MARRIAGE WITH ICE PRINCE -sun...

By adndhdst

19.1K 1.9K 207

[On going] Ketika sebuah kesalahpahaman, menyeret dua orang yang tak saling cinta. Terpaksa menikah dan ting... More

prolog❄
part:1❄
PART:2❄
PART:3❄
PART:4❄
PART:5❄
PART:6❄
PART:7❄
PART:8❄
PART:9❄
PART:10❄
PART:11❄
PART:12❄
PART:13❄
PART:15❄
PART:16❄
PART:17❄
PART:18❄
PART:19❄
PART:20❄
PART:21❄
Update!!
PART:22❄
PART:23❄

PART:14❄

704 88 12
By adndhdst


❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

"Tapi sunghoon..."

Sunghoon yang mendengar suara itu, berhenti. Dengan tangan mengambang, memegan knop pintu. Menunggu jawaban dari dalam, yang terjeda beberapa saat. Sampai akhirnya gadis itu menyambung kembali perkataannya yang tertunda.

"Aku..."terselip keraguan dari nada bicara sora"aku tidak mengenakan sehelai kain pun...."ucap sora pelan, namun, didengar jelas oleh sunghoon.

Sunghoon yang mendengar itu sedikit terkejut, ia akan masuk dan menolong gadis yang didalam. Meski mereka sudah sah menjadi suami istri, untuk melihat apa yang pribadi dari masing-masing. Mereka sama-sama belum melakukannya.

"Oke."akhirnya sunghoon berucap, setelah diam selama dua detik.

"Aku akan mengarahkan flashku keatas, aku akan berusaha tidak melihatnya."sambung sunghoon dengan nada bicara yang tenang.

Sedangkan sora didalam sana, terdiam. Dengan mata memejam erat-erat, yah...karena tidak bisa dibuka. "Baiklah!   Aku percaya padamu, cepatlah! Mataku sudah sangat perih."

Setelah mendengar perkataan sora yang sudah menyetujuinya, sunghoon memutar knop pintu. Ia langsung mengarahkan flash ponseknya keatas, sebisa mungkin tidak menyorot kearah sora.

Berjalan dengan sedikit meraba, sunghoon melihat sora yang berdiri tiga langkah didepannya. Laki-laki itu tertegun, sekaligus menelan ludahnya susah payah.

Melihat sora didepan sana, meskipun, yang ia lihat tak sepenuhnya. Tubuh sora hanya terlihat dari bahu sampai kepalanya saja, semaksimal mungkin sunghoon tak menyorot area bawah. Seperti janjinya.

Ia mendekati sora, melihat bagaimana gadis itu berdiri dengan mata memejam erat. "Sora."panggil sunghoon pelan.

"Eoh?"

"Kau benar-benar tidak melihatnya kan?"cicit sora seraya menunduk dan menyilangkan kedua tangannya didada.

"Tidak, tenang saja. Ini,"sunghoon menyerahkan sebotol air mineral yang sudah ia buka, "basuh wajahmu sampai perihnya hilang."lanjut sunghoon.

Sora meraba-raba udara, sunghoon yang melihat itu mendekatkan botol itu dan diambil oleh sora, disaat gadis itu sudah menemukannya.

"Baiklah, tapi, berbaliklah. Aku takut kau berbohong."ucap sora dengan cepat mencuci wajahnya.

Sunghoon yang mendengar itu, mengikuti perintah sora. Ia berbalik, membelakangi sora yang tengah membasuh wajahnya.

Suasana hening, hanya ada suara air yang jatuh mengenai lantai. Untuk beberapa saat sunghoon diam, menunggu sora selesai membasuh wajah dan juga sekalian menyelesaikan cuci rambutnya yang sedikit lagi.

Menggunakan air mineral yang sunghoon bawa. "Pinjam ponselmu,"setelah hening selama tiga menit, sunghoon melihat tangan gadis itu terjulur kedepan. Sampai ia dapat melihatnya dengan posisi memunggungi sora.

Dengan cepat sunghoon memberikan ponselnya, lalu ponsel itu ditarik kebelakang tubuhnya. Sunghoon lagi-lagi menunggu, apa yang dilakukan sora.

"Ayo."suara sora kembali terdengar, gadis itu sedikit mendorong tubuh jangkung sunghoon. Untuk berjalan lebih dahulu, sunghoon yang menerima dorongan itu. Ia melangkahkan kakinya, berjalan duluan.

Setelah sora menyerahkan ponselnya kembali, mereka berjalan beriringan. Dengan sora dibelakangnya. Memegangi ujung kaos oblong yang tengah dikenakan sunghoon.

"AAAA!!"jeritan gadis itu kembali terdengar dan menggema disetiap sudut  kamar hotel itu, tapi, kali ini secara tidak sengaja atau lebih tepatnya refleks memeluk tubuh sunghoon dari belakang.

Laki-laki itu, yang mendapatkan pelukan tiba-tiba. Sedikit terdorong kedepan, untung saja ia sigap menahan tubuhnya agar tidak tumbang kedepan. "Kenapa? Kenapa lagi?"tanya sunghoon menolehkan kepalanya kebelakang melihat keberadaan gadis itu, yang tengah memeluknya erat. Menyembunyikan kepalanya dipunggung lebarnya.

"Itu....itu tadi ada yang menyentuhku."ucap sora yang menenggelamkan wajahnya dipunggung sunghoon, jadi suara gadis itu sedikit tidak terdengar.

Sunghoon pun mengernyitkan alisnya, flash ponselnya mengarah kekiri mereka. Dan saat flashnya mengarah kebenda putih yang tergantung didinding, membuat sunghoon mati-matian menahan tawanya.

"Itu? Pffft.."

Sunghoon malah makin merasakan pelukan gadis itu makin mengerat dan gelengan kepala sora terasa jelas dipunggungnya. "Itu hanya handuk,"

"Sungguh?"tanya sora masih dengan posisi sama.

"Hm, lihatlah."

Perlahan sunghoon merasakan sepasang tangan yang melingkar dipinggangnya, mengendur. Lalu terlepas.

Sora melihat kearah flash ponsel sunghoon mengarah, "aish! Mengagetkan saja."dengusan kesal terdengar berhembus dari sora, saat mengetahui hanya handuk lah yang tanpa sengaja bersentuhan dengan kulit punggungnya.

Sora yang hanya memakai handuk dan rambutnya yang basah dililitin handuk juga, maka dari itu sora menyuruh sunghoon berjalan terlebih dahulu.

Kini mereka berjalan lagi untuk keluar dari kamar mandi, dan.... terang. Seluruh penglihatan sora kembali dipenuhi oleh cahaya lampu yang terang dari plafon kamar hotel itu.

Dengan cepat sora kembali masuk kedalam kamar mandi, sebelum sunghoon melihat wujudnya yang sekarang ini. Ia pun terlalu sangsi untuk berhadapan langsung dengan sunghoon, yang telah apa ia perbuat hari ini pada sunghoon.

Setelah menutup pintu sedikit kencang, mungkin sunghoon yang diluar tengah menatap pintu kamar mandi yang ditutup secara tiba-tiba dan sedikit kencang.

Berdiri dibalik pintu kamar mandi, sora menghembuskan nafas lega. "Huu.... astaga, hari ini banyak sekali hal yang tidak terduga."sambil mengusap dadany untuk menetralkan detak jantung, yang entah sejak kapan bekerja dua kali lipat lebih cepat dari biasanya.

Sesaat setelahnya, sora kembali melakukan aktivitasnya. Sunghoon yang diluar. Berjalan kearah kasur, rencananya ingin merebahkan dirinya. Namun, baru saja sunghoon mendaratkan bokongnya dikasur yang empuk itu.

Dering telpon rumahan yang berada disamping television besar,  yang juga diletaknya diatas meja yang sama dengan meja television itu diletakan.

Sunghoon memegang gagang telpon, lalu meletakan gagang telpon berwarna putih itu ditelinganya.

"Hallo?"sunghoon lebih dulu bersuara.

"Selamat malam, kami dari layana hotel ini memohon maaf atas pemadaman listrik tiba-tiba ini. Karena ada kerusakan yang memang harus diperbaiki sebelum terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka dari itu listrik harus dipadamkan untuk beberapa saat. Jadi kami dari pihak pelayan dihotel ini, memohon maaf kepada anda karena ketidak nyamanan yang terjadi."

Suara perempuan disebrang, berkata panjang. Menjelaskan atas kenapa listrim tiba-tiba padam begitu saja. "Ah iya, tidak apa-apa."

Setelah mendengarkan permohonan maaf dan terimakasih dari sebrang panggilan, sunghoon menaruh kembali gagang telpon berwarna  putih itu ketemparnya. Disaat itu juga sora, keluar dari kamar mandi dengan memakai pajamas bermotif beruang berwarna coklat.

Agar suasana tidak canggung, sora masih mengusak rambutnya. "Mau sampai kapan kau ngeringkan rambut itu?"suara sunghoon yang masih berdiri dideket telpon rumahan itu.

Usakan itu berhenti, sora memberhentikan pergerakannya"sampai rambutnya hilang."balasnya sewot, lalu menjauhkan handuk berwarna putih berukuran kecil itu dari kepalanya.

Mata sora melirik sunghoon yang mulai bergerak menuju kasur dengan seprai berwarna putih, lalu sora juga mengikuti pergerakan sunghoon. Ia duduk ditepi kasur, sambil menyisir rambutnya. Dari sisir yang sora ambil dari kopernya.

Suasana kamar hotel milik sora dan sunghoon hening, tak ada obrolan yang terdengar dari mulut mereka masing-masing. Sunghoon yang sudah mendudukan diri dikasur dengan setengah badannya bersandar pada kepala kasur.

Sunghoon yang sibuk memainkan ponselnya, sora yang masih merapikan rambutnya. Suasana diantara benar-benar hening atau bisa disebut canggung juga. Karena dari itu, mereka berusaha menyibukan diri masing-masing.

Sora meletakan sisir rambutnya dinakas  samping tempat tidur, yang tak jauh dari dia duduk. Lalu mengambil ponselnya yang juga ada diatas nakas. Kini posisi sora sama dengan sunghoon, ia juga duduk dengan posisi yang sama dengan sunghoon.

Canggung sekali rasanya, meski ini bukan pertama kali mereka berada disatu kamar yang sama. Tetap saja, kecanggungan itu ada diantara mereka.

Sora membuka situs pencarian, mencari tempat wisata yang berada dipulau jeju. Yang mana tau direkomendasikan orang-orang untuk didatangi, juga menarik untuk didatangi.

"Besok kita mau kemana?"tanya sora seraya menolehkan kepalanya kearah kiri perempuan itu duduk.

Sunghoon menoleh, "tidak tau..."ia mengedikan bahunya acuh, lalu memfokuskan atensinya keponselnya lagi.

Sora berdecak, menyesal bertanya pada simanusia es disampingnya ini. Lalu sira kembali menelusuri situs pencarian tentang wisata yang berada dipulau jeju ini.

Sampai dimana sora menemukan sesuatu yang menarik. Yaitu sebuah pulau yang juga berada di jeju, bernama pulau udo. Situs itu menampilkan gambar-gambar indah pulau udo


Seketika sora tertarik dengan pulau itu, kebetulan juga ia belum pernah kesana. Sora kembali menoleh pada sunghoon, ia menepuk-nepuk pundak sunghoon.

"Sunghoon....sunghoon!"

"Apa?"jawab sunghoon malas.

"Apa besok kita kesini saja?"tanya sora seraya memperlihatkan layar ponselnya yang menampilkan sebuah gambar dan deretan tulisan yang mendeskripsikan gambar itu.

"Pulau udo?"sunghoon malah bertanya balik, masih dengan matanya menatap layar ponsel sora.

Sora menarik ponselnya dari hadapan sunghoon, ia menganggukan kepalanya"hmm, bagaimana kau mau? Kata ibu ada yang mengantar kitamana saja selama kita disini, jadi bagaimana?"

"Yasudah terserah kau, aku ikut saja."

Sora mendengus, saat mendengar jawaban dari laki-laki yang berada disampingnya. Lempeng, kaku, datar, itulah yang selalu sora lihat dari wajah sunghoon.

'Sabar sora...untung dia suami.'batin sora.

"Baiklah, besok berarti kita kesana!"seru sora tiba-tiba semangat, penasaran dengan pulau itu. Sudah lama juga gadis itu tidak jalan-jalan seperti ini.

Meletakan ponselnya diatas nakas kembali, sora merebahkan tubuhnya. Ia membelakangi sunghoon yang masih sibuk dengan ponselnya. "Jangan matikan lampunya sebelum aku tidur, mengerti?"

"Hm."

Pinta sora hanya dijawab dengan deheman. Sora mulai memejamkan matanya, rasa tidak sabar pada dirinya tiba-tiba mencuak. Apalagi ia membaca semua yang bisa dilakukan dipulau itu.

Setelahnya sora benar-benar terlelap, sedangkan sunghoon menatap punggung sora yang membelakanginya. Entah apa yang membuat sunghoon tiba-tiba tersenyum, bibir itu membentuk lengkungan indah kembali. Yang tercetak diwajah tampannya.

Karena saja, kejadian hari ini kembali berputar diingatannya. Tentang keberanian gadis itu, saat menciumnya. Melihat bagaimana wajah kecil milik gadis itu memerah bak tomat, karena menciumnya. Dan tanpa sadar, sunghoon memegangi bibirnya. Entah apa yang ia rasakan, ia juga masih bingung, bingung dengan segala hal yang terjadi.

Setelah bergelut dengan pikirannya, sunghoon memilih bangkit untuk mematikan lampu kamar hotel itu. Lalu ikut tertidur disamping sora. Tidak seperti gadis itu, sunghoon memilih tidur mengahadap punggung sora, melihati punggung kecil yang hanya dilihat kurang jelas. Karena lampu kamar telah padam, tapi masih terlihat oleh berkas-berkas cahaya yang sedikit membuat ruangan tak begitu gelap.

Sunghoon perlahan ikut terlelap, malam itu mereka kembali tertidur diatas kasur yang sama.

❄❄❄❄❄❄

  Matahari perlahan mulai menanjak naik, untuk menyinari setiap permukaan bumi. Kini, kamar hotel yang dihuni dua insan itu kosong. Menandakan sang penghuninya sudah tak berada didalamnya.

Namun, jika kita lihat direstoran hotel itu. Kita bisa menemukan kedua insan yang tengah menyantap sarapan paginya, mereka duduk dioutdoor. Restoran yang berada dilantai paling atas hotel itu.

Mereka sengaja memilih tempat duduk disitu, karena mereka bisa melihat bentangan luasnya lautan. Yang jaraknya tidak begitu jauh dari keberadaan hotel itu, membuat laut menjadi pemandangan disaat menyantap sarapan pagi mereka.

Sandwich dan beberapa makanan lain, tampak terhidang dihadapan mereka. Sora dan sunghoon--mereka berdua sibuk dengan makanannya masing-masing. Sambil sesekali memandangi pemandangan jeju dipagi hari.

"Kita perginya sedikit sore, ya."ucap sora sambil mengigit sandwichnya, lalu memandang sunghoon.

Laki-laki berambut hitam legam itu, hanya menatap balik. Lalu melanjutkan makannya. Keheningan pun terjadi diantara mereka, suasana restoran dipagi hari ini lumayan ramai.

Dan, kalau dilihat-lihat. Semua yang duduk disetiap meja adalah pasangan, ada yang tertawa sambil berbicara. Ada yang menampilkan adegan romantis dan adegan itu tak sengaja dilihat oleh sora.

Sora melihat dua insan tengah bercumbu mesra dimeja yang tak jauh dari mereka, tanpa sadar matanya tidak lepas dari sepasang kekasih entah sepasang suami istri itu.

Sunghoon pun menangkap pandangan sora yang tidak lepas menatap sesuatu, ia pun mengikuti arah pandang sora. Lalu, laki-laki itu sedikit terkejut. Ia dengan cepat menatap sora.

"Ekhem!"sunghoon berdehem keras, membuat sora memalingkan pandangannya. Menatap sunghoon yang berada dihadapannya.

"Astaga, kau kenapa? Tersedak? Ini minum,"wajahnya menatap sunghoon khawatir, lalu menyodorkan minumannya.

"Tidak, tidak usah."sunghoon malah mengambil minum yang ia pesan, bukan yang sora sodorkan.

"Ck."sora berdecak, niat baiknya disia-siakan.

Gadis itu melanjutkan makannyaa, ia tidak sadar. Bahwa deheman keras sunghoon, untuk menghentikan pandangan sora kearah yang seharusnya tidak dilihat.

Mereka melanjutkan makannya, setelah itu mereka sama-sama menghabiskan waktu dikamar hotel berdua sampai makan siang tiba dan berakhir kembali. Baru mereka sama-sama berangkat ketujuan yang sora sarankan. Yaitu pulau udo.

❄❄❄❄❄❄

Pulau Udo adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Jeju Utara, Provinsi Jeju. Dinamakan demikian karena pulau ini memiliki bentuk seperti sapi yang sedang berbaring. Wilayah Udo merupakan tempat wisata memancing, bersepeda dan hiking yang terkenal di Korea Selatan.

Destinasi wisata yang direkomendasi kan oleh orang-orang, yang ingin memgistirahatkan atau menenangkan diri dari sibuknya atau stress akan pekerjaan yang berada dikota.

Datang mengunjungi pulau udo adalah rekomendasi di situs pencarian.

Pukul setengah satu siang, setelah mereka menyelesaikan makan siang direstoran hotel lagi. Sora dan sunghoon, bergegas pergi. Mereka turun kelobby hotel, setelah mendapat telpon dari supir yang disiapkan oleh orantua sora.

Yang akan mengantar mereka selama disini. Memastikan barang-barang yang ingin dibawa telah semua tersiapkan, sunghoon dan sora siap berangkat menuju ke terminal seongsan. Untuk menaiki kapal ferry, karena untuk menjangkau pulau itu. Mereka harus menyebrangi lautan.

Setelah menghabiskan waktu diperjalan menunju terminal, mereka sampai. Sora dan sunghoon turun, gadis yang menggunakan baju kodok berwarna pink dan dalamannya menggunakan kaos putih lengan pendek. Itu tampak tak sabar, saat melihat terminal didepan sana.

Sedangkan sunghoon, yang baru turun juga. Hanya melihat bagaimana ekspresi  gembira yang kentara pada wajah sora, diam-diam ia tersenyum.

"Tuan dan nona, apa perlu saya temani juga untuk menyebrang?" Tanya supir yang mengantar mereka, supir itu berdiri dihadapan mereka.

Sora dengan cepat menggeleng, "tidak usah, pak. Nanti saat kami sampai kembali dari pulau udo, akan kami kabari. Jadi, bapak habiskan waktu disini dahulu."ucap sora seraya tersenyum pada pria paruh baya dihadapannya.

Lalu, setelahnya. Supir itu pergi meninggalkan sora dan sunghoon yang juga mulai memasuki bangunan putih didepan sana.

Dari yang sora baca, mereka bisa memesan tiket langsung ditempat. Tanpa perlu online atau jauh-jauh hari sebelum keberangkatam. Jadi tidak perlu takut kehabisan atau tidak bisa pergi menyebrang.

Setelah memesan tiket, mereka langsung memesan untuk pulang dan pergi. Jadi tidak perlu repot-repot untuk memesan dua kali.

Pukul satu siang, kapal ferry yang sudah bersandar dipinggir dermaga entah dari kapan itu. Siap memberangkatkan penumpangnya menuju pulau udo.

"Ayo, hoon-ah."ajak sora, masih dengan wajah bahagianya.

Sunghoon hanya mengangguk, mereka berjalan menuju kapal ferry itu. Sesuai arahan dari petugasnya, untuk segera menaiki kapal itu.

"Sini kan kameranya,"

"Eoh?"

Sunghoon meminta dengan langsung, mengambil kamera polaroid yang tergantung dileher sora. Dan sora yang mendapatkan tindakan itu sedikit terkejut, karena tangan sunghoon memyentuh kulit lehernya.

Laki-laki yang hari ini menggunakan jaket denim perpaduan warna coklat dan krim itu, tampak tampan hari ini. Setelahnya, sunghoon menggantungkan kamera itu dilehernya.

Sekarang, mereka sama-sama tidak berbicara lagi. Disaat mereka mulai melangkah menuju kapal tujuan mereka. Sora yang sibuk dengan pemandangan disekitar mereka dan sunghoon yang lagi-lagi, diam-diam memperhatikan sora disampingnya.

Melihat bagaimana, setiap helaian rambutnya beterbangan karena tiupan angin yang menerpa rambut-rambut itu. Sora yang asik sendiri dengan sekitar, sampai tidak sadar dengan tindakan sunghoon sekarang.

Mereka yang masih berjalan menuju kapal dan sunghoon yang sesekali masih mencuri pandang kesora. Tanpa sengaja sudut matanya, menatap dari arah belakang ada segerombolan turis yang tengah asik berbincang.

Sepertinya tidak akan melihat kedepan dengan benar. Dengan cepat, sunghoon mengubah posisi sora. Yang awalnya berada disisi kirinya, kini sudah berpindah kesisi kananya.

Sora yang kaget dengan perlakuan tiba-tiba sunghoon pun, melotot. Menatap sunghoon yang berada disampingnya.

Sunghoon yang mendapat pelototan itu, tidak menatap balik sora. "Segerombolan turis tadi, sibuk berbincang. Daripada kau ditabrak mereka dan terjatuh, apalagi kau seperti kapas ringan sekali. Jadi aku menggesermu."jelas sunghoon tanpa diminta, membuat sora terdiam.

"Bahasa cinta laki-laki ini apa kira-kira ya?"

Tanpa sadar sora membatin, mempertanyakan laki-laki ini sebenarnya tidak sendingin yang orang-orang kira. Ada kalanya, sikap manis dari sunghoon keluar.

Lalu, keberangkatan mereka menuju pulau udo pun terjadi. Perjalanan yang mereka habisnya dengan mengambil beberapa foto saat diatas kapal.

Dengan sunghoom melihat senyum manis yang terus tercetak indah diwajah kecil milik sora.

Perjalan untuk menyebrang mereka habiskan dengan menyenangkan, karena sora yang tidak bisa terus diam tanpa ada nya pembicaraan. Sesekali mengajak sunghoon berbicara ringan.

Sampai ketemu dipulau udo.....

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Setelah sebulan lebih....akhirnya update.

Maaf ya, otak aku udah buntuh sama cerita ini. Tapi insha allah aku usahain buat update yaa, makasih yang udah nungguin. Sayang kalian banyak-banyak♥️♥️♥️♥️

Continue Reading

You'll Also Like

42.8K 367 4
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
57.2K 11.4K 13
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
38.8K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
486K 5.1K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...