JEON JUNGKOOK✓ END.

By Baeby_Sarada88

6K 355 181

",Semua yang terlihat baik-baik saja, belum tentu sebaik mana netra memandang" Sayap Kupu-kupu 🦋🦋 itu indah... More

PROLOG.
Worldwide Handsome-Kim Seokjin.
The Most handsome (KIM TAEHYUNG)
MIN YOONGI
PARK JIMIN
KIM NAMJOON (Uri Leader)
URI SUNSHINE (JUNG HOSEOK)
JEON JUNGKOOK (1)
JEON JUNGKOOK 2.
JEON JUNGKOOK 3.
JEON JUNGKOOK 4.
JEON JUNGKOOK 5
JEON JUNGKOOK 7.
JEON JUNGKOOK 8.
LOVE YOURSELF (speak your self)
I LOVE MY SELF
JEON JUNGKOOK VLOG.

JEON JUNGKOOK 6.

222 16 11
By Baeby_Sarada88

Annyeong yeorobun 😚💜
Ketemu lagi sama aku.

Sesuai janji aku, aku bakalan up tentang rincian kecelakaan yang terjadi pada jeon Jungkook.

🙏🙏

Maaf, Uda buat kalian emosi dan sedih di Part yang kemarin.

Jangan lupa ajak teman kamu, untuk baca cerita ini ya.
😚

Jangan lupa untuk follow akun aku sebelum kalian baca.

Apresiasikan tulisan aku dengan meninggalkan vote dan komentar.

Happy reading.

===========================

Jungkook duduk sendirian di ruang televisi di dorm tempat tinggal mereka, Jungkook memejamkan matanya, menyandarkan kepalanya di sofa game diruangan itu.

Hening.
Jungkook seorang diri disana, menutup matanya, mendengarkan music melalui earphone miliknya.

🎶🎶🎶
Nothing like' us.

Dia sebenarnya sedang tidak baik-baik saja, baru tadi pagi dia bertengkar dengan V Hyung, lalu siang semalam di agensi, dia bertengkar dengan Jimin Hyung, hatinya terasa sakit.

Pelan namun pasti, airmatanya menetes dari sudut-sudut matanya.
Jin Hyung sedang di agensi bersama Namjoon Hyung.
"Ahh...namjoon Hyung, apalagi yang akan Hyung tutupi dari ku?"
Jungkook tersenyum tipis.

Hoseok Hyung bahkan menghindariku, berhari-hari aku tidak melihat Hyung matahari itu, dia mengunci diri dikamar nya, bahkan dia menghindari langkah kakinya jika berpapasan denganku...
Aku tidak marah, aku cukup sadar diri, aku biang masalah saat ini..!

Sebaris tipis air mataku menetes lagi..masih diposisi semula, masih menajamkan mata, earphone dan music menenangkan.

Bahkan pesan terakhirnya juga tidak dibalas Yoongi Hyung, aku meneleponnya Beratus kali selama berhari-hari.
Namun nihil, tidak balasan sama sekali.

"Hmm Yoongi Hyung, sebesar itukah bencimu padaku..."
Jungkook bergumam.

Pendarnya terbuka, menatap langit-langit ruangan ini, ada sebongkah rasa sakit didalam ulu hatinya.

Dia berusaha memperbaiki keadaan, bahkan dia kini sudah motong rambut panjangnya, dia sadar dunia entertainment yang membesarkan namanya sangat ketat.

Dia juga menyesal, sudah ke club' malam itu, malah menambah masalah dan membuat semua orang murka.

(🎥):
📌Rec:

"Taukah kalian Hyung, aku butuh kalian, aku butuh kalian semua untuk memperbaiki ini, aku ga bisa memperbaiki ini sendirian, kalian menghindariku sekejam ini, kalian juga menjauhiku layaknya aku terkena penyakit menular Hyung...."

"Taukah kalian Hyung, rasanya sakit sekali didalam sini, didalam dada ini, melihat orang yang aku sayangi menghindari ku..."

"Aku tau, aku salah aku terlalu larut dengan masa mudaku, aku mengaku, aku salah..."

Jungkook menarik nafas.

"Jimin Hyung, aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf, aku tau, karena sikap kekanakanku, akhirnya Hyung ikut terseret dalam kasus pembullyan.."
"V Hyung, maafkan aku, aku tau kau benci padaku 🙏🙏, rasa-rasanya aku ingin sekali menemui pengedit foto-foto kurang ajar itu Hyung, dan meminta mereka meminta maaf padamu.. tanpa sadar Hyung, kau ikut terbawa dalam arus kebencian yang sesungguhnya hanya untukku.."

"Hoseok Hyung, tak perlu menghindari ku Hyung, aku cukup tau diri, aku si pembawa masalah ini, aku yang membuat luka lamamu terbuka kembali, maafkan aku Hyung, aku sangat menyayangimu, aku mohon Hyung maafkan aku sekali ini, aku akan mencoba memperbaiki semuanya.."

"Parcayalah padaku Hyung, aku janji..."

"Yoongi Hyung, apakah kau marah padaku? Sudah beberapa hari ini, kau tak membalas pesan dariku, sudah beberapa hari ponselmu tidak aktif, kau mirip Jimin Hyung dalam hal ini, kalian marah padaku, lalu memutus kontak dengan semua orang.."
🥺🥺🥺🥺

"Hyung semua, aku minta maaf, aku bersalah atas semua yang terjadi akhir-akhir ini, bahkan petisi yang beredar diluar sana, berisi pengusiran tentangku, aku paham Hyung, aku banyak salah"

"Namjoon Hyung, jin Hyung, maafakan aku, aku selalu merepotkan kalian 🙏🙏🙏"

"Namjoon Hyung, jangan repot-repot dan capek lagi, ngereport komentar jahat tentangku, apa yang mereka katakan, tidak sepenuhnya salah kok, benar adanya aku kelinci yang nakal..."

Jungkook menghapus air matanya, rasanya sangat sakit...!

"Ah Hyung, didalam sini....didalam hatiku ini, sakit sekali Hyung 🥺🥺🥺🥺, aku butuh kalian, aku butuh kalian untuk memperbaiki ini semua, aku...aku... Huhuhuhu... Aku sendirian Hyung, hikssss....
Aku sendirian sejak kalian memilih menghindariku, aku sakit Hyung hikkkksssss....."

"Fisikku baik-baik saja, tapi hatiku hancur Hyung ....."

"Aku tidak peduli dengan opini diluar sana, aku tak peduli jika dunia membenciku, bahkan jika aku ditinggalkan semua orang, asal kalian ber'6 ada disini untukku, hikkksss itu sudah lebih dari cukup...."
Huhuhuhu......

End....

________________________________

Jungkook POV:
.
.
.
.
Aku menghapus air mataku, lalu meletakkan kamera milik Tae Hyung di laci meja game komputer ini.

Aku membaca pesan dari nuna pembuat tatto, dia sudah menunggu didepan dorm, aku memang meminta bertemu dengannya, dengan niat yang sudah aku bulatkan, menghapus sebagian tatto yang menurut banyak orang dikait-kaitkan dengan aliran-aliran sesat tertentu, padahal tatto ini aku buat sebagai pengingat akan seokjin Hyung.

Aku menghapus air mataku, sempat terlihat olehku Hoseok Hyung yang tidak jadi turun dari tangga kamarnya karena melihatku masih diruang televisi.

"Baiklah Hoseok Hyung, aku akan keluar dari sini, agar kau bisa keluar dari kamar, dan nanti kita akan ketemu lagi, disaat aku sudah memperbaiki ini semua..."

"Mari nanti kita ketemu lagi Hyung, dengan jeon Jungkook yang baru"

Aku menatap semua pintu kamar hyungku yang tertutup, lalu pergi dari sana.

.
.
.
.
.
.

Aku masuk kedalam mobil nuna langganan pembuat seni tatto terbaik di Seoul, dia berusia 7 tahun lebih tua dari ku, hasil seni ukir tatto nya indah, aku sangat mengaguminya, bahkan aku menganggap dia sebagai kakak angkatku, hanya saja sebagian orang menganggapnya sebagai sesuatu yang lain.

"Sudah siap?.."
Nuna Tatto menatapku, lalu aku cengengesan kelinci, nuna tatto tertawa, dan kamipun melajukan kendaraan.

Jalanan begitu lenggang hari ini, kendaraan Tampa sepi, padahal saat ini baru lepas senja hari.

"Sudah difikirkan akan membuang tatto itu kook? Apa tidak sayang..? Kau sudah sangat kesakitan ketika membuatnya..."
Nuna tatto mengucapkan rasa sedihnya.

"Ini yang terbaik nuna... Aku seorang yang bekerja di dunia entertainment, tentu tak lepas dari sorotan publik, aku akan menuruti yang mereka mau, aku mau mengalah saja kali ini nuna"...!
Aku tersenyum, lalu melihat sepertinya ada sebuah mobil yang mengikuti kami sejak kami keluar dari dorm.
Aku melihat ke belakang, sepertinya mobil itu mengikuti kami, ada dua mobil sepertinya, dan kami tidak mengenali mobil itu.

"Ada yang mengikuti kita nuna..."
Aku menunjuk ke arah dua mobil dibelakang kami, nuna tatto melihat kebelakang, lalu menambahkan kecepatan mengemudinya, dan ajaibnya mobil-mobil itu terus mengejarnya, bahkan ketika mobil yang kami kendarai sudah menaikkan kecepatan bahkan sampai 90km/jam, mobil itu tetap mengikuti kami, bahkan mobil satunya kian mendekat, samar-samar aku melihat ada kamera 📷 diarahkan ke arah mobil kami, aku sontak menarik kemudi nuna tatto, dan seketika itu, mobil kami oleng.

Botol air mineral jatuh karena goncangan, dan menghalangi pijakan rem kaki, mobil yang kami kendarai menabrak apa saja yang ada didepan dan belakang, sungguh kebetulan yang gila, kami terperangkap di dalam laju kendaraan yang tidak dapat dikontrol lagi.
Dan sepersecond kemudian.

Brakkkkk..........!!!!

Kejadian itu begitu cepat, mobil yang kami kendarai tertabrak kendaraan lain secara beruntun, bahkan aku masih bisa merasakan rasa teramat sakit di kepalaku, ada sesuatu yang menghantam kepalaku, lalu sesuatu seperti keributan yang masih terekam baik ditelingaku, aku merasakan mobil kami dihantam kendaraan lain dari sisi samping kemudi, bahkan aku sempat melihat nuna tatto menjerit histeris lalu hilang dan seketika ketika sesuatu menghempaskan tubuhku, dan rasa sakit itu menyatu menjadi teramat menyakitkan, seketika semua gelap.

============================
.
.
.
.
Namjoon tergopoh-gopoh menuju lokasi kecelakaan, dia dan menajer sejin mendapat kabar gila tentang kecelakaan jungkook di pusat kota Seoul.

Sejin memberikan info kepada member Bangtan yang lainnya.

Dan ketika mereka tiba disana, seketika air mata dan ekspresi namjoon meluncur begitu saja.
Adik kecilnya itu, jeon Jungkook yang kini sudah diangkut dari lokasi kecelakaan menaiki ambulance.
Kepalanya terluka parah, seluruh tubuhnya mengalami luka.
Namjoon bahkan sempat membantu pihak rumah sakit memindahkan tubuh Jungkook ke atas brankar darurat, kondisinya mengerikan, darah mengalir dimana-mana, bahkan Jungkook sempat berhenti bernafas sesaat ketika dipindahkan kebrankar darurat.

(Namjoon memories)
.
.
Sontak itu membuatku nyaris menggila, aku bahkan ikut memompa jantungnya saat itu, mengingat penangananan darurat didalam ambulance sangat kewalahan.

Dan disinilah aku, terduduk seorang diri, kedua tanganku gemetar, darah jeon Jungkook masih melekat disana, kedua tanganku treamor, aku terdiam tidak bisa berfikir apapun.

Sampai seketika beberapa orang seperti datang menuju ke arahku, samar aku melihat Jin Hyung, Yoongi Hyung, Hoseok, Jimin dan Taehyung datang berbarengan mendekatiku di depan ruangan VVIP ICU.
Pandanganku kosong, jantungku seperti berhenti berdetak, sesaat aku melihat Yoongi terdiam, Hoseok mematung, Jimin terduduk lemas, Taehyung menangis histeris.
Jin Hyung mengalami treamor dan hampir kehilangan kesadarannya, aku menatap semua saudara-saudara ku saat ini.

Aku bingung, kenapa kami bisa seperti ini, tatapanku kembali ke tanganku yang berlumuran darah, sepersecond setelahnya, aku merasakan Yoongi mengelus pundak ku lembut, dan detik itu juga tangisku pecah.

Hikssss...........
"Hyungggg.....hikssss...."

Aku menangis sesenggukan, bahkan kini ratusan jarum seperti menghujam relung hatiku, aku menangis sejadi-jadinya.
Rasanya sakit sekali, sampai beberapa saat kemudian.
Dokter keluar dari ruangan operasi.

Membisikkan sesuatu, mereka berbicara tapi tidak terdengar kepada orang tua jeon Jungkook, lalu manager sejin.

Lalu kami melihat ibunda jeon Jungkook pingsan, dan manager sejin segera meminta bantuan.

Jin Hyung mendekati presisi sejin Hyung.
Lalu aku melihat jin Hyung menangis, menjatuhkan tubuhnya kelantai.

Kami mendekati presisi jin Hyung yang sedang menangis lalu memukul-mukul dadanya.
Kami sangat takut, apalagi lampu diruang operasi belum berubah, tandanya operasi masih berlangsung, namun kami heran, kenapa jin Hyung menangis histeris seperti ini.

Kami menunggu jin Hyung sedikti tenang.
Aku, Yoongi, Jimin, Taehyung dan Hoseok mematung ketika sebuah prasa terucap dari mulut jin Hyung.

"Mati Otak..."!!!!

Deg....!
One shoottt....!

Dan sepersekian detik kemudian, aku terduduk lemas, air mataku luruh, tubuhku seperti tidak bertulang sama sekali, aku terduduk dilantai dingin rumah sakit ini.

Aku melirik kesekitar, Taehyung pingsan tidak sadarkan diri, Jimin dan Yoongi meminta bantuan orang sekitar, Hoseok terlihat pucat sekali, seokjin memeluk Hoseok yang sepertinya tidak bernafas sama sekali, sedangkan Shiyuk pdnim datang memelukku yang kini meledakkan tangisanku di bahu orang tertinggi agensi itu.

Kami semua kacau, kami semua hancur, kami semua terpuruk.

Jungkook didalam ruangan operasi itu sedang tidak berjuang, dia sudah berhenti berjuang beberapa saat yang lalu sebelum terjadinya kecelakaan frontal itu, dia sudah berjuang untuk mengobati luka hati kami, dia sudah berjuang keras merubah image buruknya agar seluruh hyungnya merasa bahagia, dia sudah berusaha kuat untuk memperbaiki ini semua.

Dia tidak gagal, dia hanya lelah, dia lelah berharap kepada kami para hyungnya agar mau membantu nya memperbaiki ini semua.

Dia lelah mengetuk hati dan fikiran kami yang bebal dan membatu.

Dia lelah berharap kepada manusia buruk seperti kami, dia lelah memohon sampai air mata itu telah mengering, sampai akhirnya pencipta menginginkan dia kembali ke pelukan sang pencipta, bahkan sampai akhir, Jungkook masih terus bertahan, dia memilih mematikan seluruh rasa dalam dirinya, mematikan rasa sakitnya, mematikan luka dihatinya, mematikan rasa kecewanya, mematikan air matanya.
Dia memilih tidur nyenyak tanpa ekspresi saat ini, dia mematikan seluruh fungsi tubuh, hati dan pikirannya.

Jungkook tidak marah pada kami, tapi dia kecewa teramat mendalam pada kami, sampai akhirnya hati dan fikirannya beku saat ini, menghukum kami yang menyakitinya saat ini dalam diam yang anggun.
Diam yang tampan.
Jungkook tertidur dalam artian sebenarnya.
Dan kami semua kehilangannya dalam artian sebenarnya.
.
.
.
.
.

===================
(Jeon Jungkook part 6)
🎶 Nothing like'us...
===================

Kami ber'6 benar-benar terpukul atas kejadian malam itu, kejadian yang mengubah dunia kami 180° dari kehidupan sebenarnya.

Setelah berita kecelakaan jungkook tersebar luas di publik, kami melakukan banyak sekali klarifikasi, bahkan ini menyangkut seorang wanita yang akhir-akhir ini sering tertangkap basah berduaan dengan Jungkook.
Dan wanita itu tewas dalam kecelakaan malam itu.
Wanita itu nuna tatto, orang yang biasa mengukir tatto dikalangan selebritis papan atas.

Entah hubungan hanya sebatas pelanggan dan konsumen, kami member Bangtan tidak tau pasti,. Namun kami berjanji untuk menjaga Jungkook sekali ini, tidak ada media yang bisa menyentuhnya.

Seiring waktu berlalu selepas kejadian mengerikan itu, Jungkook tidak pernah bangun, kondisinya yang mengalami "Mati otak" praktis melumpuhkan segalanya.
Bahkan melumpuhkan kegiatan Bangtan, dan kami tidak mungkin melanjutkan perilisan video klip terbaru kami IDOL.

Semua telah berubah, sejak Jungkook tertidur lelap di brankar rumah sakit, semuanya sontak berubah.

Namjoon lebih sering menghabiskan waktu dan air matanya di studio rapper di dorm, air matanya kerap basah, bahkan dia tertidur dalam keadaan habis menangis sesenggukan.

Yoongi jarang pulang ke dorm, dia menghabiskan waktu sendirian di genius lab, sempat terdengar kabar Yoongi kerap mengalami delusi, Hoseok tidak jauh berbeda, lelaki ceria itu kini benar-benar kehilangan tawa indahny, bahkan Hoseok terlalu menutup dirinya sendiri.

Jimin dan Taehyung bahkan selalu bentrok, Jimin memiliki pribadi yang mencurigakan, dia lebih banyak menangis diwaktu malam tidurnya, dan bangun dalam kondisi yang emosional, Taehyung menjadi pendiam, dalam artian Taehyung banyak menyalahkan dirinya sendiri, tidak mau cerita dan berbagi kesedihan pada siapapun.

Sementara aku, Kim Seokjin, aku menatap presisi jeon Jungkook di atas brankar ruang ICU rumah sakit, melihat puluhan selang bantu yang menopang kehidupannya, Jungkook terlihat sangat kesakitan, bahkan kami belum bisa mendampinginya disana.
Kami harus menunggu kondisi aman Jungkook agar bisa kami temani, sementara puluhan operasi telah dilakukan kepadanya.

Aku menyapa langit sore di atas atap agensi, aku menghabiskan beberapa hari terakhir ku diatas balkon agensi mini.
Tenang, sangat tenang, angin seakan-akan menampar-nampar wajahku yang ganteng ini.

Dalam keadaan setengah berputus asa, aku mengutuk diriku, sendiri, seorang Hyung yang tidak bisa menjaga adiknya, seorang Hyung yang gagal melindungi adiknya.
Aku memejamkan mataku, merentangkan kedua tanganku, membiarkan angin kencang menyapa setiap lekuk tubuhku.

Sesaat air mataku meluncur, aku mengingat Namjoon yang sering menangis dan menyimpan luka sendirian, melihat Yoongi yang tetap membisu walau aku sudah ribuan kali bertanya padanya, menyaksikan Hoseok yang larut akan kesedihannya, melihat Taehyung dan Jimin yang kerap bertengkar lalu berakhir dengan Jimin menjadi seorang yang menyimpan luka dalam tangisnya, bahkan Taehyung selalu menyendiri tanpa meluapkan emosinya.

Membuat aku menjadi seorang Hyung yang tidak berguna, aku menikmati hembusan angin diwajahku.
Seketika terbesit difikiranku, memintaku untuk melompat dari ketinggian ini.

Ya terjun kebawah merasakan angin segar bisa membuatku meredakan beban fikiranku.
Aku menaiki pagar pembatas balkon rootfroot gedung ini, aku berniat melompat, sampai sekita ada dia tangan yang memelukku dari belakang.

"Kim Seokjin sadarlah...."
Sejin Hyung memelukku.
Lalu menangis sesenggukan.

Melihat sejin Hyung menangis, aku sontak tersadar, lalu roboh ke lantai.
"Mengapa aku sebodoh ini..."

Aku menangis histeris, ada ribuan luka dan beban fikiran yang menguasai emosiku sehingga aku mengalami delusi.

Sejin Hyung menatapku, lalu memelukku erat, mengelus lembut punggung ku.

"Gwaenchana seokjin'ah...kau kuat kau pasti bisa melewati ini semua, kita hanya sedang diuji, kita harus bangkit dari keterpurukan ini, kau tidak boleh seperti itu lagi, ada ke'6 adikmu yang membutuhkan mu, kau harus bangkit, kau harus memperbaiki ini lagi, aku akan membantumu..."
Sejin Hyung memeluk ragaku yang kurus.

Huhuhuhu....
Seokjin terus menangis, air mata menguasainya, matanya basah, hatinya sakit.

"Aaaku aku...aku gagal Hyung, aku gagal menjaga adikku..."
Huhuhuhu...
Aku menangis histeris.

"Tidak seokjin'ah..kau tidak gagal, kau hanya sedikit lupa kalau kau juga manusia, kau tidak bisa melakukan ini sendiri, kau harus bangkit, sembuhkan dirimu, obati luka hatimu, satukan rasa cinta adik-adik mu yang lain, kalian mulai menjaga satu sama lain, ajak namjoon, yoongi, Hoseok, Jimin dan Taehyung memperbaiki ini semua..."

"Ini belum terlambat, ingatkan kalian ber'7 bisa bangkit kembali, kami sama seluruh agensi juga ada disini, kami tempat kalian bersandar, kami mohon bangkit lah, jangan seperti ini..."

Huhuhuhu...
Hikkkkksssssss.....

Seokjin menangis sejadi-jadinya, matanya Basah, hatinya sakit, jiwanya terluka.
Dia sadar ini salah, dia berjanji mulai saat ini akan menjaga adik-adiknya yang lain sekuat tenaga.

"Hyung bantu aku ya..."!
Seokjin menghapus air matanya, lalu memeluk sejin Hyung hangat sekali.

Sejin bahkan menghapus air mata yang juga membasahi pipinya.
Sedetik saja dia terlambat, akan jadi beda ceritanya.

===========================

Annyeong yeorobun 😚
Gimana sama part ini?
Uda terjawab kan kisah kecelakaan jungkook.

Aku ga bisa bilang apa-apa lagi selain sedih....

Dan aku ga nyangka, aku bakalan ikut nangis di beberapa part yang Uda aku up sebelumnya.
Ini part yang emosional menurutku, dan aku janji part part sehabis ini, bakalan lebih emosional lagi.

Jangan lupa vote dan komentar ya beb.

Jangan lupa ajak teman kalian untuk baca cerita ini.

Trimakasih ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

Salah By NonaMin03

General Fiction

1.4K 153 10
"Appa, kapan kau akan mengizinkan Ji Hoon pergi?" -Min Ji Hoon "Paman akan terus berusaha membuat kedua Appamu ikhlas dengan kepergianmu." -Min Suga...
5.6K 360 26
Jangan pernah membayangkan bahwasannya keluarga yang harmonis bisa selamanya harmonis karna di suatu saat nanti pasti akan datang nya terjangan bagi...
1M 83.6K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
101K 10.9K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...