Crazy in Love

By Minjinkook0104

17.7K 2.1K 1.9K

Kim Seokjin adalah pria tampan yang baik, hangat, menyenangkan dan digilai banyak wanita. Selain itu dia juga... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50 (END)

Chapter 12

444 47 39
By Minjinkook0104


Go Eun terbangun dari tidur lelap nya dan melihat kekasih nya yang masih berbaring disebelah nya sambil memandangi nya. Jin sudah berpakaian lengkap sementara dia masih tidak mengenakan apapun, hanya terbungkus selimut putih. Go Eun merasa tubuh nya begitu lelah dan daerah sensitif nya masih terasa perih akibat ulah Jin yang memasuki nya berkali-kali tadi malam.


"Selamat Pagi sayang" sapa Jin. Dia memandangi kekasih nya dengan penuh cinta. Terbangun dari tidur nya dan melihat Go Eun berada di samping nya seperti ini membuat Jin semakin yakin bahwa dia menginginkan gadis ini untuk bersama nya selamanya. Masih sangat jelas ingatan nya bagaimana mereka bercinta semalaman dan itu benar-benar membuat Jin semakin mencintai kekasih nya itu.

"Benar-benar aku begitu bahagia karna telah menyerahkan diri ku seutuh nya pada mu Kim Go Eun ssi" ucap Jin. Tangan nya menyentuh wajah mulus Go Eun.

"Aku mencintaimu" bisik Go Eun pelan.

"Aku juga. Kau tau tadi malam adalah pertama kali nya bagi ku" kata Jin.
Go Eun menatap tidak percaya.

"Tidak mungkin. Ini pertama kali nya bagi ku. Tapi tidak dengan mu"

"Percaya padaku, kau adalah satu satu nya wanita yang pernah tidur dengan ku. Aku memang pernah
beberapa kali berpacaran saat masih SMA. Tapi tidak pernah sedalam aku mencintai mu"

"Benarkah?" Tanya Go Eun. Jin mengangguk sambil mencium bibir Go Eun sekilas. Go Eun bangkit dari tempat tidur sambil menarik selimut putih yg masih menutupi tubuh telanjang nya. Dia berjalan menuju cermin dan mendekat kearah cermin. Melihat di leher dan dadanya penuh dengan bekas ciuman tanda kepemilikan Jin yang masih berwarna merah sedikit kebiruan.

"Bagaimana bisa aku ke kampus besok dengan semua tanda-tanda ini?" kata Go Eun melihat dengan ekspresi ngeri kearah lehernya.
Jin bangkit dari tidur nya dan mendekati Go Eun dengan tersenyum dan tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Itu adalah tanda kau milikku" kata Jin sambil memeluk Go Eun dari belakang dan mencium leher dan bahu telanjang kekasih nya. Go Eun seketika merinding. Dan merasakan bagian sensitif Jin mulai mengeras di belakang nya. Go Eun tersenyum dan berbalik menghadap Jin. Saat Jin ingin mendekat mencium bibirnya, Go Eun mengelak dan menarik telinga kekasih nya itu. Jin meringis.

"Dasar kau ini sangat mesum. Aku bahkan masih terasa perih, kau malah ingin lagi" kata Go Eun sambil melarikan diri ke kamar mandi dan langsung menutup pintu nya agar Jin tidak bisa masuk. Jin hanya tertawa melihat tingkah kekasih nya yang menggemaskan itu.

                     *****

Siang itu Jin berjalan seorang diri di sebuah mall. Dia memang sengaja pergi sendiri. Dan langkah nya terhenti di sebuah toko perhiasan. Seorang penjaga toko menyapa nya dengan ramah.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Aku mencari sebuah cincin" jawab Jin sambil mata nya melihat-lihat deretan perhiasan yang berjajar rapi di depan nya.

"Wah, apakah anda akan melamar? Jika anda tidak keberatan, saya akan pilihkan sebuah cincin yang sangat bagus tuan" kata penjaga toko itu.

Jin mendekati etalase yang memamerkan berbagai jenis cincin mulai dari yang sederhana sampai yang mewah. Dan matanya tertuju pada sebuah cincin emas berwarna putih dengan berlian yang berkilau di tengah nya. Cincin itu sangat indah dan dia bisa menebak bahwa cincin itu adalah yang termahal di toko ini.

"Ahh pilihan yang tepat tuan. Cincin ini adalah yang terbaik dan paling mahal disini. Kekasih anda akan sangat cantik memakai nya" ujar si penjaga toko sambil mengambilkan cincin yang diinginkan Jin. Tanpa berlama-lama, Jin membayar cincin itu dengan Black Card nya dan segera berlalu dari tempat itu.

Jin menatap cincin dalam kotak nya yang baru saja ia beli. Sangat indah.
Ya, dia memutuskan untuk segera melamar kekasih nya. Jin tak sabar untuk segera menikahi Go Eun, dan melihat nya terus berada disisi nya. Dia ingin melihat senyuman Go Eun saat sebelum tidur dan saat dia terbangun dari tidur nya. Dia sangat tergila-gila dengan kekasih nya itu.

                            *****

Taehyung melihat kotak cincin di meja kamar Hyung nya dan terpukau melihat nya.

"Daebak, Hyung mau melamar Noona?" Tanya Tae. Jin yang baru saja selesai mandi mengangguk yakin.

"Apa tidak terlalu cepat? Kalian bahkan belum berpacaran selama setahun"

"Hyung tidak perduli. Hyung bahkan sudah ingin melamarnya sebelum berpacaran dengan nya"

"Benar-benar hyung sudah tergila-gila padanya. Tapi bagaimana dengan Ibu?" Taehyung ragu Ibu mereka akan setuju.

"Aku akan segera memberitahu Ibu jika Go Eun menerima lamaran ku"

"Bagaimana jika Ibu menolak?" Tanya Taehyung.

"Ibu pasti akan setuju jika mengetahui aku tidak bisa hidup tanpanya"

"Aku ragu itu Hyung"

"Jika Ibu tidak setuju, aku akan tetap menikahi nya. Tidak perduli namaku tidak tercantum di daftar ahli waris perusahaan"

"Kau gila Hyung"

"Bersiaplah kau yang akan mewarisi perusahaan Ayah jika aku menikah tanpa persetujuan mereka"

"Ahh itu bukan pilihan yang tepat Hyung. Jangan lakukan itu" Taehyung mulai takut.

"Tidak ada pilihan lain jika Ibu menolak"

"Aku yakin Noona juga tidak akan setuju kau meninggalkan rumah demi dia"

"Aku tau. Tapi aku ingin bersama nya. Dia adalah malaikat bagiku" kata Jin bersedih jika mengingat Ibu nya yang dia yakin pasti tidak akan setuju hubungan nya dengan Go Eun.

"Aku akan membantu meyakinkan Ibu Hyung. Tapi berjanji lah padaku jangan meninggalkan rumah saat Ibu menentang nya. Kita akan cari jalan keluar nya" pinta Taehyung.

Sejak hari dimana Jin dan Go Eun bercinta untuk pertama kali nya, hubungan keduanya menjadi semakin erat dan tak terpisahkan. Jin bahkan hampir setiap hari menginap di rumah Go Eun. Apalagi sekarang ini Jin sudah memiliki kunci rumah Go Eun agar dia bisa bebas pulang dan pergi sesuka hati nya. Jin masih belum melamar Go Eun. Dia menunggu waktu yang tepat untuk melakukan nya.

Setelah Go Eun dan Jin saling menyerahkan kesucian mereka satu sama lain. Sejak saat itu bercinta adalah hal yang rutin bagi mereka. Tubuh Go Eun adalah candu bagi Jin. Apalagi dengan gairah Jin yang begitu tinggi membuat nya kadang tidak tau tempat, bahkan dikampus pun Jin bisa tiba-tiba ingin melakukan nya. Jika sudah begitu Go Eun pun terkadang pasrah saja saat Jin menyeret nya ke mobil.

Go Eun terkadang menarik nafas dalam dalam melihat sifat kekasih nya yang sangat mesum itu. Meski terkadang kewalahan melayani keinginan Jin, namun Go Eun tak pernah menolak karna dia juga marasakan hal yang sama. Dia juga menginginkan Jin. Bahkan lebih lebih dari sebelum nya.

Sepulang dari bekerja, Go Eun langsung segera membersihkan diri dikamar mandi. Go Eun mengamati tubuh polos nya yang indah di depan cermin. Masih terlihat bercak kemerahan tanda kepemilikan Jin yang sekarang sudah mulai membiru di beberapa bagian tubuhnya. Yah tanda tanda itu seolah tak pernah hilang karna Jin terus saja memperjelas nya saat tanda itu mulai memudar.

Go Eun berjalan menuju shower, menyalakan nya dan menikmati air mengguyur tubuh nya. Air hangat yang mengalir membasahi tubuhnya membuat dia benar benar merasa nyaman dan memejamkan matanya. Tiba-tiba Go Eun merasakan tubuhnya dipeluk erat dan lehernya dicium dengan lembut dari belakang. Go Eun sudah tau siapa yg memeluk nya, siapa lagi kalau bukan kekasih mesum nya. Go Eun berbalik arah dan memeluk Jin. Jin yang masih berpakaian lengkap pun akhirnya basah kuyup oleh guyuran air shower.

"Kenapa masuk? Tunggu aku diluar" kata Go Eun pelan.

"Kita belum pernah melakukan nya disini" bisik Jin sambil membuka seluruh pakaian nya.

"Disini? Apakah menyenangkan?"

"Mari kita coba" Jin bersemangat.
Saat ini dia sudah tidak mengenakan apapun. Keduanya basah oleh guyuran air dibawah shower. Jin mengambil sabun dan mengusapkan busa ke tubuh Go Eun dengan lembut. Lalu tangan nya hinggap di payudara Go Eun, sejenak meremas nya sebelum kembali melakukan aktivitas nya menyebarkan busa sabun ke seluruh tubuh Go Eun dan menggosok punggung nya. Saat seluruh tubuh Go Eun sudah bersih, Go Eun pun mengambil alih sabun dan bergantian menyebarkan busa sabun ke tubuh kekasih nya dan tentu saja menggosok punggung Jin. Mereka saling memandikan.

Setelah selesai dengan sabun, Jin pun mulai beraksi. Jin meraih dagu Go Eun dan melumat nya dibawah guyuran air. Sungguh sensasi yang menyenangkan bagi Go Eun berciuman di bawah guyuran air. Ciuman itu begitu panas dan penuh gairah. Lidah Jin menari nari didalam mulut Go Eun, mencari cari lidahnya dan mengulum nya. Pun begitu dengan Go Eun yang membalas lumatan Jin dengan tak kalah ganas nya.

Tak juga melepaskan bibir Go Eun, tangan Jin mulai meraba seluruh tubuh telanjang Go Eun. Meremas payudara dan bokong seksi nya. Masih dibawah guyuran air. Jin mengarahkan tangan kekasih nya kearah penis nya yang sudah mengeras sejak tadi. Telapak tangan Go Eun menyentuh nya dan menarik nya maju mundur.

"Aku ingin sekali membuat mu hamil" bisik Jin penuh gairah di telinga Go Eun. Go Eun menggigit punggung Jin agar berhenti mengucapkan kalimat ngawur itu.

"Jangan ngawur" kata Go Eun.

"Kehamilan mu pasti akan membuat Ibu luluh. Percayalah padaku" Jin mulai memikirkan hal itu. Yah, dia akan menghamili kekasih nya agar Ibu nya tak kan punya alasan lagi menentang hubungan mereka.

Go Eun turun ke bawah. Dan saat ini wajah nya sedang berhadapan dengan benda besar dan panjang milik Jin. Dia menjilat dan mengulum benda itu dan menggerakkan nya keluar masuk. Membuat Jin mengerang nikmat.

Jin segera menarik Go Eun berdiri. Dan sekarang dia bermain-main dengan payudara kenyal milik Go Eun. Dia menghisap puting merah muda itu dan tangan nya meremas payudara yang satu nya. Tidak lupa memberikan tanda kepemilikan disana. Puas bermain dengan payudara, Jin menarik Go Eun dan menyandarkan nya di dinding belakang shower. Dia turun kebawah dan mencium bagian sensitif Go Eun yang sudah basah sejak tadi. Melebarkan sedikit kaki Go Eun agar dia bisa lebih leluasa menghisap dan menjilati seluruh bagian sensitif Go Eun. Go Eun menjambak rambut Jin. Dia menutup matanya dan menikmati lidah Jin yang menusuk-nusuk kedalam lubang sensitif nya.

Go Eun kembali mendesah setengah berteriak. Tubuhnya melengkung merasakan sensasi luar biasa yang menjalar di sekujur tubuhnya. Saat ini mereka bercinta dengan posisi berdiri. Go Eun bersandar pada dinding kamar mandi. Lengan Go Eun melingkar di leher Jin, dada mereka saling bertemu. Jin menaikkan kaki kanan Go Eun keatas agar dia lebih mudah untuk memasukkan miliknya nya ke bagian sensitif Go Eun. Sementara punggung Go Eun merasakan dingin nya dinding kamar mandi di belakang nya. Dibawah sana kewanitaan nya dan kejantanan Go Eun yang sudah menyatu saling berperang dan saling menumbuk dengan kencang. Menciptakan sensasi luar biasa yang membuat Go Eun tidak tahan untuk tidak mendesah dan berteriak kenikmatan. Desahan dan teriakan Go Eun begitu terdengar merdu di telinga Jin dan telah menjadi salah satu candu baginya, membuat nya semakin bergairah. Jin tau Go Eun sudah mencapai klimaks nya. Tapi Jin tidak perduli, dia masih ingan memompa milik Go Eun. Dia masih menginginkan kenikmatan dari lubang kecil yang mencengkeram milik nya itu.

Tanpa melepaskan penyatuan mereka. Jin menggendong Go Eun. Saat ini kedua kaki Go Eun melingkar di pinggang Jin dan Jin melangkah kan kaki nya dengan tubuh Go Eun yang masih berada dalam gendongannya. Tangan nya menangkup bokong Go Eun agar tidak terjatuh. Dan menggerakkan nya dengan hati-hati keatas dan kebawah dengan sangat cepat sambil bibirnya tak lepas dari bibir Go Eun.

Puas memompa Go Eun dalam posisi berdiri. Dan dia pun kehabisan nafas karna merasa sedikit kelelahan bercinta sambil menggendong tubuh mungil Go Eun. Jin pun melangkahkan kaki nya menuju meja cermin yang ada didepan pintu kamar mandi dan meletakkan Go Eun diatas nya. Jin kembali menggerakkan kejantanan nya kali ini lebih keras dan cepat. Membuat Go Eun yang memeluk nya dengan erat kembali mengerang dan berteriak. Sejenak kamar mandi itu dipenuhi dengan desahan dan teriakan Go Eun. Benda besar dan panjang itu menusuk nya tanpa ampun dan membuat nya merasakan klimaks untuk kedua kalinya.

Bersaman dengan itu Jin juga merasakan klimaks nya. Dia mendesah dan menghentikan gerakan nya ketika menikmati pelepasan nya. Dia mendiamkan milik nya disana, membiarkan cairan putih kental nya masuk sepenuh nya kedalam rahim Go Eun dan berharap keinginan nya untuk membuat Go Eun hamil akan segera terwujud.

Continue Reading

You'll Also Like

16.8M 731K 42
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
1.2K 242 13
Albian Prayoga biasa di panggil Bian seorang pria tampan, mapan tidak menyangka harus mengalami perjodohan dengan seorang wanita yang sama sekali tid...
147K 2.4K 16
Nasywa Arlana Al-Latief seorang gadis shalihah yang kehidupan sehari-harinya selalu diselingi isak tangis karena perbuatan Ibu dan Kakak tirinya, ia...
604K 39.4K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...