•••
Sungguh, gak ada satupun dari mereka yang nyoba nyari keberadaan Minho atau Jisung. Bodo amat aja gitu, kumpulan remaja tersebut terlalu sibuk mementingkan diri sendiri.
Jalan di belakang, Seungmin ngerasa kalau kehadirannya bener bener transparan di sana. Berasa bocah nyasar yang fotonya masuk ke album grup lain tau gak sih.
Kalau tadi masih ada Hyunjin sama Jeongin yang bisa dia ajak ngobrol sesekali, tapi sekarang itu dua curut malah memisahkan diri gara gara pengen pacaran tanpa diganggu. Yaudah deh, ngenes lagi dianya.
"Eh, gue kayaknya mau beli minum, kalian duluan aja."
Yang lain pada noleh kemudian mengangguk kepala setelahnya.
"Oke Ngga."
Sosok yang kerap dipanggil Angga tersebut lantas mulai menepikan diri, mending jalan jalan sendirian aja lah daripada dikacangin mulu.
Keliling dufan selama beberapa menit, akhirnya sosok serupa puppy itu berhasil menemukan spot yang bagus buat beristirahat. Sebuah bangku di bawah pohon yang menghadap langsung dengan wahana roallercoaster.
Lumayan lah bisa menikmati jeritan ketakutan manusia lain.
Tukk...
Seungmin langsung kaget lalu refleks ngedongkak pas ngerasa sesuatu jatuh menimpa kepala.
Dan alangkah terkejutnya dia pas mendapati bocil cowok yang keliatan nemplok di atas pohon.
"Astaga dek, kamu ngapain di sana?"
Bangun, Seungmin kemudian masang wajah was was karena takut tuh anak bakal jatuh nanti.
Nyengir sambil tetep meluk dahan kayu yang dia tempati, si bocah lantas nunjuk sebuah balon berbentuk doraemon yang keliatan kesangkut di daun daun pohon.
"Emm- mmm..."
Denger suara aneh yang sedikit tertahan, gak butuh waktu lama untuk Seungmin menyadari jika sosok tersebut menyandang sedikit kekurangan.
Ngehela nafas pelan, si manis kemudian memutuskan untuk naik ke taman yang terletak di belakang bangkunya, memang sengaja dibuat sedikit lebih tinggi untuk menanam beberapa jenis tumbuhan.
Ngulurin kedua tangan ke atas, Seungmin kemudian ngekode supaya anak kecil itu segera turun. Bisa bahaya kalau jatuh dari sana.
"Turun ayo dek, nanti kakak yang ambilin balonnya." berucap sambil tetap memberi gestur tubuh supaya sang lawan bicara paham, pada akhirnya anggukan kepala yang Seungmin dapat.
Bocah yang kira kira masih berusia lima tahun itu nampak turun dengan hati hati, ternyata dia cukup lihai dan beruntung tadi manjatnya gak terlalu tinggi.
Happp...
"Nah, sekarang kamu tunggu di sini."
Nangkep tubuh mungil tersebut, Seungmin kembali ngedongkak buat nyari cara untuk ngambilin balon yang masih tersangkut di atas sana.
Gak jauh jauh banget kok, cuma tinggal lari terus lompat, kayaknya benang yang terjulur akan berhasil dia raih.
"Hahhh..."
Mengabaikan petugas dufan yang bisa aja nyeret dirinya gara gara ngerusak fasilitas, Seungmin mulai mengambil ancang ancang sebelum akhirnya loncat setinggi mungkin.
Grebb...
Untungnya berhasil.
"Angg amm.."
Denger seruan girang serta tepuk tangan dari si bocah, pemuda kelahiran September itu langsung ngulas senyum lega, loncat turun dari taman terus bantuin anak kecil tersebut buat turun juga.
"Ini balonnya, lain kali dijaga baik baik ya."
Ngangguk semangat, yang lebih muda kemudian ngasih gestur tanda terima kasih.
Celingukan bentar, akhirnya si manis menyadari ada yang janggal, "Orang tua kamu dimana dek?"
"Ummm..."
Ngeliat sosok mungil tersebut nunjuk sesuatu, Seungmin sontak ngebalikin badan lalu mendapati seorang pemuda yang nampak jalan dengan panik.
"Itu papamu?"
Noleh kembali ke si bocah guna memastikan, belum sempet dapet jawaban, atensi Seungmin kembali teralihkan begitu denger suara yang begitu asing.
"Astaga Ega, kamu tadi kemana? Kan kakak udah bilang jangan pergi jauh jauh."
Seungmin yang ngeliat interaksi barusan hanya bisa memperhatikan dalam diam. Eskspresinya sedikit meringis, ngerasa bersalah gara gara ngira bahwa pemuda barusan adalah bapak bapak.
"Ohh jadi ini adiknya ya? Tadi Ega mau ngambil balonnya yang kesangkut di pohon."
Merasa harus menjelaskan, Seungmin kemudian memilih untuk membuka suara.
Noleh ke arah sosok kurus tersebut, kakak dari Ega lantas masang wajah bersalah bercampur terimakasih.
"Makasi banget ya udah bantuin adik gue."
Yang lebih muda menganggukkan kepala.
"Sama sama, kalau gitu gue pergi dulu. Lain kali Ega jangan bandel lagi ya." berucap lalu beralih melembutkan nadanya pas ngomong sama anak kecil ganteng tadi, Seungmin kemudian melambai singkat begitu dapet anggukan patuh.
Ngebalikin badan hendak menjauh, langkah Seungmin langsung terhenti ketika suara tadi kembali menyapa telinga.
"Tunggu. G-gue bakal traktir lo sebagai ucapan terimakasih."
Seungmin diem, mikir bentar lalu kembali ngebalikin badan setelahnya.
Mungkin bukan ide buruk, lagipula dia bakal dikacangin kalau kembali sama temen temennya Hyunjin.
"Yaudah deh boleh, hehe."
Nyengir, sosok menggemaskan itu langsung mendapati senyum simpul yang terbit di paras tampan tersebut.
"Ngomong ngomong, nama gue Krisna."
Atau lebih lengkapnya, Krisna Chandra Septian.
━━━━━━━━━ •♬ • ━━━━━━━━━━
c r a z y f u d a n
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Mari beralih ke pasangan lain. Kali ini Hyunjin sama Jeongin keliatan asik naik kora kora dengan dibumbui kemodusan dari si membel.
Tuh anak sengaja banget nempel nempelnya, meluk Jeongin dari samping dengan erat bahkan berniat naik ke pangkuan yang lebih muda kalau aja gak ada besi pembatas yang ngehalangin mereka.
Tenang aja, Hyunjin tetep dominan kok meski tingkahnya nyebelin banget saat ini.
"Aaaa!!" pura pura teriak takut pas kora koranya makin cepet, pemuda tampan tersebut langsung ngerambatin tangan turun pas ngerasa situasi mulai mendukung.
PLAK!
"Gue tau akal akalan lo ya bego!" Jeongin langsung ngegas, sontak ngegeplak kepala kekasihnya pas ngerasa ada yang menggerayangi pantat.
Bisa bisanya mesum pas naik kora kora, untung gak ada yang sadar gara gara sibuk teriak.
Cengengesan, sang dominan lantas lanjut meluk meluk tubuh sumbisivenya sampai sampai Jeongin jadi masang wajah jengkel.
Siapa sangka, lama lama Hyunjin ternyata bisa bersikap seclingy ini.
Bukan salah siapapun ketika Yeji menolaknya dulu. Pas itu Hyunjin cuma lagi keliru dalam jatuh cinta aja.
Lalu untuk sekarang, kayaknya dia udah menemukan seseorang yang tepat.
━━━━━━━━━ •♬ • ━━━━━━━━━━
c r a z y f u d a n
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Satu lagi pasangan yang belum nongol, kali ini mereka berdua keliatan sibuk ngambil gambar di beberapa spot yang bagus.
Bukannya naik wahana, si koala justru lebih tertarik buat foto foto di sekitar sana. Lagian ngapain maksain diri main wahana ekstrem, hanya membuang buang makanan di dalam perut aja.
"Nanda sini deh, ayo selfie." Felix berucap semangat, ngegerak gerakin tangan supaya yang lebih tua mau mendekat.
Menuruti permintaan sang kekasih, pada akhirnya Changbin ikut berdiri di sebelah Felix kemudian mulai masang pose ketika layar kamera menghadap ke mereka.
"Say cheese!"
Dengan pose andalan, akhirnya satu gambar berhasil diambil.
"Sekali lagi Nan."
"Oke."
Gak cukup sampai di sana, mereka lantas berlanjut mengabadikan beberapa momen untuk kemudian disimpen lalu berakhir menuh menuhin galeri.
Lagipula Changbin gak masalah, dia malah seneng bisa menghabiskan waktu bersama sang kekasih.
"Oke, satu dua ti..."
Chupp...
Lalu, sama seperti modus modus klasik di luar sana, sang dominan langsung ngecup pipi Felix tepat ketika lensa kamera membidik gambar.
Sip, akhirnya dia punya satu foto favorit yang bisa dijadikan lockscreen.
"Ck ck ck, parah. Pada uwu uwuan semua."
"Gue kok mulai iri ya?"
"Kayaknya mereka gak perlu pengawasan kita lagi, mereka udah bisa bahagia jalur mandiri."
Di sisi lain, nampak tiga gadis yang asik duduk di salah satu bangku lengkap dengan kaca mata hitam dan juga topi yang terbuat dari jerami.
Mereka dari tadi juga gak terlalu peduli sama wahana permainan karena sibuk mantau para kapal supaya berlayar.
"Iya, tugas kita kayaknya selesai sampai di sini."
Pemuda pemuda tersebut keliatan bahagia satu sama lain, jadi gak ada lagi yang harus mereka urusin.
"Mungkin kita harus berhenti ngemata matain juga."
Gini gini, mereka juga masih menghargai privasi meski sedikit. Sedikit.
"Kapan ya kita bisa kayak mereka?"
Denger celetukan dari Ryujin, sontak aja dua gadis lainnya langsung mematung tanpa bisa ngomong apa apa lagi.
Sumpah, baru kali ini Yeji, Ryujin sama Lia teringat kalau mereka masih jomblo.
"Threesome aja lah kita."
Saking sibuknya ngurusin orang lain, hidup mereka malah jadi terbengkalai. Kasian banget. Kenapa anggota IKEH malah keliatan kayak netizen julid?
To Be Continue
Tertanda, 21/02/2022
Bee, bersama DARARI