ALGRAFI

由 queenliiiiiii

32.8M 2.6M 1.1M

[SEGERA DI FILMKAN] Berawal dari keinginan bocah laki-laki berusia 7 tahun bernama Algrafi Zayyan Danadyaksa... 更多

Prolog
ALGRAFI 01
ALGRAFI 02
ALGRAFI 03
ALGRAFI 04
ALGRAFI 05
ALGRAFI 06
ALGRAFI 07
ALGRAFI 08
ALGRAFI 09
ALGRAFI 10
ALGRAFI 11
ALGRAFI 12
ALGRAFI 13
ALGRAFI 14
ALGRAFI 15
ALGRAFI 16
ALGRAFI 17
ALGRAFI 18
ALGRAFI 19
ALGRAFI 20
ALGRAFI 21
ALGRAFI 22
ALGRAFI 23
ALGRAFI 24
ALGRAFI 25
ALGRAFI 26
ALGRAFI 27
ALGRAFI 28
ALGRAFI 29
ALGRAFI 30
ALGRAFI 31
ALGRAFI 32
ALGRAFI 33
ALGRAFI 34
ALGRAFI 35
ALGRAFI 36
ALGRAFI 43
ALGRAFI 48
ALGRAFI 49
ALGRAFI 50
ALGRAFI 51
ALGRAFI 52
53 : Hidup dan Mati
54 : Empeng
55 : PACAR
56 : TANDA-TANDA
57 : BUKAN
58 : MENUJU
59 : ?
60 : I Love You
61 : Masih
62 : AWAL!!!?
Algra Naya Chat + Info
VOTE COVER & GIVEAWAY
63 : Kuburan
64 : Babak Baru
65 : Wajarkah?
66 : Bagaimana-
67 : Pisah/Jangan?
68 : Menyesal?
69 : Akhir Bahagia
PO + CERITA BARU
EXTRA PART
MAU GAK?
Epilog
Extra Chapter Books
Kenangan
ALGRAFI SEASON 2
ALGRAFI FILM 🎬

ALGRAFI 47

457K 38.2K 16.3K
由 queenliiiiiii

Cek akun Instagram Algra gih, dia mau cover lagu Jawa katanya 。◕‿◕。 (@algrafizay)

•••

Chapter 47 : Tentang Mereka

Maafkan typo-nya, ini pertama kali ngetik tanpa revisi.

+ DM di akun ini jarang di buka karena emang gak buka notifikasi.

Rate 17+ (mengandung kata-kata sensitif dan kasar yang tidak pantas untuk di tiru)
...

A L G R A F I 4 7

.
.
.

JANGAN LUPA VOTE 🔥

.
.
.

10K+ VOTE & 6K+ KOMEN SABI LAH 😎

BERI AWAN ☁️

.
.
.

Random question:

Sendal atau sepatu?

Aku tantang kamu spill orang yang kamu suka, boleh inisial boleh langsung namanya!

Sebutkan siapa idola kamu tanpa menyebutkan namanya!

.
.
.

OKE, MAKASIH.

SELAMAT MEMBACA 🐑

RAMAIKAN.

••••

XII Social Two (PAI)

+628** **** ***1 ~ Kuntila Wati, S.Pd.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

+628** **** **** ~ Rahmadhani
Waalaikumsalam Bu 🙏

Aka
Waalaikumsalam bu 🙏🏻

Fannan
Waalaikumsalam ibu 🙏🏼

+628** **** ***1 ~ Leora
Waalaikumsalam Bu 🙏🏽

Dhafi
Waalaikumsalam bu 😝
Pesan ini telah dihapus

Dhafi
Waalaikumsalam bu 🙏🏻

Algra!
Waalaikumsalam ibu Kun 🙏🏿

Anda
Waalaikumsalam Bu 🙏🏻

+628** **** ***1 ~ Kuntila Wati, S.Pd.
Walau besok tanggal merah, semua wajib hadir ke sekolah tepat jam 7 pagi, kita akan mulai mendokumentasikan pengimplikasian/penerapan materi bab 7 tentang 'Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga'

Dhafi
Baik Bu

Fannan
Baik Bu

+628** **** **** ~ Leora
Baik Bu

Mbak Abu-abu
Baik bu

Fannan
Baik ibu

Algra!
Baik ibu kuntila
Nak

+628** **** ***1 ~ Kuntila Wati, S.Pd.
Chat di atas saya minta di antar ke alam barzah ya?! 😇

Anda
Baik Bu

+628** **** ***1 telah mengeluarkan Algra!

___

Satu perempuan yang malam ini rebahan di ranjang menghela napasnya kasar, membuang ke sembarang arah handphone yang baru saja digaulinya. Ia menoleh pelan, menyimak wajah satu cowok yang malah tertawa kegirangan setelah dikeluarkan sang guru dari grup kelas.

"Dikeluarin seneng!" cibir perempuan berinisial NZD itu. Iya, itu Naya. Sejak kemarin ia lebih sering rebahan karena agak sulit berjalan akibat ulah Algra selama sehari semalam waktu itu.

Algra memiringkan tubuhnya menghadap Naya. "Ya seneng lah, kalo nggak dikeluarin, 3 dari 30 anak kita nggak bakalan jadi," balasnya menyeleweng jauh. Biasalah. Otaknya memang gesrek tingkat akhir si Algra ini.

PLAK

"Ngomongnya gitu ya Gra!"

Algra meringis kesakitan atas geplakan keras yang melayang di dada bidangnya. "Tangannya terbuat dari apa sih?!" Ia mencapai posisi duduk, meraih tangan Naya dan sok memeriksanya ala-ala dukun cabul.

"Harusnya gue yang tanya! Otak lo terbuat dari apa?!" sewot Naya masih kesal dengan kebiasaan Algra.

Baginya bercanda boleh, tapi tidak kelewatan seperti yang Algra lakukan tadi. Bagaimana kalau Algra tidak dapat nilai 1 semester gara-gara ulahnya membercandakan nama Bu Kuntila tadi? Lagipula bersikap tidak sopan terhadap orang tua itu dosa kan?

"Sabar sayang." Algra menunduk, meletakkan telinganya di perut rata Naya. "Jangan marah-marah mulu, nanti berudu gue yang lagi berenang jadi tenggelam dan gagal bermetamorfosis jadi anak."

"Oh!"

"Ada yang gerak Nay." Setelah sekian menit membiarkan telinganya di perut sang istri, wajah Algra berubah sumringah. "Jangan-jangan udah jadi!" serunya semangat empat lima.

"Apanya?" Naya bertanya polos.

"3 dari 30 anak," jawab Algra apa adanya.

Perlahan, Naya menumpukan tangannya hingga mencapai posisi duduk. "Nggak secepet itu Algra, gue udah baca artikel terpercaya dari Google Scholar."

Algra mengulum senyum lalu bergeser semakin dekat ke istrinya. "Gue sabar kok," katanya berbisik sambil meniup leher Naya dari dekat.

Naya merinding dengan desiran angin yang tercipta dari tiupan itu. Walaupun sudah melangkah jauh bersama Algra, tetap saja rasa seperti canggung, gugup, merinding dan lain sebagainya masih terasa saat Algra begitu.

"Gra?"

"Dalem Sayang?" sahut Algra yang kelihatan asik berlama-lama di ceruk leher Naya.

"Suka banget mesum gitu," tuding Naya. Ia mengira Algra akan melakukan hal yang lebih pada leher jenjangnya.

"Siapa yang mesum, gue cuma nyaman aja nyium aroma bunga kantil di leher lo," ucap Algra enteng.

Benar sih leher Naya wangi! Tapi bukan wangi bunga kantil juga. Dasar Algra! Padahal jelas-jelas Naya tidak memakai body lotion aroma bunga kuburan tersebut, melainkan ia memakai body lotion aroma Cherry blossom produk Unilever.

"Terserah!" Agak tidak nyaman karena hembusan napas Algra, Naya menjauhkannya pelan-pelan.

Namun walau sudah dijauhkan, cowok yang malam ini hanya memakai kaos tipis warna hitam itu kembali mendekat. Bahkan kali ini dia mengangkat Naya hingga berada di pangkuannya.

"Jangan ngehindar, ntar nyesel kalo gue udah jauh dari lo," kata Algra mengundang mata cantik milik Naya membulat.

"Apa sih? Ngomongnya yang bener bisa kan?"

"Bisa," Algra membalas singkat. Ia menempatkan dagunya di bahu sang istri.

"Jangan diulangi pokoknya!"

"Iya sayangku." Cowok itu mendongak menatap wajah khawatir Naya dari posisinya.

Ditatap seperti itu oleh Algra membuat Naya salah tingkah dan akhirnya membuang muka.

"Tawarin bibir lo ke gue sekarang!" ujar Algra tiba-tiba.

Naya masih loading dengan ujaran Algra. Ditawarin bagaimana? pikirnya.

Sekian detik, Naya belum juga mudeng. Ia mengerutkan dahi tanda tak tau.

Algra meloloskan napas kasar. "Maksudnya, gue pengen sekali-sekali disosor duluan!" katanya frontal.

"Kan kan, mesum lagi!"

"Sama istri bukan mesum namanya."

"Oh!"

"Ya udah, ayo!"

"Ogah ah!" tolak Naya. Ia sengaja memancing kekesalan dari suaminya itu.

Tidak apa-apa lah, itung-itung supaya Algra lebih menghargai setiap pemberian dan izin dari Naya.

"Apa susahnya sih tinggal cup aja?" Kini, suara berat Algra benar-benar mengusik ketenangan jiwa dan raga Naya.

"Apa susahnya sih nggak ciuman sehari aja?" Naya membalikkan pertanyaan yang sama memicu dagu Algra menjauh dari bahunya.

"Kalo lo semanis dan secantik ini, mana bisa nggak tergoda."

Perempuan berpiyama abu-abu itu menoleh dan sedikit mendongak. "Oh, berarti kalo ada cewek lain yang cantik dan manis lo bakal tergoda juga?" interogasinya.

Dengan santainya, Algra mengangguk. "Iya."

PLAK

Naya tidak menjawab dengan perkataan, ia hanya memukul dan selanjutnya memampang wajah menyeramkan. Bola matanya hampir keluar lantaran melotot berlebihan.

Melihat ekspresi seperti itu, Algra terkikik geli. "Bercanda, itu dulu. Sekarang nggak lagi."

"Cih! Tetep aja bibir lo diperawani orang lain!" Naya memutar bola mata malas. "Itu artinya pas first kiss gue dulu, bibir lo udah nggak perawan!"

"Maafin lah Yang, yang penting bagian bawah masih perawan," beo Algra. Ia kembali mendusel ceruk leher Naya.

"Perjaka bego!" koreksi Naya yang agaknya masih kesal.

"Iya itu maksudnya." Algra manggut-manggut.

"Dasar brengs-"

"Sttt, calon bumil nggak boleh ngomong kasar," kata Algra percaya diri.

Seyakin itu dia kalau Naya akan hamil? Kalau dipikir-pikir keyakinan Algra ada benarnya sih, mengingat keduanya tidak ada yang pakai pengaman waktu itu.

"Ish, udah ah nggak usah ngomongin itu!" Untuk kedua kalinya Naya menjauhkan Algra darinya. Dan kali ini Algra legowo dan tidak nekat mendekat kembali.

Sekarang dua remaja itu duduk bersila berhadap-hadapan.

Hm, seru kayanya ngobrol sama suami malem-malem....

"Malem ini gue kesel banget sama semuanya," adu Naya.

"Gara-gara gue?" respon Algra mode serius.

"Bukan gara-gara lo aja, tapi gara-gara besok harus ke sekolah padahal tanggal merah! Harusnya gue punya waktu banyak sama Ale dan Aza! Bisa ajak mereka jalan-jalan, main, dan banyak lagi," cerocos Naya.

"Jalani aja Nay, atau kita bolos sama-sama, deal?" Algra menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan tanda persetujuan dengan Naya.

"Bolos itu tidak mencerminkan murid teladan Gra, kita harus semangat ke sekolah besok!" timpal Naya yang secepat itu berganti opini. Barusan saja ia ngedumel karena sekolah di tanggal merah, eh sepersekian menit kemudian berubah.

"Ya udah besok kita sekolah, lo jangan lupa pake syal untuk nutupin ini." Menunjuk leher Naya.

Bukannya meresapi perkataan Algra, Naya malah terkekeh. "Idung lo juga jangan lupa di kasih plester biar nggak di ketawain!"

Algra menyentuh hidungnya yang meninggalkan bekas kentara setelah digigit Naya malam itu. "Gue gapapa, yang gue khawatir-in itu lo Nay." Mengusak pucuk kepala Naya.

"Gue nggak mau lo malu dan keliatan buruk di mata orang lain," lanjutnya.

Mata Naya berubah merah lantaran terlalu menghayati perkataan Algra barusan. "Gue nggak nyangka lo bisa serius kaya gini."

Bersama senyuman miring, Algra berkata, "Kalo gue nggak bisa serius, gue nggak akan nikahin lo."

"Gue orangnya gini, tapi jangan ragukan komitmen, ketulusan dan keseriusan gue ke lo sayang."

"Alah sia boy, ngegembel mulu!"

"Gue nggak suka bercanda pas lagi serius," tekan Algra. Seketika Naya mengubah ekspresi wajahnya.

Bahaya kalau orang se-receh Algra mulai serius.

"Maaf."

"Mau dimaafin? Imbalannya apa?" Masih dengan mode serius, Algra mengamati seluruh bagian tubuh Naya lamat-lamat.

"Ish, gue nggak jadi minta maaf deh kalo lo nya gitu!" Atas tatapan Algra yang seperti itu, bulu kuduk Naya berdiri. Ia bergerak mundur dan tak sadar kalau ia bisa saja jatuh dari ranjang.

Saat beberapa cm sebelum tubuh Naya benar-benar jatuh, Algra merengkuhnya.

"Nggak lucu kalo lo masih takut sama kemauan gue Nay." Dari jarak dekat, Algra menjuruskan tatapan tajam pada istri kecilnya.

"Nggak lucu juga kalo lo masih belum cinta sama gue Gra!" Juga dengan tatapan tajam, Naya membalikkan kata-kata Algra dengan pernyataan menohok andalannya.

Deep

Belum cinta? Mustahil!

Pun begitu, Algra tetap mendapat keinginannya malam ini.

"Kak Naya kenapa luka-luka, terus jalannya kenapa mencong-mencong?" Sepagi ini Naya sudah ditodong dengan pertanyaan konyol dari Ale, adik kembarnya Algra.

Mencong-mencong (tidak lurus)

Naya memberhentikan langkah, melirik Algra agar membantunya memberi jawaban yang tepat.

"Kak Naya abis main kuda-kudaan, Al, jadi gitu jalannya," ujar Algra tidak berpri-anakkecil-an.

"Main kuda-kudaan?" Satu gadis kembar 4 tahun ikut menyahut. Dia Aza, lebih tepatnya Azarein.

Semenjak tinggal bersama Algra dan Naya, si kembar Ale Aza tampaknya senang karena tidak disakiti lagi oleh ayahnya. Namun disisi lain, terlihat jelas kalau kebahagiaan dua bocah itu tidak sempurna lantaran tidak adanya sang bunda di sisi.

"Algra?" Di balik senyum yang ia tunjukkan pada Ale dan Aza, tangan Naya menggeram akibat Algra yang memberikan konsumsi pembicaraan seperti itu pada anak kecil.

Walau tidak lugas, tetap saja tidak baik.

Algra membalas lirihan Naya dengan senyum manis. Selanjutnya ia mengambil posisi berlutut di depan si kembar. Kedua tangannya ia ulurkan untuk mengelus kepala Ale dan Aza masing-masing.

"Anak kecil nggak boleh kepo," ujar Algra pada dua bocil yang masih heran dengan luka lebam yang ada di tubuh Kakak dan Abangnya.

Dua bocil itu pun akhirnya mengangguk walaupun masih penasaran.

"Abang sama kakak mau ke sekolah, kalian mau nitip apa?"

"Boneka Tayo," kata Ale antusias. Algra menyambut dengan senyum. Ia juga tak sungkan mencium dahi adiknya itu.

"Kalo Aza mau apa?"

"Asa mau Abang Algla jagain kak Naya baik-baik, jangan nakal kaya ayah," tutur Aza diluar dugaan. Algra dan Naya kompak tercekat.

Sekecil itu bisa bicara ke arah sana? Mungkin ini yang namanya pendewasaan karena keadaan. Terlihat miris, namun beginilah adanya.

"Iya sayangnya Abang, Kak Naya bakal selalu Abang jagain kok." Algra memberi kecupan yang sama di dahi Aza.

Kalau dilihat-lihat dari bentuk perhatian dan kasih sayang ke Ale dan Aza, si Algra sudah lumayan cocok jadi papa muda. Bukan begitu?

"Kakak pergi ke sekolah dulu ya," pamit Naya. Ia juga memberi kecupan di dahi dua ipar kecilnya tersebut.

Perjalanan ke sekolah di tanggal merah hari ini tidak mendapat kendala apapun. Mereka berdua sampai dengan selamat ke sekolah. Mata mereka menangkap para murid di arena lapangan. Semua murid tidak di dalam kelas karena ini bukan jam pelajaran.

"Loh, Aksa kenapa ikutan?" tanya Algra pada rekan-rekannya yang berdiri berdekatan.

Aka dan Fannan menggeleng, sementara Dhafi terlihat menahan kekehannya.

"Ngeliat aja, emang nggak boleh?" jawab Aksa judes layaknya seorang gadis yang sedang PMS.

"Santuy." Algra mengangguk memaklumi, apalagi saat melihat ada Khaliza di seberang lapangan.

Fyi, kegiatan hari ini tidak hanya diisi oleh satu kelas saja, melainkan seluruh kelas baik IPS ataupun IPA.

"Gra, gue ke sana boleh?" izin Naya. Sedari tadi Algra belum melepas gandengannya pada Naya.

"Emangnya bisa jalan sendiri?"

Perempuan ber-dress sebatas betis itu mengangguk. "Bisa kok, tapi lelet kaya bekicot," cicitnya.

"Gue anter aja."

"Nggak usah."

"Kalo diliatin orang, gimana?"

Adu pembicaraan dua remaja itu terpotong kala Khaliza keburu menghampiri mereka terlebih dahulu.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh semua."

"Waalaikumsalam Liza." Semua menjawab, kecuali Aksa yang hanya mengangguk sebagai tanggapan.

"Kenapa Liza?" tanya Fannan.

"Aku cuma diperintahkan Bu Kuntila untuk mencatat nama-nama yang hadir."

Mulut Fannan membentuk huruf O mendengar jawaban tersebut. Khaliza pun langsung menyegerakan pesan Bu Kuntila dibantu Naya yang menyebutkan nama panjang Algra dan teman-temannya.

XII IPS 2
Algrafi Zayyan Danadyaksa
Akalanka Rai Baskara
Dhafi Al Fatih
Fannan Taka Diraja
Nayanika Zaqueena Dya

Mata Aksa menjurus pada selembar kertas yang sedang ditulisi itu. "Lain waktu, tulis nama gue juga ya," lirihnya hampir tidak didengar siapapun. Namun entah kenapa Khaliza langsung mendongak karena mendengarnya.

"Em, udah selesai, aku balik ke sana dulu ya Nay."

"Iya, Khal," Naya menanggapi. Setelah mengucap salam pada semua, Khaliza beranjak pergi.

"Hush, jangan dipandang terus!" Naya menggoyangkan tangannya didepan wajah Aksa yang tidak berkedip melihat Khaliza, sahabatnya.

"Sabar, Aks. Yok bisa yok. As-"

Sebelum Algra melanjutkan, Naya keburu mencubit perut cowok itu sehingga ucapannya berhenti.

"Tahun depan, doain gue," kata Aksa sebelum pergi dari sana.

Di lain sisi, Dhafi terdiam. Secara tidak sengaja ia melihat kedekatan Laisa dan Alion yang semakin intens. Pagi ini saja, gadis itu tidak diantar oleh sopir keluarga karena Alion menjemput. Tapi Dhafi bisa apa? Selama rasa gengsinya tinggi, ia tidak akan bisa menahan Laisa untuk tidak berhubungan dengan laki-laki lain.

"Bisa yok, tahun depan kawin lari." Di samping Dhafi, Algra berucap setengah bercanda setengah serius.

Konten. Ternyata, seluruh kelas XII dikumpulkan Bu Kuntila hari libur begini hanya untuk konten berkedok praktek materi pelajaran. Bukan tanpa alasan, Bu Kuntila menghendaki ini semua lantaran tampang good looking sebagian besar penghuni Prada Maja yang dianggapnya menguntungkan. Siapa tau itu semua bisa menambah viewers konten YouTube-nya, pikir Bu Kuntila. Lumayan, cuan bos!

Tepat di jam 3 sore semua kegiatan yang berkaitan dengan implikasi materi 'Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga' baru diselesaikan. Capek sih. Tapi tidak apa-apa, itung-itung saling membantu sesama manusia. Si guru dapat viewers, si murid dapat nilai. Sebuah simbiosis mutualisme dengan caranya.

"Kangen cupang! Ayo bawa gue ke sana!" kata Naya terkesan memaksa.

"Banyak nyamuk, nggak usah dulu." Algra tersenyum menanggapi. "Mending pulang."

Naya mengubah mimik muka mendengar penolakan halus dari Algra.

"Iya, ayo ke tempat cupang!" Kalau Naya sudah cemberut, mana bisa Algra menepis keinginannya.

Berhubung di sore hari ini sudah tidak ada guru, Algra leluasa menggendong Naya hingga sampai di tempat cupang.

Kalau disesuaikan dengan waktu yang bergulir, seharusnya para cupang sudah kawin dan bertelur. Dan perkiraan itu benar, cupang betina sudah mengeluarkan telur.

Di dalam sana, manik siapapun dapat melihat dengan jelas si jantan cupang yang sedang menjaga telur-telurnya.

Naya tersenyum lebar. Rasanya senang sekali bisa melihat secercah perhatian dari cupang untuk calon anak-anaknya.

"Gra...." Naya mendongak, matanya berbinar cerah menatap Algra.

"Kagum ya?" Dari arah samping, Algra merangkul pinggang istrinya.

Naya mengangguk, atensinya berlabuh pada cupang jantan yang kelihatan sabar menjaga telur.

"Pas punya anak nanti, gue janji bakalan kaya si cupang yang telaten jagain telur-telurnya," gumam Algra dibalas senyum lebar dari Naya.

"Dan gue janji nggak akan kaya cupang betina yang tega makan telur-telurnya sendiri," sahut Naya.

Secara tidak sadar, keduanya sudah mengikrarkan janji perihal anak mereka nanti.

"Kalo gitu, ayo kita pulang. Lo harus istirahat supaya berudu gue jadi!" Algra melepas rangkulannya, kemudian menggendong Naya.

"Turunin, gue belum pamit sama cupangnya Gra!" Di gendongan Algra, Naya meronta.

"Tadi udah gue wakili Nay."

"Algra?!"

Karena tidak ingin Naya tersakiti akibat meronta terus, Algra membawanya kembali ke tempat cupang.

"Jangan lama-lama," kata Algra setelah menurunkan Naya.

"Y."

Senyuman tulus Naya pada cupang sudah jelas membuktikan kalau sosoknya punya kepribadian lembut dan penuh kasih sayang.

"Nggak salah pilih, lo adalah ibu terbaik untuk anak-anak gue kelak," gumam Algra ketika melihat senyuman tulus itu.

Malaikat mengaminkannya Algra, In Syaa Allah.

••••

2460 words

...

Fun fact : Author Algrafi ada 2 ☁️

....

Spoiler :

.
.
.

BERI AWAN ☁️

10K+ VOTE & 6K+ KOMEN FOR NEXT

.
.
.

PASSWORD ALGRAFI APA?

SETUJU KALO ALGRA JADI PAPA MUDA?

SPAM EMOT KESAYANGANMU ☁️❤️🔥🐑

DITUNGGU CAPAIAN TARGETNYA!

.
.
.

Follow ig =

@queenliiiiiiii_ [i nya 7]

@algrafizay (akun RP Algra)

@nyanka.zqueendya ( akun RP Naya )

@aksaaja1_ ( akun RP Aksa )

@fidhafi.09 ( akun RP Dhafi )

@__aklnka21 ( akun RP Aka )

@fannantka_drj ( akun RP Fannan )

@laisandhta.ksyp ( akun RP Laisa )

@khaliza.gaitsaa ( akun RP Khaliza )

@leoramilis.vande ( akun RP Leora )

Biar gampang, liat aja following-nya Algra ❤️

Follow juga akun wattpad ini supaya nggak ketinggalan kalo update.
....

THANKS YA.

SEE YOU ✨

18 Oktober 2021

Salam Sukses

Queenliiiiiii

Jakunnya 。◕‿◕。

.
.
.

A L G R A F I

Mampir ke ceritaku yang lainnya yuk 😁

继续阅读

You'll Also Like

ALZELVIN 由 Diazepam

青少年小说

3.9M 228K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
5.4M 367K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
5.6M 238K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.2M 127K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...