Setelah dari toko baju, leon membawa (name) pergi kesebuah cafe.
"Jadi maksudmu ada aura jahat dari maneqin di mall ini?"tanya (name)
"Iya benar, saat kita lewat dari toko itu ada sesuatu yang tidak beres"ucap leon
"Jadi karena itu kau membawa ku ke toko pakaian"ucap (name)
"Bukan hanya alasan itu aku juga mengajakmu karena ingin bermain bersama mu"ucap leon sambil tersenyum yang membuat (name) pipinya memerah malu
"Ka-kalau begitu apa ada yang kau temukan?"
"Tidak, aku sudah tidak merasakan energi apapun lagi"
"Itu bearti..aura jahat itu sudah menghilang?"
"Aku harap seperti itu..aku akan menyelidiki aura itu karena dan terima kasih sudah menemani ku"
"Ah kau tidak perlu berterima kasih"
"Tadi kau sangat cantik"puji leon
"A-apa...itu biasa saja"(name) menyuapkan satu sendok es cream yang ia pesan kedalam mulutnya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa pipi dan telinga nya memerah malu
.
.
.
Pada malam harinya, (name) dan hari berdiri dipinggir jalan menunggu lampu lalu lintas berubah. Kenapa mereka berdua keluar malam-malam begini?.
Itu karena bahan makanan yang ada dirumah (name) habis dan ia memutuskan untuk pergi ke supermarket dan secara kebetulan ia juga melihat hari yang berbelanja jadi sekalian saja mereka pulang bersama.
Seorang pegawai wanita berhenti dan berdiri disamping (name).
"Ah kita tadi bertemu ya?"tanya pegawai wanita yang tadi siang (name) lihat di toko
"Ah selamat malam"sapa (name) dan hari
Sesosok manusia bukan maneqin yang berbaju seperti perempuan secara tidak sengaja menabrak pria, yang membuat topi yang ada dikepala maneqin sedikit keatas membuat wajahnya terlihat, pria yang melihat berteriak seketika.
"Apa kakak tinggal di daerah sini?"tanya (name)
"Aaaaa"
Sesaat melihat pegawai wanita itu maneqin langsung berlari kearah mereka.
"Berbahaya!!" Hari mendorong (name) yang membuatnya tidak sengaja mendorong pegawai wanita itu, yang membuat mereka bertiga jatuh kebawah
Sedangkan maneqin itu, tangan nya menembus sebuah tiang besi yang ada didekat mereka.
Semua yang menyaksikan disana lantas sangat terkejut sekali.
"Ayo cepat lari, cepat"(name) dan hari menarik tangan kakak itu yang masih terlihat syok dan langsung nya membawa berlari
Maneqin itu menarik paksa tangan nya dari tiang besi lalu dengan cepat berlari menyusul mereka.
"Apa itu boneka maneqin yang dibicarakan geumbi, kalau begitu aku harus menggunakan bola makhluk"batin hari
Mereka bertiga berlari saling bergendengan tangan satu sama lain menghindari kejaran dari maneqin itu.
Hari dan (name) berbelok kekanan membawa kakak itu masuk kedalam sebuah gang yang ternyata buntu.
"Se-sebentar tunggu dulu, apa yang terjadi?"
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan"ucap (name)
Hari dan (name) menarik tangan kakak itu bersembunyi dibelakang sebuah tempat sampah yang bersamaan dengan maneqin yang berhenti berlari didepan gang yang mereka masuki.
Maneqin itu berjalan melewati gang dengan tenangnya.
"Huuh"
"Aaaa"pekik (name) dan hari ketika secara tiba-tiba maneqin itu menghancurkan tempat persembunyian mereka dengan tangan nya, beruntung sekali mereka bertiga sudah menjauh.
Hari memutuskan menggunakan bola makhluk nya karena keadaan mereka yang sangat terdesak sekali.
"Memanggil"
"Keluarlah makhluk emas!"
Makhluk emas akhirnya muncul, ia langsung menyerang maneqin secara brutal yang membuat tubuh maneqin terlepas menjadi beberapa bagian.
"Berhasil!!"seru hari dan (name)
"Terima kasih, berkat kau kami selamat"ucap hari kepada makhluk emas yang menghilang
"O-oh tu-tunggu dulu"tunjuk kakak itu pada sesuatu
"Tidak apa teman ku memanggil makhluk itu untuk menolong kita"ucap (name)
"Bu-bukan itu...maneqinnya"ucap kakak itu gemetar
"Hah"hari dan (name) melihat kearah tubuh maneqin yang kembali terpasang, mambuat mereka berdua terkejut.
"Kita harus pergi dari sini"ucap (name)
Hari dan (name) menarik tangan kakak itu berlari melewati tubuh maneqin yang semakin menjadi menyeramkan.
Mereka bertiga berlari keluar gang menghindari kejaran maneqin yang mengejar mereka dengan tubuh menyeramkan nya.
"Dia semakin mendekat, tidak boleh seperti ini"seru hari
"Ayo cepat"lalu (name) secara tidak sengaja melihat sebuah bus yang akan segera berangkat
"Tolong izin kan kami naik"seru (name) yang menggedor-gedor pintu bus
Jalan bus melambat dan supir pun membuka kan pintu untuk mereka naik.
"Ayo cepat naik, cepat"(name) menarik tangan kakak itu naik kedalam bus dengan hari mengikuti dibelakang
"Pak ayo cepat jalan"
Supir bus yang bingung hanya menjalankan busnya dengan kecepatan standar.
Mereka bertiga melihat kearah maneqin dari kaca bus yang ada dibelakang.
"Bagus"ucap kakak itu ketika melihat maneqin yang ketertingalan jauh dibelakang mereka
"Bagus dia tertinggal"ucap hari
Maneqin itu berhenti sejenak mengejar mereka, lalu sebuah tangan bertambah ditubuhnya dan kembali mengejar mereka.
"Hah"ucap hari dan (name)
Maneqin itu berlari semakin cepat lalu melompat menghancurkan kaca yang ada dibelakang bus yang membuat semua penumpang berteriak.
"Aaaaa"
Bus berhenti secara mendadak.
"Kita harus keluar dari sini"(name) menarik tangan kakak itu untuk keluar dari bus, hari membuka kan pintu bus untuk mereka dan berlari menjauhi bus
Maneqin menghancurkan pintu bus yang mereka lewati dan keluar hendak memgejar mereka, bersamaan dengan itu sebuah truk dari arah kiri menabrak tubuh maneqin dengan kencang.
Pejalan kaki yang ada disana terkejut bahkan mereka bertiga berhenti dan berbalik melihat kearah truk itu.
"Apa-apaan ini kenapa jalan nya jadi begini"ucap supir truk yang turun dari truk untuk melihat apa yang ia tabrak
Truk berguncang dari arah bawah.
"Jangan-jangan..." tepat saat itu juga maneqin mengangkat truk dan membantingnya kebelakang
"Ayo cepat lari, cepat, cepat"(name) dan hari menarik tangan kakak itu dan membawa nya berlari lagi
Mereka bertiga memasuki sebuah bangunan yang dibangun. Hari dan (name) melihat dari jendela dimana maneqin itu masih mengejar mereka.
"Disini"
Tepat saat itu juga, maneqin itu masuk setelah ia menaiki tangga dimana ada meraka disana, ia melihat sekelilingnya mencari kakak yang ada bersama mereka.
Mereka bertiga menahan nafas ketika maneqin itu dekat sekali dengan persembunyian mereka tetapi ia kembalu berjalan menuruni tangga.
"Huuuh"
hari dan (name) berjalan dengan pelan sekali lalu berhenti didekat tangga untuk memeriksa apakah maneqin itu ada atau tidak
"Sepertinya dia sudah pergi"ucap (name)
Secara tiba-tiba maneqin itu muncul entah dari mana hendak menyerang kakak itu.
"Jangan/tidak"seru (name) dan hari yang membuat maneqin itu melihat kearah mereka
Maneqin bersiap hendak menyerang mereka, seseorang dengan cepat menyelamatkan hari dan membawa nya berdiri disamping kakak itu. Sedangkan (name) ia dengan cepat berdiri dibelakang maneqin itu dan melayangkan pukulan nya membuat maneqin itu jatuh menuruni tangga.
"Kanglim"ucap hari ketika ia melihat siapa yang menyelamatkan nya
"Makhluk itu mengincar (name)"ucap kanglim
"Kenapa aku...?"tanya (name) setelah ia berdiri disamping hari
"Itu karena iblis yang tersegel didalam dirimu"ucap kanglim
"Cepat lari dari sini"perintah kanglim ketika maneqin itu mulai menaiki tangga menuju kearah mereka
"Iya"kakak itu dengan segera berlari
(Name) dan hari menyaksikan pertarungan sengit antara kanglim dan boneka tanpa jiwa itu. Sebuah akar melilit tubuh maneqin itu yang berasal dari pedang kanglim.
"Tolong panggilkan geumbi"titah kanglim
"Huh"
"Dia tidak bisa disingkirkan dengan paksa aku butuh pemantra waktu"
"Huu baiklah, aku mengerti"
Hari menjalankan perintah kanglim yang membutuhkan bantuan dari geumbi. Ia memanggil geumbi menggunakan kekuatan dari bola makhluk.
"Ada apa ini?"tanya geumbi yang baru saja tiba
"Huh...aaaa boneka tanpa jiwa"
"Geumbi aku butuh mantra sebelum ia berubah"pinta kanglim
"Mantra...tapi bagaimana ini kekuatan ku belum penuh aku butuh beberapa saat"ucap geumbi yang melihat kearah bajunya yang memperlihatkan kekuatan nya yang belum terisi
Maneqin itu memberontak dan berhasil menghancurkan akar menjalar yang dibuat kanglim.
"Huaaaa"pekik geumbi
(Name) berlari dengan tangan terkepal erat kearah maneqin itu dan meninjunya dengan kuat yang membuatnya terpental kebelakang.
'Brak'
"Ayo kita harus pergi sebelum dia bangun"seru (name) berlari menuruni undakan tangga bersama hari dan kanglim serta geumbi
Dengan perlahan ia bangkit dan menuruni undakan tangga mencari mereka.
"Huuh kita pasti akan segera ketahuan"ucap geumbi pelan
Saat ini mereka berempat sedang bersembunyi dibalik sebuah batu bata.
"Apa tidak ada cara lain lagi"ucap hari pelan
"Huh baiklah...aku tau"
"Aku akan mencoba menahan nya"ucap kanglim mengintip kearah maneqin yang sudah menjauh dari mereka
"Kanglim tunggu...aku punya ide"
"Kami ada disini...ayo tangkap kami"hari dan (name) dengan segera berlari keluar dari pintu diikuti maneqin yang mengikuti mereka berdua
Mereka berdua dengan sekuat tenaga berlari secepatnya, sampai dimana hari tersandung kayu yang membuatnya jatuh. (Name) memberhentikan larinya dan membantu hari.
"Sekarang"seru (name)
Maneqin itu melihat kearah kanglim yang ada didekat motor konstruksi.
"Amarah dewa bumi"kanglim menancapkan pedangnya ketanah yang membuat tanah didepan motor konstruksi tidak seimbang yang langsung memerangkap tubuh maneqin itu, ia memberontak ingin dilepaskan
"Berhasil"seru hari dan (name)
"Kerja bagus"
"Kak hari dan kak (name) sangat keren"puji geumbi
"Kau sudah siapkan mantranya?"tanya (name) pada geumbi
"Sudah akan aku coba"
Maneqin itu menarik paksa tubuhnya yang membuat setengah tubuhnya saja yang terlepas.
Setengah dari tubuhnya dengan cepat berlari kearah (name).
"Bahaya!"
"Keluarlah, mantra waktu!!"geumbi mengarahkan mantra nya kearah maneqin yang hendak melompat kearah (name)
Kanglim menambah kan serang terakhir dan maneqin itu kembali seperti semula kala.
Sebuah energi keluar dari tubuh maneqin itu dan hangus menghilang.
"Huuh itu tadi benar-benar berbahaya"ucap hari
"Huh syukurlah aku datang tepat waktu"ucap geumbi yang dengan perlahan duduk
"Geumbi kau sudah bekerja keras"puji (name) sambil memegangi tubuh geumbi yang duduk
"Semoga kau dilahirkan kembali menjadi manusia"batin kanglim
"Lalu apa yang terjadi dengan orang-orang yang melihat makhluk itu?"tanya (name)
"Aku yakin mereka pasti tidak mengingatnya"ucap geumbi
To be continue