Refuser d'y Aller [KV]

By joyyby

36.4K 3.8K 127

Saling mencintai namun tak dapat bersatu karena keegoisan masing-masing pihak. Yang satu brengsek dan pandai... More

1. Menyebalkan
2. Kakak?
3. Hungry
4. Kecelakaan
5. Sial
6. Aku... Manis?
7. Pergi lagi?
8. Keanehan
9. Being protective
10. Gengsi tapi mau
11. Dokter tampan
12. Masa sih?
13. Date?
14. Tiba-tiba
15. Normal
16. Menarik
17. Jealous
18. Teori cinta segitiga
19. Kerja kelompok
20. Silent love
21. Fight
22. Taruhan
23. Racing
24. Hospital
25. The girl's
26. Akur?
27. Orang tua
28. Woke up
29. Perlakuan manis
31. Sahabat
32. Taken?
33. Curhat
34. Kiss
35. Date!
36. Resmi, tapi...
37. Only
38. Caught
39. Basket
40. Boss
41. The Incident
42. Possible
43. Yeri
44. Datang
45. Lari
46. Problem
47. Snow
48. Everyone's fear
49. The ending

30. Batal

406 57 4
By joyyby

"Astaga, cepat sembuh ya." Soo-young memeluk Taehyung sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hei kau tak lihat dia sesak nafas kau peluk begitu?!" Mina menarik tangan Soo-young untuk melepas pelukannya dengan Taehyung.

Soo-young mencubit lengan Mina, "Apa sih kau ini!"

"Iya kau memeluknya seakan memeluk guling." Itu Hyori yang sedang memakan apel.

"Shut the hell up!" Soo-young berteriak.

Hyungsik hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, ia rasa ini adalah keputusan yang salah untuk membawa gadis-gadis ini.

"Kalian berisik sekali sih."

"Aduh Hyungsik kau diam saja deh, ini bukan rumah sakit milik Ayahmu." Ketus Joohyun.

"Sudahlah Hyungsik, para yeoja memang begitu."

Sementara Hyungsik hanya mengangguk pelan mengiyakan ucapan Mingyu. Mingyu sebetulnya ngotot kepada Jungkook agar mengajaknya, tentu saja ditolak berkali-kali oleh Jungkook.

"Aku sudah baikan kok, kalian tidak perlu mengkhawatirkan aku." Taehyung memperlihatkan kakinya yang diperban sambil menekan-nekan dengan pelan.

Mina memekik gemas, "Kiyowo!"

Saking tak tahan dengan keimutan Taehyung, Mina dan para yeoja yang lain terus-menerus mencubit pipi Taehyung dengan gemas.

Sampai tibalah Jimin dengan sekantung obat sambil membawa nampan makanan untuk Taehyung, "Oh my, kalian ditinggal malah semakin menjadi-jadi!"

"Tau tuh! Salahkan Mina, jangan aku!" Elak Hyori tak mau kena omel Jimin.

"Apa-apaan kau bitch?!"

Dan jadilah tampar-tamparan lengan antara kedua gadis itu yang diacuhkan oleh Jimin. Dia menghampiri Taehyung yang sedari tadi terus tertawa oleh karena tingkah yeoja-yeoja itu.

"Tae, ayo makan."

Taehyung menoleh kearah Jimin yang sedang membawa... bubur lagi. "Jim~"

"Tak ada tapi-tapian, habis ini kau minum obat. Mau cepat pulang tidak?"

Taehyung mengangguk lucu yang membuat rambutnya ikut bergerak karena itu, Jimin terkekeh lalu mengelus-elus rambut Taehyung.

Di ruangan yang cukup luas itu, benar-benar ramai akan percakapan. Hyungsik dan Mingyu yang sedang membicarakan balapan, para gadis yang sedang bergosip tentang artis yang ketahuan sedang dating, juga Jimin yang membujuk Taehyung agar mau membuka mulutnya demi satu suapan.

Pintu terbuka yang menampilkan sosok Jungkook disitu, Jungkook agak kaget karena ia kira hanya Mingyu saja yang datang. Ia tak menyangka beberapa teman Eunha datang juga, walaupun Eunha sendiri tidak datang.

Taehyung membuang mukanya kearah lain, asal tidak bertatapan dengan Jungkook. Ia benar-benar masih kesal dengan kejadian tadi pagi.

"Jim suapi aku lagi~" Taehyung merengek sambil memegang dada Jimin.

Jungkook agak panas sih, tapi dia abaikan lalu duduk begitu saja disamping Taehyung.

"Tae kau sedang apa?" Tanya Jungkook ngawur. Jungkook bingung dia harus berbicara apa, karena dia tahu pasti Taehyung marah karena tiba-tiba Jungkook tinggalkan tadi pagi.

"Sedang makan lah!"

Jungkook meringis mendengar intonasi suara Taehyung yang begitu sinis, "Tae?"

Panggilan itu tak dihiraukan oleh Taehyung, dia malah dengan semangat menyuruh Jimin menyuapinya lagi dan lagi.

"Tae, ayolah..." Jungkook sudah mulai tak sabaran.

Sementara Jimin hanya tertawa didalam hatinya melihat Jungkook, walaupun dia tak tahu ada apa dengan keduanya sampai terlihat bermusuhan begitu. Tapi yang pasti Jimin senang sekali.

Mampus kau!

"Kalian bertiga kenapa sih?" Akhirnya Mingyu dengan polosnya bertanya.

Tentu saja dia mendapatkan tatapan tajam dari para yeoja beserta Hyungsik.

"Aduh maafkan orang ini ya, memang sukanya menganggu momen orang lain. Kita permisi dulu ya, Taehyung cepat sembuh!" Mina menarik tangan Mingyu keluar dari situ.

"Bye Tae!"

Taehyung ikutan melambaikan tangannya kearah Kak Hyori yang sudah hilang dibalik pintu. Nah, sekarang hanya sisa mereka bertiga yang ada disitu.

"Jim aku sudah kenyang, mau tidur."

Jimin menuruti sambil memberikan beberapa butir obat yang harus Taehyung minum sesudah makan. Jungkook berdecih melihat itu, bagi Jungkook si Jimin itu adalah musuh terbesarnya saat ini.

"Tae, apa kau marah padaku?" Jungkook bertanya dengan nada yang super melas.

Taehyung akhirnya menatap Jungkook dengan kesal, "Iya."

"Kalau begitu tatap aku!" Jungkook menarik tangan Taehyung agar bisa bertatapan dengannya.

"Lihat aku, Tae."

Astaga, jantung Taehyung kembali berdegup dengan kencang saat melihat Jungkook sedekat itu. Jimin yang ada disitu hanya menatap dengan santai, hanya ingin melihat seberapa hebat penyelesaian Jungkook.

Sekarang Taehyung sudah benar-benar menatapnya, "Maafkan aku."

"Tadi pagi aku harus menolong temanku Tae, dia sedang membutuhkan bantuanku." Ucap Jungkook yang begitu meyakinkan.

"I-iya baiklah, sekarang lepaskan aku!" Taehyung mendorong pundak Jungkook agar bisa lepas dari posisi yang begitu dekat itu.

Meminum obat dengan cepat setelah itu jatuh tertidur, meninggalkan Jungkook yang masih malu akan perbuatannya barusan. Bukan masalah apa, masalahnya dia jelas-jelas dilihat oleh Jimin!

"Apa yang kau lakukan kepadanya?" Itu Jimin, dia bertanya dengan santai tanpa ada nada keributan.

Jungkook menatap Jimin dengan pandangan yang sulit diartikan, "Bisa kita bicara? Maksudku jangan disini, nanti dia terbangun."

Sebenarnya Jimin tak tahu apa itu, tapi dia menyetujui ucapan Jungkook barusan. Mereka berdua keluar dari situ dan berbincang di kursi tunggu.

• • •

Sudah bermenit-menit mereka duduk saling diam-diaman. Tak ada yang memulai percakapan, ataupun memulai tatapan.

"Apa kita batalkan saja?"

Jimin menoleh kearah Jungkook dengan tatapan herannya, "Batalkan apa?"

"Taruhan tak jelas kita itu." Ujar Jungkook tak yakin.

Ah, Jimin paham sekarang.

"Maksudmu kau takut?" Ejek Jimin.

"The fuck?! Aku tak pernah takut!"

Jimin hanya tertawa merespon makian Jungkook tadi, ia juga tahu Jungkook tak takut. Hanya mengejek saja.

"Lalu?"

Kembali lagi ke topik perbincangan itu, Jungkook menghela nafasnya pelan. Tak semuanya harus diceritakan. Iya, hanya beberapa bagian saja yang penting untuk diceritakan.

"Kita berdua saling menyukainya, kau pun tahu aku punya hati nurani. Mana bisa aku memisahkan Taehyung dari sahabatnya sendiri?"

"Wow, aku terharu."

Jungkook berdecih, "Shut up! Aku belum selesai."

"Baiklah baiklah, aku hanya bercanda." Jimin menepuk pelan pundak Jungkook.

"Lalu? Ada hal lain yang membuatmu berubah pikiran?"

Jungkook menghela nafasnya, "Ada."

"Sebenarnya aku... Aku-- aku tak yakin dia juga menyukaiku!"

Jungkook beralasan, tak mungkin dia menceritakan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

Jimin menaikan sebelah alisnya, "Huh? Kalau itu sih aku juga sama! Aku pun tak tahu apakah dia juga menyukaiku atau tidak."

"Tapi, aku sungguh melihat ketulusanmu pada Taehyung. Kalau kau memang ingin, aku tak masalah."

Jungkook menoleh ke arah Jimin.

"Benarkah? Apa kau tak keberatan merelakan perasaanmu?"

Jimin melipat tangannya didepan dada, "Well well well, bagiku sudah cukup selama ini menjadi sahabatnya."

"Tapi jujur, aku juga benar-benar cinta kepadanya. Namun kami sahabat, hubungan kami akan retak begitu aku menyatakan perasaanku padanya."

"Tapi--"

"Kau tak usah memikirkanku." Potong Jimin cepat.

Jungkook tersenyum kemudian membuka tangannya lebar-lebar ingin memeluk Jimin.

"Menjijikan, aku tak sudi memelukmu."

Air muka Jungkook yang tadinya ceria berubah menjadi masam, "Brengsek."

Jimin tertawa lalu memeluk Jungkook begitu saja, yang dibalas juga oleh Jungkook.

Jungkook melepaskan pelukan itu, "Jadi kita batal?"

"Ya, kita batal."

Mereka berdua melakukan tos ala-ala lelaki yang sedang berbaikan.

"Tapi kau harus ingat satu hal."

Jungkook memandang Jimin dengan tatapan bertanya.

"Apa itu?"

"Kau harus ingat, jika kau menyakiti Taehyung sampai ke titik terdalamnya... Maka aku tak segan-segan merebut dia darimu, Jung."

Hati Jungkook benar-benar tertohok mendengarnya, namun dia bisa apa. Memang akan sangat brengsek jika dia menyakiti Taehyung nanti.

Walaupun dia tahu saat nanti akan melakukan perjodohan tentu saja Taehyung akan tersakiti.

"Akan kuusahakan." Jungkook memberikan senyum terbaiknya.

Sudah ditentukan, bahwa taruhan itu benar-benar dibatalkan. Dan mereka berdua berbaikan, dengan satu syarat. Yaitu Jungkook yang tidak boleh menyakiti Taehyung.

Ya, kita lihat saja.

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Continue Reading

You'll Also Like

10.4M 74.1K 17
BEBERAPA BAB DI HAPUS KARENA KEPINTINGAN PENERBITAN Jangan lupa follow author... Kisah dua orang gadis yang memiliki wajah yang sangat mirip, tapi me...
They L❤ve By Sury

Teen Fiction

20.4K 1.6K 11
KOOKV GS Main Cast -Jeon Jungkook as boy -Kim Taehyung as girl -Other Cast
5.6M 290K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
191K 16K 33
(Completed) Hanya sebuah cerita tentang keseharian Taehyung dengan keluarganya. Menyandang status sebagai istri sahnya Jungkook dan eomma bagi ketiga...