sekali tamat MPREG (season 2)

Od kim_minzy

50.1K 1.4K 221

gambar sampul dari google bukan punya author. jadi udah tau dong dari judulnya juga, ini cerita cowok bisa ha... Více

DUKUN 2
demit

cleaning servis

16.6K 518 111
Od kim_minzy

"Bayu, minggu ini kamu bersihkan lantai 3, sama ratna juga agus , dan semua ruangan yang dekat ruang Operasi." Ucap seorang laki-laki paruh baya, dia merupakan kepala kebersihan di rumah sakit ini.

"Baik pak..." Ucap seseorang yang dibapanggil Bayu itu patuh, dua rekannya juga ikut menyahut patuh.

Orang yang dipanggil Bayu itu, terlihat senang ketika dia diberitahu bahwa akan ditugaskan dilantai tiga, ratna temannya tadi juga melihatnya dan sudah tahu apa yang dipikirkan teman satu pekerjaan nya itu.

Seperti biasa briefing pagi setiap seminggu sekali dilakukan, untuk pembagian tugas setiap minggunya, pekerjaan dirumah sakit ini untuk seorang cleaning servis dibagi menjadi dua shift, shift pagi dan juga shift siang.

Yang masuk shift pagi, mereka masuk jam enam pagi pulang jam empat sore. Sedangkan yang masuk shift siang, masuk jam 3 sore pulang jam 11 malam, itu semua merupakan rutinitas setiap harinya.

"Seneng banget kayanya..." Ucap ratna meledek bayu, yang sedari tadi mesem-mesem ngga jelas, ratna hanya menggeleng maklum.

"Apaan sih na?!" Ucap bayu dia malu, tapi tetap mencoba biasa saja.

"Dokter dimas ada dilantai tiga kan? dia ada operasi pagi ini, aku tahu ini kesempatan kamu buat lihat dia kan?, Ayoo ngaku aja sama aku..." Ucap ratna kembali meledek bayu, dia tahu bahwa bayu menyukai salah satu dokter di rumah sakit ini, meskipun bayu selalu menyangkalnya, tapi ratna sudah mengerti semua gerak-gerik Bayu yang selalu memperhatikan dokter bernama dimas itu.

"Ssstt... Na jangan keras-keras bilang nya, nanti  agus denger, aku ngga mau orang-orang tau, cukup kamu aja, yang aneh terus ngepoin aku...." Ucap bayu dia berbisik kearah ratna.

"Iyaa.." ucap ratna sembari cengengesan, mereka akhirnya kembali mengerjakan pekerjaan mereka, dan tidak ada percakapan lagi setelah nya, tapi tidak lama kemudian bayu mengerang, dia terlihat menahan sesuatu.

"Ughh...!!" Tiba-tiba Bayu merasakan mual diperutnya, membuatnya sedikit mengerang dan menahan mualnya, ratna yang sedari tadi memperhatikan bayu yang memang terlihat sangat pucat akhir-akhir ini merasa khawatir.

"Bayu kamu ngga apa-apa?, Kamu pucet banget..." Ucap ratna dia menghampiri bayu, dan melihat keadaannya, yang sedari tadi terus memegang perutnya.

"Aku cuman mual na, kayaknya aku masuk angin, kamu ngga usah khawatir tadi pagi aku udah minum obat..." Ucap bayu dia tersenyum kecil, mencoba memperlihatkan wajah baik-baik saja pada sahabatnya itu.

"Kamu yakin?, Kalau sakit mending kamu istirahat aja, aku bakal bilang ke pak kepala nanti, biar aku Sama agus aja yang beresin tugas kamu..." Ucap ratna, dia masih terlihat khawatir.

"Aku baik-baik aja na, aku masih bisa kerja ko, biasanya aku kaya gini bentaran doang, ntar siangan aku juga sembuh..." Ucap bayu, bibir yang terlihat pucat miliknya itu melengkungkan senyuman pada sahabatnya, Bayu begitu bersyukur memiliki teman seperti ratna.

"Mana ada sakit kaya gitu?kamu mual-mual pas pagi terus siangnya sembuh, kamu kaya orang lagi morning sicknes tau... Kalau kamu bukan laki-laki, aku udah ngira kamu lagi hamil..." Ucap ratna sembari bercanda, tapi tidak untuk Bayu dia sedikit terganggu dengan perkataan ratna barusan.

Bayu hanya terdiam lalu mengusir halus ratna agar kembali pada pekerjaannya, bayu sedikit melamun ketika bekerja, kepikiran perkataan ratna.

Memang sudah hampir tiga bulan ini dia terus merasakan mual dipagi hari, dan kadang dia selalu menginginkan sesuatu tanpa sebab, seperti pagi ini dia tiba-tiba ingin sekali melihat dokter dimas, padahal baru semalam mereka bertemu, dan Jangan lupakan apa yang telah mereka lakukan semalam, membuat wajah Bayu bersemu merah.

mereka sering melakukan hal 'itu', karena dimaslah yang selalu memintanya, Bayu tentu saja tidak bisa menolak, bayu Sangat mencintai dimas, bahkan semua hal pertama tentang tubuhnya, telah direnggut oleh dimas, bayu tidak menyesal, tapi kadang dia merasa bersalah pada neneknya,  juga sangat berdosa pada Tuhannya, katakanlah bayu begitu buta akan cintanya, hingga dia rela melakukan apapun untuk dimas, hingga mengesampingkan semua rasa bersalah serta berdosa itu.
.
.
.

Bayu masih melakukan perkerjaannya, Hingga pada saat Jam sebelas siang, tiba-tiba ruang operasi terbuka dan disana muncul seorang laki-laki bertubuh tinggi, keluar dengan setelan baju berwarna hijau khas baju operasi, di lehernya masih tersampir sebuah masker, dia terlihat lelah, membuat bayu khawatir, ingin sekali bayu menghampiri kekasihnya itu, lalu bertanya tentang keadaannya,  tapi Bayu tahu hal tersebut tidak mungkin dapat dia lakukan.

Dimas berjalan menuju ruangannya, dan sekilas melirik kearah Bayu yang juga sedang menatapnya, Dimas yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, membuat Bayu sedikit kecewa.

Bayu dan Dimas sebenarnya sudah menjalin hubungan, dan itu sudah hampir satu tahun ini, dan asal kalian tahu yang menembak duluan adalah dimas.

Bayu tentu saja tidak menyangka dan sangat senang waktu itu, hingga dia dengan begitu saja menerima pernyataan cinta Dimas tanpa berpikir panjang, dan tanpa bertanya kenapa dimas tiba-tiba memintanya untuk menjadi pacarnya, bayu tentu tahu dimas seorang straight, tapi dengan begitu tiba-tiba dia malah mengajaknya berpacaran, Bayu tidak tahu kenapa Dimas bisa tertarik padanya, yang bahkan mereka juga sangat jarang bertemu, dan tidak pernah sama sekali bertegur sapa.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"HOEKK!!-HOEKK!!-UGHH!!-HOEKK!!" suara muntahan itu terdengar disalah satu bilik WC rumah sakit, Bayu dia terduduk dilantai dengan keadaan yang terlihat lemas, dia entah berapa kali bolak-balik ke kamar kecil hanya untuk memuntahkan isi perutnya.

Bayu merasakan penyakitnya semakin parah, dan perutnyapun mengeras tanpa sebab, dibagian bawah perut, bayu menekan perutnya beberapa kali, benar-benar terasa keras, bayu Bingung, dia tidak tahu penyakitnya apa, padahal dia sudah meminum obat pereda kembung serta mual.

'ring..ring..ring' suara handphone bayu tiba-tiba berbunyi, menunjukkan ada yang menelponnya.

Bayu dengan segera melihat layar telponnya itu, dia melihat dokter dimas menelponnya, wajah bayu tiba-tiba berseri senang dan rasa mualnya entah hilang kemana.

"Hallo?" Ucap bayu, dia tersenyum kecil entah bagaimana semua rasa tidak nyaman ditubuhnya menghilang begitu saja ,dia begitu bahagia ketika dimas menelponnya, dimas begitu jarang menghubunginya, dia biasanya hanya mengirimkan pesan singkat, yang menyuruhnya datang ke apartemennya, hanya itu saja tidak pernah ada pesan-pesan romantis, ataupun basa-basi menanyakan kabar.

Semua isi pesan yang ada, itu juga kebanyakan dari bayu dan hampir semua isi pesan itu diabaikan oleh dimas.

"Temui aku digudang belakang rumah sakit sekarang, ada yang mau aku bicarakan..." Ucap Dimas singkat disebrang telpon.

"Iya..." Ucap bayu dengan senyuman yang masih terpatri jelas diwajahnya, akhirnya keinginannya sedari pagi bisa tercapai, dia bisa menemui kekasihnya itu sekarang.
.
.
.
.

Dengan bergegas Bayu menuju tempat yang kekasihnya bilang tadi.

Gudang belakang yang disebutkan oleh dimas memang cukup jauh Dan sangat jarang dikunjungi orang, Bayu tidak tahu kenapa dimas tiba-tiba ingin bicara padanya, dan dia juga merasa aneh karena ini dirumah sakit, biasanya dimas tidak akan mau berbicara padanya jika itu dilingkungan rumah sakit.

Tidak berapa lama Bayu akhirnya sampai di gudang itu, dia bisa melihat ada dimas disana, dengan senyuman yang terlihat jelas dibibirnya, bayu mendekati Dimas.

"Bayu aku ingin kita mengakhiri hubungan ini, aku akan menikah." Ucap Dimas dengan tiba-tiba.

"Ta-pi kenapa begitu tiba-tiba?" Ucap Bayu dengan terbata dia sangat terkejut, dia kira pertemuannya kali ini, Dimas memang benar-benar ingin bertemu dengannya, tapi malah seperti ini.

"Ini tidak tiba-tiba, hubungan kita memang akan berakhir seperti ini, aku tidak mungkin menikahimu bukan?!, Aku tidak akan berbicara apapun lagi, dan kau tidak perlu bertanya lagi, karena semuanya sudah berakhir, aku pergi..." Ucap Dimas, dia pergi begitu saja,tanpa melihat Bayu lagi, sedangkan bayu hanya bisa termenung, dia tahu mungkin hanya akan seperti ini akhirnya, Bayu tidak protes ataupun mencoba menahan dimas, hanya air matanyalah yang menjelaskan Betapa dia sakit hati tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa, ketika dia dicampakan begitu saja oleh Dimas.
.
.
.
.
.
.
.

Tiga bulan setelah Bayu putus dari dimas, keadaan bayu semakin terlihat buruk, tubuhnya semakin terlihat kurus.

Jam lima pagi Bayu bangun, dia harus segera bersiap untuk kerja, setelah mandi Bayu bercermin, dia melihat dirinya sendiri disana, Bayu mengusap perutnya lembut, ada senyum kecil terukir di bibirnya, Ketika dia merasakan anaknya.

"Maaf sayang...aku harus melakukan ini padamu dan menyembunyikanmu..." Ucap Bayu sedih, sembari memakai korset kain, dia terpaksa harus melakukan itu, perutnya sudah semakin menonjol dan besar, usia kandungannya sudah memasuki 6 bulan, dia tidak mau teman kerjanya curiga tentang keadaannya ini.

Bayu tahu dirinya seorang yang istimewa, dia membiarkan dimas menyetubuhinya tanpa pengaman hingga membuatnya hamil, Bayu tidak keberatan akan hal itu, karena Bayu tahu dia tidak mungkin bisa memiliki dimas, setidaknya dia bisa memiliki anaknya, Bayu begitu naif, dia begitu mencintai dimas, tapi cintanya tidak mungkin bisa diterima, dia hanya mencoba bersyukur setidaknya dia diberikan kesempatan untuk bersama dimas walaupun sebentar.

Pagi itu Bayu kembali bertugas dilantai tiga, dia bekerja sampai siang tanpa jeda sedikitpun, muka bayu begitu pucat, dia juga sudah berkeringat dingin, pagi tadi dia tidak bisa memakan sarapannya dengan baik, mual yang dialaminya dipagi hari belum juga mereda meskipun kehamilannya sudah memasuki bulan ke enam, bayu juga memiliki masalah pada kesehatannya, Semenjak dia hamil bayu memiliki darah rendah, membuat Bayu terkadang merasa tubuhnya begitu lemas.

"Bayu, kamu ngga apa-apa?, Duduk disini, aku akan menyelesaikan pekerjaanmu, sebentar lagi juga kita istirahat jangan memaksakan diri.."ucap ratna khawatir, dia sudah beberapa kali menegur bayu untuk istirahat sebentar, tapi Bayu begitu keras kepala, dia terus berkata baik-baik saja, Bayu hanya tidak mau menyusahkan ratna, temannya itu sudah begitu baik padanya.

"Ngga apa-apa na, aku cuman pusing sedikit, aku masih bisa ko ngerjain ini.." ucap bayu dia mencoba terlihat baik-baik saja didepan ratna, tapi raut mukanya benar-benar terlihat tidak baik-baik saja.

"Nggak!, Kamu harus dengerin aku Bayu..." Ucap ratna sembari mendudukkan Bayu dikursi yang biasanya digunakan untuk pasien, Ratna memegang tangan Bayu meyakinkannya bahwa dia tidak keberatan untuk menolong Bayu.

"Na...aku ngga enak sama kamu, kamu terus menolongku, dan aku terus merepotkanmu..." Ucap Bayu lagi dia terlihat menunduk, merasa tidak enak.

"Ekhem..." Ucap seseorang tiba-tiba, dia ada dibelakang Ratna, membuat Ratna dan bayu terkejut.

"Kalian ngapain berdua-duaan gitu, mana pegangan tangan segala..." Ucap agus, dia ternyata melihat semua yang dilakukan Ratna dengan Bayu, dan dia terlihat tidak suka.

"Aguuss, ih kamu ya, Bayu lagi sakit aku cuman menolongnya..." Ucap ratna dia mendekat kearah agus, Agus ini memang merupakan pacar ratna, dan mereka sudah menjalin hubungan cukup lama, semenjak mereka bekerja dirumah sakit ini.

"Kalian ini membuatku selalu curiga.." ucap Agus lagi.

"Agus... aku dan ratna cuman sahabat, kamu udah tahu kan, ratna juga udah bucin banget sama kamu, mana mungkin dia sama aku..." Ucap Bayu dia mencoba membuat Agus mengerti.

"Iya agus aku tuh cuman cinta sama kamuu...ayoo kita harus membereskan peralatan kerja kita, sebentar lagi istirahat... biarkan bayu istirahat lebih dahulu, dia begitu keras kepala aku sudah menyuruhnya untuk memeriksakan dirinya pada dokter, tapi dia terus menolak..." Ucap ratna dia menggandeng agus dengan begitu manja dan berjalan menjauh dari bayu, Ratna mengajak  Agus untuk mengambil peralatan mereka.

Bayu yang melihat tingkah ratna yang begitu manja pada agus, membuatnya merasa sedikit iri, jauh didalam lubuk hati Bayu dia juga ingin seperti itu, memiliki pasangan yang mencintainya dan membuatnya selalu merasa bahagia, tapi bayu cepat-cepat menepis angan-angannya itu, karena itu hal yang tidak mungkin terjadi pada dirinya, Bayu sadar diri, hubungan yang dimilikinya bukanlah hubungan yang normal, kebanyakan hubungan sepertinya hanya dilandasi oleh nafsu, bukan karena cinta yang benar-benar tulus, karena mereka juga tahu hubungan Antara laki-laki dengan laki-laki hanyalah membuang-buang waktu, dan tidak mungkin akan berakhir bahagia.
.
.
.
.

Tidak lama dari kepergian pasangan itu, bayu tiba-tiba meringis sakit, dia merasakan anaknya bergerak didalam perutnya, tapi karena korset yang dipakainya terasa sangat menyakitkan, ketatnya korset yang dipakainya, membuat Bayu merasakan sakit karena sesak, juga pergerakan dari anaknya yang tiba-tiba membuatnya merasakan sakit berkali lipat.

"Sshh, aduhh...nak maafkan aku, bersabarlah sebentar, kita akan segera pulang, jadilah anak baik..." Ucap Bayu dia mengusap perutnya, berusaha membuat anaknya tenang, bayu tidak menyadari bahwa sedari tadi ada yang terus memperhatikannya, itu dimas sedari dia keluar dari ruangan prakteknya, dia tidak sengaja melihat bayu yang terlihat sedang mengobrol dengan temannya, Bayu terlihat tidak baik-baik saja, wajah putih Bayu terlihat sangat pucat, dan dia terlihat sedang menahan sakit.
.
.
.
.
.
Waktu pulang akhirnya tiba, ratna sedari tadi menunggu bayu untuk pulang bersama, dia menunggu bersama agus, karena mereka kebetulan memang memiliki arah pulang yang sama, meskipun Agus mempunyai motor dia dengan sukarela ikut dengan kekasihnya ini untuk naik bus bersama Bayu, kadang Agus kesal dengan kekasihnya ini yang terlalu menomor satukan Bayu.

"Yank..coba kamu cari bayu dia tadi pamit ke aku mau kemar mandi dulu, tapi ko lama ya...aku khawatir, takutnya dia pingsan atau gimana..." ucap ratna pada Agus, dia terlihat sangat khawatir.

"Ngga mungkin lah na...dia mungkin lagi sembelit makanya lama..." Ucap agus terlihat jengah dengan pacarnya ini yang selalu memperhatikan temannya itu.

"Ngga yank...dia lagi sakit udah lama ini, dia selalu maksain dirinya buat kerja, aku khawatir dia teman baik aku... cepat kamu liat ke kamar mandi..." Ucap ratna dia mendorong agus kedalam kamar mandi khusus laki-laki, yang tidak mungkin ratna masuki.

Dan benar saja sesaat setelah Agus masuk, dia melihat bayu tergeletak dilantai kamar mandi rumah sakit yang kebetulan sedang sepi, agus langsung menghampiri bayu dan mencoba membangunkan bayu yang terlihat sangat pucat itu.

"NA!!,RATNA!!BAYU PINGSAN!!". Teriak Agus dari dalam kamar mandi, membuat Ratna terkejut, ratna sudah tidak peduli dengan kamar mandi yang dia masuki itu, dia panik dan masuk begitu saja untuk melihat bayu.

"Yank gendong bayu cepat!!, Kita harus bawa dia kedokter..." Ucap ratna, dia membantu mengangkat bayu dan membuatnya berada dipunggung agus untuk dia gendong, dan agar lebih mudah.

Ratna dan agus berlari masuk kedalam rumah sakit lagi, mereka membawa bayu ke IGD agar lebih cepat ditangani.

Beberapa suster menolong agus untuk menidurkan bayu diranjang rumah sakit, dan dokterpun mulai melakukan tidakan pertama.

Bayu diperiksa sesuai dengan prosedur, hingga akhirnya dokter menemukan keanehan pada bayu, diarea perut bayu yang terasa begitu keras dan kencang, dokter itu langsung menyingkap baju kerja yang dipakai bayu, dan terlihatlah korslet yang dipakai bayu, beberapa suster mencoba melepaskan korslet itu atas perintah dokter.

Dan begitu tercengangnya mereka, perut hamil bayu yang selama ini dia sembunyikan akhirnya ketahuan oleh pihak rumah sakit.

Dokter sudah pasti tahu dengan sekali lihat apa yang sebenarnya terjadi pada bayu, dia menyuruh suster untuk membawakan alat USG untuk memeriksa perut bayu dan memastikannya.

Ratna dan agus yang berada disana begitu terkejut dengan kenyataan yang baru mereka dengar, Bayu dinyatakan tengah hamil, dokter yang mengatakan beberapa hal yang tidak mereka mengerti kenapa bayu yang laki-laki bisa hamil, ratna sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia begitu prihatin pada keadaan bayu, jadi selama ini bayu menyembunyikan ini darinya, pantas saja bayu selalu terlihat sakit, selama beberapa bulan ini, dokter juga menjelaskan Bayu mengalami kelelahan juga darah rendah yang dialaminya selama kehamilannya ini yang membuatnya pingsan.

Bayu juga dilarang untuk menggunakan korset lagi, setelah sadar bayu diantar pulang oleh agus dan ratna, Bayu tidak mengatakan apapun, meskipun ratna sudah beberapa kali bertanya siapa yang membuatnya hamil, ratna juga kecewa karena bayu menyembunyikan keadaannya ini darinya.

Satu hari Bayu mendiamkan ratna, meskipun temannya itu selalu mengunjunginya, bahkan sebelum dia berangkat kerja, dia akan datang dan memberinya sarapan, tidak lupa dia berbicara begitu khawatirnya dia pada bayu.

Hingga pada sore hari pada hari kedua Bayu ijin tidak masuk kerja, Ratna yang kembali mengunjunginya membuat Bayu merasa tidak enak akan kebaikan Ratna padanya, dia akhirnya menceritakan semuanya pada ratna apa yang sebenarnya terjadi.

Tidak ada lagi yang dia sembunyikan dari ratna, tentang hubungannya dengan dokter dimas ,dan kenapa dia bisa hamil, semuanya dia ceritakan, termasuk berakhirnya hubungannya dengan dimas Karena laki-laki itu akan menikah.

Ratna marah pada dokter dimas dan mencoba membujuk bayu untuk meminta pertanggungjawabannya, tapi Bayu malah menolaknya, mau bagaimanapun dia mendengar semua cerita dari Bayu, dokter dimas terlihat hanya memanfaatkan bayu, dia hanya ingin meniduri bayu saja, tidak ada sedikitpun cerita romantis yang diceritakan bayu tentang hubungannya dengan dokter itu, dia hanya mendengar bagaimana Hubungan mereka hanya berakhir diatas ranjang, dimas hanya memanggil Bayu hanya untuk memuaskan nafsunya saja, ratna tahu bayu adalah orang yang sangat polos dan baik, dia mungkin tidak sadar bahwa dia telah dimanfaatkan oleh dimas.

Ratna menangis ketika selesai mendengar seluruh cerita yang bayu ceritakan padanya, ratna memeluk Bayu dan merasa prihatin akan kejadian yang harus dia alami ini.
.
.
.
.
Hari ketiga setelah kejadian pingsan bayu dikamar mandi rumah sakit, Bayu akhirnya memutuskan untuk masuk kerja, meskipun ratna sudah bilang untuk istirahat lebih lama, tapi Bayu tetaplah bayu yang keras kepala, dia tidak mau terus merepotkan orang.

Sesaat setelah masuk kerja bayu merasa dirinya menjadi pusat perhatian orang, khususnya para pekerja rumah sakit, mereka menatapnya dengan tatapan penasaran juga tatapan aneh yang terlihat jijik padanya, mereka bahkan terang-terangan membicarakannya, juga terus mempertahankan perutnya, yang sekarang sudah tidak memakai korset lagi, dan tentunya terlihat sedikit menonjol dibalik baju seragam  cleaning servisnya.

Bayu tentu sadar ,kajadiannya waktu itu sudah diketahui oleh hampir semua pekerja dirumah sakit, keadaan bayu yang sedang hamil menjadi topik utama dirumah sakit tempatnya bekerja, dan Bayu sempat berpikir, dimas mungkin juga pasti sudah mendengar keadaannya ini, dan bertanya-tanya apakah Dimas akan datang menemuinya dan mengakui bayi yang dikandungnya ini adalah anaknya, meskipun itu terdengar sangat tidak mungkin, tapi Bayu Masih sedikit berharap.

kehamilan bayu sangatlah langka dan mungkin hanya satu juta berbanding satu didunia ini yang mengalaminya, bayu adalah seorang laki-laki yang bisa hamil, membuat mereka merasa aneh dan jijik akan kelainan juga orientasi bayu, yang setelah kejadian ini mereka tentu saja tahu bayu adalah seorang gay, yang dimana itu merupakan hal tabu dan dibenci masyarakat banyak.

Bayu selama kerja dia terus menundukkan wajahnya, tidak berani berbicara dan menatap siapapun, kecuali ratna juga agus yang syukurnya masih menerima kelainannya ini dan masih mau berteman dengannya.

Saat Siang bayu tiba-tiba dipanggil keruangan kepala kebersihan rumah sakit, dia tahu apa yang akan terjadi setelahnya, kemungkinan besar dia akan dipecat, rumah sakit tidak mungkin mau menerima orang sepertinya, dia hanya akan mempermalukan citra rumah sakit, karena kelainan yang dimilikinya ini, juga keadaannya yang sedang hamil akan semakin menarik perhatian orang dan mengganggu kinerja rumah sakit.

Dan benar saja Bayu dipecat, dan itu sudah keputusan dari pihak rumah sakit sendiri, Bayu hanya bisa terduduk lemas dikursi koridor rumah sakit setelah mendengar keputusan mendadak itu, dia tidak tahu lagi harus bagaimana, dia butuh pekerjaan apalagi dia hanya sebatang kara Disini, dia hanya memiliki seorang nenek dikampung, dia tidak memiliki orang tua lagi, setelah ibunya menitipkannya pada neneknya itu dan menikah lagi.

Bayu pulang pada siang itu, tanpa memberitahu ratna, dia takut ratna khawatir dia juga tidak mungkin terus mengganggu ratna dan merepotkannya.

Bayu duduk dihalte bus, menunggu bus yang akan ditumpanginya menuju kos-kosan yang ditinggalinya, dia tidak sadar ada mobil yang herhenti didepannya, dan seseorang yang sangat dikenal Bayu keluar dari mobil itu.

"Bayu.. ikut aku..." Ucap dimas tiba-tiba dia juga menarik tangan Bayu, membuat Bayu tersentak dari lamunannya.

"Tu-tunggu dokter dimas, kita mau kemana?" Ucap bayu, dia mau tidak mau masuk kedalam mobil dimas, ada perasaan sedikit cemas, karena tiba-tiba Dimas menghampirinya, dan mengajaknya pergi.

Dimas hanya diam ketika Bayu bertanya, dia terus saja melajukan mobilnya dengan cepat, Bayu akhirnya tahu mereka sedang menuju kemana, mereka menuju apartemen dimas, yang biasa Bayu kunjungi ketika mereka masih memiliki hubungan.
.
.
.
.
Saat mereka sampai dibesmen apartemen tempat dimas memarkirkan mobilnya, Bayu tetap diseret menuju unit apartemen dimas, Bayu sampai tidak sempat membawa tasnya.

Bayu takut, dia terus bertanya-tanya apa yang akan dilakukan dimas padanya, kenapa dia terlihat marah.

Saat sampai didalam apartemen, Dimas Langsung mendudukan bayu diatas sofa dia berdiri memandang bayu yang terus menunduk tidak berani menatapnya.

"Aku ingin kamu mengugurkan bayi itu!." Ucap dimas tiba-tiba setelah keheningan yang terasa begitu mencekik mereka.

"Apa?!" Ucap bayu tercengang saat mendengar ucapan dimas padanya.

"Gugurkan bayi itu!, Apa kau sengaja melakukan ini padaku!!, Apa kau ingin aku bertanggungjawab dan kembali padamu!, Kau memang rendahan menjijikkan!!" Ucap dimas dengan nada meremehkan juga terlihat sangat marah, Bayu ingin menangis kenapa dimas bisa berkata seperti itu.

"Sa-ya tidak pernah berpikiran seperti itu, dan saya tidak mau mengugurkan nya ini anak saya!, Bagaimana saya bisa Setega itu?!!.. to-long biarkan saya pergi, saya juga tidak pernah terpikir sedikitpun untuk meminta pertanggungjawaban dokter dimas, jadi do-dokter tidak perlu khawatir saya tidak akan sedikitpun mengganggu dokter dimas lagi..." Ucap Bayu dengan terbata, dia begitu takut pada laki-laki didepannya ini yang sangat terlihat berbeda dengan biasanya, Bayu berbicara meyakinkan dimas supaya Dimas membiarkannya pergi.

"Kau apakah ingin mengelabuiku!? Kau pikir aku bodoh?, Aku tahu kau berbicara seperti itu sekarang, tapi aku yakin kau akan melakukan sesuatu yang merugikan padaku setelah anak itu lahir, aku sudah tahu semua akal busukmu, kau ingin menghancurkan karirku dengan menggunakan anak itu bukan?!, Kau ingin balas dendam padaku karena aku meninggalkanmu begitu saja waktu itu!, MENGAKULAH BAYU!!" ucap Dimas diakhiri dengan teriakan marah pada bayu, dan Bayu yang melihat itu semakin takut, dia bisa melihat bahaya didepannya dan dia rasa dia harus cepat pergi dari tempat ini kalau dia ingin selamat.

"Tidak!.. a-aku tidak pernah berpikir seperti itu, aku berani sumpah...la-lagi pula anak yang aku kandung bukan anak dokter dimas..."ucap Bayu dia terpaksa berbohong pada akhir kalimatnya, dia pikir jika dia berbohong seperti itu Dimas akan melepaskannya, tapi keputusannya itu salah, Dimas malah semakin terlihat marah.

"APA KAU BILANG!, KAU MEMANG MURAHAN!!, APA KAU TIDUR DENGAN ORANG LAIN SELAIN DENGANKU!! BERANI-BERANINYA KAU!!" ucap dimas dia mencengkram dagu bayu dan membuat laki-laki yang terlihat mungil itu untuk mendongak dan menatapnya.

"Lepass!!-sakithh...!" Ucap Bayu dia berusaha melepaskan cengkraman dimas padanya, Bayu juga terlihat sangat takut akan kemarahan Dimas padanya.

"SIALAN KAU!!, MENJIJIKKAN SIALAN!!, BRENGSEK!!" ucap Dimas lagi dia mengeluarkan semua umpatannya didepan bayu, dia terlihat sangat marah dan tidak terima.

"Me-mangnya kenapa-hiks?!, Sedari awal dokter dimas hanya main-main dengan saya, lalu kenapa dokter dimas marah ketika saya tidur dengan orang lain?!, Terserah dokter mau menilai saya seperti apa, saya tidak pedu-"

'PLAK' ucapan Bayu tiba-tiba terhenti setelah dia mendapatkan tamparan keras dari dimas, bibir Bayu sampai berdarah akibat tamparan itu, Bayu semakin manangis ketakutan.

"KAU PELACUR MURAHAN!, KAU BENAR-BENAR MEMBUATKU MARAH, HANYA AKU YANG BOLEH MENYENTUHMU!! SIALAN KAU!!" ucap Dimas, dia membuat Bayu berdiri dan mendorongnya, hingga Bayu terjatuh diatas lantai, Bayu begitu terkejut akan perlakuan tiba-tiba dimas padanya, dia khawatir pada bayinya.

"Sakith-hiks bayiku!!... Sa-ya mohon biarkan sa-ya pergi, kenapa dokter dimas melakukan ini pada saya?..hiks-," ucap Bayu dia mundur ketakutan, tubuhnya terbentur cukup keras diatas lantai, dan dia merasa bayinya terpengaruh atas jatuhnya itu, perutnya terasa sangat sakit.

Tapi setelahnya Bayu melihat Dimas berbalik menjauh darinya, dia seperti akan pergi ke kamarnya, ini merupakan kesempatan untuknya untuk pergi, tapi sebelum Bayu mendekat kearah pintu.

Dimas sudah ada didekatnya lagi dan Bayu tiba-tiba ditarik, rambutnya dijambak dan diseret kembali keruang tamu oleh Dimas , Bayu jatuh lagi dan tubuh kecilnya itu langsung ditindih oleh dimas.

"Mau kemana kau!!,kau tidak akan pernah bisa lepas dariku!!" Ucap Dimas, dia dengan tiba-tiba mencekiknya dan membuat bayu otomatis mencoba melawan juga meraup udara ketika dimas semakin kencang mencekiknya.

"AKGHHH-hiks!!..lepashh!- SAKITHH-HIKS, TO-LONG!!" Bayu berteriak mencoba meminta pertolongan, tapi ketika dia berbicara itu dimas dengan cepat memasukkan empat butir obat entah apa itu kedalam mulut bayu dan langsung membekap mulut bayu, dan mencoba membuat Bayu menelan obat itu.

"TELAN SIALAN!!- KAU HARUS MENGUGURKAN BAYI ITU!!" Ucap Dimas dengan kejam, dia terus membekap mulut bayu dan mebuat Bayu terpaksa menelan obat yang merupakan penggugur kandungan.

Bayu tentu saja sudah berusaha melawan, dia mencakar dan memukul dimas, dengan sekuat tenaga tapi Dimas begitu kuat, perlawanan bayu seperti bukan apa-apa untuknya, tapi cakaran itu berhasil melukai tangan dimas dan membuat tangan dimas berdarah.

'BUGHK!!' hingga akhirnya bayu bisa mendorong dada Dimas dengan kakinya, Bayu akhirnya terlepas dari cengkraman dimas, dia langsung berlari kearah kamar mandi dan menguncinya dari dalam, dia mencoba mengeluarkan obat itu dari tubuhnya, Bayu tentu saja ingin berlari kearah pintu keluar tadinya, tapi tidak ada waktu Dimas begitu cepat bangun dan mengejarnya, dan kamar mandilah yang paling dekat dan bisa digapai bayu.

Bayu langsung menggunakan jarinya dan memasukkan kemulutnya untuk membantunya memuntahkan obat itu, dia bisa mendengar bagaimana Dimas berteriak dari luar kamar mandi.

"BANGSAT!!-KEMARI KAU!!" Ucap Dimas dari luar pintu.

"HOEK!!-HOEK!!-Hiks!" Bayu akhirnya bisa memuntahkan obat itu, tubuh bayu bergetar bisa terlihat seberapa dia ketakutan, dia tidak tahu harus melakukan apalagi, dia juga tidak bisa menelepon seseorang untuk meminta pertolongan, handphonenya ada didalam tas dan tasnya tertinggal didalam mobil dimas.

'BRAK!!-BRAK!!- BRAK!!'dimas mencoba mendobrak pintu kamar mandi itu beberapa kali.

Bayu panik dia mencoba mendorong lemari kecil tepat menyimpan handuk kearah pintu, dia berusaha mengganjal pintu itu agar dimas tidak bisa masuk.

"BUKA PINTUNYA SIALAN!!, KAU TIDAK BISA LARI DARIKU... HA-HA-HA, MAU BAGAIMANAPUN KAU BERSEMBUNYI AKU PASTI AKAN MENDAPATKANMU!!" ucap dimas, dia yang biasanya terlihat begitu kalem dan tenang, Sekarang terlihat seperti seorang psikopat gila yang sedang mengejar mangsanya.

hingga akhirnya Bayu tidak mendengar suara Dimas dan gebrakan pintu lagi, tapi tidak lama dari situ dia bisa mendengar suara kunci terbuka dari luar, Dimas mencoba membuka kunci kamar mandi dengan kunci cadangan.

Bayu berusaha menahan pintu itu beserta lemarinya.

"Ti-tidak hiks...kumohon ampuni sa-ya, ke-kenapa dokter melakukan ini pada sa-ya?!-Hiks!"

"KAU MASIH SAJA BERTANYA?!, KAU MEMBUATKU KESAL, HANYA AKU YANG BOLEH MEMILIKIMU!, TAPI KAU TIDUR DENGAN ORANG LAIN!!, KAU SEMAKIN MEMBUATKU INGIN MEMBUNUHMU, JUGA ANAK MENJIJIKKANMU ITU..!!" ucap Dimas dia terus saja mendorong pintu kamar mandi itu dan sepertinya dia akan berhasil, Bayu sudah berusaha menahan pintu itu tapi masih saja bisa dibuka oleh Dimas.

"Hiks!!-AKU MOHON JANGAN!!- TO-LONG!!..TOLONG!!" Bayu berusaha berteriak didalam kamar mandi berharap ada seseorang yang bisa mendengarnya, tapi hal itu tidak mungkin, karena apartemen Dimas merupakan apartemen kedap suara dan sangat tidak mungkin suara yang dia keluarkan didalam apartemen bisa terdengar keluar.

'BRAKK' suara kebrakan keras, dan pintu itupun terbuka dan suara lemari terjatuh menandakan Dimas berhasil membuka pintu kamar mandi itu.

Bayu sampai terdorong keras dan terjatuh lagi, kali ini perutnya benar-benar terasa begitu sakit, dan tiba-tiba dari arah kakinya, Bayu bisa melihat darah yang mengalir, Bayu langsung panik, dia khawatir pada bayinya.

"Hiks-ughh!!bayiku... Kumohon, ampuni saya-hiks!!, Sa-ya berbohong ba-bayi ini anakmu, sa-ya tidak pernah tidur dengan siapapun kecuali dengan dokter dimas ... kumohon ampuni saya hiks...bi-biarkan saya pergi!!" Bayu berusaha memundurkan tubuhnya, meskipun dia harus menyeret tubuhnya yang memang sudah tidak sanggup untuk berdiri.

"KAU MENCOBA MEMPERMAINKANKU BAYU!!, KAU SUDAH MEMBUATKU SEPERTI INI, DAN TIDAK ADA PENGAMPUNAN UNTUKMU!!" dimas mendekat dengan cepat kearah Bayu, dia dengan tiba-tiba menendang perut bayu dengan begitu keras.

'BUAGHH!!' 'BUGHH'

"AGHH!!-sakithh!! he-ntikan...hentikan!!" beberapa tendangan dari Dimas Bayu dapatkan beberapa kali membuatnya tidak bisa bernafas sesaat karena rasa sakitnya, Bayu meringkuk mencoba melindungi perutnya, dia tidak mengerti kenapa dimas bisa berubah menjadi semengerikan ini, sebenarnya apa salahnya yang bisa membuat Dimas semarah ini, padahal setelah mereka putus Bayu tidak pernah berusaha mendekati Dimas kembali, Bayu bahkan berusaha menghindari Dimas sebisa mungkin, Karena takut membuat Dimas tidak nyaman akan kehadirannya.

"KAU PANTAS MENDAPATKAN INI!!, SIALAN MENJIJIKKAN!!-MANUSIA ANEH!!, KAMU DAN ANAKMU INI TIDAK PANTAS HIDUP!!, MATI SIALAN!!, KAU HANYA AKAN MEMBUAT HIDUPKU SIAL, BRENGSEK!!, SEHARUSNYA AKU TIDAK PERNAH BERTEMU DENGANMU!! ANJING SIALAN!!" ucap Dimas dia begitu kalap hingga dia tidak memikirkan tindakannya ini benar-benar akan membunuh bayu.

"Ughh!ghokk! UHUK!!-UHUK!!" Bayu terbatuk darah ketika Dimas berhasil menendang ulu hatinya, kondisi bagian bawah tubuhnya juga sudah sangat mengenaskan, darah semakin banyak keluar dari jalur lahir anaknya.

Dimas berdiri disamping tubuh Bayu yang sudah tergeletak tidak berdaya, dia menginjak perut bayu yang dimana disana ada bayi yang dia kandung, dan merupakan anaknya juga.

"Ja-ngan!! AKHH!!SA-KITHH!!ARHH!!..AMPUN!!-TO-LONG!!" Bayu berusaha menggeser tubuhnya dan menjauhi dimas yang sepertinya akan menginjak perutnya lagi.

Bayu menangis tersedu dia sudah tahu tidak ada harapan untuknya dan anaknya hidup, Dimas benar-benar akan membunuhnya.

Disaat Bayu sudah tidak bisa bergerak kemana-mana lagi Dimas berjongkok dan mulai mencekik Bayu, berusaha mengakhiri semua ini.

"andai kau tidak menarik perhatianku, kau mungkin tidak akan berakhir seperti ini!!- semua ini adalah salahmu dan kau pantas untuk mati!!" Ucap dimas dia semakin mengeratkan cengkramannya pada leher bayu, membuat Bayu dengan sisa tenaganya mencoba memberontak, dia benar-benar diujung tanduk kehidupannya.

"AGHH!!-Hiks ghokkk!!lep-passhh!!a-aku tidak bisa ber-nafas!! Ku-mohon!!, Am-pun!!uhukk!"ucap Bayu dia mencoba melepaskan tangan dimas yang mencengkram lehernya, dia kembali bisa melukai tangan dimas dengan cakarannya, tapi cakaran itu tidak berguna sama sekali Dimas tetap tidak melepaskannya.

Bayu akhirnya menyerah, dia menerima jika Dimas ingin membunuhnya, dia juga tidak mungkin bisa melanjutkan hidupnya lagi, karena Bayu tahu bayinya tidak akan selamat, Bayu hanya menatap mata merah kalap Dimas padanya dengan pandangan sendu dan terlihat begitu lembut, seakan sekarang dia begitu pasrah.

"Aghh!-khhkk..di-mas..." ucap Bayu, dia sudah tidak bisa bernafas sama sekali, tapi dia masih berusaha memanggil nama laki-laki didepannya ini.

Bayu berusaha mengangkat tangannya untuk mengusap lembut pipi dimas yang masih berusaha membunuhnya, Bayu berusaha menyampaikan perasaannya pada Dimas, tapi laki-laki itu tidak bergeming, Bayu menangis diakhir kesadaran dan juga akhir hidupnya dia berusaha mengucapkan sesuatu untuk dimas.

"A-aku me-ncintaimu..." ucap Bayu Dan itu merupakan kata-kata terakhirnya untuk dimas karena setelah dia mengatakan itu, dia menghembuskan nafas terakhirnya ditangan orang yang sangat dia kasihi dan cintai.

Dimas yang mendengar itu dia terkejut dan langsung melepaskan cekikannya, tapi semuanya sudah terlambat Bayu telah meninggal.

Dimas menangis dia tahu semua yang dilakukannya ini tidak bisa dimaafkan, tapi kenapa Bayu masih bisa mengatakan bahwa dia mencintainya, setelah apa yang dilakukannya, Dimas tiba-tiba menyesali perbuatannya, Bayu seharusnya membencinya, tapi kenapa laki-laki ini masih berucap mencintainya.

"Bayu?!!..bayuuu!!...maaf...maafkan aku... AGHHHHH!!" Ucap Dimas dia berusaha membangunkan bayu, berharap laki-laki mungil itu bangun kembali, tapi semuanya sia-sia, Bayu sudah tidak ada disampingnya lagi, Dimas hanya bisa berteriak mencoba melepaskan penyesalanya, dan bertanya-tanya kenapa dia bisa melakukan hal sekejam ini pada Bayu, Dimas terus saja memeluk jasad Bayu tanpa mau melepaskannya sedikitpun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disisi lain Ratna sudah beberapa kali mencoba menelpon Bayu tapi tidak diangkatnya, dia sudah mendengar bahwa bayu telah dipecat, Ratna begitu khawatir pada Bayu dia pasti sangat terpukul.

Ratna akhirnya mengajak Agus untuk mengunjungi kos-kosan bayu, takutnya Bayu pingsan lagi karena masalahnya ini, dia takut juga Bayu dan bayinya kenapa-kenapa, Ratna merasa dirinya harus menemani Bayu dan menghiburnya.

Sesampainya Ratna didepan pintu kos-kosan bayu, dia sangat heran karena pintu kosan Bayu masih terkunci, dan sepatu yang biasa digunakan Bayu untuk bekerja belum ada dirak sepatu yang berada diluar kamar kosan bayu, Ratna semakin khawatir dia takut Bayu benar-benar kenapa-napa.

"Yank..kok bayu belum pulang ya?, Kita udah nunggu disini hampir satu jam, ini juga udah jam 7 malam, aku takut terjadi apa-apa pada Bayu...ayo kita cari saja..."ucap ratna dia beranjak dari duduknya dan menuju motor agus, tapi dicegah oleh Agus.

"Na kita pulang saja dulu, aku yakin Bayu baik-baik saja, mungkin dia pulang kerumah neneknya dikampung, kita coba telpon dia lagi besok pagi, kamu jangan berlebihan gini, Bayu itu udah dewasa dia juga tahu apa yang harus dia lakukan..." Ucap Agus dia menatap kekasihnya itu yang akhir-akhir ini terus saja mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Tapi yank... Bayu tidak punya siapa-siapa disini selain aku, pirasatku tidak enak, aku merasa Bayu tidak baik-baik saja..." Ucap ratna dia entah kenapa tiba-tiba menangis, lalu memeluk agus, dia sangat khawatir pada bayu.

"Naa... Aku yakin Bayu ngga apa-apa, sekarang kita pulang dulu dan  tenangin diri kamu, besok kalau memang bayu masih tidak bisa dihubungi, kita coba telpon neneknya dikampung, kamu punya nomornya kan?" Ucap agus dia mencoba menenangkan ratna.

"Oh iya.. aku akan menelpon neneknya sekarang!-" ucap ratna terlihat bersemangat dia seperti melihat secercah harapan.

"Jangan sekarang na, aku bilang besok, takutnya aku salah perkiraan dan malah membuat nenek Bayu khawatir, siapa tahu Bayu menginap di rumah temannya yang lain, Bayu pasti memiliki teman selain kamu bukan?, Tenanglah na, kamu harus berpikir positif, jangan seperti ini..." Ucap agus dia masih memeluk ratna, mencoba menenangkan kekasihnya itu.

Ratna akhirnya mengangguk dan mulai tenang, perkataan kekasihnya ini ada benarnya juga, dia harus tenang, dan malam itu akhirnya ratna memutuskan untuk pulang.
.
.
.
.
.
.
Besoknya Ratna benar-benar langsung mencoba menelepon Bayu lagi, tapi hasilnya masih tetap sama dan sekarang parahnya lagi handphone Bayu tidak aktif dan sepertinya handphonenya mati.

Siangnya setelah istirahat ratna langsung menghampiri agus, yang memang kebetulan hari ini tidak mendapatkan lantai yang sama untuk dibersihkan.

Tapi sebelum dia menemui agus, dia melihat dokter dimas, dan entah keberanian dari mana ratna menghampiri dokter dimas, dia merasa menghilangnya Bayu ada kaitannya dengan dokter dimas.

"Do-dokter tunggu...maaf.." ucap ratna dia berusaha mengejar dimas.

"Iya ada apa?" Ucap dokter dimas terlihat datar, dan seperti biasa dengan sifat tenangnya yang tidak pernah berubah dihadapan orang lain.

"Dokter maafkan saya sebelumnya, apa dokter bersama bayu?, Bayu tidak bisa dihubu-"

"Kenapa kamu menanyakan Bayu kepada saya, saya bahkan tidak mengenalnya..." Ucap Dimas menyela ucapan Ratna, dia terlihat mengernyitkan dahinya, terlihat tidak suka dengan pertanyaan Ratna padanya.

"Dokter jangan seperti itu, saya yakin dokter mengenal Bayu...ba-bayu menghilang sejak kemarin, dan saya begitu khawatir..." Ucap ratna dia sebenarnya sangat kesal, setelah mendengar ucapan dokter didepannya ini yang pura-pura tidak mengenal Bayu.

"Kalau kamu terus berkata omong kosong seperti ini, saya pergi..." Ucap  dimas dia benar-benar akan meninggalkan ratna, tapi Ratna masih teguh pada pendiriannya, dia menarik kain lengan dokter Danu dan mencegahnya agar tidak pergi dari hadapannya.

Tapi begitu anehnya ketika ratna melihat beberapa plaster luka tertempel ditangan dokter dimas, ada beberapa luka yang terlihat dan itu seperti bekas cakaran.

"Kamu benar-benar tidak sopan!" Ucap dokter Dimas dia langsung menepis tangan ratna darinya.

"Maaf dokter...saya hanya ingin bertanya keberadaan teman saya, karena saya tahu dokter mempunyai hubungan dengan Bayu, dan juga dokterlah yang telah menghamili bayu bukan?, jadi saya berpikir Bayu bersama dokter..." Ucap ratna to the point, dia mencoba lebih berani, ratna sangat kesal pada dokter tidak bertanggung jawab didepannya ini.

"Atas dasar apa kamu berbicara seperti itu?!, Jangan asal menuduh kamu ya!, Kamu bisa mencoreng nama baik saya dengan perkataan asalmu itu!!." Ucap Dimas dia melihat kesekeliling lorong rumah sakit itu takut ada yang mendengar ucapan perempuan didepannya ini.

"Bayu yang berbicara pada saya!!, Dan saya yakin Bayu tidak berbohong!" Ucap ratna dia semakin berani.

"Terserah apapun yang kau katakan... lagipula tidak akan ada orang yang mempercayai ucapanmu itu!,saya akan melaporkanmu atas kelakuan tidak sopanmu ini, dan saya akan pastikan kamu akan dipecat!" Ucap Dimas dia langsung pergi setelah mengucapkan itu.

Dan ratna dia sama sekali tidak takut, dia malah semakin curiga, pada tingkah dimas itu.

Ratna kembali melanjutkan tujuannya, dia harus cepat mencari agus, perasaan sudah tidak bisa ditampik lagi, dia merasa ada yang tidak beres pada bayu.
.
.
.
.

Sore harinya setelah pulang kerja ratna dan agus memutuskan untuk kembali kenosan Bayu siapa tahu Bayu sudah pulang, tapi setelah sampai ratna harus merasakan kekecewaan, Bayu masih tidak ada.

Ratna juga sudah menelepon nenek Bayu dan berkata Bayu tidak pulang kekampung, nenek Bayu terdengar sangat khawatir setelah mendengar Bayu tidak ada, tapi Ratna masih mencoba menenangkan nenek Bayu.

Ratna sudah mencoba mencari dan menanyakan keberadaan bayu pada teman-teman Bayu yang dikenal ratna, dan hal itupun tidak menghasilkan sesuatu, hingga akhirnya keputusan terakhir Ratna memutuskan melaporkan hal ini kepolisi.

"Na... Kenapa kamu sampai seperti ini sih sama bayu?!, Kamu kesana-kemari mencari Bayu sampe kamu kaya gini, apa sebegitu pentingnya Bayu buat kamu?!" Ucap Agus akhirnya dia jengah juga dengan sikap Ratna yang berlebihan pada hilangnya Bayu.

"Kamu ngga bakalan ngerti seberapa penting bayu buat aku, dia sangat penting buat aku, dia udah aku Anggap kaya keluargaku sendiri-Hiks...dia mungkin akan melakukan hal sama kaya aku jika aku tiba-tiba ngilang!!, Jadi jika kamu keberatan nolong aku buat cari bayu, KAMU MENDINGAN PERGI !!-HIKS!!" Ucap ratna dia akhirnya tidak bisa menahan semuanya.

"AKU CEMBURU RATNA!!, Kamu itu pacar aku, tapi aku merasa aku selalu dinomor duakan, dan kamu selalu mementingkan Bayu terlebih dahulu..." Ucap Agus dia juga melupakan semua kekesalannya selama ini.

"Hiks...asal kamu tahu, dulu Bayu yang menolongku yang hampir bunuh diri,Bayu yang menolong keterpurukanku selama bertahun-tahun dan dia yang menopang seluruh hidupku dan adik-adikku... dia begitu tulus menolongku Padahal aku hanyalah orang yang baru dia kenal!!,AKU DILECEHKAN OLEH AYAHKU SENDIRI AGUS!!- DAN SELAMA AKU DEPRESI HINGGA AKU BANGKIT SEPERTI SEKARANG, BAYULAH YANG TERUS ADA DISISIKU!!, DIA MENOLONGKU PADAHAL DIA JUGA SERBA KEKURANGAN!!- DIA SEBATANG KARA DAN JUGA HARUS MENJADI TULANG PUNGGUNG BAGI NENEKNYA DIKAMPUNG!!-TAPI DENGAN KEADAANNYA ITU, DIA MASIH SAJA MENGKHAWATIRKAN ORANG SEPERTI AKU!!-HIKS... BAGAIMANA AKU BISA TIDAK KHAWATIR PADA BAYU!, DIA ORANG TERBAIK YANG PERNAH AKU TEMUI SELAMA HIDUPKU!!" ucap ratna dia berteriak didepan kantor polisi, dia sudah tidak bisa membendung semuanya lagi, dia sudah tidak peduli, dia akhirnya membongkar semua Kenangan kelam yang terjadi pada hidupnya selama ini, padahal dia coba tutupi dan mencoba menghilangkannya dari pikirannya.

"Na...maaf...aku tidak tahu.." ucap agus akhirnya, dia hanya bisa tertegun setelah mendengar semua kebenaran yang diucapkan kekasihnya ini, dia begitu menyesali semua tindakannya dan berpikir Bayu adalah penghalang hubungannya dengan ratna.

"Hiks!!- sudahlah...jika kamu tidak mau terus direpotkan olehku...aku tidak akan menahanmu terus disisisku, aku akan terus seperti ini dan mengkhawatirkan bayu, aku akan mencarinya sampai ketemu, dan memastikannya bahwa dia baik-baik saja... Kamu boleh pergi, kamu mungkin akan lebih muak padaku, jika kamu terus bersamaku!" Ucap ratna dia berbalik bermaksud meninggalkan Agus yang bisa dilihat dia begitu menyesali semua ucapannya.

"Na...tunggu!, Aku mohon maafkan aku, aku akan terus bersamamu dan membantumu mencari Bayu..berikan aku kesempatan...kamu tahu, aku sangat mencintaimu hingga aku begitu cemburu pada Bayu yang selalu kamu prioritaskan...maafkan aku na..." ucap Agus dia mencegat ratna, hingga Ratna juga tersadar kenapa dia membuat Agus seperti ini, karena harusnya dia yang merasa bersalah karena tidak jujur sedari awal pada kekasihnya ini.

Ratna terdiam cukup lama hingga akhirnya dia memutuskan memaafkan agus, yang memang sedari awal dia tidak tahu apa-apa.

"Hiks-aku memaafkanmu!- dan aku juga minta maaf karena tidak jujur padamu selama ini." Ucap ratna akhirnya, dia juga sangat mencintai agus, dia tidak mungkin bisa meninggalkan laki-laki didepannya ini.
.
.
.
.
.
.
Sudah hampir lima hari bayu menghilang, dan belum ada perkembangan apapun dari kepolisian, padahal Ratna juga sudah melaporkan tentang kecurigaannya tentang dokter dimas pada polisi, dokter dimas juga sudah diintrogasi dan dia setelahnya dia dinyatakan tidak bersalah.

Ratna begitu putus asa, harus kemana lagi dia mencari bayu, hingga Ratna berpikir untuk melihat rekaman cctv rumah sakit, dan dia meminta tolong pada satpam rumah sakit itu agar dia diijinkan untuk melihat rekaman cctv itu, Ratna untungnya cukup akrab dengan satpam rumah sakit, hingga ratna dengan mudah diijinkan untuk melihat cctv.

Ratna sudah mendapatkan beberapa kesaksian dari orang-orang yang melihat bayu keluar dari rumah sakit itu sekitaran jam satu siang pada hari itu dan dia seperti menuju halte bus.

Ratna melihat memang Bayu keluar jam satu siang, dia tidak melihat keanehan atau keganjilan apapun pada Bayu, Bayu hanya sedikit terlihat murung.

Ratna beberapa kali memutar cctv itu, hingga dia teringat pada besmen rumah sakit, dia harus memeriksa sesuatu, dia ingat dokter dimas juga masuk kerja dihari  itu, besar kemungkinan dokter dimas memarkirkan mobilnya dibesmen.

Dan benar saja kecurigaannya, dia melihat dokter dimas juga keluar tidak berapa lama setelah Bayu keluar dari rumah sakit, dokter dimaspun keluar dari rumah sakit dengan mobilnya.

Ratna merasa ini petunjuknya, karena sangat aneh dokter dimas keluar disaat dia masih harus jaga dirumah sakit, dan merupakan bukan waktunya dia pulang.

Ratna membawa rekaman cctv itu kekantor polisi, dia ingin meyakinkan polisi itu lagi bahwa Dimas lah dalang dibalik hilangnya bayu.
.
.
.
.
Dikantor polisi, ratna begitu kesal dengan tindakan polisi yang seakan menganggap remeh laporannya ini, mereka masih tidak percaya, padahal sudah jelas-jelas semua bukti menunjukkan dokter dimaslah yang bersalah.

"Pak saya mohon periksa lagi!!- bapak jangan mengabaikan saya seperti ini... Saya membutuhkan pertolongan bapak sebagai polisi untuk menemukan teman saya..." Ucap ratna dia sampai memohon-mohon, setelah ratna menunjukan rekaman cctv itu, polisi itu hanya menganggapnya hanya sebuah kebetulan.

"Kasus ini sudah ditutup, ada kemungkinan besar teman kamu itu kabur keluar kota, setelah apa yang dia lakukan dia mungkin malu dan ingin memulai hidupnya lagi...dia laki-laki yang hamil bukan?, Dan bodohnya lagi dia bercerita padamu bahwa yang menghamilinya adalah seorang dokter , kamu pikir saya akan percaya, cuman kamu yang percaya cerita konyol temanmu itu!!, Mana ada laki-laki hamil? dan saya yakin dia juga berkhayal bawah dokter itu yang menghamilinya... sungguh lelucon yang tidak masuk akal, dan aku rasa temanmu menjadi gila karena menjadi seorang gay, dan  satu lagi, kamu berarti tahu bahwa dia seorang gay bukan?, Teman macam apa yang membiarkan temannya menyimpang seperti itu!, Pergilah... kamu hanya  membuat kegaduhan dikantor saya, dan asal kamu tahu saja kasus ini Hanya akan merepotkan, dan aku yakin tidak akan satupun polisi yang mau mengangkat kasusmu ini, karena kasusmu ini tidak akan menguntungkan mereka.. " Ucap polisi itu, dia berkata dengan sangat merendahkan, membuat ratna rasanya ingin memukul polisi ini.

"Apa bapak merasa pantas mengatakan hal seperti itu pada saya?!, Apakah seperti ini semua perilaku seorang polisi pada seseorang yang membutuhkan pertolongannya, tapi saya yakin dan akan saya pastikan ini adalah ucapan sombong bapak yang terakhir sebagai seorang polisi, karena saya sudah merekam semua percakapan ini, dan pak lihatlah kekamera saya sudah memvidiokan semuanya, dan saya akan menggugah ini kesosial media, dan sudah sangat dipastikan bapak akan sangat menyesali perkataan bapak pada saya barusan!" Ucap ratna dia sebenarnya sudah menebak akan berakhir seperti ini hingga saat dia masuk kekantor polisi dan menemui polisi yang menangani kasusnya ini, Ratna sudah siap dengan handphone ditangannya yang sedari tadi terus merekam semua kegiatannya.

Polisi ini memang tidak benar-benar menjalankan tugasnya, semuanya hanya formalitas tanpa ada tindakan yang pasti, Ratna hanya menyiapkan kemungkinan terburuk, dia juga terpaksa mengancam polisi ini agar setidaknya membantunya sedikit, dia hanya ingin polisi ini memeriksa beberapa rekaman cctv yang ada disekitar halte bus, karena dia tidak mungkin melakukan itu, dia juga ingin memastikan bahwa dimaslah yang telah membawa bayu, dan menghukum laki-laki itu seberat-beratnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan disisi lain terlihat laki-laki yang terduduk di kursi yang diletakkan disamping bathtub, dia terus saja memandang kearah bathtub dengan tatapan sedih.

Dan jika dilihat lebih dekat lagi didalam bathub itu ada seseorang yang terbaring telanjang didalamnya, dia direndam dengan cairan berbau aneh yang memenuhi hampir seluruh bathup itu.

Dia tidak bergerak dengan muka yang sangat pucat, Karena memang seseorang itu sudah tidak bernyawa lagi.

"Kau pasti merindukan aku...maaf aku baru pulang, kau tahu aku sangat sibuk dirumah sakit, apa kamu merasa kesepian Bayu?". Ucap orang yang duduk diatas kursi itu terdengar sangat sedih, dia lalu mengganti bunga yang ada di samping bathub itu dengan bunga baru yang dibawanya, dia yang dimaksud adalah Dimas, dan mengejutkannya lagi yang ada didalam bathub itu adalah Bayu yang sekarang sudah terbujur kaku didalam bathub dan diawetkan oleh dimas oleh cairan kimia dan formalin, entah apa maksud Dimas melakukan itu.

"Aku membawakan bunga kesukaanmu, waktu itu kau sangat senang saat aku membawa bunga ini bukan?, Aku masih mengingat bagaimana ekspresi senangmu saat kau berpikir bunga itu adalah untukmu dan kau tersenyum begitu manis, tapi senyumanmu luntur begitu saja saat aku bilang bahwa bunga ini untuk kekasihku yang lain, ... maafkan aku akan semua kata-kata kejamku padamu dulu, aku tidak Mengerti kenapa kau begitu sabar padaku...kau masih tetap bersamaku dan menuruti semua keinginanku padahal semua itu menyakitumu, dan kau tidak menuntut apapun padaku setelah aku meninggalkanmu begitu saja, kenapa kamu melakukan semua itu padaku, padahal kamu tahu aku hanya bermain-main denganmu dan tidak pernah menggap hubungan kita serius..." Ucap Dimas dia kembali menangis ketika semua penyesalan itu terus datang padanya, dimas kembali menatap lekat jasad bayu.

"Kau terlihat begitu tenang dan sangat cantik, meskipun kau sudah tidak ada... Apa yang harus aku lakukan padamu...aku tidak ingin melepaskanmu, maafkan aku, maafkan aku...kamu pasti sangat menderita bersamaku seperti ini, apalagi dengan anak kita yang harus ikut meninggal bersamamu dan itu semua gara-gara keegoisanku, aku menyadari semua kemarahanku waktu itu hanya Karena aku tidak bisa memilikimu seutuhnya, aku marah pada hidupku yang begitu pengecut, dan tidak berani mengakuimu, dan aku sanagat ketakutan ketika aku tahu kamu tengah hamil.." ucap Dimas dia berusaha menahan kesedihannya, dia menarik nafasnya sebentar begitu berat, tapi dia berusaha melanjutkan percakapan sepihak nya itu.

"Kau tahu yang ada dipikiranku waktu itu?, Dalam pikiranku aku harus segera melenyapkan bayi itu, sebelum semua orang tahu bahwa bayi itu milikku, aku takut karirku hancur, dan semua orang tahu orientasi seksualku....kau satu-satunya laki-laki yang menarik perhatianku Bayu, kau yang membuatku tidak bisa mengalihkan pandanganku, semua tingkahmu, kelakuan polosmu, dan semua kebaikanmu pada orang lain, terekam jelas dikepalaku, hingga semakin hari semakin aku tidak bisa melupakanmu, hingga akhirnya dengan sedikit keberanianku, aku mengajakmu untuk berpacaran, dan begitu terkejutnya aku waktu itu, kau tanpa pikir panjang menerimaku, kau begitu lucu waktu itu saat kamu salah tingkah, dan dengan senyuman manismu kau menggaguk mengiyakan ajakan bepacaran itu... Kau ingata saat pertama kali kita menghabiskan malam bersama, kau begitu pasrah dan tidak protes sedikitpun padaku yang memaksamu untuk melayaniku, padahal aku yakin malam itu adalah pengalaman pertamamu dan aku memperlakukanmu dengan sangat kasar, kau masih saja tersenyum dan mengatakan bahwa kau baik-baik saja..." Ucap Dimas melanjutkan, pandangan nya tidak lepas dari Bayu yang tentu saja sudah tidak bisa merespon semua ucapan dimas untuknya.

"Aku tersadar sekarang semua perlakuanku padamu itu  karena aku tidak bisa mengakui bahwa aku juga mencintaimu, aku begitu kalap begitu kamu bilang kamu tidur dengan orang lain , aku tidak bisa berpikiran jernih hingga aku bisa keterlaluan dan sampai membunuhmu seperti ini...kau pasti sangat membenciku.... Tapi kenapa diakhir hayatmu kau masih saja mengatakan bahwa kau mencintaiku Bayu?!, Apa kau senang membuatku menderita seperti ini?, Apa ini bentuk balas dendamu?!" Ucap Dimas, dia terus berbicara sendiri dengan mayat didepannya, dia terus menangis dan meratapi semua kesalahannya dimasa lalu, yang andai kalau bisa diulang dia sangat ingin memperbaikinya.

'TING-NONG!-TING-NONG!' bel tiba-tiba berbunyi membuat Dimas terkjut, dia langsung berdiri menutup tirai mandi yang bathub dan keluar dari kamar mandi, dia tidak lupa mengunci kamar mandi itu.

Dimas mengusap air matanya, dia juga merapihkan pakainya yang memang sedikit berantakan, Dimas Sebenarnya tidak tahu siapa yang datang ke apartemennya ini, dia melihat dari layar monitor kamera luar, dan begitu terkejutnya dia melihat beberapa polisi berada diluar apartemennya.

Dimas ketakutan, dia memutuskan untuk tidak membuka pintu apartemennya, dia tidak mungkin membiarkan mereka masuk, mereka akan tahu bahwa dialah yang membawa bayu dan telah membunuhnya.

"Kami tahu anda ada didalam!- dokter dimas tolong buka pintunya!, Kami harus melakukan pemeriksaan!" Ucap polisi diluar , dimas tentu saja bisa mendengar suara itu jelas karena intercom yang terhubung langsung dari luar kedalam.

"Dokter dimas jika anda tidak bisa kooperatif kami akan membuka paksa pintu apartemen ini, dan anda sudah pasti akan mendapatkan hukuman karena manghalangi penyelidikan!" Ucap polisi itu lagi mereka sepertinya sudah bersiap untuk masuk karena polisi tentu saja bisa membuka pintu apartemen ini dengan mudah, dengan kecanggihan teknologi yang mereka miliki.

'CEKLEK' suara pintu akhirnya terbuka, Dimas tidak mempunyai pilihan lain, dia sekarang hanya perlu berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan harus bersikap tenang yang selalu menjadi andalannya.

"Selamat sore dokter dimas, kami selaku dari kepolisian memiliki perintah untuk menggeledah apartemen dokter, ini surat ijin nya dan saya harap bapak bersikap kooperatif dan tidak menghalang-halangi proses penyelidikan kami, saya harap bapak bisa mengerti sampai disini dan mengijinkan kami untuk masuk." Ucap polisi itu, dan ternyata disana juga ikut ratna juga agus, mereka memaksa polisi untuk membiarkannya ikut penyelidikan, dengan semua ancaman Ratna pada polisi itu, hingga akhirnya semuanya berjalan dengan semestinya, Ratna bisa memaksa polisi itu untuk menyelidiki lebih lanjut kasus hilangnya Bayu ini, karena tadi setelah pengecekan cctv diarea sekitar halte, sudah begitu jelas bahwa dimaslah yang menyeret Bayu untuk masuk kedalam mobilnya, dan hal itu menambah kecurigaan ratna pada Dimas, Ratna Langsung meminta polisi untuk pergi ke apartemen dimas.
.
.
.
.
.
.
Penggeledahan itu berjalan cukup cepat, hingga akhirnya pandangan Ratna tertuju pada kamar mandi yang terlihat terkunci.

"Kenapa kamar mandi itu terkunci?" Ucap ratna pada dimas akhirnya, karena para polisi itu tidak juga menanyakan alasan kemar mandi itu tertutup rapat padahal semua kamar disini terbuka begitu saja.

"Kamar mandi itu sedang rusak, ada pipa pembuangan yang bocor, dan membuat kamar mandi itu sangat bau, aku tidak membukanya Karena baunya bisa membuat seluruh apartemku berbau tidak sedap.." ucap Dimas masih terlihat tenang, meskipun didalam hatinya dia sangat takut ketahuan.

"Aku ingin melihatnya..." Ucap ratna dia memandang Dimas tanpa rasa takut sedikitpun, sudah hilang semua rasa hormat Ratna pada dokter didepannya ini.

Terjadi perdebatan yang cukup alot, dan polisipun sedikit curiga dengan kamar mandi itu, hingga akhirnya Dimas dengan terpaksa membuka kamar mandi itu, meskipun hatinya sangat was-was, tapi beruntungnya dia tidak lupa menutup goden bathtub, hingga Bayu tidak mungkin dapat terlihat dari denpan pintum

Saat terbuka pintu kamar mandi itu, memang benar bau kamar mandi itu memiliki bau yang sangat menyengat dan sangat menusuk hidung, hingga polisipun enggan untuk masuk, polisi itu hanya melihat lihat sesaat dan  akan segera menutup pintu kamar mandi itu, tapi segera dihentikan ratna.

"Tunggu dulu, ini bukanlah bau kamar mandi yang dimaksudkan, ini bau cairan kimia!" Ucap ratna dia tentu sudah hafal bau seperti ini karena dia sudah lama bekerja dirumah sakit.

"Aku memang sengaja menaburkan cairan kimia untuk menetralkan bau yang tidak enak..." Ucap Dimas menjawab ucapan ratna.

"Aku akan tetap masuk dan memeriksanya..."ucap ratna keras kepala, kamar mandi itu memang sangat luas, sehingga kalau dari depan pintu memang terlihat tidak ada apa-apa, dan hanya terlihat kamar mandi mewah biasa.

"Na.. sudahlah, Bayu mungkin tidak ada disini kamu bisa saja melanggar hukum, jika kamu bertindak seperti ini.." ucap agus, dia mencoba menghentikan ratna yang memang terlihat tidak sabaran dan membuat agus khawatir akan semua tindakan ratna yang bisa dibilang sangat nekad.

"NA!" ucap agus dia melihat ratna tetap masuk.

"Tu-tunggu!" Ucap Dimas berbarengan dia terlihat panik.

'SRETTT' Ratna dengan tanpa aba-aba langsung membuka tirai bathtub yang sedari tadi dia curigai.

"BAYUUU!!" Ratna langsung berteriak ketika melihat bayu berada didalam bathtub itu, tenggelam didalamnya.

Semua orang terkejut dengan teriakan ratna barusan, membuat mereka datang dan ikut melihat.

Ratna seperti akan menyelamatkan Bayu yang tenggelam didalam bathtub ketika bertungnya Agus dengan cepat mencegahnya, Agus tahu cairan itu bukanlah air, tapi cairan kimia yang jika disentuh langsung bisa membahayakan.

Kejadian mengejutkan itu membuat semuanya begitu tidak menyangka bahwa seorang dokter seperti dimas bisa sampai tega melakukan hal seperti ini.

Ratna meraung menagis dia terlihat ingin menyerang dimas begitu saja, jika dia tidak dipegangi oleh agus, Agus juga begitu terkejut, hingga dia tidak bisa berkata-kata apalagi, dia hanya bisa memeluk kekasihnya ini, yang terlihat sangat menggila.

"KENAPA?!, KENAPA KAU TEGA MELAKUKAN HAL SEPERTI INI PADA BAYU!!, APA SALAHNYA?!!-HIKS...KAU MANUSIA KEJAM, KAU MONSTER!!!"ucap ratna dia terus saja berteriak, Ratna pingsan dia tidak bisa menerima semua kenyataan ini, dia terlihat terlalu lemah, dia tidak bisa melihat Bayu harus berakhir seperti ini, bisa dilihat oleh dirinya begitu banyak lebam ditubuh ringkih Bayu,ada bekas cekikan yang terlihat menyakitkan dilehernya, semua itu terlihat jelas, karena sepertinya dimas membersihkan seluruh tubuh Bayu dari darah sebelum dia memasukkannya kedalam bathtub dan mengawetkannya.

Polisi disana sudah memborgol dimas, dan Dimas tanpa perlawanan apapun membiarkan polisi itu memborgolnya.

Tidak lama setelah itu ahli porensik dan lebih banyak polisi berdatangan pada lokasi kejadian, Ratna dan Agus sudah keluar dari lokasi kejadian, dan Ratna terpaksa harus dirawat dirumah sakit akibat syok berkepanjangan, dia terus menangis dan berteriak memanggil Bayu, dan terus mengatakan penyesalan karena tidak bisa menjaga Bayu dengan baik.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa bulan dari kejadian itu, media masih saja memberitakan pembunuhan kejam seorang dokter pada kekasihnya yang seorang Cleaning servis, Dimas menjadi perbincangan hangat karena hubungan mereka yang tidak lazim.

Dan banyaknya berita simpang siur yang terus membuat berita itu semakin panas.

Empat kali sidang dan akhirnya dimas diputuskan hanya mendapatkan hukuman lima belas tahun penjara, sungguh sangat tidak adil, ratna sudah tidak bisa melakukan apapun, Dimas Dengan semua kekuasaan keluarganya hanya mendapatkan hukuman yang ringan, semua diputar balikan mereka dan membuat Bayu terlihat bersalah diatas pengadilan, Bayu yang sudah meninggal dengan begitu kejamnya, mereka masih menjelekkan nama bayu.

Ratna merasa tidak adil, dia hanya bisa menangis sepanjang pengadilan, dia sudah tidak bisa mendapatkan keadalian untuk Bayu lagi, dia hanya bisa berdoa supaya bayu bisa mendapatkan kebahagiaan diatas sana, dia mungkin sudah bahagia disana bersama anaknya, dan tidak perlu merasakan kejamnya dunia yang harus dia rasakan selama dia hidup.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Didalam penjara ada seorang yang terlihat gelisah dalam tidurnya, dia seperti bermimpi buruk.

"TIDAK!!-bayu...Bayu maafkan aku-!!" Orang itu terus saja berteriak memanggil nama bayu, membuat orang satu selnya merasa terganggu.

"HEY!!- KAU BANGUN!!" Ucap seseorang yang tertidur disamping laki-laki yang bermimpi buruk itu.

Dimas langsung terbangun, dengan nafas tersengal-sengal, dia terbangun, air matanya mengalir, bisa dilihat dia terus saja dihantui oleh sosok Bayu dan selama itu dia tidak pernah bisa tertidur dengan tenang.

Mungkin itulah hukuman untuk Dimas, meskipun hukuman yang dia dapatkan tergolong ringan, tapi rasa penyesalan akibat perbuatannya mungkin akan terus diingatnya seumur hidup, dan dapat dipastikan hidup dimas tidak akan sama lagi seperti dulu setelah kejadian ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
The end.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Readers....

Ceritanya ya ampun author sampe kaget kenapa bisa kepikiran bikin cerita ini wkwkwwk....

Tapi author harap readers pada suka meskipun sad ending...

Dukung author terus ya...

Cinta readers banyak-banyak 🥰🥰🥰

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

474K 27.5K 46
Karena rencana gila yang sudah di lakukan argan kepada seseorang membuatnya berada di dalam masalah besar. Kalian tau rencana apa yang sudah di lakuk...
973K 109K 51
Virtexxion Valec FR tiba-tiba terbangun disebuah kamar rumah sakit, dirinya yakin bahwa ia bertransmigrasi ke Novel yang ia baca sebelum kecelakaan. ...
208K 2.8K 16
Up sesuai mood Kalau ada waktu juga
58.4K 5.8K 33
No Deskripsi. Langsung baca aja Taekook Vkook Bxb 🔞🔞 *** Start : 15 Januari 2024 End : -