unexpected sin ; lee heeseung

By heenoott

590K 35.2K 12.9K

[END] "kita pacaran diem-diem aja ya." - heeseung lee. ⛔️disclaimer⛔️ : ✔NON BAKU ✔️mature content ✔️18+ 🚫NO... More

cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29*
30*
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
48
49
50
51
52
53
cookies 01
cookies 02
cookies 03
bincang
other works
unexpected sin dump

47

8K 504 406
By heenoott

gadis masih fokus menulis tugas essaynya. sesekali matanya melirik ke arah ponsel yang daritadi bergetar. heeseung menelponnya terus-terusan dari beberapa hari yang lalu. entah apa tujuannya. semenjak pertengkaran mereka tempo waktu lalu, gadis sama sekali tidak berkabar dengan heeseung, bahkan di rumah sakit gadis menghindari heeseung.

"ga diangkat?" tanya jake.

gadis hanya menggelengkan kepalanya.

"bukan apa-apa, takutnya penting."

"ga ada yang penting. kalau urgent soal bokap pasti nyokap gue bakal nelpon juga."

jake hanya menghela nafasnya kemudian lanjut mengerjakan tugasnya juga. setelah selesai, mereka pun langsung keluar dari perpus dan berjalan melewati taman kampus sambil menikmati suasana sore dengan langit yang berwarna jingga.

"lo mau langsung pulang atau ke rumah sakit?"

"pulang aja, hari ini full nyokap gue yang jaga bokap. gue capek juga."

"mau makan dulu?"

"goput aja yuk dirumah gue gimana?" tawar gadis dan tentu tidak di tolak oleh jake.

mereka pun langsung berjalan menuju parkiran, dan langsung pulang ke rumah gadis. sebenernya dulu jake sering main ke rumah gadis, dia juga udah kenal sama kedua orang tuanya gadis. cuman, semenjak kehadiran heeseung lagi, hubungan jake jadi renggang sama gadis.

tau gitu gue tembak gadis dari awal. pikir jake.

sampai dirumah.

"jake, lo jadi ngajuin pertukaran pelajar itu?" tanya gadis sambil mengunyah pizza nya.

"jadi, tinggal nunggu jadwal interview tahap akhir."

"jake?! kok lo ga bilang?! udah tahap akhir aja?!" gadis langsung melotot.

"haha biar surprise aja, lagian-"

jake enggan melanjutkan kalimatnya dan membuat gadis menunggu.

"lagian apa?"

"ga, gapapa."

"dih? yah, kalau lo ke jepang gue sama siapa dong?"

"emang lo masih butuh gue dis?"

gadis tersedak colanya.

"y-yaiya lah! nanti siapa yang bantuin tugas translate gue? nanti siapa yang jadi ojek gue lagi?"

"bukan itu maksud gue."

"terus?" gadis berusaha pura-pura bego biar kesannya gak kepedean.

"ga penting."

keduanya pun terdiam dan atmosfernya menjadi sangat awkward.

"dis, soal perasaan lo ke gue gimana?" tanya jake tiba-tiba.

"jake.."

"lo belum jawab sama sekali. maaf, gue rasanya di gantung banget soalnya sikap lo ke gue bikin gue makin berharap."

"sorry banget jake, gue belum bisa jawab."

"yaudah tapi perasaan lo buat gue sebenernya gimana? apa lo ada rasa yang beda ke gue?"

gadis hanya mengulum bibirnya. gadis masih belum menjawab karena gamau melukai hati jake. gadis juga gamau dirinya menyesal suatu saat nanti kalau langsung menolak jake. who knows? kalau gadis tiba-tiba jatuh hati sama jake? apalagi hubungan dia sama heeseung semakin ga jelas dan isinya hanya bertengkar.

"jake, gue pengen banget deket sama lo terus. urusan jadi spesial atau engga, itu nanti. tapi, gue beneran sayang sama lo. meskipun rasa sayangnya masih belum sama kayak gue sayang ke.." gadis nyaris menyebut nama heeseung.

"iya gue paham. it's ok!" jake kembali tersenyum dan mengelus puncak kepala gadis.

"gue balik ya, udah malem. lo berani kan sendiri di rumah?"

lanjut jake sambil membereskan box pizza dan can soft drink yang sudah kosong. gadis pun ikut ngebantu.

"berani lah emang gue bayi apa?"

"lo emang masih bayi hahaha."

"ih! jake!" gadis mukul lengan jake.

gadis mengantarkan jake sampai depan mobil.

"ati-ati jakey!" gadis melambaikan tangannya.

"jangan lupa kunci gerbang sama pintu rumah! lo sendirian!"

"iya iya gue juga tau!"

"telpon gue kalau ada apa-apa."

"mmm, gimana kalau kita sleepcall?" ceplos gadis.

mungkin ini udah saatnya gadis mulai membuka hati untuk jake, meskipun hanya sedikit. setidaknya gadis harus berusaha keluar dari segala kegalauannya, terutama tentang heeseung.

"tumben banget ngajak sleepcall."

"yaudah kalau gamau."

"ih maulah! yaudah nanti gue telpon, bye!"

mobil jake langsung melaju meninggalkan kawasan rumah gadis, dan gadis langsung masuk ke rumah. tidak lupa mengunci gerbang dan pintu rumah. karena kalau malem, kompleknya sepi banget, jarak antar rumah pun cukup berjarak dan post satpamnya jauh.

rumah kembali sepi dan gadis sudah rebahan di kasur sambil memutar musik. tangannya pun tidak berhenti ngescroll tiktod yang tidak berujung. gadis melirik jam sudah menunjukan pukul 9 malam, dan terakhir jake ngabarin mau nganter anjingnya dulu ke dokter hewan, jadi sleepcallnya bakal larut banget.

gadis pun meletakan ponselnya dan matanya memandang langit-langit kamar. pikirannya mulai melayang. biasanya jam segini dia mungkin lagi pillowtalk sama heeseung, atau bercumbu, atau melakukan aktivitas manis lainnya, namun kini hampa. ga ada heeseung lagi di sampingnya.

kejadian tempo hari bikin gadis muak sama sikap heeseung yang selalu melampiaskan kekesalannya ke gadis. dari pagi heeseung emang ngehubungin gadis terus-terusan tapi gadis enggan menjawab. dia ga bisa selemah itu, denger suara heeseung dikit langsung luluh. apalagi kemarin heeseung nyaris menampar dirinya. menurut gadis, heeseung udah sedikit kelewatan.

sedang melamun, gadis mendengar dari arah gerbang seperti ada yang memaksa membuka. kemudian terdengar decitan dari gerbang terbuka, dan kini suaranya beralih ke arah pintu seperti ada yang memaksa masuk.

gadis udah parno setengah mampus karena beberapa bulan lalu, rumah tetangganya ada yang di rampok. gadis pun turun dari kasur perlahan, dan jalan berjinjit. ia membuka pintu kamar dan meraih tongkat golf sebagai senjata membela dirinya.

gadis kembali masuk ke kamar untuk bersembunyi. jantungnya semakin berdegup kencang karena mendengar suara langkah menaiki tangga dengan buru-buru. mulut gadis udah komat-kamit membaca doa dan mohon ampunan. umur ga ada yang tau kan.

kriett!

"AKK!!!" ketika pintu kamar gadis terbuka, spontan gadis menjerit dan melayangkan tongkat golf tersebut hingga mengenai lengan seseorang yang tampak menangkis.

"GADIS!! ini aku!!!"

"HAHHH, HEESEUNG!!!" gadis udah melotot.

heeseung meringis kesakitan sambil mengelus lengan sebelah kanannya akibat pukulan dari tongkat golf.

"kamu kenapa diem diem aja sih masuk rumah?! aku kan jadi parno!" omel gadis.

"iya maaf, habisnya sepi banget rumah. aku pikir malah ga ada orang." jawab heeseung.

"bentar aku kompres dulu!"

gadis melirik ke lengan heeseung yang langsung membiru. gadis pun mengambil kain dan langsung membasahinya dengan air dingin. heeseung dan gadis duduk di pinggiran kasur dan langsung mengompresnya.

"kamu kenapa ga pulang ke apartemen?"

"aku mau ketemu kamu. eh malah di pukul-"

"lagian kamu kayak maling!"

"ya aku pikir kamu ga dirumah, liat rumah sepi banget mana gelap."

"kamu habis dari rumah sakit?"

"iya, tapi tadi balik apartemen bentar."

dapat dipastikan heeseung mandi dulu di apartemen karena sekarang dirinya keliatan banget fresh dengan wangi yang semerbak.

"aku mau istirahat ya, capek." gadis langsung merebahkan diri dengan posisi membelakangi heeseung yang masih duduk di pinggiran kasur.

perlahan, gadis merasakan pergerakan dari heeseung yang ikut berbaring di sampingnya, kemudian memeluk gadis dari belakang dengan erat. sebagian wajahnya ditenggelamkan di ceruk lehernya. gadis dapat merasakan deru nafas yang tenang dan hangat dari heeseung, dan kini merasakan juga bibir heeseung menyentuh garis lehernya.

sentuhan dari seorang heeseung lee membuat gadis terkejut. karena sebenarnya mereka belum berdamai soal kejadian tempo hari lalu. otak gadis mati-matian ingin menolak sentuhan dari heeseung, namun kata hati tidak munafik. gadis sangat merindukan sentuhan dari heeseung. untuk kesekian kalinya, gadis kalah lagi.

"dis, maaf ya..." lirih heeseung dan belum mendapat jawaban dari gadis.

"maaf, aku nyesel banget sampe sejauh itu, reflek nyaris mau nampar kamu. maaf banget, aku gagal jadi orang baik... aku gamau kehilangan kamu.." nada penyesalan dari heeseung terdengar sungguh-sungguh.

"hee..."

"dis maaf kalau aku selalu jadiin kamu pelampiasan. niatku ga gitu, sungguh. maaf dis, aku sayang banget sama kamu..."

gadis membalikan badannya dan kini gadis menatap wajah heeseung yang memasang raut sedih. jarak antara keduanya benar-benar dekat hingga. gadis dapat melihat dengan jelas juga mata indah heeseung yang sangat penuh dengan penyesalan.

"dis, nyatanya cuman kamu yang bisa bikin aku tenang, dan suasana hati aku membaik.." lanjut heeseung.

"hee, hubungan kita sekarang apa sih?" tanya gadis pelan.

gadis cuman mau nanya aja kok. dia ga nuntut apa-apa dari heeseung.

"dis maaf aku ga bermaksud gantungin kamu-"

"eh engga gitu, aku ga ngerasa digantungin sama kamu. aku cuman penasaran aja kok, kita saling berhubungan tapi tanpa status gitu kah? tapi, status kamu sendiri udah jadi tunangan orang."

gadis menarik nafas sejenak. hatinya berdegup sangat kencang karena ini kali pertamanya gadis melakukan deep talk bersama heeseung dengan jarak sedekat ini. gadis ga kuat liat ketampanan heeseung dari dekat.

"maksudku hee, kita ga ada hubungan apapun tapi kita sering banget berantem. dan dengan kayak gitu kita malah saling nyakitin-"

"aku udah batalin pernikahannya dis."

seketika mata gadis membulat karena dirinya gatau sama sekali hal tersebut.

"wait, how come...?"

"ga penting. yang jelas kita bisa mulai dari awal lagi dis. will you?"

gadis membisu karena tidak tahu harus merespon apa dari kalimat yang dilontarkan oleh heeseung. kini, heeseung mulai mendaratkan kecupan lembut di bibir gadis, sampai akhirnya heeseung menempelkan bibirnya dan memulai ciuman yang lembut dengan gadis.

gadis membalas ciuman dari heeseung dan kini keduanya saling melumat bibir dengan pelan dan lembut. rasanya seperti sedang melepas rindu dan beban yang telah mereka pendam masing-masing. badan heeseung langsung beralih dan memposisikan tubuhnya di atas gadis, jemarinya menyatu dengan jemari gadis.

heeseung melepas sejenak ciumannya dan melepas kaos yang dikenakannya. heeseung kembali mencumbu gadis dan kini bibirnya menyentuh daun telinga gadis, salah satu titik paling sensitifnya gadis. heeseung memberikan kecupan, kemudian menjilat dan sedikit menggigit dengan ringan sehingga memberikan sensasi luar biasa untuk gadis.

gadis meloloskan desahan pelannya bersamaan dengan tangannya yang mulai mengelus dan meremat punggung heeseung guna menyalurkan kenikmatannya. cumbuan heeseung mulai turun ke leher gadis dan menjilatnya juga. tak ada keliaran yang heeseung lakukan saat ini, dia benar-benar bermain dengan pelan dan lembut.

tangan heeseung mulai sibuk melepas piyama satin yang dikenakan gadis, kemudian melemparnya ke sembarang arah. bersamaan dengan cumbuan di tubuh gadis, kini tangan kanan heeseung mulai menelusup ke dalam celana gadis dan meraba di bawah sana, untuk memastikan apakah gadis sudah memiliki cukup pelumas alami untuk permainan selanjutnya.

"hee, i think it's enough..." desah gadis.

"belum sayang, aku gamau kamu ada ngerasa kesakitan..." jawab heeseung.

jemari heeseung pun mengusap kemudian memijat dengan memutar klitoris gadis agar semakin terangsang. gadis, sudah membekap mulutnya sendiri karena belum mau meloloskan desahannya. dirasa sudah sangat basah, heeseung pun bangkit sebentar.

"dis, pengamannya dimana?"

"disitu..." gadis menunjuk laci paling bawah di nakas sebelahnya.

heeseung pun langsung menarik laci tersebut dan mengambil sekotak pengaman yang isinya tersisa satu.

"dis, kok tinggal satu?"

"hee.. kamu pikir kita sejarang apa ngelakuin kayak gini...?"

heeseung hanya tersenyum kecil dan langsung meraih satu kondom tersebut, kemudian membukanya dengan satu gigitan dan menariknya sedikit. melihat pemandangan tersebut membuat gadis nyaris sesak nafas.

how can he be that attractive? padahal cuman buka bungkus kondom pake gigi.

heeseung memulai penetrasi dirinya dengan gadis secara perlahan agar dapat menyatu. jemari heeseung menyatu kembali dengan gadis, melakukan gerakan dengan ritme yang pelan dan lembut. saling beradu desahan, dan menyaut nama satu sama lain.

heeseung menyalurkan kenikmatan yang tidak bisa di deskripsikan tersebut dengan mencium bibir gadis, kemudian beralih menyesap leher jenjang gadis dan meninggalkan banyak kissmark disana.

"mmh, fuck... heeseung lee....." justru permainan yang sangat lembut dari heeseung membuat gadis semakin gila.

"what did you say?" heeseung menngangkat wajahnya dari ceruk leher gadis.

"nggh, n-nothing..." gadis menggigit bibir bawahnya.

"are you swearing at me, dis? aku denger..."

gadis ga kuasa buat menjawab karena heeseung mulai mempercepat ritmenya sampai akhirnya mereka berdua mencapai titik klimaks bersama. gadis mengatur nafasnya yang sangat tersengal-sengal, begitu juga heeseung yang sambil menatap gadis dengan tajam padahal matanya sangat sayu.

"don't swearing at me, apalagi bareng nyebut nama aku, dis."

"kan kamu bikin aku gila, hee..."

"turn around."

"hah....?"

heeseung langsung membalikan badan gadis dan kini posisi gadis adalah memunggungi heeseung.

"hee... bentar dulu..."

"punishment is punishment, babe. kamu tadi swearing ke aku."

"hee, pengamannya kan abis...."

"take your pill after sex, i won't use a condom. let's start the 2nd round..."

gadis udah pasrah dan membiarkan heeseung melakukan sesukanya. toh keduanya sama-sama mau, dan gadis sendiri menikmatinya. ga ada yang munafik.

heeseung melirik jam dinding yang menunjukan pukul 1 dini hari kemudian beralih menatap punggung gadis, menyisikan rambut panjang gadis yang menutupi punggungnya, dan mendaratkan kecupan dan menjilatnya. heeseung pun mulai melakukan penetrasi untuk kedua kalinya, lalu mendekatkan bibirnya ke daun telinga gadis,

"i love you dis, temenin aku sampai pagi.." bisik heeseung.









"ahh..nghh, heeseung..."

"dis......"







































jake is calling..........
(24) missed call from jake

heeseung's rules ;
be polite
always say the magic words
no swearing
do whatever he asks

Continue Reading

You'll Also Like

347K 18.5K 40
🔞🔞Ketika dendam berubah menjadi cinta.🔞🔞 [HASH WORD]
1.4M 6.6K 14
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
106K 11.1K 53
Apa yang bisa Sunghoon janjikan di usianya yang baru menginjak tujuh belas tahun ketika ia mendapati Jung Saemi menyerahkan sebuah barang berbentuk c...
SPARKLE [end] By L

Short Story

624K 65.9K 32
Jungkook menemukan anak kecil di depan pintu rumahnya dengan surat yang mengatakan jika anak itu adalah anaknya