You don't have to say you love, you don't have to say nothing, you don't have to say your mine
Adore you – Harry Style
.
∆∆
.
Sebenarnya pada saat itu Laura juga mendapat sebuah pesan yang mengatakan bahwa orang itu tau jawaban dari pertanyaan Laura. Laura sangat bingung, Nathan saja yang selama ini ada di sisinya tidak tahu tentang Pertanyaan itu. Laura pun akhirnya memutuskan untuk menemui orang itu.
Dua hari kemudian
Tempat itu gelap, Laura memasang sihir dasar untuk mencegah orang itu untuk tidak menggunakan sihirnya.
"Teknikmu sudah bagus di awal, tapi" seketika saja belati beracun mengenai tembus di dadanya.
"Penyihir lemah akan belati" ujar wanita itu dan saat sihir dasar itu mulai melemah dia mengeluarkan sihirnya yang berwarna hitam keunguan, mengarahkan nya ke Laura. "Kamu penyihir biasa, tak akan kuat dengan ini" lanjutnya.
"Setidaknya aku punya dia" Ujar Laura.
"Hey" Sahut Nathan dan langsung mendorong penyihir itu.
Belati yang ada di dadanya memang menyakitkan tapi sepertinya wanita ini tidak tahu Laura seorang mutan yang dengan cepat dapat menyembuhkan dirinya sendiri.
Tak mudah di kalahkan wanita itu membuat mereka bertiga tenggelam di kegelapan, mulai menyerang kembali Laura, dengan brutal dan tiba tiba saja seekor naga api muncul,
ya itu Nathan yang sudah di rubah oleh Laura, tapi wanita itu seperti tidak kenal lelah sihirnya tak melemah setelah mengeluarkan banyak sihir, Laura sadar wanita itu adalah penyihir kegelapan, pantas tidak mudah di kalahkan.
"Kamu tersesat, kegelapan hanya membuat dirimu yang nyata perlahan menghilang, mengapa kamu melakukannya" Tanya Laura.
"Kamu menghabisi kelompokku, seharusnya kamu yang sudah tiada" Ujarnya sambil menahan serangan dari Naga Nathan.
Dengan jentikan jari Laura mengubah Nathan menjadi Naga Bayang, dan mengambil bayangan wanita itu. Memasang kembali sihir dasar lalu pergi dari kegelapan bersama Naga api Nathan.
"Apa yang kamu lakukan padanya?" Tanya Nathan.
"Dia sudah ada di kegelapan, kalau dia keluar dan bertemu cahaya berarti dia sudah tiada" Ucap Laura, dia mengingat kembali kata kata wanita itu tentang kelompoknya, Laura tidak menghabisi kelompok itu sebenarnya tetapi melakukan hal yang sama pada wanita itu yaitu mengurungnya dalam kegelapan, tanpa ada seorang pun yang tahu selain Laura.
Seminggu berlalu setelah kejadian itu, hari hari itu ia lanjutkan bersama Nathan. Bucky dan Sam kini sudah selesai menjalankan misinya, Laura pergi untuk bertemu denganya. Rasanya ada yang aneh, Bucky kini tersenyum saat bertemunya.
"Sepertinya kita harus kembali Nath" ucap Laura yang sedang berjalan menuju Bucky dan Sam.
"Hei, Laura apa kamu tidak merindukanya. Aku pikir kini hubungan kalian akan membaik" ujar Sam. Laura benar benar bingung, apa yang terjadi.
"Tidak terimakasih, tapi hai Sam" Sahut Laura yang kini memeluk Sam. "Bagaimana perasaanmu menjalani cinta rumit dengan Sheild itu?" Lanjutnya.
"Hei apa kamu di beri makan olehnya?" Tanya Bucky pada Nathan.
"Setiap saat, wait kamu menganggapku peliharaannya?" Tanya Nathan balik, dan di jawab oleh Senyuman Bucky yang tak biasa.
"Dia sudah ku anggap adik jangan menggangunya" ujar Laura pada Bucky.
"Cinta yang sangat rumit dengan Sheild itu, You know Sheild itu bagian dari Steve yang di berikan kepadaku, kau juga tahu buku milik steve di berikan kepada Bucky, but i wanna know apa yang di berikan nya untukmu?" Tanya Sam.
"Its me Sam" jawab Bucky. Sam tertawa dan Laura hanya kebingungan.
"Apa yang kamu lakukan padanya?" Tanya Laura
"Kurasa memperbaiki mesin rusak" Jawab Sam.
"Tidak, Kamu seperti memperbaruinya" ujar Laura. Merekapun menikmati hari itu dengan bersantai.
"Kau tahu kostum barumu sangat keren dan itu cocok denganmu" Ujar Laura mengomentari suit baru Sam.
"Yeahh Thanks aku juga sangat suka" Ujar Sam.
"Ra kapan kira akan buat kostum? sepertinya itu keren" Ujar Nathan semangat.
"Dia tidak akan mendengarkan" Ujar Bucky
"Kostum itu simbol, dan ku rasa itu sudah di peruntukan untuk manusia sepertinya" Ujar Laura.
"Sudah kubilang" Ucap Bucky.
"Laura kau selalu menghindari kata superhero, kau membenci itu?" Tanya Sam.
"Tidak Sam, tapi kata itu terlalu berat untuk di pikul sama seperti Kepercayaan Steve memberikan Sheild itu padamu, rasanya sama" Jawab Laura.
"Alright, aku mengerti" Ujar Sam.
Laura memang tidak membenci superhero, dia sering di tawari pekerjaan itu oleh Nick fury, dan Steve. Laura hanya tidak suka sisi penyihirnya, dan tak ingin mendapat misi, dia juga tidak ingin menjadi ikon pahlawan, karena dia orang sanggup membunuh orang lain dengan kekuatannya.
Laura, Nathan dan Bucky memutuskan tinggal di salah satu Rumah di pinggir danau milik Laura. Sedangkan Sam pulang ke rumahnya dan berterimakasih untuk bantuan Bucky.
Keesokan harinya Bucky meminta untuk berbicara berdua dengan Laura di dekat danau. Laura tidak pernah berfikir ini akan menjadi percakapan terpanjangnya dengan Bucky.
"Ada apa kak?" Tanya Laura.
"Jangan panggil aku kakak lagi" tegas Bucky.
"Maaf, aku kira kamu sudah menganggap ku adik" Laura sadar dia hanya anak angkat keluarga Barnes, fakta ini pun dia baru ketahui setelah meninggalnya sang Ibu yang sebelum meninggal ia memberikan surat yang menjelaskan bahwa Laura adalah anak angkat.
"Aku akan mengatakan ini sebagai Bucky, aku tahu mungkin aku sedikit kejam tidak pernah menganggap mu sebagai adikku, tapi aku akan mencoba memperbaikinya" ucapnya
"Apakah butuh waktu selama itu untuk menyadarinya?" Tanya Laura.
"Kamu marah, Aku mengerti dan mungkin aku juga akan seperti itu. Tapi aku ingin jadi bagian hidupmu, namun kamu harus mengerti aku tidak pernah meninggalkanmu" Jelas Bucky, sebenarnya Laura senang tapi masih bingung dengan alasan Bucky apakah sebegitu besar rasa bencinya karena Laura bukan adik kandungnya?
"Lalu kenapa rasanya seperti itu? seperti terus mencoba menjauh" ujar Laura.
"Karena kamu mengacaukanku" Bucky menatap Laura intens "Rasanya sama seperti saat pertama kali aku melihatmu datang ke acara kelulusanku. Aku tidak tahu apa yang terjadi sampai saat kamu memelukku, lalu aku sadar aku menyayangimu bukan sebagai adik, saat itu aku tidak ingin menjadi kakakmu mencoba menjauh untuk menghilangkan perasaan itu, walaupun sia sia, dan sekarang....aku merasakannya lagi".
"Aku menyayangimu Laura, bukan sebagai adik" lanjutnya
Ucapan Bucky itu membuat Laura benar benar menanyakan apa yang terjadi di sini.
"Aku bingung bisakah kamu pergi dari sini, sekarang rasanya sangat aneh" Laura menundukan kepalanya, rasanya sangat sangat aneh ia ingin menangis, tersenyum, dan marah. Tapi yang di lakukan Bucky malah memeluknya.
Ada rasa yang tertahan dari ini, tiba tiba saja air yang berada di danau menyembur ke atas dan membuat Bucky dan Laura kebasahan. Saat Bucky melepaskan pelukanya.
"I hate you" ujar Laura pergi dari tempat itu, Bucky kembali kebingungan dengan air danau yang mulai keluar gelembung seperti sedang di didihkan.
Bucky kembali ke rumah kecil itu.
"Oh shit, apa yang terjadi pada kalian?" Tanya Nathan dan Bucky langsung mengangkat pundaknya.
Sedangkan dalam hati Laura 'Apa dia mengungkapkan perasaannya pada ku? Apa yang harus ku lakukan, dia kakakku' dia berada di kamar mandi, kebingungan dengan apa yang terjadi, tetapi entah mengapa wajahnya berseri-seri.
"Apa yang kamu lakukan Ra?" Tanya Nathan membuat Laura yang baru keluar kamar mandi terkejut.
"Sepertinya kita harus kembali, akan aku ceritakan di perjalanan" Ucap Laura.
"Kembali ke apartemen?! Huftt" eluh Nathan, Laura segera menarik telinganya.
Mereka pun pergi. Bucky sadar dia terlalu cepat mengatakannya pada Laura
.
∆∆
.
Gak tau kenapa author adore sama Nathan, padahal tokoh utama Laura sama Bucky