SEKALA (SUDAH TERBIT)

נכתב על ידי uciandr_

937K 85.7K 9.4K

WARNING🔞⚠ HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN🚫 Malam itu, malam dimana menjadi penentuan takdir bagi keduanya. Seka... עוד

CHAPTER 1 || FIRST
CHAPTER 2 || KEBETULAN ATAU TAKDIR? 18+
CHAPTER 3 || TANGGUNG JAWABLAH!
CHAPTER 4 || BABAK BELUR
CHAPTER 5||WEDDING DAY
CHAPTER 6 ||RAHASIA
CHAPTER 7 ||IT'S ME XENA
CHAPTER 8 || SUGAR DADDY
CHAPTER 9 || HUJAN (18+)
CHAPTER 10|| KELAKUAN SEKALA
CHAPTER 11 || KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN
CHAPTER 12 || PERMINTAAN SEKALA
CHAPTER 13 || JAJANAN SUGAR DADDY
PLANGIAT-!
CHAPTER 14|| BAD DREAM-!
CHAPTER 15 || HELLO I'M BACK-!(18+)
CHAPTER 16|| BAYANGAN SEMU-!
CHAPTER 17|| PENJELASAN-!
CHAPTER 18|| PREGNANT-!
CHAPTER 19|| MASIH DIAM
CHAPTER 20 || PERMINTAAN MAAF
CHAPTER 21|| CRAZY RICH
CHAPTER 22||MORNING
CHAPTER 23 || GAME
CHAPTER 24 ||Maljum⚠
CHAPTER 25 || ANCAMAN
CHAPTER 26|| REDWOLF
CHAPTER 27 || WHO THIS?
CHAPTER 28 || SALAH TARGET?
CHAPTER 29 || SECRET
CHAPTER 30 || BLIND
BAB 32 || NGOMPOL
CHAPTER 33 || PANIK-!
CHAPTER 34 || DRAMA LAHIRAN-!
CHAPTER 35|| WELCOME WORLD BABY-!
CHAPTER 36 || SYUKURAN-!
CHAPTER 37 | BABY KANA-!
CHAPTER 38 || SAMPAI DI SINI (END)
♡VOTE COVER♡
||ANAK TUNGGAL KAYA RAYA IS BACK||
BUNGKUS SEKALA SEKARANG-!

BAB 31 || SEBENARNYA-!

10.8K 1.2K 25
נכתב על ידי uciandr_

Annyeong semua-!

Sebelumnya author minta maaf chapter terakhir yang author publish kemarin di unpublish lagi karena ada perbaikan alur yang ga sesuai sama jalan naskahnya..

see semoga enjoy-

*Happy reading*

***

Kini orang orang yang sedari tadi berkumpul di makam milik Marvelino satu per satu pamit. Terkecuali Xeva , Raven dan beberapa anggota Decalgoz dan Redwolf yang hadir.

"Xev, ayo ini udah mau hujan." Ingat Ayra, sembari mengelus punggung Xeva yang kini duduk di atas kursi roda sembari menangis.

"Gimanapun dia pernah jadi orang baik di hidup gue kak." Ucap Xeva sembari menatap sendu nisan cowok yang pernah mengisi hari harinya tersebut.

Flashback on....

Gemerlap lampu club malam ini menyilaukan Xeva yang baru saja masuk ke dalam dunia malam tersebut...

Xeva menatap sekeliling mencari seseorang yang sedari tadi di tunggunya namun tidak kunjung datang. Di sana ada sesosok cowok yang tengah duduk sembari meminum alcohol yang ada di depannya.

"Vel..." Panggil Xeva, kepada cowok yang kini duduk di sampingnya, Tatapan gadis tersebut sendu, kepalanya menunduk.

Marvel membalas tatapan cewek yang kini ada di depannya.

"Xev?" Sahut cowok tersebut. Sembari memperhatikan tubuh Xeva dari atas hingga bawah. Namun tatapannya berhenti pada perut Xeva yang terlihat datar tersebut. Dengan cepat memeluk tubuh Xeva.

Xeva yang di peluk tersebut hanya diam, Tak berapa lama setelah itu Xeva merenggangkan pelukannya lalu mengeluarkan handphone miliknya, memperlihatkan layar hp yang menampilkan sosok gadis kecil yang tengah berada dalam incubator tersebut.

"Dia, kamu tau ini siapa?" Tanya Xeva sembari menatap cowok yang kini menatap dalam ke arah foto tersebut.

"Kamu pertahanin dia?" Tanya Marvelino dengang tatapan dinginnya.

Xeva menganggukan kepalanya. "Karena yang salah kita bukan dia vel..." Ucap Xeva sembari meraih tangan Marvelino "Aku mohon aku butuh kamu buat rawat dia..." Cicit Xeva.

Marvelino mengusap wajahnya kasar. "Maaf Xev tapi ini bukan waktu yang tepat. Lebih baik kamu pulang dulu. Setelah itu aku bakal temuin kamu lagi." Ucap Marvelino sembari mengengam tangan Xeva. "Situasi di sini nggak aman Xev, aku nggak pengen kamu jadi tumbal mereka." Ucap Marvelino, sembari menatap Xeva dengan tatapan serius.

Tak berapa lama Setelah itu Segerombolan anggota Red wolf kini tengah berjalan menuju kea rah tempat mereka.

"Wah jadi ini cewe yang jadi bayaran selain Nama geng Redwolf. " Ucap Sesosok cowok yang kini mengelus bahu Xeva, membuat gadis tersebut menangkis kasar tangan tersebut.

"Wah galak juga nih.. kayanya tipe agresif nih. Seru kali kalo di mainin rame-rame."Xeva yang mendapat hinaan tersebut langsung menampar si cowok tersebut.

"Jaga ya omongan bangsat lo!" Ucap Xeva, tak lupa menujuk wajah cowok yang lebih tinggi darinya.

"Xev." Peringat Marvelino, sembari menahan lengan Xeva. "Dia nggak ada sangkut paut nya sama persoalan ini." Ucap Marvelino sembari menarik tubuh Xeva ke arah belakangnya. "Gue bakal nyewain jalang kalo kalian mau, tapi jangan pernah sentuh cewek ini." Ucap Marvelino dengan tatapan tajamnya.

"Sayangnya gue pengen cewe yang ini bukan jalang." Ucap cowok tersebut sembari menarik tubuh Xeva dengan kasar, lalu melemparkannya kepada anak buah yang ada di belakangnya.

"Bawa dia ke room kita, Pesta kalian untuk malam ini." Ucap cowok tersebut. Di patuhi oleh orang orang suruhan cowok tersebut. Lalu Xeva di bawa menuju ke dalam room yang ada di sana.

"Gue udah bilangkan jangan pernah sentuh dia!" Tegas Marvelino sembari menatap dingin ke arah cowok tersebut.

"Santuy aja brodi, Lo lupa gue ini siapa? Ketua Redwolf yang baru. Jadi mulai mala mini Redwolf resmi jadi milik gue!" Ucap Cowok tersebut dengan lantang. "Cleonadro Resmi jadi Ketua Redwolf!"

"Lo boleh ambil nama dan jabatan itu tapi gue minta balikin Cewe tadi!" Teriak Marvelino.

"Kalo gitu lakahin tubuh gue dulu!"

"Red wolf serang penghiat!" Teriak Marvelino, Seketika disaat itu juga terjadi baku hantam yang membuat Sebagian pengunjung club malam tersebut kabur menyelamatkan diri dari daerah tawuran tersebut.

Sementara ituu di lain sisi Xeva yang baru saja berusaha kabur kini di Tarik oleh seseoranng

Lalu membawa Xeva menuju ke sebuah kantor yang berada di lantai atas. Baju yang keadaanya sudah berantakan. Lebam di sekitar tubuh Xeva membuat gadis tersebut tampak shock.

Sepuluh menit setelah itu seseorang masuk ke dalam ruangan tersebut, di sana ada Mavi yang kini menarik Xeva ke dalam sebuah lift khusus yang berada di balik rak buku tersebut.

"Gimana sama marvelino? Dia bakal baik baik aja kan?" Tanya Xeva, yang masih saja menghawatirkan cowok tersebut.

"Staff di sini nelfon ke Raven kalo ada kerusuhan yang di captain anak Redwolf di sini. Marvel minta gue buat selamatin lo." Ucap Mavi yang kini sudah membuka jaketnya, lalu menyampirkannya ke bahu Xeva.

"Dia tau gue di sini dari siapa?" Lirih Xeva, sembari menyenderkan tubuh nya di dinding lift.

"Marvel." Ucap Mavi, "Dia minta bantuan bartender buat ngasih tau kalo lo ada di sini. Soal Raven dia udah nunggu di basement.

Tak lama pintu lift terbuka, di depan pintu kini tengah berdiri Raven dengan motor sport yang di tungganginya.

"Ayo naik." Ucap Raven, lalu melemparkan Helm ke arah Xeva yang langsung di sambut oleh gadis tersebut.

Dengan Cepat Xeva memasang helm tersebut, lalu menaiki motor milik Raven. Demikian juga Mavi yang sudah naik ke atas motornya.

Keduanya melajukan motor di jalan raya, namun Anggota Redwolf ternyata sudah bersiap siap untuk mengejar kedua orang tersebut.

"Ven, gue bakal alihin mereka! Cari bantuan anak Decalgoz sekarang." Teriak Mavi Ketika sudah sampai di perempatan sebuah perumahan. Dan tidak jauh juga dari markas Decalgoz.

Dirasa keduanya sudah tidak di ikuti.Raven memberhentikan Xeva di depan rumah milik Keluarga Sekala.

"Masuk. Gue mau cari bantuan buat Mavi ke markas Decalgoz" Ucap cowok tersebut.

Xeva yang panik tersebut langsung menurut, dan masuk mengetuk pintu rumah Milik Sekala.

Sementara itu di lain sisi kini Mavi masih saja di ikuti oleh gerombolan Anggota Redwolf.

Membuat laki-laki tersebut melajukan motornya kea rah dekat markas Decalgoz. Namun Ketika di perempatan Cowok tersebut berhasil menyalip motor Mavi, mau tidak mau cowok tersebut menghentikan motornya.

Keenam anggota Redwolf dan Mavi kini terlibat adu pertengkaran, Redwolf menyerang, sementara Mavi berusaha untuk melindungi diri dan bertahan dari serangan tersebut. Sepuluh menit kemudian Datang beberapa anggota Decalgoz yang di pimpin oleh Decalgoz, membuat Redwolf kalah imbang dengan jumlah mereka.

Dikediaman Sekala, kini terjadi pertarungan sengit, Marvelino kini tengah baku hantam Bersama Sekala.

"Lo tau alesan gue datang apa?" Tanya Marvelino sembari menahan tinjuan yang di layangkan Sekala.

Namun belum sempat Sekala Kembali melayangkan tinjuannya, Suara tembakan berbunyi tepat tidak jauh darinya. Di depannya kini Marvelino tengah berlutut sembari memegang dadanya. Dari mulutnya Keluar darah. "Alesan...gue....kesini...karena... mau...lindungin Xeva....uhuuk...uhuuk." Cicit Marvelino, Ada dua kubu di Redwolf...gue...harap...lo...bisa jagain...redwolf sejati yang kesisa..." Ucap Marvelino, sebelum cowok tersebut terjatuh Sekala menahannya lebih dahulu.

"STOP! "Teriak Sekala, tak berapa lama Kembali terdengar suara tembakan, dari dalam sisi perkarangan rumah.

Anggota Red wolf dan Decalgoz yang mendengarkan teriakan Sekala tersebut langsung menghentikan aksi baku hantam tersebut, sembari menoleh ke arah Sekala yang tengah memangku tubuh Marvelino.

Kini Dino selaku Wakil Redwolf memangku kepala Marvelino yang setengah sadar. "Gue minta lo kasih ini ke Xeva..."Ucap Marvelino Sembari mengambil sebuah surat di dalam saku jaketnya.

"Jagain....dia....dan....gue...minta....Decalgoz dan Redwolf....damai....." Ucapan terakhir Marvelino, sembari menghembuskan nafas terakhirnya.

Flashback off....

Xeva mengambil surat yang di berikan Dino dengan berlmuran darah tersebut tubuhnya bergetar, tanpa terasa air mata gadis tersebut mengucur membasahi pipinya.

Xeva memeluk Nisan Marvelino, sembari mengeluarkan tangisnya. Semua ini adalah penyebab dari dirinya. Hingga membuat sesosok Marvelino menjadi korban dari semua ini. "Maaf Vel ini semua salah aku!" Ucap Xeva sembari terisak. "Kalau aja aku nggak Ke club buat nemuin kamu hal kaya ini nggak bakal terjadi!" Sesal Xeva.

"Xev udah ayo, Marvelino nggak akan suka lo kaya gini!" Bujuk Luthfi kepada adiknya tersebut.

"Bang Xeva pengen nyusul Marvel bang, Xeva mau minta maaf ke dia..." Lirih Xeva, kini yang memeluk Luthfi.

"Bukan itu caranya yang ada Marvelino benci karena lo ninggalin anak kalian sendirian." Ucap Luthfi sembari menangkup pipi Xeva.

Kini Raven mengendong tubuh Xena yang kotor karena tanah menuju ke kursi roda. "Tiga hari setelah ini adain pertemuan darurat Redwolf yang tersisa di markas Decalgoz. Gue bakal coba bantu gimana penyelesaiannya. Dan Soal pelaku penembakan itu kita bakal cari secepatnya." Ucap Sekala kepada Dino saat berada di parkiran pemakaman.

"Thanks bro udah mau bantu, dan sorry soal kesalah pahaman diantara geng kita." Ucap Dino sembari menepuk pelan bahu Sekala.

"Jangan lupa ntar malem tahlilan." Ucap Sekala, mengingatkan. Membuat cowok tersebut menganggukan Kepalanya.

***

TBC

See gimana chapter ini? Dilanjut apa di tinggal gini aja kali ya?

Sekala cocok nggak sih kalo di jadiin novel? Ayo bantu jawab

Authornya lagi need votement kalian nih biar semangat lagi nulisnya

kalo kalian suka sekala jangan lupa share juga ya ke temen temen kalian....

המשך קריאה

You'll Also Like

832K 43.8K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
956K 52.1K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
981K 94.9K 52
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
660K 30.7K 46
selamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapann...