Hey Boy

By Maiyulita

11.8K 1.2K 233

"Jika bisa menjual kehidupanku sendiri, tidak ada alasan bagiku untuk tidak melakukan hal yang sama padamu."... More

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 29
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagin 34
Bagian 35
saran
Bagian 36
Bagian 37
Bagian 38
Bagian 39
Bagian 40
Bagian 41
Bagian 42
Bagian 43
Bagian 44
Bagian 45
Bagian 46
Bagian 47
Bagian 48
Bagian 49
Bagian 50
Bagian 51
Bagian 52
Bagian 53
Bagian 54
Bagian 55
Bagian 56
Bagian 57
Bagian 58
Bagian 59
Tamat

Bagian 4

224 24 0
By Maiyulita

"Tidak, bukan begitu maksudku. Biasanya kamu lebih suka ke tempat yang tidak memakan waktu banyak dan tidak jauh seperti disini." ucap pria itu.

"Aku hanya ingin menikmati suasana baru dan ternyata malah melihat sesuatu yang sangat-sangat tidak kuduga. Sudah berapa lama kau begini Arkan? " ucap Zea.

"Zea aku." ucap Arkan kemudian ingin memegang tangan Zea, namun Zea langsung menjauh agar Arkan tidak dapat menyentuh tangannya.

Zea kemudian menatap gadis yang berdiri di samping Arkan, gadis itu hanya tertunduk.

"Apa kau mengetahui kalau dia punya pacar? " tanya Zea kepada gadis itu.

Gadis itu mengangguk pelan.

"Haha kau masih meneruskan hubungan saat tau dia punya pasangan, kalian sungguh gila. Oii!! Kau tau? Seseorang yang sudah punya pacar dan malah mengincarmu itu berarti dia bajingan, dia tidak akan berubah dan akan terus saja begitu. Setelah dia bosan denganmu, dia akan mencari simpanan lainnya, begitulah seorang bajingan melakukannya." ucap Zea sambil menatap Arkan dan gadis itu secara bergantian.

"Zea maafkan aku, aku bersalah. Aku akan melepaskannya, tapi jangan marah padaku. Aku akan berubah dan tidak akan melakukan ini lagi, bukankah kamu ingin kita menikah? Ayo menikah Zea, jadi maafkan aku." ucap Arkan.

"Waw, bukankah dia terlalu jahat untuk mengatakan itu." ucap Nasha yang duduk di samping Reza.

"Menikah? Kau pikir aku akan menikahimu setelah seperti ini? Bahkan untuk berhubungan denganmu lagi aku tidak sudi. Kesalahan lain mungkin masih bisa diperbaiki, tapi kalau berselingkuh, akan sulit untuk mengubahnya." jawab Zea kemudian menarik tasnya dan berjalan pergi.

Arkan langsung berlari ingin menarik tangan Zea, namun Zalfa sudah berdiri di hadapan Arkan dan menyiramkan segelas air ke wajah Arkan.

"Aku tau Zea tidak suka kekerasan, karena itu dia menahan dirinya untuk melukaimu padahal kau sudah sangat menyakitinya. Kita saling mengenal dari SMA Arkan, tapi tidak kusangka kau akan seburuk ini." ucap Zalfa kemudian berjalan pergi mengejar Zea.

Arkan langsung memukul-mukul kepalanya karena merasa kesal, marah dan menyesal. Dia tahu kalau Zea lah gadis yang di cintainya, tapi keinginannya untuk terus bermain dengan wanita lain membuat hubungan mereka hancur.

Reza tersenyum kemudian menyeruput minuman yang ada di hadapannya.

"Daiyan, pesanlah apa yang ingin kalian makan, aku akan membayar semuanya." ucap Reza.

Nasha langsung menatap Reza heran, dia bertingkah seperti dia sedang bahagia.

"Kenapa tiba-tiba melakukan itu? " tanya Nasha.

"Hmm? Ah, karena aku tadi menang dalam balapan, pesanlah." jawab Reza kemudian menatap kearah Zea yang masih terlihat memasuki mobil.

***

"Kau yakin akan pulang sekarang? Kondisimu tidak memungkinkan." ucap Zalfa.

"Aku harus pulang, jika tidak itu akan lebih mencurigakan." jawab Zea.

"Aku akan bilang pada Bibi kau menginap dirumahku membantuku mengerjakan sesuatu, bagaimana? "

"Tidak, aku juga butuh waktu sendiri." jawab Zea.

Mau tidak mau akhirnya Zalfa hanya bisa mengikuti kemauan sahabat nya dan mengantarkan Zea pulang kerumahnya.

Setibanya dirumah, Zea langsung memasuki kamarnya dan mengganti pakaian. Ibunya kemudian masuk ke kamarnya dengan membawakan secangkir teh.

"Kau baru saja dari luar, minumlah teh hangat ini agar tidak masuk angin." ucap Ibu.

"Terima kasih Bu." jawab Zea sambil tersenyum.

Zea menyeruput teh sambil duduk di samping Ibunya.

"Apa ini, apa kalian bertengkar? Arkan menghubungiku terus menanyakan kabarmu." ucap Tazkia yang tiba-tiba masuk kedalam kamar Zea.

Ibu langsung menatap Zea, penasaran dengan apa yang dikatakan Putri bungsunya.

"Ah tidak, bukan apa-apa. Bu, aku tidur dulu." ucap Zea.

Ibu hanya diam dan menatap putrinya itu dengan tatapan sendu, kemudian menarik tangan Tazkia agar ikut keluar bersamanya.

Saat mereka baru saja keluar dari kamar Zea, Ibu langsung berlari saat mendengar suara dentuman keras dari kamarnya. Tazkia ikut berlari dan melihat apa yang terjadi.

Betapa terkejutnya mereka setelah melihat Ayah sudah terbaring di atas lantai.

"Zea!!! Kak Zea!! " teriak Tazkia.

Sedangkan Ibu sudah menangis dan memangku suaminya.

Zea yang mendengar keributan itu langsung keluar dari kamar dan berlari kekamar orang tuanya untuk melihat apa yang terjadi.

"Ayah, ada apa ini? " tanya Zea.

"Pamanmu, sepertinya dia menggunakan sertifikat rumah kita dan menggadaikannya. Lihatlah ini, Ibu mendapatkan ini ditangan Ayahmu." ucap Ibu.

"Ayo bawa Ayah kerumah sakit dulu Bu." ucap Zea kemudian membantu Ibunya dan Tazkia membawa Ayahnya memasuki mobil.

Zea kemudian langsung melajukan mobilnya menuju jalanan menuju rumah sakit.

***

Setibanya dirumah, Reza langsung mengentikan langkahnya saat melihat Ayah dan Ibunya yang duduk di ruang tamu sambil menatapnya.

"Jangan bermain-main, waktumu tinggal sedikit. Cari pasanganmu sendiri atau Ayah yang akan mengurusnya." ucap Ayah.

Reza tersenyum kemudian memasuki kamarnya.

Ibu langsung berdiri dan menatap suaminya.

"Bukankah itu berarti dia sudah menemukan pasangannya? Dia tersenyum." ucap Ibu.

"Bocah tengik itu juga akan tersenyum saat dia sedang marah, kau tidak bisa menyimpulkannya begitu saja." jawab Ayah.

Tatapan Ayah dan Ibu kemudian tertuju kepada Asraf yang baru keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur, kemudian meminum air dan kembali berjalan ke kamarnya

"Oii!! Kau pikir kami ini pengurus panti? Kenapa kerjamu hanya makan tidur dan tidak melakukan apapun hah?! " ucap Ayah.

Asraf langsung terkejut mendengar suara Ayahnya.

"Kenapa Ayah tidak memberitahu kalau sedang ada disitu, aku terkejut." jawab Asraf.

"Dasar bocah." ucap Ayah dan ingin memukul Asraf.

Namun, Asraf sudah lari dengan kencangnya menuju kamarnya.

"Yang satu gila kerja, yang satu gila main. Aku benar-benar beruntung punya anak." ucap Ayah kemudian masuk ke dalam kamarnya.

***

Ayah Zea langsung dilarikan kerumah sakit dan ditangani oleh Dokter, Zea, Tazkia dan Ibunya sudah menunggu di luar ruangan. Tiba-tiba Arkan berlari menghampiri Zea dan berdiri di hadapan Zea sambil mencoba mengatur nafasnya, Zea merasa terkejut melihat kedatangan Arkan, dari mana pria itu bisa tau keadaan Ayahnya. Melihat Zea yang kebingungan, Tazkia langsung menatapnya dan bicara.

"Aku yang meneleponnya, kupikir dia harus tau mengingat hubungan kalian yang sudah lama." ucap Tazkia.

"Bisakah meminta izinku dulu tentang itu? " ucap Zea kesal.

Karena tidak ingin melihat Ibu semakin khawatir, Zea menarik tangan Arkan untuk pergi menjauh dari keluarganya, agar mereka bisa berbicara dengan nyaman.

"Bagaimana keadaan Ayah? Apa dia baik-baik saja? Kudengar Pamanmu penyebabnya." ucap Arkan.

"Itu bukan urusanmu, sekarang pergilah dan jangan pernah mengurus tentang kehidupanku lagi. Hubungan kita sudah berakhir." ucap Zea.

"Zea, kamu gak bisa mutusin aku secara sepihak kayak gini, aku masih Cinta sama kamu. Aku khilaf Zea, aku salah, jadi aku mohon kasih aku kesempatan." ucap Arkan.

Zea tidak menghiraukan ucapan Arkan dan berjalan pergi, namun Arkan langsung menarik tangan Zea dan ingin memeluknya, namun tiba-tiba, sebuah tangan datang dengan cepat dan menahan tangan Arkan untuk memeluk Zea.

Tatapan mata Arkan langsung tertuju kepada orang yang menahan tangannya, begitu pun dengan Zea yang ikut terkejut.

Continue Reading

You'll Also Like

619K 1.9K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
822K 126K 45
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
459K 32.8K 35
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
2.6M 125K 55
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞