Pagi harinya, dikelas.
Saat ini mereka semua terlihat mempelajari suatu peri bahasa dengan seorang pak guru yang terlihat sudah tua.
Pak guru menulis peri bahasa di papan tulis lalu berbalik melihat kearah murid-murid nya.
"Sekarang bisa baca ini?"tanya pak guru
Mereka semua yang ada dikelas hanya bisa diam ketika pak guru bertanya.
"Ya benar tulisan ini terlalu sulit kan"
"Oh sepertinya housik mengerti, housik baca ini"
Anak laki-laki berkacamata yang terlihat cupu itu berdiri dari bangkunya.
"Ini adalah peri bahasa usap matamu lalu lihat sekeliling mu"ucapnya
"Lalu apa arti dari peri bahasa itu?"
"Artinya adalah ilmu dan bakat meningkat pesat sampai membuat mengusap mata lagi"ucap anak laki-laki yang bernama housik itu
"Woah"
"Bagus housik jawaban mu tepat sekali"
Anak yang duduk dibelakang housik terlihat sangat sekali tidak menyukainya.
"He anak itu bersikap sok lagi, menyebalkan"
Dan pak guru menyadari nya.
"Hm sepertinya ada salah satu teman kita yang tidak suka peri bahasa"
"Kim-jaedok"
"Housik jelaskan dalam bentuk peri bahasa"ucap pak guru
"Ah iya, Ee pondasi yang bergerak seperti anak yang bermain di jalanan, ceroboh dan belum dewasa"ucap housik
"Ahahaha"murid-murid yang ada dikelas lantas menertawakan kim-jaedok yang membuat anak itu semakin kesal kepada housik
"Kau benar-benar..."
.
.
.
Pulang sekolah.
Housik berjalan keluar dari area sekolag sambil membaca bukunya.
"Hei housik"
Housik berhenti dan berbalik badan untuk melihat siapa yang mencegatnya, ternyata itu adalah kim-jaedok bersama teman-teman nya.
"Berhenti dulu"
Mereka bertiga mengelilingi tubuh housik yang membuat anak laki-laki berkacamat itu berada ditengah-tengah mereka.
Salah satu anak merampas buku housik dengan kasar.
"Ini tulisan atau ulat ya"ejeknya
"Sini kembalikan"housik berusaha mengambil kembali bukunya tetapi terhenti ketika jaedok berbicara
"Hei belakangan ini Kau menjadi sombong ya karena pak daem sedikit menyukai mu"ucap jaedok
Jaedok berjalan mendekati housik yang membuatnya berjalan mundur.
"Apa salah ku sampai kau bersikap seperti ini padaku?"tanya housik
"Haha kau tanya kenapa apa salah mu, aku hanya tidak suka padamu saja kenapa?"jaedok menarik kerah baju housik
"Aku juga sangat tidak suka"
Mereka berempat melihat kebelakang dimana ada hari-(name)-hyungwoo-doori dan kanglim berdiri.
"Ko-koo-hari"
"Hei kim-jaedok dan lainnya kenapa kalian menganggu teman kalian lainnya?"tanya hari
"Awas kau choi-housik" jaedok berjalan pergi bersama teman-temannya dengan rasa kesal
"Bye-bye kim-jaedok dan lainnya"(name) melambaikan tangan nya kearah tiga anak laki-laki itu
"Aakh (name) benar-benar"jaedok berusaha menyembunyikan rona merah dipipinya karena (name)
Sebenarnya saat (name) menjadi anak baru disekolah, jaedok sudah menyukainya sejak pertama kali memasuki kelas.
Kanglim mengambil buku housik yang dilempar ketanah.
"Ini buku yang sangat tua, keren juga tulisan nya sangat sulit"ucap kanglim
"Apanya yang keren? Ayah ku seorang arkeolog" saat kanglim memberikan buku itu kepada housik bisa ia rasakan energi sesuatu
"Bepergian dan meneliti sesuatu sudah menjadi hobiku, ngomong-ngomong terima kasih ya. Aku pergi dulu"housik berjalan pergi setelah mengambil bukunya dari kanglim
"Beritahu aku ya kalau mereka mengganggu mu lagi karena aku akan memberikan mereka pelajaran"ucap hari
"Hebat, jadi ayah nya seorang arkeolog"ucap (name)
"Ar-arkeolog"ucap hyungwoo
"Ada apa kak?"tanya doori
Hyungwoo membuka ponselnya untuk melihat kabar tentang arkeolog yang pernah ia baca sebelumnya.
"Beberapa hari yang lalu terdapa artikel terdapat kejadian aneh disebuah tempat peninggalan kuno"
"Oh ketemu"hyungwoo menunjukan berita diponselnya kepada mereka
"Jasad berumur ratusan tahu menghilang, menurut arkeolog yang melakukan penggalian jasad tersebut melompat keluar seperti hidup saja"ucap (name) yang membaca artikel itu
"Oh mungkin saja itu benar"ucap hyungwoo
"Mungkin apa?"tanya doori
"Kau tidak tahu makhluk jiangsi, dia berjalan dengan tangan diluruskan seperti ini"ucap hyungwoo sambil melurusakan kedua tangan nya kedepan
"Apa jadi ada makhluk seperti itu"ucap hari
"Hm benar sekali"hyungwoo kembali mencari tentang makhluk yang bernama jiangsi diponselnya
"Lihat ini, ada kan"
"Benar-benar ada ternyata"ucap (name)
"Wuah seru sekali, coba"doori melompat-lompat dengan tangan diluruskan kedepan
"Benar-benat mirip jiangsi"ucap hyungwoo
"Kalau begitu aku juga"hyungwoo mengikuti doori yang melompat-lompat itu
"Yaampun"ucap hari
Hari dan (name) melihat kearah kanglim yang diam saja dari tadi.
"Kau kenapa?"tanya (name)
"Aku merasakan energi aneh pada energi housik"ucap kanglim
"Housik? Kau pasti salah"ucap hari
"Ya mungkin saja aku salah"ucap kanglim
"Kakak ini seru sekali ayo coba"ucap doori
"Tidak kalian saja"
.
.
.
Keesokan pagi harinya.
Kanglim berhenti berjalan didepan kelas hari, dan bisa ia lihat kim-jaedok duduk dibangkunya dengan muka ketakutan.
"Hei lihat itu kim-jaedok"
"Iya itu dia"
"Ada makhluk, aku benar-benar melihat makhluk. Aku melihatnya menangkapnya sambil berlari dengan cepat"ucap jaedok
Anak-anak yang ada dikelas mendengarnya pun hanya berbisik-bisik satu sama lain.
"Kenapa dia terlihat pucat ya?0"
"Kenapa ya?"
"Aneh sekali"
Kanglim melihat kearah housik yang duduk tenang sekali dibangkunya sambil membaca buku.
.
.
.
Sore harinya.
Kanglim-hari-(name) dan doori berjalan pulang dari tempat karoke menuju rumah mereka masing-masing.
"Hm hm aku jadi lapar setelah bernyanyi dikaroke"ucap hari
"Kau benar"ucap (name)
"Kanglim, (name) bagaimana kalau malam nanti kita makan pizza"ucap hari
"Hm"kanglim terlihat memikirkan tawaran hari itu
"Huh"kanglim berhenti berjalan ketika ia melihat sesuatu
"Ada apa?"hari-(name)-dan doori berhenti berjalan ketika melihat kanglim berhenti
Lalu mereka bertiga mengikuti arah pandangan kanglim yang ternyata melihat kearah housik.
"Maaf hari ada yang harus aku lakukan, aku pergi ya"kanglim berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga
"A-ah iya"
"Huh"hari-(name) dan doori berpandangan satu sama lain dengan muka bingung
.
.
.
Housik terlihat berjalan sambil membaca bukunya dengan serius sekali.
Housik berhenti berjalan ketika melihat kanglim berdiri tepat beberapa langkah didepan nya.
"Ee kau rupanya"
"Boleh bicara sebentar?"tanya kanglim
"Soal apa?"tanya housik
"Ini soal makhluk yang dilihat jaedok kemarin"ucap kanglim
"Aku juga pernah mendengar itu, ada apa?"tanya housik
"Sepertinya itu ada hubungan nya dengan mu"ucap kanglim
"Ee a-apa a-apa ma-maksudmu?"tanya housik panik
"Energi samar-samar makhluk darimu membuat ku berfikir sepertinya ada hubungan nya"ucap kanglim
"Ma-makhluk a-apa"housik berjalan mundur ketika kanglim berjalan mendekatinya
Brak
Makhluk bernama jiangsi muncul beberapa langkah dibelakang kanglim.
Kanglim berdiri didepan housik dengan bersiaga karena bisa saja makhluk itu menyerang mereka kapan saja.
"Sudah kuduga kau lah yang mengendalikan makhluk jiangsi itu kan"ucap kanglim
"Ma-makhluk, bu-bukan a-aku"sangkal housik
Jiangsi melompat menyerang kanglim yang membuatnya menabrak dinding sampai hancur.
"Akh"kanglim menghindar kesisi lain ketika jiangsi melompat melewati tembok beton hendak menyerangnya
Kanglim menyerang jiangsi dengan pedangnya.
"Serangan api"kanglim menebaskan pedangnya yang berapi kearah jiangsi
Dan ternyata itu tidak berakibat apa pun sama sekali karena jiangsi masih berdiri dengan tegapnya tanpa luka.
Jiangsi melihat kearah housik yang berdiri ketakutan melihat nya dari balik tembok yang rusak.
Housik berjalan mundur dengan muka ketakutan. Jiangsi melompat melewati tembok menuju housik.
Tetapi dengan cepat ada makhluk bernama emas yang menyerang jiangsi.
Kanglim berlari keluar dari balik tembok yang rusak.
Ternyata yang datang adalah hari-(name) dan doori.
"Tepat sasaran penembak jitu koo-doori"ucap doori yang menyerang jiangsi dengan bola makhluk
"Bagaimana bisa?"
Kanglim melihat kebalik tembok dimana jiangsi bangkit kembali.
Hari-doori dan (name) yang melihatnya lantas terkejut.
"Bagaimana bisa tidak mempan"ucap doori
Jiangsi melihat kearah makhluk emas lalu melihat kearah hari-doori dan (name).
Jiangsi dengan kekuatan penuh melompat melewati hari-doori dan (name) begitu saja.
Makhluk emas yang berdiri didekat kanglim menghilang setelah tugasnya selesai.
Hari-doori dan (name) berlari mendekati kanglim.
"Kanglim!"
"Bagaimana kalian bisa tau?"tanya kanglim
"Itu karena ekspresi mu yang terlihat tidak baik jadi aku mengajak hari dan doori untuk mengikutimu"ucap (name) yang diangguki hari
"Oh begitu"ucap kanglim
"Kak, kakak sepertinya dia tidak sadar kan diri"ucap doori yang terlihat berusaha membangunkan housik yang pingsan
Kanglim-hari dan (name) berjalan mendekati doori dan housik yang pingsan.
"Huh bukan kah itu stik korban"ucap kanglim
(Name) berjalan mendekati housik dan memeriksa tanda berbentuk seperti mata yang terletak dileher housik.
"bukannya energi makhluk itu karena tanda ini"ucap (name)
"Ada apa ini kanglim?"tanya hari
"Ah aku salah, aku kira housik yang mengendalikan makhluk itu"ucap kanglim
"Ternyata housik menjadi targetnya"lanjutnya
"Lalu siapa yang mengendalikan jiangsi?"tanya (name)
"Mungkin pelakunya masih ada disekitar sini"ucap kanglim
Lalu kanglim berlari pergi meninggalkan mereka.
"Hari, (name) tolong jaga housik aku akan pergi sebentar"teriaknya
"T-tunggu kanglim"
Hari melihat kearah housik yang bangun dari pingsan.
"A-apa yang terjadi?"tanya housik
(Name) membantu housik duduk.
"Ee i-itu ha-ha-ha"hari hanya bisa tertawa kaku karena tidak tahu harus menjawab apa
To be continue