My Everything - Nomin

By taekieah

40.1K 3.6K 154

You're my everything dear - Lee Jeno Slow Up! #9 in nono 25/09/2021 Semua yang ada di dalam cerita adalah mur... More

0
1. Brother
2. First Meet
3. Mark's Friends
4. I'm Fine
5. Jung Jaehyun and Problem
6. Jeno's Angry
7. Punishment
8. Because I Love Him
9. Our Time
11. Jaehyun's mate
12. Memory
13. Forest
14. Start
15. The Game 1
16. The Game 2
17. The Game 3
18. The Game 4
19. Final
20. Back
21. Home

10. Secret

1.9K 196 5
By taekieah

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)













︎︎





Pagi yang cerah bagi si bungsu Park yang tengah menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan hati-hati. Seluruh tubuhnya terasa sakit, terutama bagian bawahnya.

Sepasang mata rusa itu, menatap sekitar yang terlihat begitu sunyi dengan pendingin ruangan yang menyala dengan suhu yang pas. Mungkin Jeno mengaturnya tadi, sebelum Alpha itu menghilang entah kemana.

Jaemin tidak tau dimana Jeno saat ini, tapi sepertinya matenya masih berada dirumah ini.

Kepalanya menoleh kala suara pintu yang terbuka terdengar begitu pelan, seolah tidak ingin mengganggu sang pemilik kamar yang tengah menatap pasangannya yang baru saja masuk.

"Kamu sudah bangun"

Jeno meletakkan nampan berisi makanan Jaemin di atas nakas. Sang Alpha mendudukkan dirinya di samping omeganya yang menatap balik dirinya, dengan tubuh menggoda itu yang tidak terbalut apapun.

Tangannya terulur, mengusap lembut pipi Jaemin yang memejamkan matanya, menikmati usapan lembut Alphanya.

Terasa begitu nyaman hingga rasanya Jaemin ingin kembali menutup kembali matanya. Mengunjungi kembali alam mimpi yang selalu menunggu kehadiran si manis Park ini.

"Mau makan dulu atau mandi?"

"Makan saja, nanti makanannya dingin"

Jeno mengangguk. Meraih nampan di atas nakas dan mulai menyuapi Jaemin dengan telaten, setelah memastikan jika itu tidak terlalu panas untuk matenya.

Hanya nasi goreng kimchi buatan nyonya Byun yang menjadi makan malam hari ini. Sesuai dengan permintaan si bungsu di sebuat note kecil yang tertempel di lemari pendingin.

Jaemin mengunyah makanannya dengan perlahan, menikmati makanan buatan mommynya yang selalu terasa begitu lezat di indra pengecapnya.

Tangan kanannya meraih tangan Jeno yang bebas. Memainkannya sembari terus menerima suapan demi suapan yang di berikan Jeno padanya.

Ia meminum air putih yang disodorkan oleh Alphanya padanya. Menenguk beberapa teguk air dan mengembalikannya kepada Jeno kembali.

Jeno membereskan alat makan yang digunakannya. Kakinya melangkah menuju pintu, dan memberikannya pada seorang maid yang telah menunggu.

Kembali melangkah masuk ke dalam kamar, untuk memandikan Jaeminnya yang telah menunggu di atas ranjang.




































Jaemin memperhatikan semua gerak gerik matenya yang tengah memakaikan dirinya pakaiannya. Terlihat jelas jika Alphanya itu tengah berusaha menahan nafsu, kala mata tajamnya menangkap pemandangan yang begitu menggoda di depan mata.

Ia tidak boleh kelepasan dan menerkam Jaemin saat ini. Matenya itu sudah terlalu lelah karna ia gempur sendari pagi hingga sore. Terus bergerak hingga Jaemin kesulitan hanya untuk melangkah.

Alphanya itu terlalu beringas jika di ranjang. Mungkin lubangnya agak lecet di bawah sana karna ulah Jeno yang lepas kendali tadi, hingga bergerak begitu cepat dan kasar.

'Lain kali aku saja yang di atas'

▪︎My Everything▪︎

Jaemin dan Jeno menatap malas Mark yang duduk di depan keduanya, dengan raut wajah kesal yang terlihat begitu kentara di wajah Alpha tampan itu.

Mereka seperti sedang di sidang saat ini. Dengan si sulung Park yang duduk dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

"Kakak mau ngomong apa? Kalau gak ada Jaemin sama Jeno mau ke kamar"

Jaemin berucap malas, sepasang mata rusanya memancarkan kebosanan yang begitu kentara. Malas berlama-lama duduk disini dengan kedua mata Mark yang seolah ingin menguliti mereka hidup-hidup.

Si sulung Park itu benar-benar tidak ada kerjaan.

Hingga 5 menit berlalu dengan Mark yang tidak kunjung bicara. Total membuat Jaemin gemas hingga ingin menjambak rambut sang kakak dengan kedua tangannya.

Ia melempar bantal sofa yang lumayan padat ke arah Mark, tepat mengenai wajah tampan si sulung Park itu. Menghasilkan ringisan pelan Mark yang tengah mengusap pelan wajah tampannya.

Jaemin berdiri, menarik Jeno bersamanya meninggalkan Mark sendiri disana. Dirinya sudah terlalu kesal dengan si sulung Park itu. Akan ia adukan pada mommynya nanti. Lihat saja!

"Kalau mau bermain itu pintunya di kunci!"

Mark menggerutu kesal. Masih setia mengusap-usap wajahnga yang sedikit terasa sakit. Beruntung sang mommy tidak ada disana, atau Mark akan di tertawai oleh mommynya sendiri.

"Salahmu sendiri kenapa main masuk-masuk saja, aku mana sempat menguncinya tadi"

Jeno berucap santai, terlalu santai dengan satu lengan yang memeluk pinggang matenya yang mengangguk setuju. Setuju akan pembelaan Jeno yang masuk akal.

Kakaknya itu terlalu bersemangat menemuinya, Jaemin sudah memperingatkannya sebelumnya. Tapi Mark hanya menganggapnya angin lalu saja.

Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri.

Kakaknya itu memang menyebalkan.

"Tuan muda, ada tuan muda Jung di depan. Beliau bilang ingin bertemu dengan tuan muda Jaemin"

Seorang maid datang mendekat. Membungkukkan tubuhnya sebentar sebelum mengatakan maksud dan tujuannya kemari.

Ada ketidaksukaan dalam diri Jeno. Alpha itu menatap datar dengan raut tidak suka mendengar berita yang dikatakan oleh sang maid. Bagaimana pun Jung Jaehyun adalah orang yang telah mengambil ciuman pertama matenya.

Dan Alpha itu adalah sepupunya.













































Jaemin meminum tehnya dengan nikmat, menyandarkan punggungnya di sandara sofa sembari menikmati teh hangat miliknya. Didepannya ada Jaehyun yang tengah membaca beberapa berkas di pangkuannya dengan kacamata yang bertengger manis.

Alpha itu tengah mempelajari beberapa berkas yang ia berikan tadi. Jeno sendiri berada di kamar dengan si sulung Park, kedua Alpha tampan itu tengah bermain game dengan sang mommy yang ikut menemani.

Meninggalkan si bungsu Park dengan anak tunggal keluarga Jung di ruang kerjanya. Ada beberapa hal yang harus mereka bahas, dan Jeno belum saatnya untuk tau. Alpha itu masih terlalu dini untuk tau permasalahan yang terjadi.

"Aku sudah bicara dengan Mark beberapa hari yang lalu"

Jaehyun melepaskan kacamata yang bertengger di hidungnya, meletakkan kacamata bacanya di atas meja setelah selesai membaca berkas yang ada di pangkuannya.

"Kita mengalami kerungian yang cukup besar kali ini. Para hama itu memang harus segera di basmi"

Ia memijat pangkal hidungnya kala merasakan pening yang melanda kepalanya. Alpha tampan ini tidak habis pikir dengan Jaemin yang tidak memberi tindakan meski sudah tau dari sejak lama.

Sahabat manisnya itu punya jalan pikiran yang berbeda.

"Sebentar lagi, Jaehyun. Biarkan mereka menikmati masa-masa jaya mereka diatas angin"

Jaemin menggigit cookienya dengan nikmat. Tidak terlihat pusing akan masalah yang tengah terjadi, omega itu terlihat begitu tenang di tempatnya.

"Sebaiknya kamu istirahat, tubuhmu juga punya hak untuk merasa lelah"

Jaemin tersenyum tipis, menatap teduh sahabatnya yang menghela nafas lelah.

Jaehyun terlalu memforsir dirinya sendiri, tanpa memikirkan jika tubuhnya juga punya hak untuk merasa lelah. Anak tungga keluarga Jung itu tidak berubah sejak dulu.

"Aku akan pulang, kalau kamu berubah pikiran kabari aku"

Jaehyun menghela nafas. Ia meletakkan berkas di atas meja. Mengacak-acak rambutnya sebentar sebelum mengulurkan tangannya, meminta Jaemin mengulurkan tangannya untuk ia kecup.

Ia tersenyum tampan, menyempatkan diri untuk mengacak-acak rambut Jaemin yang cemberut akan kelakuannya.

"Ya!"

Jaemin melempar bantal ke arah Jaehyun yang menghilang di balik pintu. Tawa puas terdengar dari luar, membuat si bungsu Park cemberut dengan gerutuan kesal yang menyertai.

"Dasar menyebalkan"

Tbc.

Hm...

Sorry for typo

Salam manis T.

Continue Reading

You'll Also Like

41.5K 2.8K 27
Nana yang menjadi bahan taruhan Jeno bersama temannya tiba-tiba saja menghilang dan tidak pernah lagi muncul di hadapan Jeno. #1 jaejae
51.8K 6.4K 29
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
45.4K 2.2K 18
dua sahabat yang sedang quality time bersama di cafe harus bertemu dengan 2 bayi yang sedang menangis di depan pintu cafe tanpa ada yang memperdulika...
200K 31K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...