A: CH
HOLLY MOLLY BESTIEE!!!
JANGAN LUPA VOTMENT YAAA ^^
•
•
•
•
•
[33] Akhir Liburan
[ H A P P Y R E A D I N G ]
***
Sudah lebih 4 hari mereka liburan, dan hari ini mereka akan pulang ke tempat asal mereka.
Pagi-pagi sekali mereka sudah pergi meninggalkan villa.
"Kapan-kapan liburan sama lagi ya," ajak Zafran.
Mereka yang berada didalam mobil Zafran pun mengangguk.
"Insyaallah, kalo dikasih umur panjang," ucap Freya.
"Stt! Ntar malaikat lewat," tegur Anara yang dibalas cengiran oleh Freya.
Suasana pun kembali sunyi, mereka menyibukkan diri masing-masing.
***
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka tiba di markas Orthros, katanya sih mau istirahat disini dulu.
Didalam, mereka langsung mengistirahatkan tubuh mereka di sofa lebar yang tersedia di masrkas.
"Wah hidup lebih tenang tanpa adanya gangguan dari Leo," ucap Zafran sambil memejamkan matanya.
"Heem, kemana ya kira-kira tuh anak?" tanya Rendi.
"Nyerah kali," jawab Argara dengan enteng.
"Widih! Ada bener nya juga lo kalo ngomong Ga, udah ngaku kalah mungkin tuh singa," balas Arka.
"Leo bajingan itu gak cocok disebut singa, singa tuh kuat soalnya dia raja hutan, kalo si Leo bajingan itu pengecut, beraninya main ngancem sama bawak senajata," ucap Elang.
Rendi menghela nafas. "Tapi bosen juga gak sih? Kita tuh jadinya malah kayak pengangguran gitu, diem-diem bae," ucap Rendi.
"Kita ya memang pengangguran alig!" semprot Zafran.
"Iya sih, maksud gue kayak gak ada yang ngajak tawuran lagi, otot badan gue rasanya jadi kaku gini," ucap Rendi sambil menggerakkan badannya.
Arka menepuk bahu Rendi. "Lo mau adu tonjok biar otot badan lo gak kaku lagi?" tanya Arka. Rendi mengangguk. "Adu tonjok gih sama Arga, langsung masuk ICU sih perkiraan gue," sambung Arka.
"Kalo lawan Arga ya mana berani gue, bisa-bisa remuk semua tulang gue," ucap Rendi sambil menatap sinis Arka.
"Hahh..., yok Ren adu tonjok, gue jabanin deh, gue juga lagi nganggur nih," ucap Argara sambil menaikkan lengan kemejanya sampai siku.
"Gak deh, Ga, otot gue tiba-tiba udah gak kaku lagi, jadi gak perlu adu tonjok, hehe," cengir Rendi. "Lo sih ntah apa ngomong begituan," bisik Rendi ke Arka.
"Gue cuma mau bantuin lo man, suapaya otot lo gak terlaku kaku," balas Arka.
"Bantuin sih ya bantuin, tapi gak gitu juga kali!" sarkas Rendi.
"Kalem," ucap Arka.
***
"Kita pulang ya! Dadah!" seru Anara dari dalam taksi.
Mereka yang mengantar melambaikan tangannya.
Saat taksi sudah menjauh dari markas, Anara langsung menyenderkan badannya kebelakang.
"Capek?" tanya Argara.
"Heem, sumpah ya liburan sama kalian tuh seru banget!" ucap Anara dengan nada antusia. "Apalagi liat tingkah Arka, bawaannya pengen ngakak mulu kalo ngeliat muka dia, walaupun dia lagi diem."
"Kalo muka gue?" tanya Argara.
Anara bingung maksud dari Argara. "Maksudnya?"
"Bisa bikin lo ketawa juga gak?" tanya Argara.
Anara menahan tawanya. "Muka lo gak ada unsur lawak nya Ga! Setiap ngeliat muka lo, bawaannya dingin terus, sekali-kali dihangatin itu mukanya, biar gak kaku kali," ucap Anara.
Argara tersenyum tipis. "Nanti, ada saatnya."
"Dih, dari gaya bicara lo kayak gak meyakinkan tau, Ga," ucap Anara.
"Udah gak usah bahas itu, mending sekarang lo tidur," suruh Argara.
"Iya nih, gue ngantuk banget," ucap Anara sambil menyenderkan kepalanya di bahu Argara. "Minjem bentar."
Argara pun memposisikan kepala Anara agar nyaman di bahunya.
Setelah dirasa Anara sudah tertidur, Argara pun menyenderkan kepalanya diatas kepala Anara dan mulai menutup matanya akibat kelelahan.
***
Tok! Tok! Tok!
"Ra, bantuin gue nyusun barang-barang," suara Argara terdengar di balik pintu.
"Sebentar!" seru Anara dari dalam.
Ceklek!
"Ayok," Anara keluar dengan rambut yang basah, sepertinya habis mandi.
Mereka berdua pun berjalan dan memasuki kamar Argara.
"Berantakan banget, Ga," ucap Antara saat memasuki kamar Argara.
Argara menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Lo juga bantuin dong! Jangan diem disitu aja!" suruh Anara.
Argara pun membantu Anara beres-beres, walaupun hanya sedikit yang Argara bantu.
Anata memberikan Argara sebuah tas dengan ukuran sedang. "Lo susun dulu barang keramat lo itu," ucap Anara.
Argara mengambil tas itu dan meplihat barang apa yang dimaksud Anara. Sekali dilihat, ternyata barang yang dimaksud Anara adalah celana dalam dan beberapa boxer miliknya.
Argara pun menyusun nya dilemari khusus pakaian dalam.
"Ini, udah gue susun," Argara menyodoran tas nya.
"Oke, udah lanjut beres-beres lagi sana," usir Anara.
"Hm," Argara dengan malas pun menyusun barang-barangnya.
Setelah selesai, Anara pun mengangkat keranjang pakaian kotor Argara untuk dicuci.
"Kemana lo?" tanya Argara saat melihat Anara membuka pintu.
"Mau nyuci pakaian kotor lo, lo gak liat sebanyak apa pakaian kotor lo?" tanya Anara sambil mengangkat keranjang pakaian.
Argara merespon dengan mengangguk. "Ya udah sana, cuci yang bersih,"
Anara mendelik. "Kayak pembantu gue dirumah ini," ucap Anara sambil pergi meninggalkan kamar Argara.
Sedangkan didalam kamar, ada Argara yang sedang rebahan.
"Enak juga punya bini, ada yang disuruh-suruh," gumam Argara terkekeh pelan.
To be continued.....
•
•
•
•
•
Chapter kali ini singkat dulu yaaa, mwehehe....
___________________________________
Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘
Komen 'next' disini ➛
See you in the next chapter ᥫ᭡
Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm