Refuser d'y Aller [KV]

By joyyby

32.3K 3.5K 127

Saling mencintai namun tak dapat bersatu karena keegoisan masing-masing pihak. Yang satu brengsek dan pandai... More

1. Menyebalkan
2. Kakak?
3. Hungry
4. Kecelakaan
5. Sial
6. Aku... Manis?
7. Pergi lagi?
8. Keanehan
9. Being protective
10. Gengsi tapi mau
11. Dokter tampan
12. Masa sih?
13. Date?
14. Tiba-tiba
15. Normal
16. Menarik
17. Jealous
18. Teori cinta segitiga
19. Kerja kelompok
20. Silent love
21. Fight
22. Taruhan
23. Racing
24. Hospital
25. The girl's
26. Akur?
27. Orang tua
28. Woke up
30. Batal
31. Sahabat
32. Taken?
33. Curhat
34. Kiss
35. Date!
36. Resmi, tapi...
37. Only
38. Caught
39. Basket
40. Boss
41. The Incident
42. Possible
43. Yeri
44. Datang
45. Lari
46. Problem
47. Snow
48. Everyone's fear
49. The ending

29. Perlakuan manis

404 59 1
By joyyby

"Shit!"

Jungkook memukul stir mobilnya merasa frustasi, rasanya kepalanya benar-benar akan terbelah menjadi dua saat ini juga.

Dia sudah mencoba menghindar dari kedua orang tuanya dengan cara tidak pulang ke rumah, tapi malah Ibunya mendatanginya langsung di kampusnya.

"Dua hari lagi kau akan melamar calonmu itu, jangan menolak atau temanmu yang kecelakaan itu menjadi korbannya."

Tentu saja Jungkook menolak mentah-mentah hal tak masuk akal itu. Hanya orang tua gila yang memaksa anaknya untuk melakukan perjodohan tak jelas karena urusan bisnis.

Tak dipungkiri juga Jungkook begitu kaget ketika Ibunya mengenal Taehyung, Jungkook takut akan terjadi hal buruk kepada Taehyung.

Hanya pasrah menjadi Jungkook. Lebih baik dia menemui si manis itu daripada stuck dimobil ber-AC yang berisik akan klakson kendaraan dimana-mana.

• • •

"Sekali lagi, aaa..."

Jungkook datang disuguhi pemandangan Jimin yang menyuapi Taehyung.

Dasar pencuri start!

Taehyung menggeleng dengan kuat sambil merapatkan mulutnya, ia sangat benci dengan bubur. Selama dua hari lamanya disuguhi bubur terus, Taehyung ingin cepat-cepat pulang.

Jungkook yang melihat itu langsung merebut mangkok bubur itu dari tangan Jimin, "Lihat aku."

"Tae itu apa?" Tunjuk Jungkook ke dinding dibelakang Taehyung.

Spontan Taehyung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh si Jungkook.

"Mana? Tidak ad-- hmpph..."

Jungkook berhasil menyuapkan satu sendok bubur yang penuh dengan perjuangan, "Good boy."

Jimin hanya membanting lidahnya pelan, "Datang seperti hantu kau."

"I don't fucking care!" Ejek Jungkook. Biarlah dirinya menjadi hantu, akan menyenangkan menggentayangi manusia seperti Jimin.

Bibir Taehyung tertekuk kebawah menandakan dirinya kesal. Iya, dia kesal.

"Lihatlah dirimu, jelek sekali kalau cemberut."

Taehyung menendang Jungkook yang daritadi meledeknya terus, memang menyebalkan sekali. Taehyung melihat Jimin yang sedang keluar untuk mengangkat telepon, apapun itu Taehyung tak tahu dan tak mau tahu.

"Setidaknya aku imut."

Jungkook menaikan sebelah alisnya, "Imut? Kau itu jelek, bukan imut."

Oke cukup, Taehyung benar-benar kesal sekarang.

"Kau yang jelek! Akan ku buktikan kalau aku itu imut." Taehyung mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan jurus aegyonya.

Dia mengembungkan pipinya sambil cemberut dan membuat telinga kelinci dengan kedua tangannya.

Damn. Jungkook tak menyangka akan seimut itu, lantas dia malah mendekati Taehyung kemudian membisikan sesuatu.

"Jangan begitu, nanti kau akan membangunkan sesuatu." Setelah berbisik mesum begitu, ia menjauh lalu balik sibuk dengan ponselnya.

Setelah loading beberapa saat untuk memuat ucapan Jungkook barusan, pipi Taehyung seketika memerah.

"Kamu bangsat Jung."

Jungkook tertawa melihat wajah Taehyung yang memerah, "Mulutmu, siapa yang mengajarkan?"

"Terserah! Lagipula ini mulutku, mau apa kau?!" Tantang Taehyung sambil memajukan wajahnya ke Jungkook.

Tak mau kalah, tentu saja Jungkook menggunakan kesempatan itu untuk mendekat. Dia memegang pinggang Taehyung agar terkunci pergerakannya.

"J-Jung lepaskan." Taehyung berusaha mendorong dada Jungkook.

"Kau mau tahu apa mauku? Bisa saja aku mencium bibirmu saat ini juga." Sengaja merendahkan intonasi nadanya.

He's flirting.

"Lepas." Tak terbayangkan di benak Taehyung seberapa merah wajahnya sekarang, yang pasti dia malu.

"Tidak ak--"

Keduanya menoleh kearah pintu yang terbuka, ternyata itu Jimin. Ya, Jimin melihat posisi ambigu keduanya itu.

Taehyung langsung mendorong Jungkook agar tidak dilecehkan lebih jauh lagi.

"Gosh, kau benar-benar." Jimin menyumpahi Jungkook.

2 vs 1

Jungkook tertawa merasa kemenangan, rasanya menyenangkan mengejek Jimin. "Two."

"Dua saja sombong!"

Jimin mengambil tas ranselnya yang berada di sofa, memakai kacamata serta topinya.

"Mau kemana?" Taehyung bertanya.

Jimin menoleh kearah Taehyung lalu tersenyum lembut, "Aku ada urusan di kantor Ayahku, Tae."

"Dan kau," Tunjuk Jimin ke arah Jungkook.

"Jaga Taehyung dan jangan macam-macam." Lanjutnya.

Setelah berucap begitu ia pergi dari situ, Taehyung juga tak terlalu paham. Jimin tak pernah menceritakan masalah perusahaan Ayahnya secara detail kepada Taehyung.

Taehyung menoleh kala merasakan tangannya yang digenggam, ia menatap bingung kearah Jungkook. "Ada apa?"

"Kau tak bosan?"

No way, Taehyung merona melihat senyum Jungkook yang begitu tampan.

"Y-ya bosan! Tapi kan aku susah berjalan." Sungut Taehyung sambil menunjuk kakinya yang diperban.

Jungkook berdiri dari duduknya kemudian mengambil kursi roda yang ada dipojok ruangan, pengertian sekali.

Taehyung menatap binar ke arah kursi roda itu, "Bantu aku! Aku mau naik."

Tingkah Taehyung bak anak kecil minta digendong itu membuat Jungkook terkekeh pelan, menggemaskan sekali menurutnya.

Setelah dirasa posisi duduk yang nyaman untuk Taehyung, Jungkook mendorong kursi roda itu ke manapun yang Taehyung tunjuk. Pada akhirnya mereka berdua hanya jalan-jalan di taman rumah sakit.

"Berat kau berapa sih? Aku mendorong manusia atau angin?"

Mereka sekarang duduk di kursi taman, hanya Jungkook sih. Kan Taehyung sudah ada kursi pribadi, plus roda pula.

Merasa Jungkook mengejeknya, Taehyung yang tak terima memberikan jitakan maut di jidat Jungkook.

"Sakit! Dasar macan."

"Terserah!" Dia membalikan tubuhnya dari arah Jungkook sambil memanyunkan bibirnya.

Jungkook hanya bisa tersenyum gemas melihat Taehyung yang tengah merajuk itu, apa yang harus dia lakukan?

"Tunggu sebentar."

Taehyung melihat Jungkook yang berjalan ke sekitaran semak-semak yang ditumbuhi beberapa bunga disitu. Jungkook memetik bunga berwarna kuning terang yang membuat Taehyung melotot.

"Jung!"

Ketika Jungkook berjalan ke Taehyung malah pukulan yang didapat, "Itu bunga taman! Kau bercita-cita sebagai pencuri atau bagaimana?"

"Memangnya kenapa? Apa aku akan dituntut hanya karena memetik satu bunga?" Tanyanya sambil membersihkan bunga yang agak kotor itu dengan jarinya.

"Lagipula ini untukmu, Tae." Jungkook memakaikan bunga itu di telinga Taehyung.

Blush.

Diam tak berkutik, hanya perasaan menggelitik yang Taehyung rasakan di perutnya. Sementara Jungkook tertawa kecil melihat itu.

Lelaki bermarga Jeon itu berlutut didepan Taehyung yang masih merona dalam diam itu, mengambil tangannya kemudian menatap manik mata hazel itu.

"Cepatlah sembuh. Aku tak suka melihatmu sakit." Senyum manis yang begitu menawan dapat Taehyung lihat di bibir Jungkook.

"I-iya... Aku juga akan sembuh, Jung." Entah dorongan darimana membuat Taehyung ikutan tersenyum.

Tangan Jungkook terulur untuk menyibak poni rambut Taehyung yang menutupi kelopak matanya. Of course, perlakuan Jungkook sedari tadi membuat Taehyung merasakan debaran yang begitu menghantam dadanya.

"Kau cantik."

Sekali lagi, Taehyung dibuat terbang tinggi oleh Jungkook. Sangat-sangat tinggi, hingga dia lupa dengan keadaan sekitar yang terdapat banyak orang. Tapi apa peduli, yang ia rasakan hanyalah kebahagiaan berkali-kali lipat ketika Jungkook memujinya.

"Terima kasih." Walaupun agak-agak... Ya begitu, ketika mendengar bahwa dirinya cantik. Padahal kan Taehyung seorang namja.

Masih saling bertatap-tatapan, tapi selang beberapa detik kegiatan itu terhenti kala dering telepon yang terdengar dibalik saku jaket Jungkook.

Dia memutuskan untuk mengangkat telepon itu masih dengan posisi yang sama, berlutut sambil menggenggam tangan Taehyung.

"Halo?"

"Halo??! Jungkook tolong aku!! Aku takut... hiks aku--"

Mendengar itu Jungkook spontan berdiri, "Halo?! Kau ada dimana Yeri?!"

Taehyung yang melihat gelagat Jungkook itu hanya diam memperhatikan, entah siapa pula yang menelepon Jungkook.

"Tolong aku oppa!! Aku di--"

Tut.

Jungkook langsung berdecih kesal kemudian pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang masih kebingungan. Terbesit rasa kesal yang Taehyung sendiri tak tahu apa.

"Yeri?" Gumamnya pelan.

Tak berbohong, Taehyung sebetulnya kesal Jungkook meninggalkannya sendirian begitu saja. Akan sangat sulit mendorong kursi roda sampai ke lantai dimana itu adalah lokasi kamarnya.

Dan lagi apa yang membuat Jungkook sampai sepanik itu? Yang pasti, Taehyung tak mau tahu. Tapi dia benar-benar penasaran, kalau pun itu pacarnya Jungkook kenapa dia seperti memberikan harapan selama ini kepadanya?

Juga jangan lupakan. Beberapa saat yang lalu Jungkook menggenggam tangannya, tersenyum kepadanya. Lalu apa semua itu? Apa itu semua hanya harapan palsu yang datang sesaat?

Hanya datang untuk menerbangkan dan pergi untuk menjatuhkan?

Taehyung tak mengerti akan semua ini, toh juga dia dengan Jungkook masih abu-abu tak ada kejelasan. Untuk apa Taehyung cemburu?

"Ah sudahlah."

Taehyung memilih pergi dari situ sambil mendorong kursi rodanya sendiri, memang agak susah karena tangannya sakit. Tapi tak apa, selagi masih punya tenaga itu adalah hal yang masih bisa Taehyung lakukan.

Pergi berdua, pulang sendiri. Miris.

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Continue Reading

You'll Also Like

113K 9.8K 13
BTS Fanfiction, wit KookV, Jeon Jungkook (seme) X Kim Taehyung (uke) Warning : BL, Mpreg Rating : T Rahasia Kim Taehyung dari seorang Jeon Jungkook...
3.3M 34.6K 30
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
128K 11.6K 18
[Completed] Affair (n.) a secret sexual relationship between two people, when at least one of them is married to someone else. Jungkook dan segala ke...
1.9M 90K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...