Jiwa Bersama (ON GOING)

By ragillaila_2

98.1K 10.7K 738

Dia si gadis dingin dan tiga sahabat yang sama dinginnya. Ya mereka Adara, Jessica, Billa, Rina yang bertran... More

Jiwa Bersama
Jiwa Bersama (2)
STATUS
2 : 2
3 : 3
4 : 4
5 : 5
6 : 6
7 'DRAGON'
8 : 8
9 : 9
10 : 10
11 : 11
12 : 12
13 : 13
14 : 14
15 : 15
16 : 16
17 : 17
18 : 18
19 : 19
MAAF🙏

1 : 1

5.3K 570 19
By ragillaila_2

.
.
.
'Keep Calm My Friend'
.
.
🔥🔥🔥

Indonesia, 28 september

Dalam perjalanan pulang sekolah didalam mobil ini berisi para sahabat yang bersenang-senang setelah puas membully siswi. Mereka adalah Adira, Jeslin, Bianca, Ria yang memiliki sifat serupa tukang pembully hanya untuk bersenang-senang dan mencari perhatian. Mereka yang seenaknya terhadap siswa-siswi yang miskin ataupun yang dekat dengan cowok yang di idamkan oleh adira.

"Ih gue seneng banget deh puas ngebully si Ana haha rasain tuh lagian sih deket-deket sama bebep samuel." ujar Adira tertawa senang terhadap para sahabatnya, sambil satu tangan memegang setir pengemudi.

"Yayaya serah lo deh gue juga puas liat dia jadi tontonan seluruh sekolah haha" balas Jeslin sambil tertawa.

"Iya gue kesel banget sama dia, apalagi benci buanget deh. Jadi orang kok lembek, terus nangis sambil bilang 'hiks maaf hiks aku gak sengaja hiks' kebanyakan hiksnya dah cocok dia jadi tukang drama di film indosiar itu hahaha" ujar Ria sambil tertawa terpingkal-pingkal karena perkataannya sendiri.

"Haha indosiar itu masih mending Ria, jadiin aja pemain film yang berkualitas. Bokep contohnya" sahut Bianca sambil terkekeh.

Mereka semua tertawa senang di dalam mobil tanpa memikirkan beban ataupun hal lain. Seperti tidak ada hari lagi dimana mereka bisa tertawa seperti ini, yah meskipun ini tertawa diatas penderitaan orang lain tapi mereka tidak merasa bersalah terhadap itu.

Mereka tau jika ini perbuatan yang sangat salah namun jika demi mendapat perhatian dari keluarganya, so kenapa tidak?.

Merasa jalanan sepi Adira ingin membawa mobil dengan kebut-kebut an dan akan mengabil start di lampu merah.

Saat akan mengambil ancang-ancang mereka dikejutkan dengan mobil dari arah kanan yang melaju dengan kecepatan yang tinggi dan

BRAKK

Mereka yang belum tersadar untuk menjauhpun akhirnya terpental dan kesadaran merekapun habis. Langsung saja para warga yang melihat kejadian itu membawa kerumah sakit terdekat.

🦕

Keluarga dari Adira pun menuju kerumah sakit. Namun yang datang hanyalah abang Tins Adira dan satu Abang dari ria. Karena Jeslin,Ria,dan Bianca telah dititipkan dirumah keluarga SMITH. Orangtua empat gadis masih berada diluar negri untuk berbisnis.

Sesampainya mereka semua termasuk para sahabat abang dari Adira dan satu perempuan yang selalu dengan mereka yaitu Ana pun datang meski sangat malas, mereka ingin mengetahui apa mereka mati atau tidak hanya itu. Ya mereka semua tidak menyukai empat orang itu. Karena yang tidak disukai dari Adira dan sahabatnya adalah sifat bak iblis, pembulian, terutama dandanan menornya yang terlihat seperti jalang katanya.

cklekk

Suara pintu UGD pun terbuka dan menampilkan seorang Dokter muda lelaki. Mereka semua sontak berdiri dan menanyakan keadaan adiknya karena bagaimanapun juga mereka adalah adik kandung dan sepupunya.

"Bagaimana keadaan semuanya dok?" tanya Raka abang Twins Adira dengan nada datar namun tidak dengan hatinya yang sulit dijelaskan.

Dokter yang ditanya tersebut bersusah payah berbicara karena siapa yang tidak tau keluarga dari mereka yang dirawat ini. Ya mereka semua yang dirawat adalah keluarga yang sangat dihormati dan disegani atau bisa dibilang keluarga terkaya, karena posisi terkaya no 1-4 telah di isi oleh empat gadis remaja dan laki-laki remaja yang sangat diagungkan.

"Maaf tuan mereka semua mengalami koma, karena benturan keras yang terdapat di kepala mereka dan kemungkinan mereka akan mengalami amnesia, tetapi itu hanya perkiraan saja." ujar Dokter dan pamit kepada mereka semua yang terdiam diikuti dua suster di belakangnya.

Sontak mereka semua terkejut mendengar bahwa nenek lampir dan sahabatnya telah koma. Abang Adira merasa kasihan kepada Adira bagaimanapun dia adalah adik mereka tetapi pikiran mereka langsung ditepis karena mereka berpikir ini adalah karma seorang pembully. Lamunan mereka terbuyar dengan perkataan Ana.

"Ayo kita temui mereka semua." ujar Ana kepada semuanya dengan tutur kata yang lembut dan halus.

"Ngapain biarin aja udah itu namanya karma ya gak guys haha." tawa Andra sahabat twins yang tidak menyukai Adira dan para antek-anteknya

"Iya ngapain mau mati pun juga gak peduli gue" ujar Riki abang twins Adira yang sangat tidak menyukai adira karena sifatnya yang semena-mena terhadap ana.

"Meskipun gitu dia juga adek lo, kalo kalian lupa" ujar Alex dengan nada dingin. Sahabat twins si pria dingin dan tegas yang biasa saja terhadap Adira dan para sahabat adira, karena mwnurutnya mereka tak pernah menggangu Alex.

"Hmm bener Adira, Jeslin, Bianca, Ria juga kan sepupu lo, mereka cuma mau lo ngertiin dia kali trutama lo twins Adira adik lo!." ujar Daffa tegas yang sontak semuanya mengalihkan pandanganya terhadap dia. Karena baru kali ini daffa seperti membela adira dan para antek-anteknya dengan nada tegas berbeda dengan sifatnya yang kocak, receh.

"Suka lo sama mereka haha" ujar Andra dengan tertawa mendengar perkataan Daffa.

"Maksud gue gak gitu juga kali" ujar Daffa ketus kepada Andra yang sontak membuat semua tertawa.

"Udah An gak usah ya" ujar Samuel mengakhiri keributan mereka dengan berbicara kepada Ana. Si pria sedikit dingin yang berkata lembut dengan tangan yang mengusap lembut rambutn Ana

"Gapapa ayo kita masuk meskipun mereka semua berbuat jahat sama aku, aku gak papa kok apalagi kak Jeslyn kan kakak aku" ujar Ana sendu memandang samuel seperti memohon untuk menjenguk empat gadis itu. Mereka semua merasa iba kepadanya karena ia sering di bully sama adira dan sahabatnya itu. Kecuali tiga diantaranya yang hanya memutar bola matanya malas.

"Masuk" ajak Jordan berjalan menuju ruang rawat Adira dkk karena sudah jengah mendengar sahabatnya beradu mulut.

Dan berakhirlah mereka memasuki ruangan tersebut. Pertama yang mereka lihat adalah dimana empat gadis tengah berbaring dengan wajah yang pucat pasi dan kabel yang tepat berada di dada mereka berempat. Mereka semua yang melihat sebenarnya merasa kasihan terutama si twins yang sedikit tersentil hatinya ketika melihat adiknya berbaring lemah diatas brankar rumahsakit. Satu dari mereka yang menatap empat gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kasihan ya mereka, aku sedih lihat mereka kayak gini." ucap Ana lembut dengan menatap empat gadis itu sendu.

"Kenapa kamu baik sih An, mereka aja udah jahat sama kamu. Aku beruntung bisa miliki kamu An" ujar Samuel sambil memeluk Ana dari samping. Mereka yang melihat si ketuanya begitu bucin pun memutas bola matanya malas. Pasti akan seperti ini jika bersama Ana.

Lama terdiam hingga Daffa berucap..

"Huh.. bisa gitu ya kecelakaan bareng, koma bareng, keadaanpun sama loh." ucap Daffa dengan memandang sendu empat gadis yang terbaring lemah dihadapannya.

"Iya yaa, tapi menurut gue nih ya mereka memang sahabat sejati, yaaa meskipun perilaku nya seperti iblis!." Andra menyahut perkataan Daffa

"Hm, tapi jujur gue iri liat mereka kompak terus, susah maupun senang aja bebareng. Sekarang kecelakaan juga bareng" ujar Alex dengan datar membenarkan perkataan Andra.

Samuel dan yang lainnya merasa terenyuh mendengarkan perkataan sahabatnya itu. Dia juga membenarkan bahwa persahabatan mereka ber empat itu tulus dan murni.

Hanya saja ia merasa risih saat adira dan sahabatnya itu terus-terus an mengganggu ketenangannya dan juga perilaku bak iblis yang selalu suka membully itu.

"Halahh meskipun gitu iblis tetap iblis haha karma itu, bisa kecelakaan bebareng gini" ujar Riki tertawa menanggapi perkataan para sahabatnya.

Semua langsung menatap tajam riki, yang di tatap pun langsung menundukkan kepalanya.

"Dia adik lo Riki, a-d-i-k k-a-n-d-u-n-g" geram Adelion penuh penekanan di akhir ucapannya. Abang dari Ria yang tidak menyukai ria namun juga tidak membenci

"Terus lo sendiri apa kabar Bang sama a-d-i-k k-a-n-d-u-n-g lo itu? " tanya Raka sinis dengan nada penuh penekanan di akhirnya juga.

Ucapan Raka langsung membuat Adelion terdiam, benar katanya jika ia selalu mendiami adiknya namun ia tidak membenci ria dan adik-adik sepupunya itu.

Tidak ada yang bersuara lagi setelah mendengar perkataan abang Adelio dan raka itu.

Mereka semua langsung diam dengan aktivitasnya masing-masing dan pikiran masing-masing. Orangtua dari empat gadis yang tak sadarkan diri tersebut belum bisa pulang untuk melihat keadaannya karena kondisi diluar negri yang tidak memungkinkan, dan pekerjaan yang belum terselesaikan, katanya!.

Cukup lama terdiam semua sontak terkejut dan panik ketika melihat empat gadis diatas brankar tersebut mengalami kejang-kejang secara bersama.

Continue Reading

You'll Also Like

476K 17.7K 32
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.2M 117K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
773K 93.5K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
531K 26K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...