Seperti biasa di hari senin, Chaehyun pergi ke kampus kadang berdua kadang sendirian kalau ditinggalin sama teman sekamarnya.
Pagi-pagi udah sering Chaehyun disapa karena anaknya termasuk populer. Gimana nggak populer, doi juara satu nyanyi festival kampus beberapa bulan yang lalu.
Belum lagi karena faktor dia anak himpunan, makin-makin deh dikenal sama banyak orang. Mana parasnya Chaehyun luar biasa cantik, kulitnya pucat seputih susu, pipinya sedikit tembem, rambut panjangnya hitam dan juga tebal.
"Nggak usah sok ngartis lu," celetuk seseorang yang baru saja duduk di sebelahnya.
Chaehyun mendengus pelan, "Dari mana lo Seo Youngeun? Kok ninggalin gua sih?"
"Sorry, gua duluan soalnya gua laper, mau sarapan," balas Youngeun seadanya.
Kali ini, Chaehyun memaklumi teman yang ada di sebelahnya ini, anaknya emang harus sarapan sebelum otak diasah waktu kuliah berlangsung.
"Eh Dayeon! Sini!"
Dayeon, si temen akrab Chaehyun selain Youngeun. Kalau Youngeun teman sekamar Chaehyun di asrama, nah si Dayeon ini beda lagi.
"Nanti sore lo ikut rapat nggak? Pembentukan panitia buat makrab lho," ucap Chaehyun.
Nah, ini yang dimaksud. Dayeon itu teman sekelas sekaligus satu himpunan sama Chaehyun. Walaupun beda departemen, tapi kalau kepanitiaan kadang mereka bareng.
Sedangkan Youngeun di sisi sebelah Chaehyun yang lain jadi rada males. Emang Youngeun yang males liat Dayeon aja sih.
"Eh Seo Youngeun," tegur Dayeon, "Lo nggak mau ikut makrab? Jadi panitia gitu."
Alis Youngeun naik satu, "Ngapain? Mendingan gua tidur di kamar."
Youngeun emang bukan tipe orang yang suka kegiatan organisasi. Anak itu lebih senang olahraga gitu sih. Olahraga yang lagi dia geluti sekarang itu basket selain taekwondo yang emang udah dilatih dari kecil.
"Nanti kalau ada open volunteers lo ikut dong," ucap Chaehyun sambil menepuk pundak Youngeun.
"Iya tuh bener apa kata Chae," sahut Dayeon, "Elu mah kalau jadi volunteer cuman bantuin doang, tetep disebut panitia cuman lu nggak bakalan berat kerjanya kayak panitia asli dari himpunan."
"Nggak tahu deh," balas Youngeun sekenanya dan bertepatan dengan bel masuk berbunyi.
***
Seperti biasa, Chaehyun bakalan duduk di kantin bareng Youngeun, ditambah Dayeon walaupun Youngeun nggak begitu suka Dayeon tanpa alasan yang jelas.
Mereka bertiga udah kayak bestie, nempel kemana-mana walaupun kalau kagi himpunan doang si Youngeun nggak ada. Chaehyun sama Dayeon udah kayak anak kembar, nggak bisa dipisah.
"Lu berdua nggak mau maju jadi Kahim Wakahim?" tanya Youngeun super duper random. [Read: Kahim (Ketua Himpunan) Wakahim: (Wakil Ketua Himpunan)]
"Orang gila kali," semprot Chaehyun, "Gua mana mau lah!"
"Gua juga nggak tertarik sih ambil jabatan itu," balas Dayeon.
"Kali aja kan lu berdua mau barengan terus, ya jadi Kahim Wakahim aja sekalian," kata Youngeun, sedikit sewot.
"Sewot amat lu," celetuk Dayeon.
"Ngaco."
"Dah ah kok kalian berdua pada berantem sih," lerai Chaehyun, "Habis ini kuis, lho. Jangan berantem nanti otak kalian panas."
Tiba-tiba out of nowhere aja, ada keributan di kantin dari meja lain. Otomatis Chaehyun yang mau cuci tangan itu mengurungkan niatnya dan perhatian mereka tertuju sama pusat keributan.
"Eh!? Cewek lho mau diapain!?" sungut Dayeon. Dia udah mau marah tapi nggak berani lah melerai soalnya yang lagi ribut salah satunya anak populer, Kim Minju si atlet renang. Sama cowok yang nggak kalah terkenal karena parasnya, si Kwon Jaekyeom
Kaget soalnya Minju ditarik sama Jae sampai dia berdiri dan mukanya panik abis.
Satu lagi orang ikut berdiri dengan muka yang super duper kesal sambil mendorong pundak Jae dengan kuat.
"Lo kalau cowok jangan main kekerasan dong sama cewek!"
Youngeun udah mulai ngerasa nggak enak nih hawanya. Keributan di kantin bikin penghuninya juga ikut menarik perhatian kesana.
"Aduh, masih lama ya?" gumam Youngeun pelan.
"Lo mau balik ke kelas?" tanya Chaehyun.
"Dasar cewek lesbi!" teriak Jae, "Lo udah ngebuat Minju belok!"
Damn it! Semua orang kaget, termasuk Chaehyun, Dayeon, dan Youngeun.
"Serius?" Dayeon menatap ke arah Chaehyun sama Youngeun gantian.
"Gatau anjir," sahut Youngeun.
"No one expect it i guess???" balas Chaehyun, mukanya beneran bingung.
Nggak lama, bubarlah keributan itu karena si Minju udah speak up semuanya. Apalagi waktu dia bilang "She's mine. Jangan pernah ganggu kita!" ke si Jae. Apa nggak makin ricuh seisi kantin habis mereka pergi?
"Eh sumpah ya gua nggak nyangka banget kalau mereka jadian?" tukas Chaehyun, "Minju yang cantiknya kayak bidadari itu demen sama cewek?"
"Ya kita mana tau orientasi seksual orang kan," balas Dayeon, "Kalau elu demen cewek nggak Chae?"
Youngeun melotot mendengar pertanyaan dari Dayeon barusan. Bisa-bisanya nanya begitu ke Chaehyun, padahal udah jelas kalau Youngeun tiap hari memdengar keluh kesah Chaehyun tentang gebetan cowoknya.
"Cewek cantik demen dong," balas Chaehyun, "Bikin gua jadi pengen makin cantik kalau ngelihat cewek cantik."
Raut muka Dayeon seketika beda, Youngeun sadar, Chaehyun nggak.
"Ya udah gua mau cuci tangan dulu ya ini dari tadi belum dicuci."
Pergilah Chaehyun, Youngeun nggak kuat nahan ketawa.
"Kenapa lo ketawa?" tanya Dayeon galak.
"Ye suka-suka gua lah mau ketawa, kok elu sewot," balas Youngeun, sedikit ketawa.
Dayeon sedikit mendekat ke telinga kanan Youngeun, "Elo naksir Chaehyun juga ya? Lo kan sekamar sama dia."
"Juga?" tanya Youngeun, "Elu naksir?"
"Lu jawab pertanyaan gua dulu lah," balas Dayeon.
Ya kalau boleh jujur, Youngeun demen sih liat Chaehyun. Anaknya cantik, baik, manis, good attitude, pinter, suara bagus, seems perfect, sih. Tapi ya cuman sebatas itu, nggak lebih.
"Kalau kata gua lu jangan banyak berharap deh sama dia," ucap Youngeun, "Dia baik atau ngasih perhatian ke elu itu karena dia sayang lu sebagi teman, lu jangan baper soalnya dia demennya sama cowok."
"Huh? Gua juga belum berjuang."
"Cobain aja sih."
"Ngomongin apaan sih kayak serius banget?" Chaehyun datang dengan segelas es jeruk di tangannya.
"Udah?" tanya Youngeun, Chaehyun ngangguk.
"Ya udah ayo balik ke kelas," ajaknya.
Jujur, Dayeon kepikiran sama omongan Youngeun. Ya dia personally emang tertarik sama Chaehyun, bahkan kalau bisa, pengen dia pacarin, tapi kalau dengerin omongan Youngeun tadi ya..., lebih baik sih Dayeon urungkan niat dia atau pertemanan mereka bakalan hancur.
"Lo berdua habis kesambet ya?" celetuk Chaehyun berusaha mencairkan suasana.
Tetep aja tuh, Dayeon sama Youngeun kayak lagi ada perang dingin.
***
Youngeun menatap ke arah pintu masuk ketika Chaehyun datang. Anak itu kelihatan kecapekan habis rapat.
Tapi, ada sesuatu yang bikin Youngeun salah fokus.
Ada seseorang yang berdiri di belakang Chaehyun yang masih di depan pintu. Waktu masuk, apa yang Youngeun lihat hilang.
"Elu sendirian doang?" tanya Youngeun ke Chaehyun yang udah nutup pintu dan kunci, terus naruh tasnya di kursi.
"Iyalah," balas Chaehyun, "Kamar Dayeon kan di dekat tangga, ya dia duluan masuk kamar."
"Oh ya," balas Youngeun seadanya, "Kirain lu sama Dayeon."
"Kenapa sih emangnya???"
"Nggak papa sih, kan biasanya dia anterin lu dulu ke kamar, baru dia balik."
"Nggak sih tadi, udah capek anaknya."
Chaehyun nggak mau pikir panjang. Selesai beres-beres pun dia langsung tidur di kasur bunk bed bagian atas.
Tapi, Youngeun yang nggak bisa tidur.
"Haish??? Siapa itu kok ngikutin Chaehyun di belakang ya? Mana auranya jelek???"