Sekali Seumur Hidup

By SarahJannatul

5K 1.1K 1.5K

Sebelum membaca bantu follow dulu yu kak..😍😚 Instagram : sarahjannatul28 Tiktok : storybylutannaj Ini kisah... More

❤️Tentang Kita
❤️Hanan Hafidz Ma'arif
❤️Asrama
❤️Keinginan Sang Kyai
❤️Rapuh
❤️Menikmati Masa Akhir 1
❤️Menikmati Masa Akhir 2
❤️Lamaran
❤️Terungkap
❤️Pasrah
❤️Keterpaksaan
❤️Persiapan
❤️ Takdir Cinta
❤️Keputusan
❤️SULIT
❤️Kotak Nasi
❤️Terpaksa Peduli
❤️Mencoba
❤️Amanah yang Berat
❤️Kehilangan
❤️Luka
❤️Ingatan Annisa
❤️Ada apa?
❤️Ternyata
❤️Teman kecil
❤️ Berharap
❤️ Sendiri
❤️Dilema
❤️Berkorban
❤️Satu Ranjang
❤️Cast*

❤️Kehidupan Baru

128 20 7
By SarahJannatul

Assalamualaikum teman teman
Apa kabar kalian semua??
.
.
.
💮Happy Reading 💮
💙Jangan lupa vote dan komen 💙

Semoga kalian semua tertarik 😍
Aamiin

Kak, pokonya aku mau tidur sama kakak!
Aku belum siap tidur satu kamar sama dokter Hanan..

Setelah mendapatkan izin dari Laura, Annisa cepat cepat mengambil baju piyama nya di dalam kamar. Tangan nya sedang fokus mengambil piyama disana ketika terdengar suara knop pintu dibuka dari luar.

Annisa langsung menoleh ke arah sana, hadir seseorang dari balik pintu memasuki kamar.

Siapa lagi kalau bukan Dokter Hanan?!
Ahh, maaf. Ia belum terbiasa memanggil namanya dengan sebutan lain.

Hening.

Tak ada satu suara pun terdengar di dalam kamar ini. Annisa kembali dengan kegiatan yang sempat tertunda, sedangkan Hanan menyelonong dan langsung berbaring di atas sofa.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Annisa berbalik melihat Hanan yang sudah terlelap tidur.
Tapi..sepertinya dia belum terbang ke alam mimpi.

Annisa melumat bibir nya yang kering. Ingin mengatakan sesuatu, namun tercekat di dalam tenggorokan. Ia memberanikan diri melangkah mendekati Hanan. Setelah jarak mereka sekitar dua langkah, Annisa  berdehem pelan.

"Dokter.." panggil nya pelan.

Tak ada sahutan.. Hanan masih dalam posisinya.

"Dokter Hanan..." Panggil nya lagi dengan suara sedikit keras.

Hening. Masih tak ada jawaban.

Annisa berdecak sebal. Ia yakin bahwa pria di hadapan nya ini mendengar suaranya

"Dokter kalau mau tidur, tidur saja di atas kasur. Saya mau tidur di kamar kak Laura."
Ucap nya cepat dan langsung pergi dari sana.

Setelah terdengar suara pintu di tutup. Hanan membuka matanya, ia mendengus pelan. Menatap langit langit kamar Annisa.

Ia tak bisa berlama lama tinggal di rumah ini, atau pun tinggal di rumah nya bersama Annisa. Hanan berencana akan membeli rumah baru dan membawa Annisa untuk tinggal disana.

Hanan bangkit dari posisinya, ia meraih ponsel yang berada di atas nakas. Jemarinya mencari sesuatu disana.

Disana tertera foto gadis berkulit putih yang selama ini berhasil menghantui fikiran Hanan.


Hanan tak akan menyerah untuk memperjuangkan cintanya. Jika wanitanya telah datang Hanan akan menjalankan rencana nya yang pernah ia katakan pada Alzam.

Cepatlah datang..aku menunggu mu..

Lagi pula, untuk apa ia tetap mempertahankan pernikahan nya dengan wanita yang tak ia cintai? Terlebih lagi wanita itu adalah kekasih adik nya sendiri. Hanan akan mengembalikan Annisa pada Alzam. Dan ia akan menikahi wanita yang sangat ia cintai.

Begitulah menurut pemikiran Hanan.

Percayalah.. Allah telah mengatur segalanya.

***

Annisa membuka mata nya ketika mendengar alarm berbunyi. Dilihat nya jam menunjukan pukul tiga pagi. Annisa beranjak dari tidurnya untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu, di lanjut dengan melaksanakan sholat malam.

Ia sengaja tak membangunkan Laura, karna Laura saat ini sedang berhalangan. Setelah nya melaksanakan sholat malam, ia lanjutkan dengan membaca ayat suci Al-Quran sambil menunggu adzan subuh.

Ketika sudah beberapa lembar Alquran yang ia baca, adzan subuh berkumandang. Membangunkan setiap muslim untuk melaksanakan sholat subuh.

Annisa menghentikan kegiatan bacaan Alquran nya. Karna ketika sedang adzan kita di wajibkan untuk mendengarkan sembari menjawab setiap lafadz yang di kumandangkan.

Adzan subuh telah selesai berkumandang. Annisa bangkit untuk melaksanakan sholat sunah qobliah subuh di lanjut dengan sholat subuh dua rakaat.

Sampai pada salam terakhir ia bermunajat pada sang Khaliq. Meminta ampunan pada sang maha Ghofur, dan meminta petunjuk serta perlindungan pada yang maha Kuasa.

Setelah menyelesaikan ibadah subuh nya. Annisa melipat sejadah dan mukena nya.
Laura sudah bangun dan sedang membersihkan diri.

Annisa beralih menuju dapur ketika samar samar ia mendengar suara murotal dari arah kamarnya. Annisa mendekati pintu kamar yang sedikit terbuka, bola mata nya melihat seseorang memakai Koko putih berlengan pendek duduk di atas sejadah.

Hati Annisa terenyuh mendengar setiap ayat yang di bacakan oleh Hanan. Kedua sudut bibirnya perlahan terangkat, dari sudut pandang nya Hanan merupakan pria yang baik lagi ramah. Hanya saja saat ini mereka sedang terikat oleh satu pernikahan yang mungkin sangat tidak di inginkan oleh Hanan.

Annisa kembali melangkah kan kaki nya menuju dapur. Menyiapkan sarapan untuk keluarga nya. Dikarenakan ia sedang mengejar waktu, Annisa hanya membuat nasi goreng dengan hiasan telur di atas nya.

Setelah selesai berkutik di dapur, ia langsung bersiap siap untuk berangkat ke kampus. Jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Ia sengaja berangkat sepagi ini karna ia yakin dengan pasti jika berangkat pada jam biasanya, ia akan berangkat bersama Hanan. Dan Annisa tak ingin itu semua terjadi.

Hanan berjalan menuju ruang makan dengan berpakaian rapi dengan jas dokternya yang di lipat di bagian lengan bawah.

Disana sudah ada Laura dan Ardi. Namun mata nya tak menemukan seseorang yang seharusnya juga berada disana.

"Pagi, Han." Sapa Ardi pada Hanan yang sudah berada disana.

Hanan tersenyum "Pagi, yah." Ia mengambil duduk di samping Ardi. Matanya masih melihat bangku kosong di hadapan nya.

Dia belum turun? Atau belum bangun?

Hanan berdeham pelan, melirik Laura yang sedang menyantap makanan nya.

"Annisa belum turun, kak?"

Laura melirik Hanan " lho, kan udah berangkat barusan. Katanya sih ada urusan mendadak." Ucap Laura "emang ga bilang dulu sama kamu, Han?"

Hanan tersenyum kikuk. " mungkin lupa karna buru buru, kak."

"Maaf kan Annisa ya, Hanan." Ucap Ardi membuka suara.

"Terkadang Annisa itu wanita yang ceroboh, sampai lupa harus berpamitan kepada suami nya karna terburu buru." Sambungan nya sembari tertawa pelan.

"Gapapa ayah, Hanan ngerti kok."

Setelah cukup sarapan. Hanan bangkit dan menyambar jas dokternya.

"Hanan berangkat dulu ya, ayah." Pamit nya.

"Oh iya, hati hati ya,Han. Kalau sempat pulang nya jemput Annisa."

Hanan tak langsung menjawab. Ia terdiam sejenak kemudian tersenyum.
"Insya Allah, yah." Ucap nya sembari menyalami Ardi.

"Kak, Hanan berangkat."

Laura hanya mengangguk dan tersenyum.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Hanan berjalan keluar, memasuki mobil nya dan memasang seatbelt. Setelah itu ia melajukan mobil menuju rumah sakit.

"Aku harus ngomong sama Annisa."

***

"Jadi kamu bela belain berangkat pagi cuma mau ngehindar berangkat bareng sama dokter Hanan?"

Annisa mengguk dengan mulut yang berisi nasi goreng.

Yah, Annisa sebenarnya tak langsung berangkat ke kampus. Ia pergi kerumah Balqis terlebih dahulu dengan membawa kotak nasi goreng buatan nya.

"Terus kamu semalam gimana?"

"Gimana apanya?" Annisa masih fokus dengan makanan nya tanpa melirik Balqis.

"Yaa... Kalian tidur nya gimana?" Tanya Balqis lagi "kalian melak...."

Pertanyaan Balqis terhenti ketika jari telunjuk Annisa terangkat mengarah kepadanya.

Annisa melirik tajam balqis. "Aku-gak-ngelakuin-apa-apa-sama-dia!" Jawab Annisa tegas. Lalu Ia kembali dengan makanan nya.

"Aku tidur di kamar kak Laura." Lanjutnya lagi.

Balqis manggut-manggut mengerti.
"Kamu sampai kapan mau ucing ucingan sama dokter Hanan?"

"Maksudnya?"

"Yaa.. kamu mau sampai kapan ngehindar dari dia?" Tanya Balqis serius

"ingat Annisa! Dia itu suami kamu, dan kamu istri dia. Kamu gak bisa terus terusan kaya gini sedangkan kalian tinggal dalam satu atap yang sama." Jelas Balqis.

Annisa menghentikan kegiatan sarapan nya. Ia menela'ah dari setiap kata kata Balqis barusan.

"Terus aku harus gimana?"

"Kamu harus hadapin dia. Dia itu sekarang kepala keluarga. Segala hal yang ingin kamu lakukan kamu harus minta izin dulu sama dia."

"Iyaa aku paham. Tapiii....aku butuh waktu buat semua itu.." ucap nya lirih. "Aku butuh waktu untuk memperlakukan dia sebagai suami aku."

Balqis mengusap pundak Annisa pelan.
"Aku ngerti kok, perlahan ya Annisa.."

Annisa mengangguk.

Setelah itu kedua gadis ini langsung berangkat menuju kampus. Dan sesampai nya disana banyak orang yang mengucapkan selamat atas pernikahan Annisa.

Annisa hanya tersenyum tipis sambil mengucapkan terimakasih.

Jujur saja, ia merasa risih dengan hal seperti ini. Namun, ia bisa mengerti dan memakluminya. Karna mereka seperti ini juga di sebabkan adanya pernikahan dirinya dengan Hanan.

Tak semua yang menyetujui pernikahan Annisa yang mendadak ini. Ada di antara mereka yang tak suka dengan pernikahan nya. Karna kebanyakan dari mereka sangat mengetahui tentang hubungan nya dengan Alzam.

Tega ya ninggalin Alzam.
Kalau tau gitu, mending Alzam sama gue.
Kasian Alzam di tinggal nikah sama dia.
Gue rela relain dia sama Alzam, ehh..malah kaya gitu. Awas aja Lo Annisa!

Walaupun hatinya terasa sakit dan telinga nya terasa panas. Annisa tak mempedulikan semua perkataan teman teman nya yang seperti itu. Karna mereka hanya bisa menilai tanpa mengetahui dan merasakan keadaan yang sesungguh nya.

Sabar Annisa..
Aku yakin kamu pasti kuat...!!

***

Hai teman teman..udah lama gak update nih aku..maaf yaa baru sekarang lagi bisa update..

Btw..gimana menurut kalian part ini..?
Mengserukann??..
Maaf yaa kalau cerita nya makin kesini makin ga jelas..

Terus dukung cerita ini ya..
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar nya ..

See you..💙💙

Continue Reading

You'll Also Like

Jimin Or Jimmy By arzy

Science Fiction

520K 3K 8
hanya cerita tentang jimin yang memenya sering gatel pengen disodok
53.2K 3.5K 30
diceritakan seorang gadis yang bernama flora, dia sedikit tomboy dan manja kepada orang" terdekatnya dan juga posesif dan freya dia Cool,posesif dia...
363K 22.6K 35
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad, ini...
4.4M 305K 47
"gue gak akan nyari masalah, kalau bukan dia mulai duluan!"-S *** Apakah kalian percaya perpindahan jiwa? Ya, hal itu yang dialami oleh Safara! Safar...