DIMENSI (HIATUS)

By il_meee

35.5K 3.7K 252

(hanya sedikit cuplikan tentang 'dirinya') Baru kali ini aku ditinggalkan karena dia telah bertemu dengan ora... More

PROLOG
BAB 1
bab 2
bab 3
bab 4
bab 5
bab 7
bab 8
bab 9
bab 10
bab 11
bab 12
bab 13
bab 14
bab 15
bab 16
bab 17
bab 18
bab 19
bab 20
bab 21
bab 22
bab 23
bab 24
bab 25
bab 26

bab 6

1.4K 178 10
By il_meee

Bab 6


Typo berserakan

Happy reading ❤️❤️❤️

........



Dafa yang tengah kesal mencari Rere yang tak kunjung muncul di kantin bahkan di kelas walaupun bel sudah berbunyi dikejutkan dengan suara orang yang berlari dari arah lorong yang hendak dilewatinya. Dafa yang melihat bahwa orang itu adalah Rere pacarnya langsung berjalan menuju Rere yang sedang menoleh ke arah belakang Sehingga tak melihatnya. Posisi yang berlawanan arah membuat Rere menabrak dada bidang Dafa. Dafa hanya terdiam melihat Rere yang tengah memperhatikannya.




"AAAAAAA" Rere yang berteriak membuat Dafa terkejut seketika ditambah setelah berteriak Rere langsung pingsan. Dengan sigap Dafa menahan tubuh Rere yang hendak jatuh. Lalu menggendong nya ala bridal style menuju UKS dengan pikiran yang bingung.


'ada apa dengan gadis bodohnya ini?'

.......




Mata yang tadinya tertutup rapat mulai menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Mengerjap beberapa kali hingga sepenuhnya terbuka. Pemilik mata itu Rere, masih terus mengumpulkan kesadaran nya sampai seorang pemuda mengelus rambut nya. Rere yang kaget langsung mendongak menatap pemuda bermata tajam yang sialnya tampan itu.



"Kenapa?"tanya Dafa yang sudah tahu Rere sadar.



Rere hanya diam tanpa mau merespon ucapan Dafa. Pikirannya langsung tertuju pada kejadian yang membuatnya tak sadarkan diri dan seketika mengingat tempat angker yang diceritakan siswa urakan di belakang sekolah. Bulu kuduknya berdiri mengingat saat menabrak seseorang yang dia kira hantu mba kunti,yang sialnya itu adalah sang pencabut nyawa alias Dafa.


"Sial amat ni idup, niatnya mau kabur dari mba Kunti ehh malah nabrak malaikat maut hiks". Batin Rere menangis.



Dafa yang masih mengelus rambut Rere hanya terdiam memandangi wajah cantik Rere. Tanpa mau menanyakan perihal bagaimana dia pingsan.



"Sekarang jam berapa daf?"

"3"

"Lah kan udah pulang dong?kok masih disini?"


"Jagain putri tidur"



"Ahh lu mah sekali nge baperin gak nanggung-nanggung. Ntar gue jadi cinta lagi,kalo nanti gue cinta, awas aja gak bakalan gue lepasin lu yah. Makannya jangan buat baper nanti berabe sama kesehatan jiwa dan mental hati gue."



"I'm your's"

' nih orang kalo ngomong gak dipikir-pikir dulu apa? Langsung to the point banget. Ditambah kata nya ambigu bener bikin dedek yang cantik nan jelita ini hampir baper aja'



"Pulang?"


Rere hanya mengangguk mendengar ucapan Dafa. Tanpa ba-bi-bu mereka berjalan menuju parkiran motor Dafa berada.



.......




Sesampainya di rumah Rere terkejut melihat kedua paruh baya yang sepertinya orangtuanya rere.



"Sayang gimana kabarnya? sekolah baik kan?"sambut wanita yang merupakan mama Rere yang masih terlihat seperti berumur kepala tiga,jauh beda dengan umur aslinya yang sudah memasuki kepala empat.



"Baik ma. Mama gimana kabarnya sama papa?"



"Mama baik kok tapi cuman ya mama rindu sama anak mama ini"



"Ishhh mama ih."

.
"Anak papa tambah cantik aja."ujar papa Rere yang sedari tadi hanya melihat interaksi kedua orang kesayangan nya. Papa Rere langsung saja memeluk Rere yang disusul mama Rere sehingga keluarga itu saling memeluk satu sama lain.



"Jadi gini rasanya punya orang tua" batin Rere miris mengingat kehidupan sebelumnya.



"Ohh iya mama sama papa cuman bentar disini nanti malam juga mau berangkat ke Singapura. Ada masalah bisnis disana. Gak papa kan sayang?" Tanya mama Rere lembut


"Pantes aja si Rere terobsesi banget sama si Dafa rupanya gara-gara kurang kasih sayang. Saat Rere suka sama Dafa dia bakalan berjuang keras. Seperti sudah terbiasa mendapat apa yang diinginkan membuatnya jadi seperti di novel. Miris sekali, padahal dia cuman nyari kebahagiaan nya terlepas dari keluarga nya yang bahkan tak pernah punya waktu untuknya."



"Sayang kok ngelamun? Gak papa kan?"suara mama Rere menyadarkan Rere dari pikirannya.



"Iya gak papa ma udah biasa juga kok"



.......




Pagi ini Rere kebablasan tidur untung saja Bi idah ART yang bekerja di rumah mereka membangunkannya,kalau tidak mungkin dia akan memilih tidak pergi ke sekolah.



"Ini juga si Dafa kenapa gak datang jemput katanya pacar walau baru cuman sehari sih harusnya jemput tuh kek yang di novel-novel."gerutu Rere yang sedang memasang sepatu sekolah nya.




"Awas aja kalo ketemu gak bakalan gue tanggepin deh."



........



"Siall gerbang udah ketutup lagi. Argghhh awas aja si Dafa gara-gara dia jadi terlambat nih. Pokoknya salah DAFA." Gerutu Rere menyalahkan dafa,memang yah cewek itu selalu benar.


"Telat neng"



Rere yang sedang menggerutu menyumpah serapahi Dafa langsung menoleh saat mendengar ucapan siswa yang disampingnya.



"Lo! Lo itu kan yang pengikut Kunti belakang sekolah"


"Hah?"



"Iya yang tau segalanya tentang mba Kunti. Ohh baru inget gue, GARA-GARA LO GUE PINGSAN".



"Kok gue?"


"Iya Lo lah siapa lagi?kalo bukan karena cerita soal pacar lo si kunti gue gak bakal takut terus pingsan mana pingsannya deket Dafa lagi."


'image nya kan jadi hancur sebagai cewek baik-baik'


Lawan bicara Rere hanya tertawa keras mendengar luapan amarah Rere bahkan sampai menarik perhatian siswa siswi yang sedang berlalu lalang di dalam sekolah.



"Malah ketawa si anjir"


Tawa siswa itu langsung terhenti saat salah seorang guru BK menghampiri mereka berdua.



"Ya ampun leh kamu lagi kamu lagi. Kamu itu udah kelas 12. Kapan tobatnya Leh?kamu gak capek terus-terusan terlambat".


"Rere juga terlambat?". Tanya guru BK yang Rere ketahui bernama Bu Ita yang terkenal dengan kegalakannya.


"Iya Bu"


"Sekarang kalian berdua ibu hukum. Bersihkan lapangan sekolah seluruhnya,jangan sampai ada satu sampah pun. Nanti ibu periksa kalau masih ada sampah ibu tambahin hukuman kalian."



"Tapi kan bu saya baru terlambat kali ini Bu."



"Kamu ini ya re udah sering terlambat. Ibu pikir kamu udah tobat gak terlambat lagi. Tapi ternyata tobatnya cuman sementara."



Ya,Rere yang dulu memang sering terlambat tapi tak pernah mempunyai kasus lainnya di sekolah. Seluruh siswa-siswi SMA Kertanegara juga tau perihal ini.



"Iya Bu bener saya udah tobat Bu tapi tadi pagi saya tidurnya keenakan Bu jadi bangunnya terlambat Bu. Bener deh Bu gak boong". Bela Rere sambil mengangkat dua jarinya.




"Jangan percaya Bu,saya tadi liatnya dia lagi makan di warung ujung Sono Bu." Bantah Sholeh yang tak mau Rere lolos dari hukuman.


"Bohong Bu" kilah rere. Mana ada dia makan di warung yang dikatakan sholeh.



"Bener Sholeh?"


"Iya Bu"

"Bohong Buu"



Mereka berdua terus berdebat membuat Bu Ita mengeras kan suaranya.



"Diam!! Kalian berdua tetep ibu hukum. SEKARANG CEPAT KE LAPANGAN TAK ADA BANTAHAN." Bu Ita langsung meninggalkan mereka.



"Lo itu ya nama doang Sholeh tapi gak ada Sholeh-sholehnya sama sekali. Yang ada tukang bohong ".



"Bodo amat. Sono kerjain sendiri gue mau cabut.".



"Heh Lo itu ya bukannya ngerjain hukuman malah cabut".


"Serah gue dong"


"BUU SHOLEH MAU KABUR BU". Teriak Rere yang masih di dengar Bu Ita



"SHOLEH JANGAN KABUR ATAU IBU BAKAL KASIH TAHU ORANGTUA MU "



"L-lo argghhh awas aja ya Lo cewek Kunti gue tandain Lo." Ancam sholeh yang tak dihiraukan Rere yang berjalan ke arah lapangan.



"Sini Lo gak usah banyak cincong deh. Nih bawa tempat sampah nya." Ucap Rere santai sambil menyerahkan sebuah tempat sampah kosong dan tak memedulikan tatapan tajam Sholeh.



Tanpa berlama-lama Rere langsung memungut sampah yang berserakan diikuti Sholeh yang tak ikhlas.


.....



Waktu istirahat tiba bertepatan dengan selesainya hukuman Rere.


"Hmm si Dafa mana sih? Dari tadi gak keliatan." Ucap Rere sambil memperhatikan pintu kelas mereka yang terlihat dari arah lapangan.



"Nah itu tuh si Dafa."


"Oi cewek Kunti". Panggil Sholeh yang berada tak jauh dari posisinya.



"Paan?" Ucap rere yang masih memerhatikan Dafa yang keluar kelas tapi bukan ke arah kantin melainkan ke arah kelas sebelah kanan mereka yang ia ketahui kelas 11 ipa 2. Ya,Rere masih kelas 11 tepatnya 11 ipa 3.


"Kantin yok gue traktir sekalian sedekah sama orang yang kekurangan."


"Heh Lo pikir gue orang miskin apa? Duit gue banyak nih mau liat?" Sombong Rere



"Kalo duit Lo banyak yaudah traktir gue aja sekalian Lo sungkeman gitu sama kakak kelas Lo ini."




"Dih ngapain juga traktir situ"


"Ayolah re gue lagi bokek nih"

' sok Deket banget nih anak ayam'


"Hmm yaudah deh lagian gue juga mau sedekah sama orang kekurangan." Ucap Rere mambalas ucapan Sholeh tadi.



"Iya deh gue kekurangan re gapapa asal dapet traktiran"


"Yaudah ayok gass pacarnya mba Kunti"


"Iya mba Kunti"


"Hah? Maksudnya gue Kunti terus jadi pacar lo?"


"Tuh tau". Ucap sholeh sambil berlari ke arah kantin



"Heh bentar dulu Sholeh yang tak Sholeh"teriak Rere mengejar sholeh sampai menarik perhatian siswa-siswi yang berlalu lalang termasuk pemuda di depan kelas 11 ipa 2 bersama seorang gadis.



......

Jangan lupa vote dan komen guys

Jangan nunggu up ya
Soalnya mau ujian tengah semester

See you next chapter ❤️

👇😫

Continue Reading

You'll Also Like

204K 430 5
151K 669 8
📌 AREA DEWASA📌
54.8K 8.7K 34
Gatau baca aja!
867K 24.4K 63
WARNINGâš âš  AREA FUTA DAN SHANI DOM YANG NGGAK SUKA SKIP 21+ HANYA FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE MOHON KERJASAMANYA. INI ONESHOOT ATAU TWOSHOOT YA...