HOME ~ [JaemRen] || Complete✔️

By HeyyaRainn

92.4K 8.6K 686

"Karna kamu, adalah rumahku renjun~ah." Huang Renjun ~ [Sub] Na Jaemin ~ [Dom] Lee Jeno ~ [Dom] ⚠️mpreg 🔞 St... More

Intro~
1. Beginning
2. Start
3. Heartbreak
5. News
6. Selfish
7. Owner Heart
8. Mine ❤
9. Incident
10. Frightened
11. Run Away
12. Meet
13. Changed
14. New Beginning
15. Happily Ever After [End].

4. Shock

4.9K 570 35
By HeyyaRainn

Renjun sedang memasak didapur apartemennya, sesekali mata renjun melirik pada ponselnya yang tergeletak dimeja. Renjun sedang menunggu kabar dari jaemin, karna sejak semalam jaemin tidak mengirimkannya pesan. Selang beberapa saat, ponsel renjun berdering. Membuat renjun yang mendengar itu tersenyum bahagia, karna dia menduga jaemin lah yang menelfon.

Renjun mematikan kompor dihadapannya, kemudian dia bergegas menuju meja makan. Namun sesampainya disana, bukan jaemin yang menelfon, melainkan sang ayah nakamoto yuta. Senyum renjun seketika luntur, karna dia berharap jaemin lah yang menelfon dirinya. Kemudian dia menggeser tombol hijau, dan mengangkat panggilan sang ayah.

"Iya papa."

"Injunie sedang apa?, kenapa lama sekali mengangkat telfonnya?."

"Aku sedang memasak pa, tiba-tiba saja aku ingin memakan pasta."
Jawab renjun, sambil mendudukan dirinya dibangku meja makan.

"Ada apa papa menelfonku?."
Lanjut renjun bertanya, dan terdengar suara tawa dari yuta disebrang sana.

"Memangnya papa tidak boleh menelfon anak papa?."

"Bukan seperti itu pa, hanya saja tumben sekali papa menelfon. Biasanya, mama yang menelfonku."

"Papa ingin berbicara suatu hal yang penting pada injunie, maka dari itu papa menelfon."

"Papa ingin berbicara apa, hal penting apa itu?."

"Bisa kah kamu pulang kerumah?, papa jngin membicarakan hal ini dirumah, dengan mama mu juga nanti."

"Baiklah, setelah ini aku akan pulang kerumah."

"Papa tunggu dirumah sayang."

"Iya papa."

"Bye injunie sayang."

"Bye papa."

Tut.

Setelah panggilan dari yuta terputus, renjun kembali meletakan ponselnya diatas meja.

"Papa ingin bicara apa?, kenapa tiba-tiba memintaku pulang kerumah?."
Gumam renjun bingung, setelah itu dia bangkit dari duduknya, bergegas mengambil pasta yang dia buat tadi.

Selang beberapa saat, renjun kembali menuju meja makan, dengan sepiring pasta ditangannya. Renjun tersenyum menatap hasil masakannya, bila saja ada jaemin disana, pasti mereka akan memakan pasta itu bersama.

Renjun mulai menyendokan pasta itu kemulutnya, namun baru beberapa suap dia mengunyah makanannya. Renjun berlari sambil mendekap mulutnya, akibat merasakan mual yang sangat hebat.

Huek...

Huek...

Renjun memuntahkan asupan makannya dicloset, kemudian setelah selesai, renjun mendekat pada wastafel untuk membasuh mulutnya. Jemari mungil renjun meraih lemari kecil diatasnya, mengambil sebuah handuk untuk mengeringkan air diwajahnya.

"Sepertinya aku masuk angin, aku akan minta mama buatkan ramuan saat dirumah nanti."
Ucap renjun, sambil menatap pantulan wajahnya dicermin. Setelah itu dia meninggalkan kamar mandi, dan bergegas untuk pergi kerumah kedua orang tuanya.

..
..
..
..
..
..
..

Jam menunjukan pukul sembilan pagi, renjun melajukan mobilnya masuk kedalam mansion mewah keluarga nakamoto. Setelah memarkirkan mobilnya, renjun bergegas masuk kedalam. Mata renjun menatap sekitar, mencari sosok seseorang. Hingga seulas senyum terukir, ketika dia menemukan sosok yang dicarinya sejak masuk kedalam mansion itu.

Grep...

"Mama."
Ucap renjun, sambil memeluk winwin dari belakang.

"Astaga sayang, kamu ngagetin mama."
Jawab winwin, sambil memegang tangan renjun yang melingkar dipinggangnya. Bahkan winwin nyaris menjatuhkan pisau yang sedang dia pegang, akibat gerakan tiba-tiba renjun.

Perlahan renjun melepas pelukannya pada winwin, membuat sosok berusia empat puluh tahunan yang bak duplikatnya itu memutar tubuh menghadap padanya.

"Hehe, maafkan aku ma."
Ucap renjun sambil terkekeh.

"Mama sedang apa?."
Lanjut renjun bertanya.

"Mama sedang membuat kue, ini baru saja matang. Injunie mau coba?."
Tanya winwin.

"Hmm, mau ma."
Jawab renjun antusias.

Winwin memotongkan kue yang baru matang itu, kemudian dia memberikannya pada renjun, yang langsung dimakan oleh simungil. Renjun memakannya dengan lahap, membuat winwin tersenyum melihat tingkah anak sematawayangnya.

"Mama aku mau lagi."
Ucap renjun, ketika dia sudah menghabiskan potongan pertama ditangannya. Membuat sang mama tertawa, dan memberikannya satu potong kue lagi.

"Kamu belum sarapan ya?, makannya lahap sekali."
Tanya winwin, yang melihat renjun makan kue buatannya dengan lahap.

"Dari kemarin aku tidak berselera makan ma, bahkan aku sampai memuntahkan makanan yang aku makan, sepertinya aku masuk angin."

"Astaga sayang, kamu sakit?, kita kedokter ya?."
Ucap winwin panik.

"Gak usah ma, aku baik-baik aja kok. Aku mau minum ramuan hangat, yang biasa mama buatkan. Setelah minum itu, pasti juga nanti badan aku enakan."
Jawab renjun, sambil mengunyah kue dimulutnya.

"Yasudah, setelah ini mama buatkan."
Ucap winwin, sambil mengusak kepala renjun lembut.

"Hmmp..."
Renjun menutup mulutnya, karna merasakan mual lagi.

"Injunie."
Ucap winwin khawatir.

"Ssebentar ma, hmmp."
Lanjut renjun terbata, kemudian dia berlari kearah kamar mandi didekat pantry mansion itu.

"Injunie."
Panggil winwin, sambil mengikuti renjun dari belakang.

Huek...

Huek....

"Astaga sayang, kita kedokter aja ya."
Ucap winwin, sambil memijat tengkuk renjun yang masih mengeluarkan isi perutnya.

"Ggak usah ma, huek."
Jawab renjun, kemudian dia kembali memuntahkan isi perutnya.

Selang beberapa saat, rasa mual itu perlahan menghilang. Renjun bergegas membasuh wajahnya, masih dengan winwin yang terus memperhatikannya dari belakang.

"Sudah sayang?, apa masih mual?."
Tanya winwin, dengan wajah khawatirnya.

"Sudah lebih baik ma."

"Kamu langsung kekamar ya, istirahat. Nanti mama antarkan ramuan hangatnya, dan hari ini gak usah pergi kegaleri."

"Huum."

"Mama tinggal sebentar."
Ucap winwin, dan dijawab anggukan kepala oleh renjun.

Setelah itu winwin keluar dari kamar mandi, bergegas kembali kepantry, dan membuat ramuan hangat untuk renjun. Begitu pula dengan renjun, yang bergegas kekamar, untuk merebahkan tubuhnya diatas kasur. Karna dia merasakan kepalanya yang sedikit berputar, walaupun mualnya sudah mereda.

..
..
..
..
..
..
..

Yuta, winwin dan juga renjun berada dimeja makan. Kini mereka sedang menikmati makan malam mereka, yuta dan winwin lebih tepatnya yang makan malam. Sedangkan renjun, hanya meminum ramuan jahe hangat yang winwin buatkan.

"Injunie, lebih baik kita kedokter saja ya sayang."
Ucap winwin, sambil menyuapkan sesendok nasi kemulutnya, bahkan pandangannya sejak tadi tak lepas dari renjun.

"Loh, kamu sakit sayang?."
Saut yuta, yang kini bahkan sudah menatap khawatir pada renjun.

"Aku gak sakit pa, cuma masuk angin aja. Ini juga udah enakan kok, jadi gak perlu kedokter."
Jawab renjun, sambil menyeruput ramuan jahe hangatnya.

"Oiya, papa bilang ada hal penting yang mau dibicarakan, apa itu?."
Lanjut renjun bertanya, sambil menatap papanya.

"Hal penting?."
Saut winwin bingung, bahkan kini winwin juga sudah menatap lekat wajah sang suami. Karna dia sama sekali tidak tau, perihal apa yang ingin disampaikan suaminya.

"Kita selesaikan makan malam dulu ya, setelah itu baru papa jelaskan."
Jawab yuta, yang dijawab anggukan kepala oleh winwin dan renjun.

Selang tiga puluh menit berlalu, sesi makan malam mereka selesai. Dan kini, ketiganya sudah berada diruang keluarga mansion mereka. Yuta duduk pada sofa single diruangan itu, sedangkan renjun bersama dengan winwin, duduk berhadapan dengan yuta.

"Sebenarnya kamu mau bicara apa sih pa?."
Tanya winwin pada suaminya.

"Jadi, beberapa hari lalu, ada seseorang yang menemui papa untuk melamar injunie."
Ucap yuta, yang sukses membuat renjun kaget bukan main.

"Melamar renjun?, siapa?."
Tanya winwin lagi, yang juga sama terkejutnya dengan renjun.

"Keluarga jung, jung jaehyun melamar renjun untuk anaknya."
Jawab yuta sambil tersenyum.

Ucapan yuta benar-benar membuat renjun membelalakan mata, dia sangat mengenal nama itu, nama ayah sang kekasih hati.

"Siapa, jaehyun melamar renjun untuk siapa?."
Tanya winwin lagi, dia sangat tau kalau jaehyun memiliki dua anak.

"Jeno, jung jeno. Jaehyun melamar renjun, untuk anak sulungnya."
Jawab yuta, yang tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya.

Degh...

Ucapan yuta sukses membuat nafas renjun bak terhenti, dirinya berharap bahwa sang papa akan menyebut nama jaemin. Tetapi, justru nama jeno yang terucap.

"Aku tidak mau."
Ucap renjun cepat.

"Injunie."
Jawab yuta, sambil menatap anaknya.

"Aku tidak mau pa, papa jangan menerima lamaran itu. Aku tidak mau menikah dengan jeno, tidak mau."

"Injunie, papa sudah mengenal jeno. Dia sosok yang sangat baik, papa yakin kamu akan menyukainya. Kalian bisa berkenalan, dan mengenal satu sama lain."

"Aku tidak mau pa, dan aku tidak bisa. Aku tidak akan pernah bisa menyukai jeno, tidak akan."

"Mengapa kamu berbicara seperti itu?, apa yang tidak bisa?, bahkan kamu belum mencobanya."
Ucap yuta, setelah mendengar penolakan renjun.

"Sayang, keluarga jung itu bukan keluarga sembarangan. Mereka memiliki bibit, bebet dan bobot yang sangat baik. Kamu pasti akan bahagia, jika menjadi menantu keluarga jung. Papa sudah mengenal paman jaehyun sejak lama, dan jeno sama hebatnya dengan sang ayah. Jadi papa harap kamu tidak mengecewakan papa injunie, karna papa sudah menerima lamaran itu."
Lanjut yuta berucap, membuat renjun yang mendengat itu tercekat.

"Pa, kenapa kamu mengiyakan begitu saja?, mengapa tidak membicarakan ini dengan kami dulu?."
Tanya winwin, dia merasa tidak setuju akan keputusan yuta.

"Karna aku merasa ini yang terbaik untuk renjun, aku setuju jika jeno yang menjadi menantu kita."
Jawab yuta, membuat winwin semakin tak habis fikir dengan suaminya.

"AKU TIDAK MAU, POKOKNYA AKU TIDAK MAU."
Teriak renjun, sambil berdiri dari duduknya. Bahkan winwin juga turut berdiri, dan menenangkan sang anak.

"NAKAMOTO RENJUN."
Jawab yuta terpancing, karna teriakan renjun.

"Aku akan menjadi menantu keluarga jung, tetapi bukan untuk jeno."
Ucap renjun, membuat yuta dan winwin bingung.

"Jung jaemin, dia kekasihku pa. Aku akan menikah dengan jaemin, bukan jeno."
Lanjut renjun berucap, bahkan matanya kini sudah memerah.

Yuta yang mendengar itu, dibuat kaget bukan main. Dia tidak menyangka, kalau anak sematawayangnya, ternyata memiliki hubungan dengan anak bungsu jaehyun.

"Injunie."
Ucap winwin pelan, membuat renjun menoleh padanya.

"Mama, aku tidak mau menikah dengan jeno. Aku cinta jaemin, bukan jeno."
Lirih renjun, bahkan air mata sudah menetes dipipi renjun.

"Papa, hiks."
Lanjut renjun, sambil menatap sendu pada yuta.

🌷🌷🌷🌷🌷

..
..
..

Tbc.

..
..
..

🌷🌷🌷🌷🌷

Heeyyaaaaa...
Chapter empattt...

Yuta plisss, restuin renjun sama jaemin. Hikss.

Sampai jumpa dichapter selanjutnya ya semua, dan maafkan heyya baru bisa update sekarang ya. Karna heyya sedang sibuk direal life 🙏.

Jangan lupa untuk vote dan komennya ya, terimakasih. 🙏

Salam heyya. 🙋‍♀️

~January, 11 2022~

Continue Reading

You'll Also Like

137K 6K 43
Ini tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak y...
136K 10.2K 29
Renjun sangat menyukai Donghyuck bahkan walau sudah ditolak berkali-kali. Walau demikian dia tidak putus asa dan tetap maju hingga suatu insiden memb...
93.5K 13.2K 21
[ REMAKE DARI WORK SAYA YANG LAIN. HANYA BERBEDA TOKOH SAJA ] Namanya juga anak jendral. Gampang gampang susah ngedeketinnya. ➖ NCT 127'S MARK LEE X...
120K 12.1K 25
Arjuna yang baru saja pulang dikagetkan dengan seekor Russian Sable yang tiba-tiba muncul di sofa apartemennya. Lebih kagetnya lagi, saat mahluk lucu...