawat papah kok. heeseung gamau musingin hal lain dulu, dan heeseung tau prioritas untuk saat ini." lanjut heeseung.

"papah takut banget kalau kamu nanti hidup susah, papah gamau liat kamu kesusahan.."

heeseung mengernyitkan dahinya dan mencoba mencerna kalimat yang di lontarkan papahnya.

"kalau suatu saat papah sama mamah udah ga ada lagi, seengganya kamu masih bisa hidup tanpa perlu merasa kesusahan, terutama dari segi finansial.."

"j-jadi? selama ini cuman itu alasan papah yang maksa aku buat nikah sama laura?" heeseung menganga tidak percaya.

"maafin papah, hee..."

heeseung langsung menepuk jidatnya. jujur terdengar sangat konyol. inti dari alasan papahnya yang bersikeras menjodohkan heeseung dengan laura adalah hanya karena papah tidak ingin melihat heeseung hidup susah suatu saat nanti, karena setau heeseung memang keluarga laura sangat kaya raya.

"ya ampun pah. papah tau ga selama ini duit jajan yang papah kasih ke heeseung sejak heeseung masih sd, itu heeseung tabung loh pah. sampe detik ini juga. dan papah tau sendiri kan papah selalu ngasih heeseung minimal 5 sampai 7 juta perminggu nya? heeseung bakal kesusahan darimana papah..."

papah hanya terkekeh mendengarnya.

"pah, lagian heeseung kan cowok. masa hidup bergantung sama cewek sih? heeseung malu lah." lanjutnya masih dengan telapak tangan menempel di dahinya.

"iya maafin banget papah ya hee. papah sekarang percaya kalau heeseung udah mandiri."

heeseung menghela nafasnya dan tidak menanggapi lagi ucapan papahnya. heeseung ga kesal kok sama papahnya sekarang. cuman masih ga nyangka aja.

"papah ngantuk banget hee, bantuin bentar.."

heeseung pun langsung membantu papahnya berbaring dengan sangat perlahan dan hati-hati. heeseung pun memposisikan bantal agar papahnya dapat tidur dengan posisi yang nyaman dan aman. papah pun langsung memejamkan matanya, dengan nafas yang ringan. papahnya emang keliatan ngantuk banget.

heeseung menatap papahnya sambil menopang pipi. memori-memori ketika dia bersikap kurang ajar pun terputar di benaknya, memunculkan perasaan menyesal yang luar biasa. heeseung berharap waktu bisa berputar dan memperbaiki semuanya.

terdengar suara rintikan sampai akhirnya hujan turun tanpa permisi. dengan suasana hujan seperti ini, rasa kantuk pun menghampiri heeseung. suasananya enak banget buat tidur meskipun cuman sebentar. lagian beberapa minggu terakhir ini heeseung juga lagi sibuk banget, ya soal kerjaan, kuliahnya juga yang sedang musim ujian, belum lagi heeseung yang harus merawat papahnya juga. punya waktu tidur satu sampai dua jam aja heeseung udah bersyukur banget. mata heeseung pun semakin berat, kepalanya diturunkan kepinggiran kasur dengan bantalan tangannya yang terlipat.

heeseung mau terlelap sebentar, melepas kantuk dan lelah yang luar biasa karena dari kemarin jadwalnya super padat. ia pun ga sabar untuk segera bangun lagi karena masih pengen ngobrol banyak sama papahnya. jujur, moment tadi mereka ngobrol merupakan moment terlangka dalam hidup heeseung.

kapan coba heeseung pernah ngobrol santai dan bercanda dengan papahnya? karena selama ini mereka hanya sering berebat ataupun membicarakan hal-hal yang berat terutama masa depan heeseung.

heeseung merasakan tangan mengelus lembut rambutnya, sehingga membuat heeseung sedikit terbangun dari lelapnya. ia pun samar-samar mendengar suara papah memanggilnya dengan lirih.

"heeseung..."

heeseung mendongakan kepalanya perlahan dengan mata yang masih setengah merem, jujur matanya masih berat banget.

"hmm? kenapa pah?" tanya heeseung dengan suaranya yang lembut.

"heeseung, maafin papah ya..."

"pah, heeseung udah bilang papah ga perlu minta maaf lagi.."

"heeseung, harus hidup bahagia ya sesuai cara heeseung. maaf selama ini papah kesannya ga izinin heeseung buat hidup bahagia sesuai yang heeseung mau..."

"iya pah.. maafin heeseung juga, mulai detik ini heeseung bakal nurut sama semua apa kata papah.."

papah mengelus rambut heeseung lagi dengan lembut sampai akhirnya heeseung kembali terlelap. papah dapat melihat wajah heeseung yang sangat kelelahan, baik secara fisik maupun batin. heeseung juga bersumpah dalam hatinya bahwa dia bakal nurut sama papahnya, apapun itu. heeseung gamau lagi menyesal atas perlakuannya yang tidak menyenangkan kepada papahnya.

"hidup yang rukun dan bahagia ya anak baik kesayangan papah...."

ucap papah untuk terakhir kali, sebelum akhirnya papah harus memejamkan matanya, dan kembali beristirahat








































































untuk selamanya.

Continue Reading

You'll Also Like

58.6K 2.8K 33
Blurb : 21+ di beberapa chapter Bagi Sunghoon, Kia dianggap penganggu yang paling dibencinya ketika di rumah. Sunghoon tak suka semua hal tentang Kia...
4.1M 30.5K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
186K 888 2
"Bunda pasti kecewa kalau tahu putrinya jual diri jadi Sugar Baby" Highest Rank #1 Heeseung (10/12/22) #1 Enhypen (20/04/23) #1 Jay (24/09/23)
55.2K 4.5K 33
[🔞] Lika-liku perjalanan kisah Jake dan Jean yang harus mengalami kesulitan di masa-masa muda nya karena perbuatan mereka sendiri. ↳please look at t...