Seorang anak perempuan sedang terbaring diatas brangkar dalam keadaan kritis. Selang infus terpasang ditangannya beserta selang oksigen.
"Bagaimana keadaan nya?"
"Mulai membaik"
"Haah...apa yang difikirkan nya saat itu sampai-sampai menjadi seperti ini"
.
.
.
"(Name)-sama ini makan-"
'Praang'
Seorang anak perempuan yang sedang terbaring lemah disana sudah tidak ada lagi, selang infus dan selang oksigen sudah terlepas berserakan dilantai dengan jendela yang terbuka.
"Tetua-sama!!! (Name)-sama tidak ada sama sekali dikamarnya"serunya berlari keluar dari kamar
.
.
.
Sedangkan disisi hari ia bersama teman-temannya saat ini sedang berteduh dari hujan di sebuah gua
"Augf"
"Augf"
"Augf"
"Leo kau kenapa?"tanya hyungwoo
Diujung gua yang terdalam ada sesuatu disana dan benar saja, jiwa-jiwa beterbangan keluar dari gua.
"Semuanya menunduk"seru kanglim yang membuat mereka semua menunduk
"Apa ini"seru doori
Kanglim mendongak dan tidak sengaja melihat seseorang tersenyum dan bermata merah melintasi mereka bersamaan dengan jiwa itu.
Para jiwa itu berkumpul dan meledak menjadi berpencar.
"Itu makhluk apa?"tanya hyungwoo
"Semuanya berpencar"ucap kanglim
"Sebenarnya apa yang terjadi?"tanya hari
"Aku juga tidak tau"ucap shinbi
"Apa yang kalian lakukan disini?"tanya seseorang yang membuat mereka bersiaga
"Kalian tidak melupakan aku bukan"ucap (name) yang membuat mereka seketika senang
"(Name)/kak (name)!!"seru hari, hyungwoo dan doori yang langsung berlari kearahnya dan memeluknya
"Se-sak"
"Ma-maaf"
"Apa kau baik-baik saja karena waktu itu ku lihat kau banyak sekali mengeluarkan darah?"tanya hari khawatir
"Ya aku baik-baik saja"ucapnya sambil tersenyum lemah
"Bagaimana bisa kau sampai kesini?"tanya hari
"Aku mengikuti jejak kalian itulah sebab aku bisa sampai kesini"ucap (name)
"Memangnya apa yang terjadi disini?"tanya (name)
"Oh...iya geumbi"seru hari berlari masuk kedalam gua bersama doori dan hyungwoo serta leo
Gaeun, (name) dan kanglim berlari menyusul mereka dari belakang.
Ketika (name) sampai disana ia melihat kerusakan pada rumah dan melihat hari meletakan kepala goblin bewarna kuning yang terluka pada pahanya.
"Geumbi sadarlah"ucap hari
"Kau baik-baik saja?"tanya doori ketika melihat geumbi yang melihat sekelilingnya dengan bingung
"Aku tidak apa-apa tapi apa yang terjadi"
"Itu seharusnya aku yang tanyakan apa yang terjadi denganmu?"tanya shinbi
"Saat menunggu kalian ada sesuatu yang aneh sekali setelah nya aku tidak ingat apapun lagi"
"Apa kau tau para makhluk itu?"tanya hyungwoo
"Makhluk"
"Iya para makhluk keluar beterbangan dari dalam gua, kau tidak mengetahuinya"ucap gaeun
"Para makhluk katamu, oh iya benar seperti sesuatu yang sudah sangat lama kutunggu"ucap geumbi sambil memegangi kepalanya
"Tapi apa itu aku tidak ingat"
"Apapun itu sudah menghapus ingata geumbi"ucap kanglim
"Bagaimana bisa menghapus ingatan?"tanya doori
"Mungkin saja memiliki mantra yang dasyhat"ucap (name)
"Bukan menghapus ingatan tapi juga menghapus ingatan yang baru saja terjadi selain itu mungkin ia menghapus ingatan yang dijaga geumbi"ucap shinbi
"Sebenarnya siapa dan kenapa?"tanya hari
"Entahlah"ucap shinbi
(Name) mengambil salep obat yang ada didalam saku celana nya dan berjalan menuju hari dan geumbi.
Ia berlutut untuk menyamakan tinggi badannya.
"Ini aku pakai kan salep ya, ini akan mengurangi rasa sakitnya"
(Name) mengoleskan salep itu pada bagian yang luka ditubuh geumbi dengan perlahan-lahan.
"Terima kasih"ucap geumbi
"Sama-sama"ucap (name) dengan tersenyum tipis
"Kalau begitu sekarang ikutlah turun sekarang dengan kami, kami tidak dapat meninggalkan mu sendirian disini"ucap hari
.
.
.
Keesokan harinya. (Name) saat ini sedang berjalan dilorong sekolah yang ramai. Karena melamun (name) tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat nya terjatuh.
"Kau baik-baik saja?" Ketika (name) mendongak ia melihat leon yang mengulurkan tangan nya kepadanya
Leon membantunya berdiri setelah (name) menerima uluran tangan nya. (Name) membersihkan debu yang menempel pada belakang celana nya.
(Name) merasakan leon memeluknya dengan erat sekali dan dengan ragunya ia membalas pelukan itu.
"Kau baik-baik saja bukan?"tanya leon setelah melepaskan pelukan nya
"I-iya"
"Haaah syukurlah waktu itu aku sangat khwatir, maaf karena tidak bisa melindungimu dan ini gelang mu"
Leon memberikan gelang permata berbandul biru kepadanya.
"Wah terima kasih aku kira waktu itu ini hilang"(name) hendak mengambil tetapi leon dengan cepat menarik tangan nya
"Hei!"
"Iya iya, julurkan tangan mu" setelah (name) menjulurkan tangannya leon memasangkan gelang itu
"Terima kasih"ucap (name) dengan tersenyum tipis
"Tidak, seharusnya aku yang berterima kasih"
"Oh iya ada yang ingin aku tanyakan padamu"ucap leon
"Apa itu?"
"Apa yang dikatakan para tetua tentang iblis yang mengambil alih tubuhmu?"tanya leon
"Huuh kau akan tahu nanti"
"Baiklah aku akan menunggunya"
"Aku harus pergi sekarang"ucap (name)
"Kau mau kemana?"
"Ah aku ingin pergi menemui hari"
"Jadi ja-nee"
"Berhati-hatilah"
.
.
.
(Name) berjalan menuju gedung apartemen dan ia melihat hari dan kanglim yang sedang duduk disana beserta ada doori, shinbi dan geumbi yang ditengah-tengah hari dan kanglim.
"Bagaimana kalau ada seseorang yang melihatnya"ucap hari
"Jangan khawatir aku kan sangat cerdas"ucap geumbi
"Kalian sedang membicarakan apa?"tanya (name)
"Waaa, (name) aku kira kau siapa"
"Ini geumbi katanya ingin jalan-jalan tapi aku khawatir kalau ada seseorang yang melihat mereka"ucap hari
"Oh begitu ya"
"Kalau begitu aku pergi dulu ya"kanglim berdiri dari duduknya
"Selamat jalan kakak yang tampan"ucap geumbi melambaikan tangannya pada kanglim yang berjalan pergi
.
.
.
Hari dan (name) memutuskan membawa geumbi berjalan-jalan disekitar sini saja.
"Heh apa yang tampan dari kanglim setiap hari dia sangat kusam"ucap shinbi yang berjalan berdampingan dengan geumbi
"Yaampun apakah kau cemburu"ucap geumbi
"Ce-cemburu padanya, shinbi yang hebat mana pernah seperti itu"ucap shinbi dengan pipi memerah malu
"Tapi kalian berdua sangat cocok benarkan"ucap hari
"Iya hari benar kalian berdua sangat cocok"ucap (name)
"Huh syukurlah tidak seperti kak kanglim dan kak hari pasang sok malu-malu"ucap doori
"Apa kau ini"ucap hari kesal ingin memukul adiknya tetapi keburu doori berlari dan langsung ia kejar
Doori yang tidak melihat kearah depan menabrak seorang anak laki-laki berjaket merah yang sedang menangis.
"Kenapa kau menangis taehyun?"tanya doori
"Bagaimana ini...hiks...hiks kak taewu"
.
.
.
Hari dan (name) beserta doori membawa taehyun untuk duduk di kursi taman. Sedangkan shinbi dan geumbi mengamati mereka dari balik pohon.
"Jadi makhluk yang telah kau panggil menagkap kak taewu"ucap doori
"Aku benar-benar tidak tau kalau makhluk itu akan datang..kak taewu hiks...bagaimana nasib nya sekarang"
"Kau jangan khawatir, kau pulang saja dulu kami akan berusaha mencari kakakmu"ucap hari untuk menenangkannya
"Benarkah...hiks...tapi bagaimana"
"Itu bisa difikirkan nanti sekarang kau pulanglah"ucap (name)
Setelah taehyun pulang barulah mereka berbicara dengan shinbi dan geumbi.
"Sudah berapa lama ini tenang-tenang saja"ucap shinbi
"Rupanya para makhluk mulai bermunculan lagi"ucap shinbi
"Sepertinya ini salah satu makhluk yang kita lihat di gua"duga hari
"Ia adalah makhluk kadal, namanya bukan alas kaki tapi makhluk kadal"ucap geumbi
"Geumbi bagaimana kau tahu semua ini?"tanya (name)
"Aku juga tidak tau kenapa aku bisa mengetahuinya tapi makhluk itu sangat berbahaya"
To be continue