Sekali Seumur Hidup

By SarahJannatul

5K 1.1K 1.5K

Sebelum membaca bantu follow dulu yu kak..😍😚 Instagram : sarahjannatul28 Tiktok : storybylutannaj Ini kisah... More

❤️Hanan Hafidz Ma'arif
❤️Asrama
❤️Keinginan Sang Kyai
❤️Rapuh
❤️Menikmati Masa Akhir 1
❤️Menikmati Masa Akhir 2
❤️Lamaran
❤️Terungkap
❤️Pasrah
❤️Keterpaksaan
❤️Persiapan
❤️ Takdir Cinta
❤️Kehidupan Baru
❤️Keputusan
❤️SULIT
❤️Kotak Nasi
❤️Terpaksa Peduli
❤️Mencoba
❤️Amanah yang Berat
❤️Kehilangan
❤️Luka
❤️Ingatan Annisa
❤️Ada apa?
❤️Ternyata
❤️Teman kecil
❤️ Berharap
❤️ Sendiri
❤️Dilema
❤️Berkorban
❤️Satu Ranjang
❤️Cast*

❤️Tentang Kita

773 121 288
By SarahJannatul


Assalamualaikum teman teman..
.
.
.
💮Happy Reading💮


💙Jangan lupa vote dan komentar yaa💙
Semoga kalian tertarik😍
Aamiin
.
.
.

"Annisaaa!" Teriak seorang gadis sembari lari menghampirinya.

"Hish.jangan lari lari , nanti kamu jatuh!" omel Annisa pada sahabatnya.

Gadis itu hanya terkekeh menanggapi Omelan Annisa. Saat ini mereka sedang berjalan menuju keluar gerbang kampus. Annisa bergegas ingin segera pulang , karena mata pelajaran kuliah tadi membuat kepala nya panas merindukan pulau kapuk yang sudah menanti nanti.

"Ann, Makan dulu yuk, beli ketoprak sama es jeruk. Seger tuh kayaknya." ajak Balqis

"Ga ah. Kepala ku pusing, kangen kasur,pengen cepet cepet istirahat." Elak Annisa.

Balqis hanya mengerucutkan bibir nya.
Annisa terkekeh melihat sikap sahabatnya itu ketika tiba tiba saja mobil berwana merah berhenti tepat di hadapan mereka yang sedang menunggu angkot. Annisa sangat mengenali siapa pemilik mobil itu.

"Ayo bareng." ajak Alzam pada Annisa

Annisa tersenyum, lalu melirik kepada sahabatnya.

"Enggak deh, Aku bereng sama Balqis aja. Kasian nanti dia sendiri." tolak Annisa lembut.

"Bohong bohong. Aku gapapa kok, kamu berangkat aja sama Alzam "

"Beneran?"

"Iyaa. Bareng aja sama Alzam, Rumah ku dekat ini kok." Ucap Balqis meyakinkan

"Yaudah aku duluan yah, nanti kalau udah nyampe rumah kabarin aku."

Balqis mengacungkan jempol nya.
Annisa masuk kedalam mobil setelah sebelum nya mengucapkan salam.

Suasana di dalam mobil hening. Tak ada satu pun kalimat yang keluar dari mereka.
Alzam terlihat santai mengendarai mobil. Lain dengan Annisa yang terlihat sangat gugup berada di samping lelaki itu.
Alzam yang melihat kekasih nya itu tersenyum tipis. Terlihat sangat menggemaskan bukan?!

"Tahun ini kamu wisuda yah?" Alzam membuka percakapan.

Annisa terlonjak kaget, ia sangat gugup hari ini. Ntah kenapa setiap kali berada di samping Alzam membuatnya seperti patung . Tak bisa berbuat apa apa.

"He'em" Jawab Annisa seadanya.

Alzam semakin terkekeh melihat reaksi kekasih nya itu. Annisa yang sadar akan hal itu melirik ke arah Alzam.

"Ngapain ketawa?"

"Suka suka aku dong."

Annisa memalingkan wajah nya kesal.
Ia tahu bahwa Alzam sedang menertawai dirinya yang sedang salah tingkah.
Tiba tiba ia merasakan sapuan di puncak kepalanya. Tentu saja hal itu sukses membuat Annisa semakin membeku.

"Lucu nya." ucap Alzam

"Ish." Annisa menepis tangan Alzam "Jangan pegang pegang! Belum muhrim! "

Alzam terkekeh di buatnya. "Iya iyaa, Makanya cepetan lulus kuliah nya, biar bisa cepet cepet aku lamar kamu"

Annisa tak menjawab. Ia tersipu malu mendengar penuturan Alzam barusan.

"Makan dulu yuk." Ajak Alzam

"Boleh."

'Untung ga ada Balqis di sini'

Annisa teringat saat dia menolak ajakan Balqis untuk makan ketoprak tadi,dengan beralasan ingin segera sampai rumah.
Tapi sepertinya kepenatan yang menimpa dirinya telah sirna ketika hadirnya Alzam di depan matanya.

Mobil Alzam berhenti di sebuah restoran, tempat biasa mereka kunjungi.
Alzam turun dari mobil di susul oleh Annisa di belakang nya.

"Di gandeng dong mas pacar nya."

Suara itu sukses membuat langkah mereka berhenti. Lalu menoleh ke arah sumber suara.

"Blum halal, bang" jawab Alzam seadanya kepada tukang parkir. Lalu melirik ke arah Annisa yang juga sedang memandang ke arah nya.

"Halalin dong mas pacar nya. Ntar keburu di pinang orang lain lagi." ucap tukang parkir itu sembari terkekeh.

"Iya, bang. Doain aja ya. " ucap Alzam tersenyum "Duluan ya, bang" lanjut Alzam.
Tukang parkir itu hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah mereka.

"Mau pesen apa?" Kali ini mereka sedang duduk di kursi dekat jendela sembari menikmati pemandangan di luar.

"Samain aja kaya kamu"

Alzam mengangguk.lalu melambaikan tangan nya sambil menyebutkan pesanan mereka.

"Gimana kuliah nya tadi?"

"Ga gimana gimana" ucap Annisa seraya mengambil ponsel nya di dalam tas "kaya biasa, bikin pusing."

Alzam terkekeh mendengar jawaban Annisa.

"Bulan apa kamu wisuda?"

"Hmm,sekitar 3 bulan lagi."

Alzam manggut manggut mengerti.
"Berarti aku nglamar kamu nya kapan?"

Sontak Annisa terkejut melirik Alzam ketika mendengar pertanyaan nya barusan.

"Ka-kamu be-beneran mau ngelamar aku?"
Tanya Annisa terbata bata.

"Iyalah,masa aku boongan sih.kenapa? Kamu blum siap?"

Annisa mengangguk pelan.
"Jangan buru buru yah"

Alzam mengerti. mungkin Annisa ingin mewujudkan mimpinya terlebih dahulu.

"Iya gapapa, berarti aku cuman ngenalin kamu aja yah ke orang tua aku."

Annisa tersenyum. Alzam mengerti apa maksud dari penolakan nya tadi.
Yaa ,memang Annisa tidak ingin terburu buru untuk masalah ke jenjang pernikahan. Masih banyak hal yang ingin ia wujudkan sebelum menikah. Contohnya mungkin membahagiakan orang tua nya terlebih dahulu.

"Aku besok mau ke Gramedia. Kamu sibuk ga?"

"Besok yah?" Alzam tampak berfikir sejenak lalu melirik ke arah Annisa "Insya Allah ga sibuk."

"Anter yah." pinta Annisa

Alzam tersenyum melihat rona di wajah kekasih nya, tak ingin kehilangan itu. Ia pun mengangguk mengiyakan. " iyaa, Insya Allah."

Beberapa menit kemudian pesanan mereka pun datang " silahkan di nikmati." ucap pelayan sembari menghidangkan makanan di atas meja.

"Makasih, mba"

~Annisa~
Untuk hari ini, Aku benar benar bahagia.
Atas hadir nya Alzam di kehidupan ku. Lelaki ini yang slalu membuat hari ku berwarna. Semoga saja Allah menakdirkan kamu untuk menjadi imam ku kelak

~Alzam~
Senyuman mu adalah harapan ku.
Tawa mu adalah kebahagiaan ku.
Diri mu adalah prioritas ku.

***

Mobil Alzam berhenti di pelataran rumah Annisa. Gadis itu melangkahkan kaki nya keluar ketika tiba tiba saja tas nya di tarik oleh Alzam. Annisa menoleh mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa?" Tanya Annisa heran.

Alzam tersenyum menunduk, lalu melirik Annisa lagi sembari terkekeh. Annisa mengernyitkan kening nya semakin heran.

"Gapapa, cuman pengen liat kamu lebih lama lagi aja." ucap Alzam enteng.

Annisa memutar bola mata nya .
"Dosa tatap tatap bukan muhrim!" ujar Annisa.

Alzam tertawa ketika mendengar ocehan dari kekasih nya ini. Menurutnya itu sangat menggemaskan. Bagaimana bisa dia berkata demikian ketika dirinya bahkan mempunyai hubungan dengan nya.

"Yaudah sana masuk, istirahat."

Annisa tersenyum. selalu saja lelaki ini membuat diri nya melayang hanya dengan sebuah perhatian kecil itu.

"Assalamualaikum." ucap Annisa

"Waalaikumsalam, sayang" jawab Alzam dengan masih mengembangkan senyuman nya.

Annisa langsung berlari memasuki rumah. Rasanya kali ini ia ingin sekali berteriak sekencang mungkin, meluapkan rasa bahagianya hari ini.

Annisa membuka sedikit gorden, memastikan apakah Alzam sudah pergi atau belum. Ternyata mobil Alzam masih berada di pelataran rumah nya. Annisa menutup mulut, jangan sampai teriakan nya lepas jika masih ada Alzam di sana.

Ketika ia melihat ke arah pelataran rumah nya lagi. Mobil Alzam sudah tidak ada di sana. Kini, saat nya ia meluapkan rasa bahagia nya. Annisa berteriak sekencang mungkin lalu tertawa, bibir nya tak lepas dari seukir senyuman . Ia sangat bahagia hari ini.

Annisa melangkahkan kaki nya menuju kamar. Menaruh tas nya di atas meja lalu merebahkan tubuh nya di ranjang. Ia menatap langit langit kamar sambil tersenyum. Memutar kembali memori hari ini bersama Alzam tadi.

Bola mata nya melirik ke arah nakas. Melihat sebuah bingkai berisikan foto dirinya yang masih kecil di pangkuan sang ibunda.
Annisa tersenyum, lalu meraih dan memeluk bingkai itu seolah dirinya sedang memeluk ibunda nya.

"Bunda, hari ini aku seneeeng banget."
Mata nya menatap lurus kearah bingkai itu.

"Aku tadi pulang bareng Alzam. Katanya dia mau ngenalin aku ke orang tua nya sesudah wisuda kuliah nanti." Gadis itu kembali memeluk bingkai.

"Doain aku ya bunda. Semoga aku berjodoh sama Alzam."

Annisa memang selalu menceritakan kepada Almh bunda nya tentang pengalaman yang telah di lewatinya setiap hari. Walaupun hanya dengan foto berbingkai, itu sudah cukup membuat Annisa seperti berbicara dengan ibunda nya secara langsung.

Sepersekian detik dari situ, bulir bulir bening dari matanya perlahan jatuh. Ia sangat merindukan ibunda nya.

"Andaikan bunda masih ada, pasti bunda seneng ngeliat aku hari ini lagi bahagia. Pasti bunda seneng kalau tau ada lelaki setelah ayah yang sayang sama aku."

Tangis Annisa pun pecah. Tak kuasa menahan gejolak rindu yang terasa sesak di dada nya. Antara sedih dan bahagia. Itulah yang ia rasakan saat ini.

Terlalu menikmati tangisan nya. Akhirnya, Annisa memejamkan matanya lelah dan berbaring di atas ranjang.

***

"Annisaa banguun! Sudah Maghrib!"

Annisa terlonjak kaget mendengar teriakan dari kakak nya barusan. Ia mendengus kesal lalu mengelus dada nya.

"Astaghfirullahaladzim, udah Maghrib ternyata."

Gadis itu bangkit dari duduk nya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu di lanjut menunaikan ibadah sholat Maghrib . Selesai menunaikan sholat Maghrib, Annisa melanjutkan dengan berdzikir dan membaca ayat suci Al Qur'an.

Ini memang sudah menjadi kebiasaan rutin nya ba'da menunaikan sholat fardhu dan Sunnah. Bermunajat kepada sang Ilahi adalah hal yang tak boleh terlewatkan.
Menurutnya, hanya kepada-Nya lah dirinya berserah diri.

Annisa memang selalu sadar akan dosa yang telah ia lakukan atas hubungan nya dengan Alzam. Ia selalu beristighfar dalam hati ketika dirinya sedang bersama Alzam.
Namun kalimat yang Alzam ucapkan dulu juga selalu melintasi fikiran nya.

"Kita kan hanya komitmen, Ann. Gak ada kata pacaran dalam hubungan kita. Lagian kita kan menjaga jarak satu sama lain. Insya Allah pacaran kita menurut syariat Islam."

Fikiran dan hati Annisa telah kalut dengan besarnya rasa cinta nya kepada Alzam.
Ia hanya berharap Allah akan mengampuni dosa nya.

Setelah selesai bermunajat kepada sang Kholiq, Annisa melangkah keluar kamar menuju dapur. Menyiapkan makan malam untuk keluarga nya.

"Annis." Panggil Laura pada Adik nya.

Annisa menoleh, lalu tersenyum.

"Sini, kakak bantu." Ucap nya sembari membantu membawa makanan ke atas meja.

"Udah, Annis aja, kak. Tadi sore, kan Annis gak bantuin kakak masak." Elak Annisa.

"Gapapa, kamu kan baru pulang kuliah. Pasti cape."

Annisa melirik kakak nya tersenyum.
Mereka sedang menyusun makanan di atas meja makan.

"Waahh. Keliatan nya enak " sapa seseorang menghampiri mereka

"Pasti dong, yah. Masakan kak Laura kan selalu nikmat" ucap Annisa seraya duduk di atas kursi.

Laura yang mendengar itu mencolek pinggang Annisa. "Bisa aja kamu."

Annisa terkekeh. "Dimakan, yah, makanan nya." Tawar nya sembari menyodorkan piring berisikan nasi.

Mereka menikmati makan malam bersama.
Walaupun keluarga ini tak cukup lengkap, Annisa selalu bersyukur melihat senyum mereka yang tak pernah pudar. Karena walaupun ibunda nya sudah tiada, masih ada ayah nya dan kakak nya yang selalu membuat dirinya selalu tersenyum.

Sehabis menikmati makan malam bersama keluarga nya. Annisa melangkah kan kaki nya menuju teras depan. Menikmati udara malam yang sejuk dapat merilekskan tubuh nya. Annisa menyeruput teh manis hangat miliknya ketika ia merasakan ponselnya bergetar. Ada 3 notifikasi dari Balqis.

"Astaghfirullah. Balqis dari tadi chat aku ternyata."

Balqis Hilya

Annisa aku udah sampai rumah,
Kamu udah sampai blum?

Annisa kamu dimana?

Annisaaa!!

Iyaiya. Aku sudah sampai
Ba'da ashar tadi,ga usah khawatir.

Ada apa? Aku dirumah

Hais, kamu dari mana aja?

Hehe, maaf .
Ponsel ku tadi lagi di cas.

Besok sibuk ga?

Besok aku mau ke Gramedia
Sama Alzam

Bapak Yai pengin ketemu kita

Yasudah, sepulang dari sana
Kita ke pondok bareng

Oke, Kabari aku aja nanti.

***

Vote dan komen nya jangan lupa ya 💙💙

Continue Reading

You'll Also Like

493K 73.1K 91
CERITA INI ADALAH CERITA SURVIVAL, DAN SUDAH BERISI SEASON 1, 2 DAN 3 [High School Of The Elite] Ditengah kekacauan negara, pemerintah di seluruh dun...
Morgan Story By Enjoyxyl

Science Fiction

35.8K 2.9K 14
[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Amora Stephanie putri Gadis cantik, kaya, dan pintar yang hampir dikatakan sempurna. Apapun yang d...
366K 22.7K 35
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah, Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad, ini...
3.7K 360 12
Di baca aja saya sering sering up ko. Perkumpulan kapal giemmy lilyn dan orine