MY BOSS, MY LOVES - END

By our_heaven

484K 47.7K 2.3K

Mengenai HUANG RENJUN yang terpaksa menggantikan posisi kembaranya yang tiada karena sebuah kecelakaan untuk... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20 🔞
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42🔞
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Epilog
#Bonchap

29

5.8K 609 31
By our_heaven

Sinar matahari bersinar dengan sangat cerah, dan terlihat renjun yang mulai terganggu dengan cahaya matahari yang memaksa masuk kedalam matanya. Lalu diapun mengusakkan kepalanya pada dada bidang suaminya yang masih tertidur dengan sangat nyenyak dan memeluk pinggang ramping renjun.

Lalu jaemin merasakan usakan kepala renjun, lalu diapun membuka matanya dan tersenyum melihat renjun yang mengusak padanya lalu mengelus kepala suami mungilnya itu.

Disaat bersamaan mata serupa rubah itu terbuka.

"Nana." Ucap renjun dengan suara khas baru bangun tidur.

"Pagi injunie sayang." Ucap jaemin tersenyum.

"Pagi kembali Nana." Ucap renjun tersenyum lalu duduk begitu pula dengan jaemin lalu renjunpun melihat ponselnya yang hancur berantakan lalu mengambilnya dan menangis.

"Nana hikss...hikss... Kenapa ponsel injunie bisa pecah hikss..." Ucap renjun.

Jaemin merasa suami mungilnya itu benar-benar menggemaskan selama hamil dia benar-benar menjadi lebih sensitif dari biasanya hingga membuat jaemin cemas lalu menghampiri nya dan menggendongnya dengaan mudahnya ala koala.

"Stttt... Jangan menangis lagi ya, nanti nana belikan lagi yang baru oke." Ucap jaemin sembari menimang renjun layaknya bayi. Ah, renjun memang akan selalu menjadi bayi baginya.

"Kenapa bisa tiba-tiba rusak Nana hikss...hikss..." Tangis renjun semakin menjadi-jadi hanya karena ponsel hingga membuat jaemin merasa sangat bersalah. Tapi, jangan salahkan juga jaemin dia melakukan hal itu karena dia tidak mau renjun dan calon anak mereka kenapa-napa. Dia juga tidak mau kalau suami kesayangannya itu sampai kebanyakan pikiran karena kandungannya sangat lemah.

"Sudah ya, mungkin kemarin tidak sengaja jatuh. Sudah jangan menangis lagi ya, nanti Nana belikan yang baru oke?" Ucap jaemin. Dan renjun hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Jadi sekarang mau seperti ini saja injunie?" Ucap jaemin.

"Hmmm. Nana, aku mau makan eskrim." Ucap renjun.

"Ini masih pagi sayang. Nanti kalau flu gimana?" Ucap jaemin cemas dengan kesehatan renjun dan juga anak mereka.

"Aku maunya itu Nana." Rengek renjun.

"Baiklah. Tapi, sedikit saja. Oke?" Ucap jaemin tersenyum.

"Hmm." Angguk renjun lalu jaeminpun membawa renjun keluar dari kamar mereka menuju dapur dan mengambil satu cup eskrim juga sendoknya dan menuju ruang tengah. Karena renjun ingin makan eskrim sembari menonton televisi dan duduk dipangkuan suaminya itu.

Disaat bersamaan Yoona keluar dari kamar dan melihat anak dan menantunya lalu diapun mendekat.

"Injun? Kenapa pagi-pagi sudah makan eskrim begini?" Ucap Yoona tersenyum.

"Hanya ingin saja ibu." Ucap renjun tersenyum.

"Apa cucu mami memintanya? Cucu mami benar-benar nakal seperti jaemin dulu." Ucap Yoona tersenyum sedangkan jaemin sudah merenggut tidak suka dengan perkataan ibunya itu.

"Nana dulu sangat nakal ibu?" Ucap renjun menatap dengan sangat polos.

"Tentu saja sayang. Tapi, tidak masalah." Ucap Yoona tersenyum lalu mengusak kepala menantunya itu.

"Ayah dimana?" Ucap renjun bingung.

"Ayah terpaksa harus pergi ke Belanda karena perusahaan sedang mengalami masalah sedikit." Ucap Yoona.

"Kenapa papi tidak bilang pada jaemin mi?" Ucap jaemin bingung.

"Sengaja, biar kamu fokus sama injunie dan calon anak kalian. Sudah kamu tenang saja." Ucap Yoona tersenyum.

"Lalu mami mau kemana?" Ucap jaemin bingung karena ibunya itu sudah sangat rapi sekali.

"Mami akan menyusul papi, karena mami tidak bisa membiarkan papi sendirian, bisa-bisa dia akan lupa makan. Jadi, jaemin jaga menantu mami dan calon cucu mami baik-baik paham?" Ucap Yoona tersenyum.

"Pasti mami." Ucap jaemin tersenyum.

"Ibu apa akan lama perginya?" Ucap renjun dengan berlinangan air mata.

"Tidak sayang. Tidak masalahkan?" Ucap Yoona tersenyum dan renjun hanya mengangguk lalu Yoona pun mencium kening renjun dan pergi menuju bandara setelah menepuk pelan bahu anaknya.

"Nana. Hikss...hikss..." Ucap renjun lalu menjatuhkan eskrimnya hingga terjatuh sia-sia dilantai dan renjun menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.

"Tidak masalah sayang. Mami hanya sebentar perginya. Kan ada Nana. Jadi jangan nangis lagi ya." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit suaminya itu. Dan renjun hanya diam saja sembari sesekali sesegukan lalu diapun merenggangkan pelukannya dan menatap jaemin dengan hidung memerah dan airmata yang singgah di pipinya yang terlihat chubby itu.

"Ada apa?" Ucap jaemin sembari menghapus airmata suaminya itu.

"Nana, aku mau ke makam ibu." Ucap renjun.

"Yasudah. Ayo kita siap-siap ke makam ibu." Ucap jaemin lalu membawa suaminya kedalam kamar mereka.





















_____________













Di pemakaman...








Renjun berjongkok di depan nisan sang ibu dan airmatanya pun menetes keluar begitu saja.

"Ibu apa kabar? Gimana kabar ibu disana? Apa Rendi menjaga ibu dengan baik disana? Apa kalian berdua bahagia diatas sana? Ibu injunie mau bilang kalau injunie sedang hamil. Memang aneh karena mengingat injunie adalah putera ibu dan Hyung dari Rendi, tapi kata dokter ini semua keajaiban untuk aku. Ibu dan Rendi akan segera punya cucu dan keponakan. Tolong doakan renjun dan calon anak renjun agar selamat sampai nanti lahiran ya ibu." Ucap renjun sembari mengelus nisan tersebut.

Jaemin awalnya berada didekat renjun, tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi dan diapun menjauh sebentar dari renjun untuk mengangkat telpon. Tanpa mengatakan apapun dari renjun.

Jaemin mengangkat telpon dari jeno, adik dari suami mungilnya itu.

"Iya jen. Ada apa?" Jawab jaemin sembari melihat renjun dari jauh.

"Apa kau ada dirumah?"

"Tidak. Tapi, sebentar lagi aku akan pulang dengan renjun. Ada apa?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu jaemin."

"Kebetulan aku juga sama. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu."

"Baiklah aku akan segera kesana." Belum sempat jaemin menjawab diapun melihat kearah renjun yang telah terbaring dengan menahan rasa sakit hingga dia menjatuhkan ponselnya begitu saja lalu berteriak.

"RENJUN!" Teriak jaemin lalu mendekat dan mengangkat suami mungilnya itu.

"Nana hiksss.... Perut injunie sakit hikss..." Ucap renjun memegang perutnya.

"Tahan ya sayang. Kita pulang. Kamu tenang ya." Ucap jaemin lalu membawa renjun dengan cepat dan menyuruh dokter Cho untuk segera ke mansion nya.









Sesampainya di mansion, jaemin tidak bisa tenang sedangkan suaminya sedang berada didalam kamarnya dengan dokter Cho. Jeno datang dan merasa sangat cemas lalu mendekat pada jaemin.

"Jaem? Kenapa dengan hyungku?" Panik jeno.

"Tadi aku dan renjun ke makam ibu Tiffany dan saat aku mengangkat telponmu renjun didorong seseorang hingga jatuh. Ini semua salahku. Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan anakku dan renjun." Ucap jaemin menangis.

"Tenanglah jaem. Ini bukan kesalahanmu. Aku akan mencari orang yang melakukan hal ini pada hyungku. Lihat saja." Ucap jeno sembari mengepalkan tangannya.

"Sebenarnya tadi malam, aku melihat pesan tidak dikenal dari ponsel renjun yang mengancam kalau akan membunuhnya jika tidak menjauh dariku selamanya." Ucap jaemin menangis.

"Kau tenang saja. Aku akan membunuh orang itu." Ucap jeno sangat marah.






Ceklek.





"Dok bagaimana keadaan renjun?" Ucap jaemin sangat cemas.

"Untungnya tuan Na cepat memanggil dan membawa nyonya Na pulang. Dia sudah lebih baik hanya masih syok saja. Kandungannya juga baik-baik saja. Saya harap tidak meninggalkan nyonya Na sendirian dia sangat ketakutan." Ucap dokter Cho.

"Baik dok." Ucap jaemin mengerti.

"Ini yang perlu di tebus di apotek." Ucap dokter Cho.

"Biar saya yang menebusnya. Jaem, jaga hyungku." Ucap jeno lalu pergi begitu pula dengan dokter Cho. Dan jaemin langsung berlari masuk kedalam kamarnya.

"Nana hikss....hikss...injunie takut hikss..." Tangis renjun hingga jaemin langsung memeluk suami mungilnya itu.

"Maafkan aku. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi sayang. Maafkan aku. Maafkan papa sayang." Ucap jaemin sembari memeluk erat renjun yang menangis dan mengucapkan kata-kata penenang dan bersumpah akan membunuh orang yang tega melakukan hal seperti ini pada suaminya. Lihat saja orang itu tidak akan dia lepaskan dengan mudah saat ini.

























-------

maaf kalo ada typo

kasian dedek bayi sama mama kaget.

Continue Reading

You'll Also Like

52.3K 8.2K 51
Rahasia dibalik semuanya
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
55.7K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
176K 14.9K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...