unexpected sin ; lee heeseung

By heenoott

560K 34.3K 12.8K

[END] "kita pacaran diem-diem aja ya." - heeseung lee. ⛔️disclaimer⛔️ : ✔NON BAKU ✔️mature content ✔️18+ 🚫NO... More

cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29*
30*
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
cookies 01
cookies 02
cookies 03
bincang
other works
unexpected sin dump

42

7.4K 522 533
By heenoott

sudah hampir satu pekan lebih gadis mulai menjaga jarak dengan heeseung. hal paling kecil yang ia lakukan adalah setiap selesai meeting dengan klien bersama heeseung, gadis pasti langsung izin untuk pulang. biasanya mereka berdua stay dulu di ruang meeting. sekedar mengobrol santai atau bercumbu.

jujur berat banget buat gadis untuk melakukan hal tersebut. tapi, ngeliat laura yang ngemis banget ke gadis untuk jauhin heeseung, kepaksa gadis harus menurutinya. toh, mau gimana pun papah juga berpihaknya sama laura? ga ada yang mendukung gadis sama heeseung.

jam menunjukan pukul 6 sore, kini gadis dan heeseung telah selesai meeting dengan kliennya sejak pukul 3 sore tadi. benar-benar hari yang melelahkan.

"dis mau makan apa dulu?" tanya heeseung sambil ngescroll aplikasi goputnya.

"engga hee, aku mau langsung pulang." gadis memasukan beberapa barangnya ke dalam tas.

heeseung pun mengernyitkan dahinya. heeseung udah ngerasa kalau gadis keliatan menjaga jarak sama dirinya.

"kamu dari kemarin langsung pulang mulu, kenapa sih?" tanya heeseung.

"capek hee, aku pengen cepet istirahat."

"bohong."

"hee, semester ini aku lagi sibuk-sibuknya, lagi padet juga. belum lagi EO kamu yang makin rame, otomatis aku juga harus ikut kerja." gadis mengelap peluh di dahinya.

"minggu lalu kamu masih kuat aja tuh aku ajak sex berkali-kali-"

"hee!"

heeseung memalingkan wajahnya sejenak dengan memasang raut kesal.

"papah nyuruh kamu ngejauhin aku?" tanya heeseung curiga.

"engga."

"dis, kamu ga pinter sandiwara. aku udah feeling pasti kamu lagi sengaja buat jauhin aku kan? sini kasih tau aku siapa yang nyuruh kamu kayak gini-"

"ga ada hee. jangan ngomong yang ngaco." gadis mulai kesal.

"mau kemana?!" tanya heeseung ketika melihat gadis berjalan ke arah pintu.

"mau pulang!"

"sama siapa?"

gadis ga menjawab dan heeseung langsung bangkit dari duduknya. ia pun menarik lengan gadis dengan kencang sehingga membuat gadis sedikit mengerang.

"ah! hee, sakit!"

"kamu kenapa sih? bilang kalau ada masalah, jangan main kabur aja!" suara heeseung terdengar meninggi.

"hee, lepasin!" gadis pun melepas cengkraman dari heeseung.

heeseung melirik ke arah jendela dan dia melihat mobil jake terparkir di depan bangunan ini. heeseung kembali menatap gadis dengan tajam.

"dis, serius jake? aku kan udah bilang, jauhin jake!"

"heeseung! berhenti bersikap posesif, kita harus nerima realita hee! kita udah ga ada hubungan apa-apa lagi, please! aku capek banget sama sikap kamu, malah makin ngaco-"

"kamu udah ga sayang sama aku lagi?"

gadis menelan salivanya kasar. sebenernya dia gamau banget berdebat kayak gini sama heeseung.

"hee, kamu nyadar ga sih? hubungan kita tuh udah ga bisa di pertahanin. ga ada yang mihak kita berdua. mau kita maksa gimana pun ga akan bisa.."

"bilang aja kamu mau sama jake-"

"IYA! YAUDAH AKU MAUNYA SAMA JAKE!" gadis meninggikan suaranya karena udah kesel banget sama heeseung yang selalu narik kesimpulan seakan gadis menaruh perasaan untuk jake.

gadis pun langsung berjalan cepat keluar galeri meeting dan langsung masuk ke mobil jake. heeseung ga ada pergerakan lagi dan hanya menatap kepergian gadis bersama jake.

hati heeseung beneran teriris banget ngeliatnya. dia ga nyangka kalau rencana nya bersama gadis selama ini ternyata ga ada yang terealisasikan satu pun. yang ada malah melenceng jauh dan makin ngaco. bahkan hubungan dia sama gadis malah jadi kurang baik.

"lo tadi berantem sama heeseung?" tanya jake sambil melirik gadis yang tengah melamun menatap jalan.

"engga..." lirih gadis.

"tadi adu mulut kalian berdua kedengeran loh sampe luar. mana nama gue disebut-sebut lagi."

gadis langsung menengok ke arah jake. rasanya sangat malu.

"sorry ya, jake...."

"lo berdua berantem gara-gara gue apa?"

"banyak. gue akhir-akhir ini jadi sering berantem sama heeseung. padahal dulu sama sekali ga pernah..." gadis menundukan kepalanya.

mobil jake pun sampai di depan rumah gadis. namun, gadis masih setia menundukan kepalanya dengan badan yang tampak bergetar. perlahan jake mendengar isakan dari gadis.

"dis? heh jangan nangis-"

"jake...sakit banget...." isak gadis.

"hey, dis what's wrong?" jake mengangkat wajah gadis dan menangkupnya. jempolnya menghapus bulir air mata gadis yang mulai berjatuhan.

"gue masih cinta banget sama dia... tapi gue harus jauhin dia.. karena gimana pun kita ga akan pernah bisa ngejalin hubungan lagi... jake, gue patah hati banget... gue takut ga akan bisa lupain heeseung..." tangis gadis dengan pilu.

jake juga merasakan patah hati yang luar biasa. lebih baik jake ga denger kalimat gadis yang terdengar bahwa secinta itu gadis sama heeseung, sedangkan perasaannya aja masih digantung. rasa pupus pun mulai menyelimuti diri jake.

"bisa-bisanya lo ngomong gitu di depan orang yang belum dikasih jawaban atas perasaannya..." gumam jake.

"jake... maaf...." lirih gadis sambil menatap jake dengan perasaan bersalah.

"lo butuh pelukan ga?" tawar jake.

gadis tidak menjawab dan langsung berhambur ke pelukan jake. tangan jake pun setia mengelus punggung gadis. ia menenangkan gadis yang sedang patah hati, padahal jake sendiri juga merasakan patah hati.

***

heeseung masuk ke apartemen dengan langkah yang gontai. dirinya frustasi banget sama sikap gadis yang berubah total dalam sepekan ini. pikirannya pun mulai memupuk asumsi kalau gadis dipengaruhi oleh seseorang.

heeseung berjalan ke dapur dan mengambil equil water di kulkas dan langsung meneguknya sampai habis.

"heeseung? pulang juga.." sapa laura dengan manis.

heeseung pun menoleh ke arah sumber suara dan dirinya langsung terkejut. dia melihat laura menggunakan lingeri berwarna hitam dan masih dibalut dengan kimono satin yang tampak elegan dan mahal. heeseung lebih ke kaget karena ga biasanya laura pakai baju kayak gitu.

"tumben belom tidur." ujar heeseung cuek. kini dirinya sibuk melihat isi kulkas yang lebih menarik karena banyak cemilan.

heeseung pun meraih beberapa choco bar dan langsung berjalan melewati laura tanpa tertarik sedikitpun. heeseung ga ngerti tujuan laura ngapain, yang jelas itu ga memancing heeseung sama sekali. heeseung duduk di ruang tengah sambil menikmati choco barnya. laura pun mengikuti heeseung dan duduk disebelahnya dan menyodorkan segelas minuman.

"hee, tadi aku liat resep di yutup. cobain deh, kayak mocktail gitu."

heeseung pun meraihnya dan mencicipi seteguk. kemudian melanjutkan mengunyah choco bar nya.

"gimana? enak ga?"

"itu mocktail? kok panas ya ke tenggorokan?" komentar heeseung.

laura hanya tersenyum kemudian meneguk minuman miliknya sambil memerhatikan heeseung. sorot mata laura tampak excited seakan menunggu sesuatu. heeseung mulai melepas sweater yang ia kenakan. dirinya mulai ngerasa panas tapi aneh. jantungnya pun mulai berdegup lebih kencang.

"hee? kamu kenapa?" tanya laura.

heeseung hanya menggelengkan kepala dan tangannya bergerak mengipasi dirinya sendiri. peluh pun mulai timbul di pelipis heeseung. kini, heeseung mulai merasa gairahnya bangkit. karena heeseung ngerasa ada yang ga beres sama dirinya, segera ia bangkit dan menjauh dari laura.

"hee? kamu kenapa?!" tanya laura dengan khawatir.

"lo masukin apa ke minumannya?"

"hah?"

"jawab ra! lo masukin apaan?" tanya heeseung kesal.

laura pun berjalan mendekat ke arah heeseung kemudian tangannya membelai lembut rambut heeseung dan belaian tersebut turun menuturi garis wajah heeseung. ga munafik, heeseung merasakan sesuatu ketika di sentuh laura. ga biasanya dia ngerasa kayak gini.

heeseung mati-matian menolak nafsunya terhadap laura dan menepis tangan laura yang mulai mengelus garis lehernya.

"ra?! lo gila ya?"

"kenapa hee..?"

laura langsung meraih bibir heeseung dan melumatnya dengan lembut. tangannya pun bergerak melepas kaos yang dikenakan heeseung dan melemparkannya ke sembarang arah. heeseung berusaha menolak namun dia juga gamau lepas karena gairahnya semakin tinggi. heeseung masih ngerasa bersalah banget sama gadis. ga seharusnya dia kayak gini. heeseung pun mendorong laura hingga ciumannya terlepas.

"ra! lo gila banget? segitunya lo nafsu sama gue?"

heeseung meraih kaosnya yang tergeletak di lantai kemudian kembali duduk di sofa. heeseung menarik nafasnya dalam dalam dan tidak mau melihat ke laura sama sekali.

dirinya beneran terangsang banget liat laura, bahkan saat disentuh dia bisa merasakan kenikmatan yang sebenernya gamau dia rasain banget kalau sama laura. kini laura ikut duduk di samping heeseung dan langsung mencumbu di leher heeseung dengan nafsu.

heeseung berusaha ngelawan nafsunya tapi susah banget. bahkan nafas heeseung mulai tersengal dan rasanya ingin membalas cumbuan dari laura. heeseung langsung bangkit lagi namun laura menahannya dan kini, laura langsung menurunkan resleting celana heeseung. tangannya langsung menyelusup kedalam sana dan dapat merasakan bahwa heeseung sudah tegang.

"ra stop! gue gabisa lakuin ini sama lo-ahh..."

heeseung meloloskan desahannya ketika laura mulai meraba kepemilikannya dengan sangat pelan. heeseung langsung mendorong laura sampai terbaring di sofa. dirinya udah ga kuat untuk nahan lagi dan langsung melumat bibir laura. lumatan tersebut tentu di balas oleh laura.

tangan heeseung meremas dada laura dengan sangat nafsu. belum lagi ketika mendengar laura yang mendesah dengan hebat. merasa heeseung sudah terbuai dengan nafsu, tangan laura pun langsung bergerak lagi untuk menyatukan dirinya dengan diri heeseung.

heeseung yang sedang mencumbu pun langsung tersadar dan menepis kasar tangan laura. heeseung langsung bangkit dan menaikan lagi celananya. kini heeseung tertunduk sambil mengatur nafasnya, kedua tangannya tidak berhenti menepuk secaraa keras pipinya sendiri agar bisa tersadar. dirinya benar-benar marah.

"heeseung gausah munafik! kalau kamu emang mau ngelakuinnya, ayo kita lanjutin sekarang!" ujar laura.

"gue ga pernah mau ngelakuinnya sama lo ra! kalau lo ga ngasih sesuatu di minuman gue tadi juga gue ga akan kayak gini!"

heeeseung mengusap wajahnya frustasi kemudian langsung pergi meninggalkan laura. ia masuk ke kamar mandi untuk menyelesaikan sendiri masalahnya. laura terdiam di sofa dan merenungkan perbuatannya. dia semakin sadar kalau ternyata heeseung emang se gasuka itu sama dirinya.

gue gatau mau nulis apaan.
btw gue janji bentar lagi story linenya mengerucut kok so please bertahan yak sampe beres🙏, tanpa kalian gue bisa apa🥵.

anw next week gue uas dulu ya hehe

Continue Reading

You'll Also Like

6.5M 336K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
14K 892 18
[18+] "Please bite and heal me, Seung." Start : 20-01-24 End : -
34.4K 1.6K 11
A cruel destiny of love makes Olivia have to choose between a husband arranged by her family and her first love [CERITA SAMBUNGAN DARI POV TIKTOK @ti...
1.9M 91.3K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...