Crazy in Love

By Minjinkook0104

17.7K 2.1K 1.9K

Kim Seokjin adalah pria tampan yang baik, hangat, menyenangkan dan digilai banyak wanita. Selain itu dia juga... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50 (END)

Chapter 19

322 43 30
By Minjinkook0104


Jin duduk melamun sambil bersandar dipinggir ranjang nya. Jin punya hobby baru sekarang sejak putus dari Go Eun. Melamun. Sudah dua jam berlalu, yang dia lakukan hanyalah duduk melamun dengan sepasang earphone yang menyumbat telinga. Lagu sedih adalah pilihan terbaik Jin saat ini yang semakin mendukung hati nya yang sedang terluka.

Lagu Every Moment of You dari Sung Si Kyung mengalun dengan lembut seakan menambah penderitaan nya. Perpisahan nya dengan Go Eun sungguh amat menghancurkan nya. Bangun dari tidur dengan rasa sakit yang begitu parah adalah sarapan pagi nya semenjak putus dengan Go Eun. Kerinduan nya yang begitu besar dan tak terlampiaskan membuat nya seakan mati rasa.

Jin hanya bisa memandangi foto-foto mesra mereka di ponselnya.


Saat di kampus, memandangi Go Eun dari kejauhan sudah cukup membuat hati nya tenang. Saat malam tiba, Jin sulit tidur dan terkadang untuk mengurangi kerinduan nya, dia pergi kerumah Go Eun dan memarkirkan mobil nya tepat di depan rumah Go Eun, tetap berada didalam mobil dan terus saja memandangi lampu kamar Go Eun yang masih menyala. Dia tidak punya keberanian untuk menemui Go Eun.

Beep beep!
Ponsel nya bergetar. Masuk sebuah pesan dari Jimin. Jin membuka nya.

"Go Eun sedang bersama Jungkook"
Isi pesan Jimin. Dia juga mengirimkan beberapa foto yang memperlihatkan Jungkook sedang tersenyum pada Go Eun yang duduk didepan nya. Hati Jin seperti tersayat sembilu. Sakit sekali, ya Tuhan. Jerit Jin dalam hati. Melihat gadis yang sangat dicintai nya bersama dengan orang lain.

Jin langsung beranjak dari ranjang. Menyambar jaket nya dan memacu mobil nya dengan kecepatan tinggi ingin segera sampai dikampus. Dia juga tidak tau mau melakukan apa sesampai nya disana. Dia hanya ingin sekedar menatap mata Go Eun saat bersama dengan Jungkook.

Sesampai nya di kantin. Tatapan Jin langsung tertuju pada Go Eun dan Jungkook yang duduk di sudut tak jauh dari pintu masuk. Jin berdiri mematung sesaat dan menatap tajam kearah Go Eun yang hanya berjarak 10 langkah dari nya. Go Eun masih belum menyadari kehadiran Jin. Dia masih asik mengobrol dengan Jungkook. Sampai akhirnya Go Eun terdiam begitu menyadari Jin sedang menatap nya dari jauh.

Tatapan mereka beradu selama beberapa saat. Namun Go Eun buru-buru mengalihkan pandangan nya. Jungkook yang menyadari arah pandangan Go Eun mencoba menatap kearah yang sama. Dia dan Jin juga saling menatap dengan tatapan tidak suka. Jungkook seakan menantang Jin dan memberikan kesan bahwa sekarang dia tidak memiliki hak apapun atas Go Eun. Jungkook tersenyum sinis dan langsung membuang muka nya.

Menyadari Jin tidak bisa berbuat apa-apa saat ini, dia pun melanjutkan langkah nya ke meja tempat teman-teman nya berkumpul.
Jin langsung duduk tanpa bicara disebelah Jimin. Semua teman nya memandang Jin dengan iba.

"Ayolah jangan lemas begitu. Dulu kau membawa kabur Go Eun saat sedang bersama Jungkook. Kenapa sekarang hanya berdiri mematung begitu?" Kata Jimin.

"Kalian sudah putus tapi aku yakin dia masih mencintai mu. Jadi percaya diri lah bro" Yoongi memberi semangat.

"Lihat Go Eun. Dia selalu menatap mu dari kejauhan" kata Namjoon tersenyum yang sedari tadi meperhatikan kearah Go Eun yang selalu mencuri pandang kearah Jin.

"Benarkah? Wah, kalau begitu kau tidak perlu cemas. Kau hanya perlu berjuang lagi sedikit" kata Hobi.

Keempat teman nya bergantian memberi Jin semangat. Dan mencoba menghibur Jin yang tampak murung dengan pandangan kosong.

"Ayolah bro. Bersemangat lah. Kalau kau hanya murung terus seperti ini, Jungkook bisa mengalahkanmu. Kau tidak mau itu terjadi kan?" Jimin merangkul pundak Jin.

Jin masih tetap diam. Entah mengapa saat ini dia merasa rendah diri. Dia tidak percaya diri lagi seperti dulu. Untuk pertama kali dalam hidup nya, dia merasa mungkin dia memang tidak pantas untuk Go Eun. Dia merasa sangat kotor dan menjijikkan. Dia merasa rapuh. Karna merasa Go Eun tidak menginginkan nya lagi.

*****

Go Eun duduk di meja belajar nya dan mencorat-coret sebuah buku kosong. Tangan nya menulis asal tanpa mata nya menatap kearah tulisan nya. Tatapan mata nya kosong. Dia sedang melamun. Saat melihat buku yang penuh dengan coretan nya, ternyata tanpa sadar dia menuliskan sebuah nama "Kim Seokjin" diantara coretan-coretan itu.

Go Eun terus memandangi nama indah yang ada di kertas itu sambil tertawa pahit seolah meratapi nasib nya sendiri. Dia bukan nya sedang depresi, tapi hanya merasa kesepian berada dirumah seorang diri dengan keadaan patah hati. 1 minggu sudah dia putus dengan Jin dan seperti yang sudah dia duga, sulit baginya untuk meredakan rasa sakit nya. Untung saja kegiatan nya cukup padat dengan kuliah dan bekerja, jadi dia bisa melupakan sejenak penderitaan nya. Tapi begitu sampai dirumah. Go eun merasa kesepian seperti sebatang kara.

Rasa sepi dan bosan begitu Go Eun rasakan saat sesampainya dia dirumah. Beberapa kali Ia berusaha untuk mengusir kebosanan dengan berjalan-jalan seorang diri pada malam hari. Jungkook juga selalu menawarkan diri untuk menemani nya tapi Go Eun sama sekali tidak ingin pergi kemanapun dengan siapapun. Dia kesepian. Tapi tetap ingin merasa sendiri.

Matanya tertuju pada sebuah bingkai foto di pojok kanan meja belajar nya.


Foto itu diletakkan secara terbalik. Seminggu yang lalu Go Eun membalikkan foto itu agar tidak lagi bisa melihat gambar yang menempel di bingkai itu. Dia ingin membuang nya namun merasa tidak sanggup melakukan nya. Jadi dia hanya membalikkan nya saja agar foto nya tidak terlihat.

Go Eun meraih foto itu dan melihat nya. Terlihat foto nya bersama Jin. Jin tersenyum begitu manis sambil merangkul nya dengan mesra. Seperti tersayat sembilu, perih Go Eun rasakan. Air mata nya mengalir. Dia menangis menahan kerinduan nya yang hampir tidak tertahankan lagi. Go Eun mengingat saat tadi siang Jin menatap nya dengan tatapan yang juga penuh kerinduan. Dia tidak berani lama-lama menatap mata itu. Mata yang membuat Go Eun begitu lemah. Dia takut, jika menatap mata itu terlalu lama, Go Eun tidak akan mampu lagi berpisah dengan nya.


Keinginan untuk bertemu dengan Jin itu masih sangat besar. Dia ingin memeluk dan mencium satu-satu nya pria yang dicintai nya itu. Namun rasa sakit di dalam hati nya juga sama besar dan kuat nya. Kerinduan dan cintanya tak mampu mengalahkan rasa sakit hati nya.

Lamunan nya terhenti. Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu.
Go Eun bergegas membuka pintu.

"Jungkook?? Sedang apa?" Kata Go Eun mendudukkan dirinya di kursi teras rumah nya.

"Ini untuk mu" kata Jungkok sambil memberikan beberapa tangkai mawar putih untuk Go Eun.


"Kenapa tiba-tiba memberiku bunga?" Tanya Go Eun sambil tangannya menerima pemberian Jungkook.

"Seorang kakek mengetuk pintu mobil ku saat diperjalanan dan meminta ku membeli bunga nya. Lalu aku membeli nya untuk mu"

"Terima kasih kalau begitu. Terus kau mau apa kemari?"

"Aku ingin kau temani makan" kata Jungkook. Sejak Go Eun putus dengan Jin. Jungkook memang selalu menempel pada Go Eun. Dia selalu berusaha mengajak nya pergi ke suatu tempat. Walaupun Go Eun selalu menolak, dia tak pernah menyerah. Dan Go Eun mengganggap usaha Jungkook mengajak nya pergi adalah karna sekedar ingin menghibur nya. Padahal Jungkook sedang berusaha menarik perhatian nya dan mencoba mencari celah agar dia bisa masuk ke hati Go Eun.

"Kau makan sendiri saja. Aku sedang tidak ingin kemana-mana" tolak Go Eun.

"Kali ini kau tak boleh menolakku"

"Kenapa?"

"Karna aku tak menerima penolakan kali ini. Ayo bersiaplah. Aku akan marah dan tidak mau bicara padamu lagi kalau kau menolakku"

"Apa-apaan kau ini"

"Cepatlah" Jungkook mendorong Go Eun pelan kedalam rumah agar bersiap-siap. Go Eun tidak punya pilihan dan akhirnya menurut. Dia pun segera mengganti pakaian nya dan mereka pun bergegas pergi.

Mobil Jungkook berhenti disebuah cafe sederhana yang tidak terlalu ramai. Bahkan hanya 5 mobil yang terparkir di depan bangunan itu. Suasana cafe itu sangat tenang. Alunan musik klasik terdengar dari luar cafe. Go Eun dan Jungkook pun memasuki cafe itu dan memilih meja dekat kaca yang mengarah langsung kejalanan. Jungkook memilih meja untuk 2 orang, kursi ditata begitu dekat saling berhadapan. Membuat Go Eun bisa dengan jelas melihat wajah Jungkook. Go Eun sedikit tidak nyaman karna terlalu dekat berhadapan dengan Jungkook.

"Kenapa sempit sekali?" kata Go Eun.
"Kita pindah ke meja yang lebih besar saja"

"Tidak usah. Disini saja. Ini meja untuk 2 orang. Pas untuk kita"

Go Eun pun menurut saja. Seorang pelayan cafe datang menghampiri mereka, tanpa berlama-lama mereka pun membuat pesanan dan setelah itu pelayan cafe itu bergegas meninggalkan mereka.

"Cafe ini terlihat sepi. Aku tidak pernah kesini sebelum nya" kata Go Eun sambil melihat-lihat ke sekeliling.

"Cafe ini memang tidak terlalu ramai. Aku tidak suka keramaian. Itulah sebabnya aku suka tempat ini"

Pikiran Go Eun melayang. Dia mengingat masa-masa indah nya bersama Jin. Jin yang selalu suka mencoba tempat baru membuat mereka hampir mengunjungi setiap cafe yang ada di Kota Seoul. Kecuali tempat ini tentu saja. Mereka hampir tidak pernah berkunjung ke tempat yang sama lebih dari 2 kali. Dan tempat yang paling berkesan buat Go Eun tentu saja tempat dimana Jin melamar nya waktu itu.

"Kau ada bersama ku. Tapi pikiran mu ke tempat lain" kata Jungkook membuyarkan lamunan Go Eun.

"Maafkan aku" kata Go Eun.

"Apa ini bisa disebut kencan?" Kata Jungkook membuat Go Eun protes.

"Kencan apa nya? Ini sama sekali bukan kencan. Aku cuma menemani mu makan" kata Go Eun.

Jungkook tertawa. Makanan mereka pun datang.

"Kau membutuhkan seseorang untuk melupakan Jin. Kau tidak akan bisa melupakan nya jika kau tidak membuka hati mu untuk orang lain" kata Jungkook sambil melahap makanan nya.

"Kenapa membicarakan dia?"

"Apa kau dengar ucapan ku barusan? Kau membutuhkan....

"Tidak perlu mengulangi nya. Aku dengar" kata Go Eun memotong Jungkook yang bermaksud mengulangi ucapannya.
"Kau ingin aku menjawab apa?"

"Tentu saja aku ingin kau jawab ya"
Jungkook masih belum selesai makan. Jungkook suka sekali makan. Sama seperti Jin. Jin punya kebiasaan memesan lebih dari 3 jenis makanan dan memakan nya semua tanpa sisa. Go Eun terkadang heran, bagaimana dia mendapatkan tubuh yang begitu bagus dengan makanan sebanyak itu yang masuk ke perut nya dalam sekali makan. Go Eun tersenyum sendiri. Jin lagi Jin lagi. Tubuh nya bersama dengan Jungkook namun hati dan pikiran Go Eun hanya berisi Jin seorang saja.

"Jungkook aahh!"

Seseorang memanggil Jungkook dan menepuk bahu nya. Jungkook dan Go Eun menoleh ke orang tersebut. Ternyata Rose dan Jimin. Rose adalah salah satu teman sekelas mereka di kampus.


"Rose kau disini?" kata Jungkook.

"Boleh kami bergabung?" Kata Rose langsung duduk walau Jungkook tak menjawab nya. Jimin menyusul nya duduk disebelah nya.

"Go Eun aaahh, bagaimana kabar mu?" Tanya Jimin pada Go Eun yang tersenyum padanya.

"Aku baik. Aku tidak melihat kalian tadi disini. Apa kalian baru datang?" Kata Go Eun.

"Kami mencari meja yang sedikit tertutup. Biasalah" kata Jimin. Jungkook menatap Jimin dengan pandangan tidak suka, begitu juga dengan Jimin. Hubungan mereka memang tidak begitu baik karna Jimin adalah sahabat Jin. Saat ini yang ingin Jimin lakukan adalah memberitahu Jin bahwa Go Eun dan Jungkook sedang bersama dengan mereka. Tapi sayang, ponsel nya ketinggalan dirumah.

"Apa kalian sedang berkencan?" Tanya Rose. Rose yang sudah mengetahui soal hubungan Jin dan Go Eun dari kekasih nya Jimin tentu saja penasaran apakah Jungkook dan Go Eun sedang berkencan mengingat Go Eun telah putus dengan Seokjin.

"Ah tidak Rose. Kami tidak sedang berkencan. Hanya makan bersama" jawab Go Eun.

"Tentu saja tidak. Mana mungkin Go Eun berkencan dengan orang lain. Aku tau dia masih mencintai Jin. Bukan begitu Go Eun aaahh?" kata Jimin asal.

Rose menyikut lengan kekasih nya, memperingatkan agar tidak sembarangan bicara. Tapi Jimin tak perduli. Dia akan mengatakan kata-kata yang akan membuat Jungkook tidak nyaman. Jungkook memandang Jimin dengan pandangan kesal.

"Apa kau tau, selama putus dengan mu Jin selalu murung dan berubah menjadi sangat pendiam. Dia terpukul sekali" kata Jimin pada Go Eun.

"Sebaiknya kami permisi. Sudah malam aku harus mengantar Go Eun pulang. Kalian lanjutkan saja kencan kalian" kata Jungkook yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran Rose dan Jimin. Jungkook menarik tangan Go Eun. Sekali lagi, dia memandang Jimin dengan tatapan sinis. Jimin tersenyum puas karna merasa telah berhasil mengganggu Jungkook. Memang itu yang dia inginkan.

Flashback On

Dari kejauhan Jimin dan Rose memperhatikan kearah Go Eun dan Jungkook yang duduk di meja dekat jendela. Kebetulan mereka juga sedang berkencan di cafe itu. Mereka duduk di meja yang sedikit tertutup dan jauh dari meja Jungkook dan Go Eun. Namun mereka bisa melihat dengan jelas dari kejauhan meja tempat Jungkook dan Go Eun duduk.

"Sial, apa mereka sedang berkencan?" Kata Jimin.

"Aku tidak tau. Mungkin saja" kata Rose.

"Ayo kita ganggu mereka"

"Apa kau sudah gila?"

"Ayolah, tidak akan kubiarkan si sialan Jungkook itu berkencan dengan tenang. Berani-berani nya dia mencoba menikung sahabatku" kata Jimin.

"Aku harus mengatakan apa nanti?"

"Apa saja. Aku hanya ingin Jungkook merasa terganggu. Cepatlah ayo kita bergabung dengan mereka" kata Jimin.

Rose tak punya pilihan lain selain menurut.

Flashback off.

****

"Go Eun aaahh. Aku tidak ingin berbasa-basi lagi. Aku harus mengatakan ini sekarang" kata Jungkook saat mereka telah sampai di rumah Go Eun. Jungkook menghentikan langkah Go Eun yang ingin segera masuk kerumah nya.

"Kau mau bilang apa?" Tanya Go Eun.

"Kau tau aku menyukaimu kan? Sudah sejak lama aku menahan mengatakan ini lagi kepada mu. Karna aku tau kau bahagia bersama Jin. Dan sekarang aku senang aku punya kesempatan untuk mengakui perasaan ku lagi padamu. Aku masih menyukai mu dan Jin bukan pria yang tepat untuk mu. Mau kah kau menjadi pacar ku?" Kata Jungkook sambil menatap tajam mata Go Eun.
Go Eun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya pelan.

"Jungkook dengarkan aku...." kata Go Eun bersiap untuk menolak pernyataan cinta Jungkook.

Jungkook langsung memotong pembicaraan Go Eun.

"Kau tidak perlu menjawab nya sekarang. Aku tidak minta kau menjawab nya sekarang. Pikirkan saja dulu... aku tau kau masih belum bisa melupakan Jin. Dan jika kau ingin menggunakan ku untuk membuat mu melupakan Jin, tidak masalah kok. Aku tidak keberatan"

"Tapi Kookie. Aku..."

"Kumohon jangan menjawab nya sekarang. Aku ingin kau memikirkan nya. Kau akan membutuhkan orang lain disisi mu jika benar ingin melupakan Jin. Dan aku siap menjadi orang itu" kata Jungkook sambil bersiap-siap untuk pulang.

"Masuk lah kedalam. Istirahat dan selamat tidur" kata Jungkook.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

468K 26.1K 23
Irene hilang ingatan dan di tolong oleh Kim Taehyung-- pria yg baru saja patah hati setelah di putuskan oleh pacarnya. Ditengah rumitnya hubungan me...
74.5K 5.5K 103
WARNING!! SHORT STORY 🔞 🌺 JEON JUNGKOOK - JEON SOMI 🌺
10.1K 705 13
(Ganti Judul) (Ganti Summary) Naruto x Crossover Dia hanya anak tidak berharga dari seorang Bangsawan terkenal dan dibuang oleh keluarga tersebut. Ti...
56.7K 3.2K 34
Read 🔞 Warning!!! (Mohon memberi vote walaupun alurnya sudah ending) Di buat 4 ags 2019 ...... Yuna bekerja menjadi pelayan cafe,pekerjaanya itu unt...