"Akan aku izin kan kalian untuk tinggal disini jika kalian hidup selaras dengan alam"ucap pemimpin goblin yang memiliki warna tubuh biru
"Terima kasih"
"Terima kasih"para penduduk membungkuk beberapa kali untuk mengucapkan rasa terima kasih mereka karena sudah di izinkan para goblin
Para goblin membantu para penduduk seperti, mengangkat barang, membantu membangun rumah dan bahkan makan bersama.
Bahkan geumbi sedang bermain dengan para anak-anak penduduk dengan ceria nya.
Sedangkan kakak nya yang melihatnya hanya tersenyum senang melihat keakuran mereka.
.
.
.
Disuatu hutan disisi lain ada beberapa buah prajurit berbaju biru yang dipimpin oleh orang berbaju merah.
"Jadi disini tempat persembunyian orang yang lari?"
"Iya benat jendral ada sebuah laporan bahwa mereka tinggal didesa sini"
"Aku tidak menyangka mereka menolak perang dan bersembunyi, aku akan menghukum mereka dengan berat ketika aku menangkap mereka"
"Mereka disini"
"Goblin"
Debu mengepul didepan para prajurit setelah menghilang terlihat lah para 6 goblin yang berbeda warna.
"Hah"
"Goblin"
"Berani sekali kalian masuk kehutan goblin, hiyaa"pemimpin goblin menghentakan tongkatnya ketanah yang membuat batu besar mengelinding menutup jalan masuk
"Mundurlah, untuk hari ini kita akan mundur dari sini"perintah jendral
Para prajurit berbalik pergi mengikuti jendral mereka. Dibalik batu besar itu ada para penduduk dan para goblin.
"Jangan khawatir kami akan melindungi tempat ini"ucap goblin biru
"Iya tidak akan terjadi apa-apa"ucap geumbi sambil memegangi salah satu tangan anak penduduk
.
.
.
Beberapa hari kemudian
"Kalau kau melenyapkan semua goblin yang ada didaerah sini maka aku akan memberikan harta yang aku janjikan"ucap jendral kepada seseorang yang seperti penyihir
"Jangan khawatir, aku memiliki rahasia untuk melenyapkan mereka"
"Rahasia?"
"Menurut peraturan mereka tidak bisa melukai manusia"
"Kita harus memanggil sesuatu yang akan melawan mereka"
Semua prajurit berbaris secara rapi dengan sebuah anak panah ditangan mereka masing-masing.
Prajurut menembakan anak panah yang berapi kedalam desa yang membuat para penduduk langsung berteriak dan berlarian untuk menyelamatkan diri.
"Aaaa"
"Tolong"
"Tolong"
"Tolong"
"Cepat lari"
Para goblin berusaha memadamkan api dengan kekuatan mereka.
Goblin biru melihat kearah prajurit itu.
"Ternyata mahal juga untuk jiwa kalian"ucap penyihir yang berdiri diantara prajurit
"Kau adalah..."
Penyihir menempelkan sebuah kertas ke tongkatnya.
"Hei para makhluk dialam baka disini ada makanan untuk kalian"penyihir itu menghentakan tongkatnya ketanah
Para makhluk yang tidak berakal muncuk dari atas awan dan menyebar keseluruh desa.
"Aaaa tolong"
"Tolong"
"Tolong"
Goblin orange melindungi sepasang anak dan ibu dari makhluk tak berakal yang ingin mendekati mereka.
Seorang lansia terjatuh karena terdorong oleh makhluk tak berakal. Geumbi yang melihatnya dengan segera membantu dan tidak menyadari satu anak panah melesat kearahnya.
"Aaa"tetapi dengan cepat kakak geumbi langsung menangkapnya dengan satu tangan
"Kalian"goblin biru mengarahkan kekuatan nya kearah prajurit yang membuat mereka terpental
Tubuh goblin biru sudah diselimuti oleh aura-aura hitam disekelilingnya.
"Kakak, kalau kau menggunakan mantra untuk menyerang manusia.."
"Bagaimana mungkin aku akan diam saja saat melihat situasi seperti ini" goblin biru berlari menyerang para prajurit dengan tongkatnya
Geumbi melihat kebelakang dimana para goblin yang lain menyerang prajurit.
"Hah tidak"
"Para goblin itu....hiaaaaa"penyihir mengeluarkan kekuatan nya yang mengarah langsung kedada goblin biru
"Kakak"
"Kakak"para goblin yang lain termasuk geumbi langsung menghampiri tubuh goblin biru yang terkapar
"Kakak telah...hiks...hiks"
"Tidak bisa dimaafkan"
Para goblin yang lain melihat kearah penyihir itu dengan geram sedangkan geumbi masih menangis.
"Kakak tidak, tidak lagi"cegah geumbi
Karena kemarahan mengusai mereka semua mata goblin berubah menjadi merah dengan aura hitam disekeliling tubuh mereka.
"Tidak, tidak"tangis geumbi
Tubuh gobli biru melayang dan dengan tiba-tiba semua goblin menyatu menjadi sebuah raksasa besar.
Geumbi terpental kebelakang karena hempasan angin yang terbuat dari raksasa goblin.
"Tidaaaak"
"Apa kau raja makhluk?"
Raja makhluk menghempaskan para prajurit dengan tongkatnya yang besar sekali.
Raja makhluk melompat kearah penyihir yang terduduk dengan gemetar bahkan tangan yang memegang tongkat yang diarahkan kearah raja makhluk gemetar.
Raja makhluk melempar tongkat penyihir itu kesamping yang membuat nya hancur.
"Tidak, tolong aku"
Raja makhluk bersiap ingin melayangkan tongkatnya dengan para makhluk tidak berakal disekeliling mereka.
"Tidak, kau tidak boleh melukai manusia"seru geumbi
Petir menyambar yang langsung mengarah ke raja makhluk.
"Tidaaaak"
"Apalah salah menghukum orang yang berdosa, kami bukan yang seharusnta dihukum orang-orang jahat lah yang harus dihukum"dan bekahir dengan raja makhluk yang berubah menjadi patung batu
Disekelilingnya ada makhluk yang tidak berakal terbang.
"Kakak telah dikurung...kakak telah menerima hukuman"ucap geumbi lalu ia menoleh kearah penyihir yang berusaha bangkit
"Mantra pengurung"geumbi mengurung semua makhluk tak berakal dan penyihir itu kedalam sebuah kotak harta
"Hiks...hiks bagaimana caranya aku hidup sendirian"tangis geumbi
.
.
.
"Raja makhluk adalah..."ucap shinbi menggantung
"Benar...hiks..dia goblin seperti kita"ucap geumbi yang berdiri disebelah shinbi
"Mulai sekarang dunia akan hancur"ditangan raja makhluk ada sebuah bola bewarna pink
"Itu..."
"Hehahaaha"raja makhluk menghancurkan bola pink itu yang membuatnya bersinar
"Hukumlah orang-orang jahat" dan muncullah makhluk-makhluk tak berakal ingin pergi
"Mawar ilusi:tivaret"leon memunculkan sebuah pelindung didepan nya dan (name), ia mengeratkan pegangan nya ke pinggang (name) ketika hembusan angin muncul saat para makhluk-makhluk tak bearakal datang
"Jika kau ingin pergi dari sini kau harus melewati ku lebih dulu"ucap leon
"Lawan mu adalah aku"kanglim melompat kearah raja makhluk dengan yang sudah siap ditangan nya
"Dasar manusia sombong"raja makhluk mengarahkan tongkatnya ke pedang kanglim yang membuat kedua benda itu beradu
"Aku juga"ucap hari
"Hari itu sangat berbahaya jika tidak ada bola makhluk"cegah gaeun
Kanglim mendarat dengan mundur beberapa langkah.
"Kunci mata pisau"kanglim menancapkan pedangnya ketanah yang membuat beberapa kunci mata pisau muncul didekat raja makhluk
Tetapi dengan mudahnya raja makhluk menghancurkan itu dengan tongkatnya yang besar.
"Awan keputusasaan"
Makhluk-makhluk tak berakal kembali menyerang leon dan (name), tetapi dengan cepat leon mengangkat (name) dengan memegang pinggangnya untuk menghindari serangan makhluk-makhluk tak bearakal.
"Kekuatan kartu safir:awan keputusasaan:kebura"sebuah lingkaran sihir muncul dibawah para makhluk tak berakal yang membuat mereka menghilang
Leon membawa tubuh (name) turun kebawah saat merasa aman.
"Jendela cahaya"leon menembakan kekuatan nya kearah para makhluk tetapi makhluk tak bearakal itu terbang melewati mereka yang mengarah ke para hari dan teman-teman.
"Tidak"(name) yang ingin berlari kearah mereka tetapi dengan cepat leon memahan tangan nya
Shinbi yang berdiri didepan hari dengan segera menggunakan kekuatan nya.
"Keluarlah"
"Benteng hiyaaa"sebuah pelindung melindungi mereka dari para makhluk
Para makhluk mendobrak pelindung mereka yang membuat pelindung yang melindungi mereka akan hancur.
Leo berlari lalu mengubah bentuknya menjadi cerberos. Ia menghembuskan api kearah para makhluk.
"Leo semangat"sorak hyungwoo
Leon dan (name) ingin berlari menghampiri mereka, tetapi secara tiba-tiba ada satu makhluk yang terbang mendorong tubuh (name) dan dengan cepat leon menahan tubuhnya.
"Mahkota mahkot"sebuah mahkota besar menindih tubuh para makhluk
Sedangkan disisi lain, kanglim menyerang berkali-kali raja makhluk yang ditangkis olehnya.
"Pohon pertumbuhan"kanglim menancapkan pedangnya ketanah dan muncullah akar yang langsung melilit tubuh raja makhluk
"Cahaya api"kanglim menusuk tubuh raja makhluk yang membuatnya terbakar
"Berhasil"
"Hah...hah"
"Sudah kukatakan..."tangan raja makhluk keluar dari akar yang melilitnya dan langsung menangkap tubuh kanglim
"Aku tidak bisa kalah dari kekuatan manusia"raja makhluk menangkat tubuh kanglim
Kanglim dengan sekuat tenaga ingin melepaskan diri dari cengkraman raja makhluk.
Raja makhluk mengeluarkan kekuatan nya ketubuh kanglim yang membuatnya terpental.
"Kak kanglim"
Leon dan (name) menoleh kearah mereka. Yang membuat leon tidak fokus dan membuat para makhluk keluar dari lingkaran sihirnya.
Para makhluk melilit tubuh mereka berdua dengan kuat.
"Aakh"
"Aaargh"para makhluk menyerap kekuatan yang ada didalam tubuh (name)
"Tidak"seru hari
Raja makhluk berdiri didepan tubuh kanglim dan disusul cerberos yang berdiri didepan kanglim disisi lain.
To be continue