Pagi harinya.
Didalam rumah shinbi, ia saat ini sedang berbaring diatas karpet menghadap keatas tepatnya, pintu selokan.
Pintu selokan terbuka.
"Huh"
Dan muncullah sebuah donat coklat yang dikaitkan dengan tali.
"Woaah"shinbi langsung melompat dan melahap donat tersebut
Hari yang memegang pancingan tersebut langsung menariknya yang membuat shinbi tertarik keluar.
Hari-(name)-doori-dan geumbi pun lantas tertawa.
"Huh apa-apaan kalian, kalian nakal"shinbi melompat turun
"Tentu saja, kami sedang memancing se ekor makhluk"ucap doori diselingi tawa
"Iya kan yang aku bilang , bocah ini dengan sukarela mengigit umpan nya"ucap geumbi
"Hiiii aku shinbi yang hmpft"geraman shinbi terhenti ketika (name) memasukan sepotong roti kedalam mulutnya
"Sudah makan saja, jangan marah-marah"ucap (name)
"Kwrena iwni ewnak awku mwakan"ucap shinbi tidak jelas dikarenakan ia makan
"Kau ini sedang apa kami panggil tidak menyahut"ucap geumbi
"Awku swedang mengwamati bwatu rwamalan iwtu"
"Batu ramalan?"
"Cepat atau lambat ramalan ketiga akan segera dimulai"shinbi menjilat jati tangan nya
"Ramalan ketiga itu berhubungan dengan air juga"ucap (name)
"Tetapi sampai saat ini kita tidak merasakan apa-apa"ucap geumbi
"Hari!"mendengar suara orang lain selain mereka dengan cepat shinbi dan geumbi menghilanh
Seseorang itu-ayah hari berlari mendekati mereka.
"Ayah mencari kalian dari tadi..hah..hah"
"Ada apa ayah?"tanya doori
"Hah..hah..hah..ini akhir pekan ibu mengizinkan aku untuk memancing wahahaha"ayah hari yang senang pun lantas merangkul mereka bertiga
"Lalu kenapa ayah mencari kami?"tanya hari
"Soalnya kalian juga harus ikut, (name) juga ikut ya. Ayo bersiap-siap"
"Apa!"
.
.
.
Bus yang membawa mereka berempat berhenti di pemberhentian bus yang menjadi tujuan mereka.
"Kita sampai"senang ayah hari
"Anak-anak lihat pemandangan nya, lihatlah danaunya besar sekali kan kata orang-orang kita bisa mendapatkan banyak ikan disini"tunjuk ayah hari kedanau yang besar didepan mereka
"Wuhuu"ayah hari berjalan terlebih dahulu, sedangkan mereka bertiga mengikuti dengan rasa bosan kecuali (name) yang bingung
Pandangan ketiga anak tersebut secara tidak sengaja melihat seorang anak laki-laki yang duduk didekat patung dengan muka kesal bercampur murung.
"Huh bagus sekali kan"
"Hei nak kau tahu letak penginapan disekitar sini?"tanya ayah hari kepada anak itu
"Paman bisa mengambil jalan lewat sini"tunjuk anak itu
"Aha terima kasih ya"ucap ayah hari ingin berlalu pergi tetapi
"Seperti nya kau ingin memancing ya? Jangan berharap bisa mendapat ikan disini, belakangan ini air didanau tercemar yang membuat ikan pun bersembunyi"ucap anak itu yang membuat hari-(name) dan doori saling berpandangan
"Hahaha begitu ya terima kasih memberitahu kami, ya mungkin dia merasa kesal"ucap ayah hari yang diakhiri berbisik
Mereka berempat berlalu pergi dari hadapan anak itu.
(Name) melirik kebelakang kearah anak yang terlihat kesal itu.
.
.
.
Sore harinya.
Mereka bertiga menunggu dengan bosan bahkan doori sampai tertidur.
Mereka berempat saat ini berada di tempat pemancingan.
Ayah hari dengan serius menunggu ikan menangkap umpan nya.
"Aku sedang menyeruput supramen panas"racau doori
"Hooaam membosankan"hari meregangkan tubuhnya
"Kau benar"sahut (name)
"Waa waa"
Bruk
Doori terjatuh kebelakang.
"Ayah bolehkan berkeliling bersama doori dan (name)"ucap hari
"Iya silahkan saja, ayah akan menangkap ikan cukup besar"sahut ayah hari
"Iya"
Mereka bertiga berjalan pergi disekitar danauh dengan rasa bosan.
"Dari pada memancing ikan lebih baik kita pancing makhluk saja"ucap doori
Mereka bertiga berhenti berjalan ditepi danau.
"Iya benar pasti lebih seru"ucap hari
Sedangkan (name) ia hanya diam, lalu ia menendang batu kedalam danau.
Setelah tenggelamnya batu, tiba-tiba air berbuih menjadi hitam.
"Huh ada apa ini?"ucap (name) bingung
"Itu karena danau ini sudah rusak"ucap anak laki-laki yang mereka temui didekat patung tadi
"Maksudnya rusak?"tanya hari
"Pabrik yang ada disebelah sana sering membuang limbah ke danau ini"anak itu menunjuk ke sebuah pabrik disebrang danau
"Pabrik yang disana?"ucap (name)
"Yaampun benarkah"ucap doori
"Sudah coba lapor polisi?"tanya hari
"Aku sudah melakukan nya tapi karena tidak ada bukti yang kuat tidak ada yang mempercayai nya, jika seperti ini terus akan terjadi bencana yang besar"ucap anak itu
"Bencana besar, apa ikan disini akan lenyap?"tanya doori
"Ini belum seberapa, didanau ini bukan hanya ikan saja yang tinggal didalamnya"ucapnya yang membuat mereka bertiga tidak mengerti
"Memangnya selain ikan apa lagi yang tinggal disini?"tanya (name)
"Huh percuma aku memberitahu kalian, pasti kalian tidak akan percaya sama seperti orang lain"ucapnya
"Ceritakan saja"desak (name)
"Ma-maaf aku hanya penasaran"(name) mengalihkan pandangan nya kearah lain dengan muka bersemu malu, dikarenakan ia sebelumnya belum pernah mendesak orang lain
"Aku mendengar cerita ini dari kakek ku yang telah tiada, didanau ini didiami oleh imoghi sang dewa kehancuran"
"Imoghi?"
"Hm dia mencoba berubah menjadi naga dan naik kelangit namun karena dia tidak berhasil memenuhinya maka dia akan berubah menjadi seekor ular dan dia adalah imoghi"
"Tapi kenapa dia ada didanau ini?"
"Kerena dia tidak bisa naik kelangit kemudian dia jatuh tepat diatas danau ini dan bagi masyarakat desa ini yang telah melihat imoghi maka mereka pun akan menjadi pelayan dewa dan semenjak itu desa mendapatkan hasil panen yang bagus dan desa ini terbebas dari hal-hal buruk"
"Meski pun sekarang banyak orang yang tidak mempercayai imoghi lagi"ucapnya dengan muka murung
"Tadi kau bilang akan terjadi bencana?"ucap (name)
"Meskipun imoghi adalah penjaga desa kami tapi jika air danau tempat tinggalnya tercemar dia bisa berubah menjadi dewa kehancuran"ucapnya
"Jika hal itu terjadi bukan hanya desa kami yang terancam tapi seluruh dunia bisa hancur"
"Dia akan menggunakan kekuatan air untuk menghukum manusia"
"Huaa apakah ini bagian dari ramalan ketiga"ucap doori keceplosan yang membuat hari membekap mulutnya
"Haha jangan pedulikan dia"ucap hari
"Tapi sebelum dia berubah menjadi dewa kehancuran apakah ada tanda-tandanya?"tanya (name)
"Hujan merah"
"Jika hujan merah mulai turun diatas danau maka imoghi yang marah akan muncul ini adalah tanda-tanda yang kakek ku ceritakan"
"Orang-orang dewasa akan menganggap ini hanya dongeng biasa tapi sebenarnya tidak"
"Saat aku hampir tenggelam imoghi lah yang menyelamatkan diriku, pokoknya kalian semua harus berhati-hati"anak laki-laki itu berjalan pergi
"Huh kau mau kemana?"tanya (name) yang membuat anak itu berhenti berjalan
"Bagaimana pun caranya aku harus menemukan bukti pabrik itu membuang limbah kedalam danau ini"ucapnya
"Dengan begitu orang-orang dewasa mempercayai kata-kata ku. namaku sion, choi-sion"ucap anak itu yang bernama choi-sion
"Namaku koo-hari dan ini adik ku koo-doori"
"Kalau namaku adalah park-(name)"
"Senag sekali bertemu dengan kalian, sampai jumpa"sion berlari pergi
"Kakak apa ini ramalan ketiga?"
"Sekarang sebaiknya kita panggil shinbi dan geumbi"saran (name)
Shinbi dan geumbi pun muncul diatas danau, karena tidak ingin basah geumbi pun melompat diatas tubuh shinbi yang membuatnya tenggelam.
"Tolong...tolong...aku tidak bisa berenang"
"Air disebelah sini dangkal"ucap doori yang membuat shinbi tenang
"Benar juga"
"Iya-iya seperti nya saraf motorikmu bermasalah"celetuk geumbi kepada shinbi yang sudau berdiri disampingnya
"Jangan lupa karena ku kau tidak jatuh ke danau"geram shinbi
"Kenapa kau memanggil kami ketempat berair begitu"seru shinbi
"Sepertinya ramalan ketiga akan segera terjadi"ucap (name) menghiraukan seruan shinbi
Mereka berlima berdiri menghadap kearah danau.
"Setelah mendengar ceritamu sepertinya ada kesamaan anatara ramalan dan imoghi"ucap shinbi
"Tapi sepertinya belum ada tanda apapun di batu ramalan itu"lanjutnya
"Geumbi apa kau merasakan tanda-tanda disekitar sini?"tanya hari
"Huh aku juga tidak yakin karena imoghi bukan lah makhluk biasa karena dia adalah makhluk yang menjadi dewa, pokoknya kalian harus berhati-hati"ucap geumbi
To be continue