pukul 10:00 renjun terbangun dari tidurnya. renjun dan jaemin sudah berada di paris, mereka mengambil perjalanan malam dan sampai ke paris pada pagi hari namun mereka memilih beristirahat sebentar sebelum berkeliling kota.
renjun membuka mata dan mendapati kekasih tampanya disampingnya dengan laptop yang di atas pangkuanya.
"sudah bangun sayang?" tanya jaemin menatap renjun, jaemin menyadari jika renjun bangun dari tidurnya
"eum, nana sedang apa?"
"hanya mencari tempat wisata yang bagus diparis"
"kenapa tidak ke menara Eiffel?"
"tentu kita akan kesana tapi pada malam hari, akan sangat indah pada malam hari"
"kalo begitu, kita keluar pada malam hari saja"
"apa pun untukmu sayang"
"nana" panggil renjun
"kenapa hm?"
"ingin pangku" ujar renjun mengerucutkan bibirnya dan merentangkan tangan mungilnya
"manja eoh? kemari" ucap jaemin terkekeh
jaemin meletakan laptopnya di nakas yang ada di sebelahnya. tanganya mengangkat tubuh mungil renjun ke pengkuanya.
"sudah, ingin apa lagi?" tanya jaemin mengusap kepala renjun dengan lembut
"aku hanya ingin seperti ini. eum, nyaman" balas renjun bersandar di dada bidang jaemin
"menggemaskan sekali"
jaemin yang gemas dengan tingkah kekasihnya dengan segera mengecup seluruh wajah renjun lalu menatap wajah renjun.
"nana!"
"hm?"
"wajah ku jadi penuh air liur mu" ucap renjun mengusap pipinya
"biarkan, hanya aku yang bisa melakukanya"
"jika ada orang lain yang melakukanya pada ku?"
"maka orang itu akan hilang"
"ya! hilang bagaimana?!"
"hanya hilang dan tidak melakukanya pada mu lagi"
"tidak ada yang berani, karena ada nana"
"tentu sayang, tak ada yang akan ku biarkan menyentuh mu. kamu miliku"
"dan... nana milik injunie"
"selamanya akan seperti itu. sekarang ayo mandi lalu sarapan"
"baiklah, nana atau injunie yang mandi duluan?"
"agar lebih cepat, mari mandi bersama"
jaemin menggendong renjun ala koala menuju kamar mandi, sementara renjun memberontak dalam gendongan jaemin.
"jangan memberontak sayang, nanti kamu jatuh"
"nana! aku tidak mau mandi bersama!"
"kenapa hm?"
"aku malu"
"hahaha untuk apa malu renjun, aku ingin melihat tubuh cantik mu"
"ya!"
"aku hanya bercanda sayang"
------------
pada malam hari, sesuai yang jaemin katakan, mereka akan ke menara Eiffel untuk menikmati pemandangan malam hari.
jaemin dan renjun berpegangan tangan, mereka berjalan mendekati menara Eiffel. mata renjun sangat terkagum dengan keindahan menara Eiffel yang bercahaya terang.
"bagaimana? kamu menyukainya?" tanya jaemin menatap renjun yang sibuk mengagumi menara Eiffel
"eum, sangat indah. terimakasih mengajaku ke sini"
"ini memang liburan kita sayang, dan jangan terlalu mengagumi menaranya"
"kenapa?"
"aku tak suka"
"nana, aku hanya mengagumi menaranya bukan menyukainya"
"sama saja, aku tak suka" ujar jaemin memalingkan wajahnya ke arah lain
"nana, jangan seperti itu" ucap renjun tapi jaemin hanya diam, tidak merespon sama sekali
renjun yang tau jaemin pasti cemburu karena ia tadi sibuk mengagumi menara Eiffel. renjun berjinjit lalu mencium pipi jaemin.
Cup
"eum, nana sudah jangan mendiami injun"
jaemin yang sedari tadi mencoba menahan gemas dengan tingkah renjun, tapi tidak bisa dan kini mengecup bibir renjun
"jika mencium ku itu harus bibir sayang, jangan pipi yang menjadi pertama"
"ish, kan nana memalingkan wajah nana, jadi injun tidak bisa mencium bibir nana"
"jadi sekarang bisa mencium bibir nana kan?"
"tidak!, nanti saja"
"nana pegang perkataan mu. saat sampai di apart nanti, cium aku"
"lebih baik kita berfoto" ajak renjun yang tidak tahan dengan tingkah jaemin
seperti ajakan renjun, jaemin meminta salah satu orang untuk mefoto dirinya dan renjun.
sementara orang yang memfoto jaemin dan renjun, menahan gemas dengan pose pose yang jaemin dan renjun lakukan.
dari pose saling menatap, berpelukan, berbalik menatap menara Eiffel, atau bahkan jaemin mencium bibir renjun.
setelah selesai berfoto dan tidak lupa berterimakasih dengan orang yang dimintai bantuan, jaemin dan renjun kini melihat hasil foto.
"aku malu saat kamu mencium ku" ujar renjun melihat foto jaemin mencium dirinya
"untuk apa malu?"
"ini tempat umum, pasti banyak yang memperhatikan kita"
"jangan pedulikan, biarkan mereka saja"
jaemin memeluk pinggang ramping renjun, sementara renjun menatap bingung jaemin.
"kenapa?" tanya renjun
jaemin diam dan hanya menatap renjun. perlahan jaemin mendekatkan wajahnya pada wajah renjun, sampai akhirnya bibir mereka saling bersentuhan.
jaemin menutup matanya dan melumat bibir manis milik renjun, disisi lain renjun merasa kaget dengan perlakuan jaemin yang sangat tiba tiba, namun renjun mengikuti jaemin menutup matanya dan membalas lumatan jaemin.
tepat didepan menara Eiffel, jaemin mencium renjun, dan mengharapkan sesuatu dimalam yang indah ini.
"aku berharap, aku dan renjun akan terus bahagia tanpa ada orang yang mengganggu"
-------------
maaf kalo ada typonya