Queen [Kookmin/Jikook]

By mumu1109

309K 34.5K 3.4K

[On Going] Jeon Jungkook pemimpin kerajaan Vampir mempunyai kutukan tidak bisa berhubungan dengan wanita mana... More

Perkenalan
Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas
Delapan belas
Sembilan belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Tiga puluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga

Dua puluh sembilan

7.6K 1K 254
By mumu1109

Menatap langit malam yang cerah membuat sudut bibir Gong Yoo tertarik, putri tercinta yang berada di sampingnya menatap sang ayah bingung, "Ada apa, Ayah? Hal apa yang membuat Ayah tersenyum?"

"Kau tahu, Putriku? Malam ini adalah gerhana bulan merah yang hanya terjadi seribu tahun sekali. Malam ini kekuatan semua kaum akan bertambah berkali-kali lipat dari biasanya, dan hal ini bisa membuat Ayah dengan mudah menghancurkan dan menguasai semua kerajaan yang ada."

Putri Gong Yoo tersenyum, "Aku ikut senang, Ayah. Apa itu berarti Ayah juga bisa menghabisi pria di sel tahanan itu secepatnya?"

Gong Yoo tersenyum dan mengangguk, "Tentu, Sayang. Ayah akan menghabisi siapapun yang membuatmu tidak suka."

Putri Gong Yoo memeluk ayahnya sayang, "Terimakasih, Ayah, aku tahu memang hanya Ayah yang menyayangi ku."

"Ayah memang sangat menyayangimu, Nak. Apapun akan Ayah lakukan untukmu," ucap Gong Yoo mengusap punggung putri tercintanya.

"Maafkan saya, Yang Mulia,"

Gong Yoo dan putrinya menatap pada seorang prajurit istana yang tiba-tiba datang pada mereka.

"Katakan, ada apa?"

"Pasung untuk ratu vampir sudah siap."

"Bagus. Bawa pria itu dan ikat di sana."

"Baik, Yang Mulia."

"Akan aku buktikan jika ramalan bahwa pria itu yang akan membunuhku adalah kebohongan. Malam ini aku yang akan membunuhnya lebih dulu. Lihat saja." Ucap Gong Yoo dalam hati menatap kepergian prajurit istananya.

***

Jimin memberontak saat kedua tangannya diikat dengan rantai besi yang cukup berat. Bentakan kedua prajurit yang memeganginya membuat Jimin sedikit takut.

"Kalian akan membawaku kemana?!" Teriak Jimin.

Diam tidak ada jawaban dari siapapun orang yang berada di dekatnya. Dalam hati Jimin berteriak, dirinya sudah sangat lelah. Tidak cukup orang-orang ini mengurungnya bermalaman di ruangan gelap gulita, sekarang dirinya juga dibawah entah kemana.

"Kuharap aku segera bertemu Jungkook."

Sementara Jimin di bawah ke lapangan depan istana penyihir untuk di ikat, di tempat lain suami Jimin alias Jungkook juga tengah di kurung dalam penjara yang di kelilingi beberapa belati perak di setiap ujungnya membuat dirinya tidak bisa banyak bergerak.

Jungkook meringis saat cahaya lampu terang tepat di atas kepalanya menyakiti mata vampir nya. Ini sangat menyiksa untuk seorang vampir sepertinya.

"Kau sudah tahu keadaan Jimin? Apa sudah ada gambaran di penglihatanmu tentang kondisi Ratuku sekarang ini, Hoseok?" Tanya Jungkook pada Hoseok yang di kurung di depannya.

Hoseok yang tengah memejamkan mata dengan kerutan di dahi nampak tengah sangat fokus dan sangat berkonsentrasi. Ia mencoba menggunakan kekuatan meramal-nya untuk mengetahui kondisi Jimin.

"Yang Mulia!"

Hoseok membuka matanya cepat menatap cemas Jungkook membuat raja vampir itu mengernyit membuka sedikit matanya, "Ada apa? Apa sesuatu terjadi pada Jimin?"

"Ratu sedang di ikat di tiang depan istana!"

Jungkook membuka matanya lebar mengabaikan cahaya yang sejak tadi terus menyakiti dirinya, "APA?!"

***

Jimin menelan air liurnya takut saat dirinya di tempatkan di tengah-tengah lapangan yang di kelilingi oleh banyaknya orang-orang aneh. Semua orang di sini seakan menatapnya seperti dirinya adalah mangsa.

Ikatan rantai besi di tangan dan kakinya membuat Jimin meringis dalam hati karena sakit. Karena posisinya yang menjadi pusat semua orang membuat Jimin tidak berani menatap atau mengusapkan sesuatu sedikitpun. Dirinya takut.

"Haha! Ratu vampir yang digadang-gadang akan membunuhku sekarang tengah ketakutan," tawa mengejek pria yang Jimin yakini adalah pemimpin di istana tempatnya berada sekarang menggelegar membuat banyaknya orang yang mengelilinginya ikut tertawa mengejek.

Gong Yoo menghampiri Jimin menatap ratu vampir alias istri Jungkook itu dari dekat, wajahnya terus menyunggingkan senyum mengejek untuk pria di hadapannya.

Sebelah alisnya terangkat, "Ini? Orang yang akan membunuhku adalah pria lemah ini?" ia mendengus mencengkram kuat dagu putih Jimin, "Akan aku buktikan jika kau hanya pria lemah dan ramalan wanita tua itu salah," bisik Gong Yoo geram.

Jimin menatap tajam pria di sampingnya saat merasakan hembusan napas berat menerpa kulit lehernya. Gong Yoo terkekeh, "Kau manis juga."

Gong Yoo berbalik dan berjalan ke arah singgasana nya, ia menganggukkan kepalanya pada sejumlah prajurit yang tengah menunggu perintah darinya, "Bawa mantan Alpha dan Luna itu kesini."

Jimin mengernyit saat dua buah kotak mayat di bawah ke dekat dirinya. Ia semakin bingung saat pria yang duduk di dekat singgasana raja terus menyeringai mencurigakan. Siapa orang yang ada dalam peti di sampingnya ini?

BRAKK!

Kedua peti mati di buka membuat Jimin terperanjat kaget, "Kakek dan nenekku!" Teriaknya tidak menyangka jika orang yang berada di dalam kedua peti mati itu adalah kakek dan neneknya yang selalu ada dalam mimpi Jimin.

"Sudah aku duga jika mereka berdua adalah keluarga mu."

Jimin menatap marah pada pria yang tengah tertawa terbahak melihat bagaimana pucatnya kakek dan nenek Jimin sejak terakhir ia melihatnya.

"Kenapa mereka sangat pucat? Kalian lakukan apa pada mereka?!" teriak Jimin marah.

Pria yang tertawa alias Ji-yeon mendekat pada Jimin dan meletakkan kakinya tepat di kayu peti atas kepala kakeknya membuat Jimin bertambah marah, "Aku tidak melakukan apa-apa pada mereka, mereka pucat karena mereka adalah-- mayat?"

"Tutup mulutmu! Mereka berdua masih hidup!"

Senyum di bibir Jiyeon redup, ia menatap datar pria kurang ajar di hadapannya, "Di larang menaikkan suaramu di hadapan alpha pack, Manis. Dan satu lagi, mereka berdua," Jiyeon menunjuk dua orang yang memejamkan mata di bawah kakinya, "Mereka berdua akan mati! Malam ini mereka berdua akan mati!" Kekeh Jiyeon jahat dan pergi meninggalkan Jimin yang berteriak marah.

"Mereka tidak boleh mati! Kakek dan nenekku tidak boleh mati!"

Gong Yoo menghela napas dan mendekati Jimin. Ia menatap sekilas Namjoon dan Seokjin yang adalah mantan Alpha dan Luna pack sebelum Alpha Taehyung, ia lalu menatap pada langit yang nampak cerah, "Malam ini adalah gerhana bulan merah. Jika sampai malam ini mereka berdua tidak juga bangun maka mereka berdua selamanya akan tertidur alias mati."

Jimin yang mendengarkan dengan seksama membulatkan mata terkejut, "A-apa? Ma-malam ini?"

Gong Yoo terkekeh dan menatap pria mungil di sampingnya, "Iya, malam ini. Lima menit lagi."

"APA?!" Teriak Jimin kaget. Kenapa waktunya sangat singkat?

"Waktu mu untuk menyelamatkan mereka hanya lima menit, Ratu. Lakukan sesukamu dan kau tidak akan berhasil menyelamatkan mereka," tawa Gong Yoo dan Jiyeon sangat berbeda dengan gelengan tidak terima Jimin.

Tidak, tidak boleh! Kakek dan nenek Jimin tidak boleh pergi secepat ini. Jimin sudah berjanji dalam mimpinya jika ia akan menyelamatkan mereka berdua maka Jimin akan menyelamatkan mereka apapun yang terjadi meski Jimin sejujurnya tidak tahu cara menyelamatkannya bagaimana.

'Apa yang harus aku lakukan?'

***

Di dalam penjara tempat Jungkook berasa semua penjaga yang menjaga di sana tampak kacau dan kalang kabut, pasalnya tahanan mereka si vampir itu tengah mengamuk dan menyerang mereka secara brutal.

Perak-perak yang sudah mereka sebar juga belati perak senjata mereka untuk mengalahkan raja vampir itu sama sekali tidak berguna, Jungkook dengan ganasnya terus menyerang semua penjaga yang menghakangi jalannya menuju ratunya.

"Kalian menahan ratuku maka kalian aku habisi!"

Dari sudut penjara yang pintunya masih terkunci baik Hoseok maupun Jackson saling tatap, apa benar yang tengah mengamuk itu raja mereka Jungkook? Baru kali ini mereka melihat Jungkook mengamuk di luar kendali seperti ini.

Satu persatu orang-orang yang menghalangi Jungkook berhasil ia kalahkan menyisahkan seorang penjaga yang dengan sikap berani mengarahkan belati perak di tangannya untuk di arahkan pada jantung Jungkook, namun ia lupa jika Jungkook adalah vampir tercepat abad ini, Jungkook dengan mudah menendang tangan yang membawa belati dan mencekik pria itu.

"Dimana kalian mengikat ratuku," tanya Jungkook dingin pada pria tersebut.

"Akh,"

"Jawab aku! Dimana kalian mengikat ratuku!" Kesabaran Jungkook habis.

"Di-di lapangan depan istana."

BRAK!

Jungkook melepaskan cekikikan nya dan segera melesat pergi meninggalkan keadaan penjara yang sudah busuk berbau anyir darah.

"Uhuk! Uhuk!"

"Hei, kau!"

Pria yang tengah mengatur napasnya itu menatap pada Jackson yang tengah memanggilnya.

"Hei, buka ini! Kau mau Jungkook kembali dan kembali mencekik mu?!"

Ancaman Jackson membuat pria itu menggeleng kuat dan langsung berlari membuka pintu penjara tempat dikurungnya Hoseok dan Jackson.

KRIEET

Pintu karatan penjara terbuka membuat Jackson tersenyum bahagia, "Pergilah sebelum aku menghajarmu," usir Jackson pada pria itu yang langsung dituruti sang pria. Pria itu berlari pergi meninggalkan antek-antek Jungkook.

"Kita susul Yang Mulia Jungkook, Jackson."

"Baik, Hoseok."

***

Jimin menatap Namjoon dan Seokjin khawatir merasa tidak rela jika ini adakah kali terakhir ia bisa melihat kakek dan neneknya. Dadanya terasa sesak saat teringat jika setiap kali ia memimpikan kedua orang ini mereka selalu meminta tolong dengan nada lembut dan penuh kasih sayang.

'Aku harus apa sekarang? Waktuku hanya 5 menit sebelum gerhana itu,' batin Jimin.

Jimin memejamkan mata mengabaikan semua orang yang berpakaian serba hitam dengan kupluk besar menutupi kepala mereka sekarang mulai mengerumuninya, tongkat sihir yang mereka arahkan ke langit membuat Jimin berpikir jika penyihir-penyihir ini akan melakukan suatu ritual untuk memusnahkan dirinya dan dua orang yang tengah tertidur sekarang.

"Fokus Jimin, Fokus. Sekarang cepat pikirkan apapun untuk menyelamatkan mu dan kakek nenek. Ayolah Jimin fokus!" Jimin terus berbicara sendiri mengingat apapun yang pernah dikatakan oleh Dewi bulan padanya.

"Lepaskan Jimin! Bawa aku saja!"

"Taehyung! Vyan!"

Jimin mengernyit saat tiba-tiba ingatannya kembali ke saat dimana ia dibawa paksa ke tempatnya sekarang. Jimin kembali mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Sebelum dibawa kesini aku sempat...,"

"Hei, apa ini?"

'Merah ku menyakitimu, putih aku membunuhmu'

"Tulisan aneh apa ini?"

Jimin menunduk menatap pada kalung yang melinkar indah di lehernya, kalung merah darah yang sekarang baru Jimin sadari jika benda ini tengab bersinar terang.

"Merah ku menyakitimu?"

Jimin menatap bergantian kalung dan langit yang mulai menggelap. Apa ini sudah waktunya gerhana? Tapi kakek dan neneknya...

Dengan cepat Jimin memejamkan mata mencoba membaca apapun dengan semua fokusnya tertuju pada kalungnya.

"Kumohon. Aku tidak tahu mantra apapun Dewi, tapi aku mohon selamatkan kakek dan nenekku. Selamatkan Jungkook, selamat kan Taehyung dan, tolong selamatkan aku. Kumohon."

Gong Yoo dan orang-orang yang mendengar apa yang Jimin ucapkan membuat mereka semua yang berada disana tertawa mengejek.

"Manusia biasa sepertimu tidak akan bisa berbuat apapun!" Teriak Jiyeon tertawa terbahak.

Jimin tidak peduli, ia terus memejamkan mata dan mengulangi yang sudah ia ucapkan.

Gong Yoo berdecak, "Abaikan dia dan mulai Serang pria itu! Pastikan Ratu itu tewas!"

Mereka semua mengangguk dan mengarahkan tongkat mereka kearah Jimin.

Jimin kembali bergumam, "Kumohon..." Lirihnya pelan.

"Cepat serang dia!" Perintah Gong Yoo lantang.

Semua penyihir termasuk Gong Yoo mulai membaca mantra yang mereka tujukan untuk Jimin, "Kali ini kau akan habis!" Gumam Gong Yoo yakin.

Cahaya sihir setiap tongkat milik semua penyihir yang menyerang Jimin bersinar di gelapnya malam, cahaya itu bahkan sampai menyelimuti Jimin membuat Gong Yoo tertawa puas yakin jika manusia itu pasti sudah tewas sekarang.

Tawa Gong Yoo mereda saat melihat pria itu alias Jimin masih dalam posisinya yang memejamkan mata, terlihat Jimin sama sekali tidak terganggu atau merasakan sakit apapun.

"Ke-kenapa bisa?"

Langit yang gelap tiba-tiba memantulkan cahaya merah, "Sudah gerhana," gumam Gong Yoo menatap gerhana di langit.

Jiyeon yang berada di samping Gong Yoo tersenyum puas, "Setidaknya Namjoon dan Seokjin tidak akan pernah bangun lagi."

Semua orang sibuk menyerap kekuatan gerhana bulan merah sampai melupakan jika sekarang Jimin tengah menatap tajam Gong Yoo.

"Gong Yoo! Kau sudah keterlaluan!"

Teriakan bak sambaran petir itu membuat Gong Yoo dan semua orang kembali menatap pada Jimin, namun alangkah terkejutnya mereka semua saat mata manusia Jimin yang sebelumnya berwarna coklat sekarang mulai berubah warna menjadi perak bersamaan dengan rambut Jimin yang juga memutih.

Tatapan tajam Jimin bagaikan pedang tajam yang menusuk membuat semua orang merasa merinding.

Tangan, kaki dan tubuh Jimin yang diikat rantai besi itu dengan mudah Jimin hancurkan hanya dengan sekali hentakan. Jimin maju dan melawan penyihir juga kaum werewolf yang semuanya sekarang berwujud serigala itu.

Pukulan keras Jimin lontarkan pada setiap serigala yang melompat menyerangnya. Sihir yang mulai mengarah padanya membuat Jimin mengibaskan tangan membuat semua sihir itu tidak mengenai dirinya sedikitpun. Semua tercengang, benarkah ini pria lemah yang berteriak minta tolong saat berada di penjara kemarin?

Jiyeon yang sudah dalam wujud serigala besar itu mengaum keras dan mulai maju menyerang Jimin. Sudut bibir Jimin terangkat menyambut kedatangan anjing besar yang mengarah padanya.

Cakar besar yang hampir saja menggores lengannya itu dengan cepat Jimin cengkram, ia memutar kaki serigala itu membuat Jiyeon terhempas.

"AGRHMM!"

Jiyeon tidak menyerah, ia kembali menyerang Jimin secara brutal.

"Kau seperti serigala liar, seranganmu acak dan tidak terarah. Alpha bodoh!"

Makian Jimin membuat amarah Jiyeon terpancing, ia semakin brutal dan ganas menyerang dan menyakiti Jimin.

"Kau mengambil tempat Taehyung! Alpha sesungguhnya adalah Taehyung!"

"ARGHHMMM!"

Jimin terkekeh, "Mudah sekali membuatmu marah." Jimin menghela napas dan mengarahkan tangannya kearah langit. Tiba-tiba dari tangan Jimin muncul pedang putih yang bersinar terang membuat semua orang terbelalak.

"Pedang Dewi bulan!"

Jimin tersenyum mengarahkan pedang putih di tangannya kearah Jiyeon, "Ketidakadilan yang kau lakukan pada Taehyung, sihir yang membuat kakek dan nenekku tertidur, atas semua itu kau harus di hukum Jiyeon!"

KRASS!

Darah mengucur deras saat ujung pedang Jimin tepat menusuk pada jantung Jiyeon, semua orang terdiam merasa ngeri pada Jimin yang tertawa terbahak meski darah menyiprat mengotori wajahnya. Jiyeon terjatuh, lolongan kesakitan serigala Jiyeon tidak Jimin hiraukan, ia menatap tajam semua pengikut Jiyeon.

"Dia pengkhianat! Buka mata kalian dan pahami jika dia bukanlah alpha pack! Alpha pack yang asli adalah Taehyung!"

Serigala-serigala itu diam, sebagian dari mereka menggeram tidak terima alpha mereka tewas namun tidak menyerang karena takut pada pedang di tangan Jimin.

Jimin menghela napas, "Dasar bodoh!"

Gong Yoo yang sejak tadi menyaksikan pertarungan Jiyeon dan Jimin geram, tidak tinggal diam ia pun maju mengeluarkan sihir terhebat yang ia miliki.

Jimin berbalik mencekik leher Gong Yoo dan menjatuhkan tongkat yang berada di tangan pria itu dengan pedang di tangannya.

"Karena kecintaan mu pada putrimu kau menjadi buta, Gong Yoo! Kau mengutuk Jungkook! Menyerang Jungkook, dan menyalahkan Jungkook juga aku! Kau gila!" Teriak Jimin tepat di depan wajah Gong Yoo.

Dari jauh, putri Gong Yoo yang melihat ayahnya sekarang di tangan Jimin yang tengah kehilangan kendali itu maju dan mulai menyerang Jimin dari belakang.

"Jalang kurang ajar!"

"ARGHMM!!"

"AAKH!!"

"Putriku!"

Putri Gong Yoo terpental saat tiba-tiba serigala besar berbulu coklat keemasan menerjangnya dan menggeram keras kepadanya.

Vyan menginjak tangan putri Gong Yoo membuat ia berteriak sakit, Gong Yoo sendiri seperti kesurupan menyerang brutal Jimin berusaha ingin menyelamatkan putri tercintanya.

"Tidak secepat itu, Gong Yoo," kekeh Jimin jahat.

Taehyung yang sedang dalam wujud Vyan memutari peti ayah dan ibunya dan menatap marah kaum werewolf. Vyan mengaum membuat semua werewolf yang ingin menyerang menjadi takut. Vyan itu alpha pack, perintah dan amarahnya tentu akan membuat takut semua kaum serigala yang lain.

"AKHH!" Jimin mundur beberapa langkah memegang kepalanya yang berdegung sakit. Tidak melepaskan kesempatan, kelengahan Jimin membuat Gong Yoo menjauh dan memerintahkan pasukannya untuk menyerang Jimin.

Siiut.

Lesatan sesuatu yang teramat cepat melintas dihadapan mereka yang hendak menyerang Jimin, sosok cepat itu tiba-tiba mencekik dan menatap nyalang sang pria pemimpin pasukan penyerangan pada Jimin.

"Lawan aku!" Teriak Jungkook keras.

Mata merah yang menatap nyalang juga taring penuh darah yang mencuat membuat pria itu meneguk ludah kasar, aura Jungkook sangat mematikan.

Kretek!

Leher pria itu Jungkook patahkan, ia kembali melesat memukul siapapun yang kembali maju menyerangnya dan Jimin.

"Jungkook..."

Lirihan Jimin membuat Jungkook yang kehilangan kendali itu terdiam dan berbalik segera menghampiri Jimin, "Ratu..."

Bruk.

"JIMIN!"



TBC






Lama ya? Maaf yaa :')

Continue Reading

You'll Also Like

360K 4K 82
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
234K 25.4K 17
[Brothership] [Re-birth] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kem...
93.7K 10.5K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
802K 57.6K 47
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...