Crazy in Love

By Minjinkook0104

17.8K 2.1K 1.9K

Kim Seokjin adalah pria tampan yang baik, hangat, menyenangkan dan digilai banyak wanita. Selain itu dia juga... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50 (END)

Chapter 4

440 65 45
By Minjinkook0104


Kepergian Go Eun yang tiba tiba membuat Jin frustasi. Dia tidak tau harus mencari Go Eun kemana. Dia sudah mencoba menghubungi Bibi Kim, namun ternyata Bibi Kim sedang tidak berada di Korea dan nomor telepon nya juga tidak bisa di hubungi.
Apa yang harus kulakukan? Batin Jin.
Dia merasa sangat menyesal. Bagaimana mungkin selama ini dia tidak pernah bertanya dimana alamat rumah Go Eun. Dimana dia kuliah. Dia mencintai gadis itu tapi dia tidak tahu apa apa mengenai nya. Benar benar keterlaluan. Jin mengutuk dirinya sendiri.


"Apa? Noona berhenti bekerja?" Kata Tae terkejut. Dia juga tidak tau tentang masalah ini. Tae menatap hyung nya dengan perasaan iba. Jin terlihat sangat putus asa. Dia sangat mengenal kakak nya itu, walau pun Jin tidak mengatakan nya, tapi Tae tau kakak nya itu sudah mulai menyukai Go Eun.

"Aku harus menemukan nya" sahut Jin.

"Kenapa hyung harus menemukan nya? Sebenarnya ada apa? Aku tidak mengerti. Dia hanya seorang pekerja bagimu kan? " Tanya Taehyung pura pura bodoh.

"Aku menyukai nya" kata Jin terus terang.

"Sudah kuduga. Aku sudah tau hyung. Aku sangat mengenal mu. Pantas saja ada yang aneh dengan dirimu selama dia tinggal disini. Ternyata firasat ku benar. Ya sudah kalau begitu, ayo kita temui dia" ajak Taehyung.

"Temui dimana. Ak bahkan tidak tau dimana dia tinggal".

"Kalau begitu kita cari dia di kampus nya" Tae memberi ide.

"Aku juga tidak tahu dimana kampusnya" Jin terlihat sangat putus asa.

"Apa? Tidak tau rumah nya, tidak tau kampusnya. Lalu apa yang kau tau tentang nya? Uhhh kau payah sekali hyung" ejek Taehyung.

"Bantu aku menemukan nya Tae. Ak bisa mati jika tidak bisa menemukannya" kata Jin dengan tatapan memelas.

"Hyung sesuka itu padanya?" Tanya Tae.

"Aku tergila gila pada nya. Kau tau itu?" Kata Jin tidak mau menyembunyikan apapun lagi.

"Sudah coba menghubungi Bibi Kim?"

"Sudah. Nomor nya tidak aktif. Seperti nya dia sedang tidak berada di Korea"

"Bukan kah hari ini adalah hari pertama mu kembali ke kampus hyung" Tae mengingatkan.

"Aku tidak perduli. Aku bahkan tidak bersemangat melakukan apapun lagi sekarang" Jin meletakkan tubuh nya di kasur dan memandang langit langit kamar nya dengan tatapan kosong.

Padahal, kembali melanjutkan study nya setelah kaki nya sembuh adalah satu satu nya keinginan nya sebelum bertemu dengan Go Eun. Tapi begitu gadis itu menghilang dari kehidupan nya, Jin bahkan tidak bernafsu melakukan apapun. Terbesit di pikiran Jin, apakah dia harus menggunakan kekuasaan Ayah nya untuk mencari Go Eun?

Yah benar, Ayah nya Tuan Kim Soo Hyun adalah salah satu orang yang paling berpengaruh di Korea. Dia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan. Ayah nya bahkan bisa meminta Pemerintah Korea untuk mencabut ijin menetap seorang warga negara Korea hanya karna sesuatu hal, seperti yang pernah Ayah nya lakukan kepada orang yang pernah mencoba menipu nya. Ayah nya bahkan juga bisa mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin hanya untuk sekedar makan malam bersamanya di Korea. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan Ayah nya.

Mencari seseorang adalah hal yang mudah bagi nya. Dia hanya cukup menelpon anak buah nya untuk mencari informasi. Tapi itu adalah hal yang mustahil sekarang ini. Karna Ayah nya saat ini masih berada di Paris untuk urusan bisnis.

Selama 3 hari Jin terus uring uringan. Dia hanya mengurung diri dikamar. Tidak mau keluar rumah. Bahkan makanan nya saja harus diantar ke kamar nya. Dia tidak mau menuruti perkataan Ibu nya yang menyuruh nya untuk segera kembali ke kampus nya. Dia ingin sekali mencari Go Eun tapi dia tidak tau harus mencari nya kemana. Tidak ada petunjuk sama sekali. Bibi Kim adalah satu satu nya yang bisa membantu nya. Namun Bibi Kim juga menghilang dan tidak tau dimana keberadaan nya.
Sikap Jin yang uring uringan dan bermalas malasan membuat Ibu nya mengamuk

"Apa yang kau lakukan disini Jinnie ah!! Aku perintahkan kau pergi ke kampus sekarang juga!" Teriak Ny. Kim dengan sangat marah.

"Kau adalah Pewaris Kim Corps, salah satu Perusahaan terbesar di dunia dan pekerjaan mu saat ini hanyalah bermalas malas an di rumah dan meratapi seorang wanita?? Demi Tuhan Jinnie. Jangan membuat ku marah"

"Ayah mu bahkan tidak berhenti berkeliling mengurusi perusahaan nya yang tersebar di setiap negara, namun kau malah tidur disini dan tidak mau mendengar kan Ibu mu. Kami menyekolahkan mu agar nantinya kau bisa menjadi penerus Ayah mu dan membantu ayah mu bekerja!!"

"Seharus nya kau yang ada di Paris saat ini dan bukan Ayah mu. Ibu bahkan sudah hampir 1 bulan tidak bertemu Ayah mu karna dia sibuk menggantikan pekerjaan yang seharus nya itu adalah tanggungjawab mu!! Ibu sangat merindukan Ayah mu dan tolong lah Jinnie kembalilah ke kampus dan kembali bekerja. Jangan bermalas malasan seperti ini. Ini bukan lah dirimu yang sebenarnya!!!!"

Jin menatap Ibu nya yang sangat marah dengan perasaan bersalah. Ibu benar, tidak seharus nya dia bersikap seperti ini. Bahkan dia tidak akan pernah menemukan Go Eun jika hanya berdiam diri saja dirumah. Sudah 1 tahun Jin tidak ke kampus dan selama dia sakit, dia juga terbebas dari segala pekerjaan mengurus salah satu perusahaan Ayah nya di Korea.

Yah, selama ini dia kuliah sambil bekerja di perusahaan Ayahnya. Sejak dia SMA Ayah nya sudah mengajarkan dia dan memberikan dia pekerjaan menjadi seorang caLon pewaris. Dia bertanggungjawab menangani perusahaan mereka yang ada di Korea.

"Maafkan aku Eomma" kata Jin bangkit sambil memeluk Ibu nya yang masih sangat marah. Dan seperti biasa, kemarahan itu pun langsung lenyap dan Ny. Kim luluh hanya dengan satu pelukan hangat dari putra nya.

"Aku berjanji besok akan kembali kuliah. Maaf kan aku yah?"
Ny. Kim tersenyum puas sambil membalas memeluk putranya.


Pria tampan itu turun dari mobil sport mewah nya diiringi decak kagum dan suara riuh para gadis gadis di kampus. Dia berjalan lurus kedepan tanpa menoleh pada sekumpulan gadis yang berbisik bisik mengagumi ketampanan nya.

"Waaahh, dia tampan sekali"
"Kim SeokJin kembali"
"Dia bahkan semakin tampan setelah kembali"
"Nikahi akuuu, please"
"Dia adalah masa depan ku"

Siapa yang tidak mengenal Kim SeokJin. Pria tertampan dan paling kaya di kampus itu. Bahkan kampus ini di bangun begitu megah dan berkelas karna Ayah nya merupakan donatur utama di kampus ini. Para gadis selalu bermimpi untuk mendapatkan nya dan para pria berlomba untuk menjadi teman nya. Sayang nya, tak satu pun gadis dikampus itu yang bisa menarik perhatian nya. Bahkan beredar gosip bahwa dia adalah seorang Gay karna tak sekalipun orang orang melihat nya pernah berhubungan dengan wanita.

"Yaaahh, my bro... Jin is back" teriak Jung Hoseok dari kejauhan menyambut kedatangan sahabat nya. Dia berlari kecil sambil memeluk Jin diikiti oleh teman teman yang lain nya. Ada Park Ji Min, Kim Nam Joon, Min Yoongi dan Park Bo Gum. Mereka ber 5 adalah sahabat baik Jin. Saat ini mereka semua sedang berkumpul di kantin.

"Apa kabar mu bro, kau semakin tampan saja" kata Jimin.

"Ahh akhirnya kau kembali man, kampus ini terasa sepi tanpa mu" sahut Yoongi.

"Kami sangat merindukan mu bro" sambung Namjoon sambil merangkul Jin.

"Hentikan omong kosong kalian. Dasar sialan, kemana saja kalian saat aku lumpuh" Jin mengumpat kesal pada teman teman nya.


"Yaaa brengsek, bukankah kau yang melarang kami untuk menjenguk mu" protes Jimin. Dia sangat ingat sekitar beberapa bulan yang lalu mereka datang menjenguk Jin namun Taehyung mengatakan kalau Jin tidak ingin bertemu siapapun.

"Apa kau juga akan mati jika aku menyuruh mu mati? Sejak kapan kalian menurut padaku" Jin masih mengumpat kesal.

"Ayolah bro, jika kau tidak ingin bertemu apa kami harus mendobrak pintu kamar mu?" Namjoon membela diri.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas. Jin yang mengenakan pakaian casual, celana jins dengan kaos, dibalut coat mewah dan sepatu kets tampak sangat keren. Ditambah tas branded menggelantung di bahu nya, menyempurnakan penampilan nya.

Siapa yang tidak jatuh cinta dengan pria setampan ini. Begitu sampai di kelas, teman teman nya yang lain bertepuk tangan riuh menyambut kehadiran nya. Seperti biasa, para gadis berbisik bisik sambil berdecak kagum melihat ketampanan Jin.

" Hai Jin, sudah lama tidak bertemu. Kau semakin tampan saja" kata Lalisa mendekati nya dan langsung mendorong Jimin menyingkir agar dia bisa duduk disebelah Jin. Jimin mengumpat. "Sialan"
Jin hanya tersenyum kecil.

"Bagaimana jika kita makan bersama saat istirahat nanti?" Ajak Lisa.

"Maaf Lisa, ak tidak bisa" tolak Jin.

Dasar gadis ini, sejak dulu tidak pernah berhenti mencoba merayu nya. Jin bahkan muak dengan nya. Jin tidak suka wanita yang sibuk menyukai dan mengejar nya. Jika ada gadis yang menolak nya dan tidak tertarik padanya, mungkin bisa jadi Jin akan tergila gila padanya. Tapi masalah nya, siapa gadis yang mampu menolak nya? Bahkan semua gadis cantik mengincar dia.

Jin dan teman teman nya berjalan berbondong bondong menuju kantin saat jam istirahat tiba. Tiba tiba mata Jin tertuju pada sesosok gadis dari kejauhan yang sangat di kenal nya. Gadis dengan rambut coklat tua yang panjang nya sebatas bahu, kulit putih mulus, dengan bibir tipis dan mata monolid. Memakai syal merah di leher nya.


Jantung nya berdetak kencang. Ya, dia adalah gadis yang dia cari cari. Kim Go Eun!! Gadis itu sedang mengobrol dengan seorang teman nya sambil tertawa. Tawa nya yang sangat khas dan sangat manis yang mampu membuat Jin seakan meleleh seperti mentega terkena panas.


"Apa sih yang kau lihat?" Tanya Jimin menepuk bahu Jin. Jin melongo dan matanya terus mengikuti kemana gadis itu pergi. Tanpa pikir panjang dan tanpa memperdulikan teman teman nya yang berteriak memanggil nya, Jin berlari kencang mengejar Go Eun. Tapi sayang, dia terlambat. Gadis itu sudah menghilang. Jin kehilangan nya lagi. Tapi walau pun begitu, Jin tersenyum lega. Akhirnya dia menemukan apa yang dia cari. Paling tidak dia tau harus mencari Go Eun kemana. Yang dia lakukan hanyalah menemui petugas administrasi dan menanyakan mahasiswi yang bernama Kim Go Eun.
Dia harus mendapatkan informasi mengenai Go Eun hari ini juga. Jin melangkah dengan cepat menuju gedung administrasi kampus.

"Pak, bisakah anda membantuku?"

Petugas Administrasi yang bernama Choi Jin Hyuk itu pun dengan senang hati membantu Jin. Apalagi dia sangat mengenal pria tampan yang sedang memohon padanya saat ini. Tentu saja dia adalah Tuan Muda Kim Seok Jin, Putra sulung dari Tuan Kim Soo Hyun, orang yang sangat berpengaruh di kampus itu.

"Ada yang bisa kubantu Tuan Kim?"

"Aku ingin mencari informasi tentang mahasiswi yang bernama Kim Go Eun. Dari fakultas mana dan aku ingin tau dimana dia tinggal"

Pak Choi langsung membuka data data mahasiswa di komputer nya. Dan meminta Jin menunggu beberapa saat. 10 menit lamanya Jin menunggu sampai akhirnya Pak Choi menemukan informasi yang dia inginkan.
"Terima Kasih Pak" Jin tersenyum senang.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Kim Go Eun yang baru saja menyelesaikan pekerjaan paruh waktu nya, bersiap siap untuk segera pulang. Ya, setelah berhenti bekerja di rumah keluarga Kim, Go Eun mendapatkan pekerjaan baru di sebuah Kedai Makanan Cepat Saji Subway. Dia mulai bekerja mulai dari jam 2 siang setelah pulang dari kampus, sampai jam 9 malam. Setiap hari Go Eun sangat sibuk, dia bahkan sudah lama sekali tidak pulang ke Busan mengunjungi Ayah dan Ibu nya. Tapi dia selalu menyempatkan untu menelpon mereka sekedar untuk menanyakan kabar.

Go Eun yang baru saja turun dari bus, berjalan kaki menuju rumah nya yang tak jauh dari halte bus. Hanya berjalan sebentar, Go Eun akan sampai ke rumah kontrakan nya yang sederhana. Sambil berjalan santai dia pun menyempatkan untuk menelpon Ibu nya.

"Go Eun aahh, eomma merindukan mu. Kapan kau akan mengunjungi Ibu dan Ayah?" kata Ibu nya sambil menangis. Yah, Ibu nya itu memang gampang sekali menangis.

"Eomma, kenapa menangis? Aku juga sangat merindukan Ibu. Tapi aku saat ini sangat sibuk bu. Aku berjanji begitu liburan tiba aku akan segera pulang". Kata Go Eun menenangkan Ibu nya.

"Apa kau sudah makan nak?" Tanya Ibu nya penuh perhatian.

"Sesampai dirumah aku akan langsung makan. Eomma jangan khawatir"

"Kenapa jam segini kau belum juga makan malam?" Ibu nya menangis lagi. "Putriku yang malang, maafkan Ibu yang belum bisa memberikan yang terbaik untuk mu. Di usia mu yang masih muda, kau harus bekerja untuk membiayai kuliah mu sendiri. Padahal seharusnya Ibu dan Ayah mu yang menanggung semua biaya kuliah mu. Ibu memang orang tua yang tidak berguna" tangis Ibu nya semakin kencang.

"Eomma, jangan bicara begitu. Kumohon. Ibu hanya akan membuat ku semakin sedih" Go Eun mencoba menghentikan tangis Ibu nya. "Aku sangat bahagia menjalani hidup ku Bu. Ak senang bekerja membantu Ibu"

"Anak baik. Ibu sangat menyayangi mu"

"Aku juga sangat menyayangi ibu. Sudah dulu yah bu. Sampai kan salam ku pada Ayah"
Go Eun menutup telepon.


Tiba tiba langkah nya terhenti. Dia melihat seseorang berdiri menunggu nya di depan rumah nya. Seorang pria tampan yang sangat dia kenal. Yang saat ini sedang menatap nya dengan tatapan yang sangat tajam penuh arti. Kim Seok Jin sedang menunggu nya. Mereka saling menatap dari kejauhan.

Jin berjalan pelan kearah nya, setelah itu berlari secepat kilat dan langsung memeluk nya. Go Eun membiarkan tubuh nya dipeluk dengan sangat erat oleh pria tampan itu. Jin memeluk Go Eun dengan penuh kerinduan. Aroma tubuh Go Eun yang begitu harum membuat Jin enggan melepaskan pelukan itu. Sekarang tidak ada jarak lagi diantara mereka. Go Eun sudah ada didepan nya, dipelukan nya. Dan Jin tidak akan melepaskan nya lagi.

"Tuan Kim, aku sulit bernafas" kata Go Eun mencoba melepaskan pelukan Jin. Ya, pelukan yg sangat erat itu memang sedikit membuat nya kesulitan untuk bernafas.
Jin tersadar dan akhirnya melepaskan pelukan nya.

"Akhirnya aku menemukan mu. Tega nya kau pergi tanpa berpamitan padaku" ungkap Jin dengan raut wajah sedih.

"Maafkan aku. Aku hanya tidak ingin mengganggu mu Tuan Kim"

"Jangan panggil aku Tuan. Apakah tidak bertemu selama beberapa waktu dengan ku membuat mu menjadi canggung sehingga bersikap formal padaku?" Jin merasa kecewa.

"Baiklah Jin ah, aku ingin bertanya. Kenapa kau datang menemuiku?"

"Aku tidak bisa menahan nya lagi. Aku harus mengatakan nya. Aku tidak mau kejadian yang sama terulang kembali. Kau pergi sebelum aku sempat mengatakan perasaan ku kepadamu"

"Apa maksud mu?" Go Eun sungguh tidak mengerti.

"Aku menyukai mu Kim Go Eun ssi" Jin mengatakan nya dengan lantang tanpa ragu sedikitpun.

Go eun terkejut mendengar ucapan Jin. Bagaimana mungkin Jin menyukai nya. Tapi dia mencoba menenangkan diri nya.

"Aku benar benar tidak mengerti. Kau datang tiba tiba menemuiku dan mengatakan hal yang tidak masuk akal"

"Apakah menyukai mu adalah sesuatu yang tidak masuk akal bagi mu?"

Go Eun terdiam. Tidak tau harus berkata apa.

"Kebersamaan kita selama ini. Kehadiran mu dalam kehidupan ku, mungkin itu tidak berarti apa apa bagi mu. Tapi bagi ku itu sangat berarti Go Eun ssi. Aku tidak tau sejak kapan perasaan ini muncul. Tapi yang kutau. Aku menyukai mu. Aku jatuh cinta padamu" Jin menggapai tangan Go Eun dan menggenggamnya.

"Dengarkan aku Jin, ini terlalu tiba tiba. Dan kumohon beri aku waktu untuk bisa mencerna semua ucapan mu. Dan sekarang pulang lah. Malam sudah larut. Aku yakin kau sudah lelah karna menunggu ku sejak tadi kan" kata Go Eun sambil melepaskan genggaman tangan Jin.

Jin terdiam. Pandangan nya kosong. Ini di luar dugaan. Jin mengharapkan sesuatu yang lebih dari ini. Jin mengharapkan Go Eun menyambut perasaan nya dengan gembira. Tapi pada kenyataan nya, Go Eun bahkan tidak mencoba memahami perasaan nya. Jin merasa di tolak mentah mentah. Semua yang terjadi diantara mereka selama ini benar benar tidak berarti bagi nya.

"Jin, apa kau mendengar ku?"

"Baiklah, masuk dan istirahat lah. Aku akan menemui mu lagi besok"
Go Eun mengangguk.
Sejenak mereka saling menatap dibawah temaram cahaya lampu. Dan tidak berapa lama Go Eun pun beranjak pergi meninggalkan Jin yang masih terus menatap nya. Jin baru meninggalkan tempat itu saat Go Eun terlihat sudah masuk ke dalam rumah nya.








Continue Reading

You'll Also Like

36.6K 4.2K 30
Ji Ran menyadari bahwa Kim Namjoon bukan pria yg baik. Pria Kim itu dikenal sebagai pria nakal yg suka gonta-ganti pacar. Sedangkan Ji Ran dikenal se...
125K 12.1K 55
[BOOK II] [Completed] Kelanjutan kisah perjalanan cinta antara Hwang Jimin dengan Valerie Johnson-Hwang. Dari awal Valerie memang sudah berkata bahw...
25.5K 2.1K 52
-ENJOY MY STORY- By: bbyaeChu
27.4K 2.7K 50
"Waeyo? kenapa anda menyetujuinya? itu membuat masa remajaku hilang haiss"-Kim Yeoul-