A: CH
HALOO BESTIEE!!
MET PUASA YAAA ^^
•
•
•
•
•
[34] Secuil Kehidupan di Rumah
[ H A P P Y R E A D I N G ]
***
Dikamar, Argara yang sedang sedang asik rebahan tiba-tiba terbangun.
"Leper." gumamnya.
Argara pun berjalan keluar kemara, dan berapapasan dengan Anara yang baru keluar kamar.
"Mau kemana, Ga?" tanya Anara.
"Laper," jawab Argara. "Lo masak gak?"
Anata cengengesan dan menggeleng. "Kan kita gak pernah belanja bulanan, jadi mau dapet bahan masakan darimana kalo belanja aja gak pernah," ucap Anara mendekati Argara.
"Masak mie mau gak?" tanya Anara.
"Emang ada nge-stok?" tanya balik Argara.
Anara berpikir sebentar. "Kayaknya ada sih, bentar deh gue liat dulu," ucap Anara menuruni tangga yang diikuti Argara dari belakang.
Sesampainya di dapur, Anara membuka kulkas dan mencari mie yang dimaksud.
"Ada nih, pas tinggal 2 bungkus lagi," ucap Anara sambil mengangkat 2 bungkus mie. "Mau?" tanya Anara.
Argara mengangguk. "Hm, yang penting makanan," Argara pun duduk dikursi makan.
"Tunggu sebentar ya," Argara mengangguk.
Anara mulai menyiapkan bahan dan alat masak yang diperlukan.
Argara pun memerhatikan bagaimana cara Anara memotong dan memasak.
Argara heran melihat Anara yang mengeluarkan air mata. "Kenapa lo?"
Anara menoleh dengan mata yang berair. "Hah? Gue kenapa?" tanya Anara sambil mengelap air mata nya dengan lengan.
"Lo nangis? Kangen Papa Mama lo?" tanya Argara yang sudah mendekati Anara.
Anara terdiam sebentar. "Ohh, gue bukan nangis kali," ucap Anara. "Ini mata gue perih gara-gara motong bawang," sambung Anara.
"Sampek segitunya?" tanya Argara tak percaya.
"Lo coba aja deh sendiri, nih," Anara pun bergeser dan membiarkan Argara mengambil alih.
Argara pun memakai celemek dan mulai memotong bawang dengan pelan.
"Jangan tebel-tebel motongnya ya, Ga," peringat Anara.
"Hm," dehem Argara.
Anara pun memperhatikan Argara sambil menyender di pintu kulkas.
Gak lama, Anara mulai mendengar suara tarikan ingus dari Argara. Anara pun mendekati Argara dan mendapati mata Argara yang sudah berair.
"Nah kan, gue bilang juga apa, gak percaya sih lo," ucap Anara menahan tawa.
Argara pun menoleh. "Kalo mau ketawa, ya ketawa aja kali, gak usah ditahan gitu," ketus Argara.
"HAHAHA, udah-udah, sini biar gue yang lanjut, lo duduk disana aja," ucap Anara diselingi tawa.
Argara pun buru-buru melepas celemek dan mencuci tangannya.
Setelah beberapa menit memasak, akhirnya hidangannya pun sudah siap.
Anara juga sudah menyiapkan dua piring dan dua gelas untuk dirinya dan Argara.
"Gimana? Pas gak rasanya sama lidah lo?" tanya Anara saat Argara sudah memakan mie nya.
"Lumayan," balas Argara. "Makasih," sambung Argara.
Anara menatap Argara dengan bingung. "Hah? Kok makasih?"
"Makasih untuk makanannya," ucap Argara. "Maaf juga belum bisa ngasih lo nafkah," sambung Argara yang masih lanjut memakan mie nya.
Anara sebenarnya agak tersentuh mendengar ucapan Argara. "Gapapa kali, santai aja, Ga, gak bakal gue minta kok." ucap Anara diselingi kekehan kecil.
"Besok belanja bulanan sama gue," ucap Argara yang diangguki Anara.
"Iya, udah lo makan aj dulu mie nya, ntar keselek," peringat Anara.
Akhirnya mereka berdua pun memakan mie buatan Anara dengan diam.
***
Malam ini, Argara ada janji dengan para sahabatnya untuk bermain diluar.
Saat melewati ruang keluarga, Argara mendapati Anara yang sedang menonton televisi sambil ngemil.
"Mau kemana Ga?" tanya Anara saat menyadari kehadiran Argara.
"Main bentar," jawab Argara sambil menyomot cemilan Anara.
"Ish!" Anara menabok tangan suaminya itu. "Jangan malem-malem lo pulangnya, inget ada istri dirumah, gue takut kalo sendirian dirumah," oceh Anara dengan pandangan yang fokus ke depan.
"Cih! Penakut!" remeh Argara.
Anara mendelik melihat Argara. "Heboh lo! Udahlah intinya lo pulangnya jangan kemaleman," peringat Anara.
"Kenapa?"
"Gue kunci mau lo?" tanya Anara.
Argara merogoh kantong celananya. "Gue bawak kunci cadangan," Argara memelihatkan kunci yang dia bawak.
"Serah deh serah! Udah sana-sana pergi aja! Gak usah pulang sampek besok pun gapapa!" ucap Anara sambil mendorong tubuh Argara keluar dari rumah.
"Yaudah, gue gak pulang ntar malem," ucap Argara santai sambil melangkah ke arah motornya yang sudah terparkir rapi di halaman.
Anara menggeram. "Yaudah sana! Gak usah balik lagi juga gak masalah! BYE!"
Brak!
Anara menutup pintu dengan kencang sahingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.
Sedangkan Argara mulai pergi ke tempat para sahabatnya berada.
***
Sesampainya ditujuan, Argara segera masuk ke club itu.
Dug!
Namun saat berjalan, tak sengaja ada seorang perempuan yang menabraknya.
"Aduh! Sorry sorry, gue gak sengaja," ucap perempuan itu.
"Hm." balas Argara.
"Lo Argara bukan sih?" tanya perempuan itu saat melihat wajah Argara.
Sedangkan Argara mentap heran perempuan didepan nya itu. Namun tak Argara tanggapi, dan memilih pergi.
Argara mengedarkan pandangannya kepenjuru club maksud mencari sahabatnya.
Saat sedang mengedarkan pandangannya, Argara melihat tangan yang melambai-lambai ke tangannya.
Menyadari bahwa itu tangan salah satu sahabatnya, Argara pun pergi kearah itu.
"Lama lo, Ga," semprot Elang saat Argara baru duduk.
"Biasalah, yang udah berumah tangga mah beda," ucap Arka.
Zafran mengangguk setuju. "Berat si Arga untuk meninggalkan istrinya seorang dirumah,"
"Bisa aj-" saat akan menjawab, ucapan Argara terpotong oleh suara seseorang dari belakang.
"Lo beneran Argara?" tanya perempuan yang tak sengaja menabrak Argara tadi.
"Hm," dehem Argara.
Perempuan itu pun menjerit tertahan. "SUMPAHH?!!"
"Emang kenapa sih?" tanya Rendi ke perempuan itu.
Dengan kesenangan perempuan itu pun menjawab. "Gue udah lama nge-fans sama Argara!" seru perempuan itu.
"Kenal Arga darimana lo?" kini giliran Elang yang bertanya.
"Dari Instagram, udah dari 2 tahun yang lalu gue udah follow akun dia, tapi gak pernah difollback," ucap perempuan itu.
"Cih! Kayak siapa aja lo dihidup gue," ketus Argara yang sebenarnya risih dengan kehadiran perempuan itu.
"Adek manis, mending lo pergi deh, Argara gak nyaman sama kehadiran lo," ucap Elang bermaksud mengusir perempuan itu.
"Yahh, kok gitu sih, padahal gue mau kenalan sama Argara," bahu perempuan itu pun merosot.
"Besok-besok aja ya, kalo lo masih hidup di dunia," ucap Arka. "Jadi sekarang mending lo pergi deh," usir Arka.
Dengan wajah ditekuk, perempuan itu pun pergi meninggalkan para lelaki itu.
"Gila! Ternyata penggemar Argara udah tersebar luas!" heboh Arka.
Argara yang mendengar itu memutar bola matanya. "Biasa aja."
"Ya deh yang famous," ucap Arka.
"Makanya lo ganteng biar bisa famous juga," ucap Elang.
"Ntar deh gue oplas, biar nambah ganteng gue," jawab Arka ngasal, yang dibalas tatapan aneh dari para sahabatnya.
"Gak bakal ngaruh juga sih, Ka. "
To be continued.....
•
•
•
•
•
Udah gak ada ide lagiii dehh mau lanjutin gimana ni ceritaaa, udah mulai hambar ༎ຶ‿༎ຶ
___________________________________
Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘
Komen 'next' disini ➛
See you in the next chapter ᥫ᭡
Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm