Refuser d'y Aller [KV]

By joyyby

32.5K 3.5K 127

Saling mencintai namun tak dapat bersatu karena keegoisan masing-masing pihak. Yang satu brengsek dan pandai... More

1. Menyebalkan
2. Kakak?
3. Hungry
4. Kecelakaan
5. Sial
6. Aku... Manis?
8. Keanehan
9. Being protective
10. Gengsi tapi mau
11. Dokter tampan
12. Masa sih?
13. Date?
14. Tiba-tiba
15. Normal
16. Menarik
17. Jealous
18. Teori cinta segitiga
19. Kerja kelompok
20. Silent love
21. Fight
22. Taruhan
23. Racing
24. Hospital
25. The girl's
26. Akur?
27. Orang tua
28. Woke up
29. Perlakuan manis
30. Batal
31. Sahabat
32. Taken?
33. Curhat
34. Kiss
35. Date!
36. Resmi, tapi...
37. Only
38. Caught
39. Basket
40. Boss
41. The Incident
42. Possible
43. Yeri
44. Datang
45. Lari
46. Problem
47. Snow
48. Everyone's fear
49. The ending

7. Pergi lagi?

902 108 1
By joyyby

Jimin menggigit kukunya resah. Bagaimana bisa pesan yang ia kirimkan kepada Taehyung tidak dibaca sama sekali? Jimin menjadi khawatir.

Tidak mungkin kan tidak sehari bersamaku dia hilang?

Karena sahabatnya itu setiap hari selalu bersamanya. Seperti pergi ke kampus, pulang, makan, mengerjakan tugas, main, jalan-jalan, dan yang lainnya.

Dan lagi ini baru jam setengah dua belas siang, yang pasti Taehyung sudah berjalan pulang ke apartemennya atau bahkan sudah sampai dan tidur. Tetapi mengapa Jimin khawatir?

Apa aku telepon saja?

Terdengar suara sambungan telepon saat Jimin mencoba menelepon nomor Taehyung barusan.

"Halo Jim?"

"Hal-- YAK!! KAU KUKIRIMKAN PESAN KENAPA TIDAK MEMBALAS EOH?!" Amuk Jimin kepada orang yang dia telepon.

"Tidak usah berteriak pabbo!! Kau kalau rindu padaku tidak usah mengomel begitu! Kalau gendang telingaku pecah kau yang harus membiayai perawatan rumah sakitku!"

Apa? Kenapa anak itu tidak tahu diri sekali, tahukah dia kalau sahabat baiknya ini sedang khawatir?

"Rindu?! Aku ini khawatir padamu bodoh! Kau kan kalau ditinggal sedikit bisa hilang dicuri orang!" Dasar tidak tahu diri, sudah dikhawatirkan, malah balik marah-marah.

"Aku bukan anak kecil Jim! Aku sedang bersama Kak Namjoon."

"Ah baiklah kalau begitu, lain kali balas pesanku! Saat sedang bersamaku saja kau selalu bermain handphone, ketika aku kirimkan pesan kau tidak membalas! Maumu apa sih?"

"Jim kenapa kau menyebalkan sekali? Aku sedang makan bersama Kak Namjoon tahu! Dan asal kau tahu Park, orang-orang disini menatapku risih karena bertelepon denganmu."

Jimin hanya berdecih. Kalaupun Taehyung sedang bertelepon dengan dirinya kan bisa memelankan suara atau telepon diluar, dasar bodoh.

"Kau kan bisa mengecilkan suara, Tae. Oh ya apa ada Kak Namjoon disampingmu? Aku ingin--"

"Kau?!"

Jimin terkejut lantas spontan menjauhkan handphone itu dari telinganya.

"Hei kenapa berteriak Kim?! Bisakah kau--"

"Jim sudah dulu ya."

"Hei--"

Bip

Terdengar suara sambungan telepon terputus. Sebenarnya ada apa dengan alien aneh itu?

"Kok dimatikan?! Awas kau Taehyung." Gerutu Jimin terhadap sahabat anehnya itu.

Sementara di lain tempat Taehyung berteriak saat melihat orang yang mendapat predikat sebagai orang menyebalkan nomor satu ada di hadapannya.

"Kau?!"

Teriak Taehyung histeris seperti melihat hantu. Kenapa pula kelinci berandal ini ada disini? Bersama kawannya pula!

Jungkook yang dari tadi masuk ke restoran itu bersama Mingyu jelas kaget diteriaki begitu.

"Hei kenapa kau berteriak padaku!! Aku bukan hantu!!" Teriak Jungkook kesal kepada makhluk yang menurutnya manis tapi kasar itu.

Perutnya sudah keroncongan minta diisi, giliran masuk ke restoran ada adegan seperti ini lagi. Tak puas kah semalam sudah kecelakaan lalu sialnya ditolong dengan tidak ikhlas oleh orang itu? Sekarang malah bertemu lagi.

Jungkook mengalihkan pandangan kearah pria yang sepertinya lebih tua dari dirinya duduk berada disamping Taehyung. Apa itu kekasihnya? Kenapa juga Jungkook jadi ingin tahu?

"Ayo Gyu cari restoran lain saja." Ajak Jungkook yang tak betah berada disini.

Mingyu yang jelas-jelas niatnya ingin makan disitu ya tentu menolak. Untuk apa ke restoran lain kalau sudah sampai disini?

"Tidak, tidak, tidak. Aku mau makan disini Jung." Bantah Mingyu santai lalu duduk di salah satu tempat duduk yang ada disitu.

Jungkook hanya mendesis kesal lalu duduk ditempat yang sama bersama Mingyu.

Taehyung yang melihat itu hanya berdecih tidak suka. Kenapa sial betul hari-harinya setelah bertemu orang itu.

Adegan cekcok mulut daritadi jelas diperhatikan oleh Namjoon.

"Siapa dia Tae?"

Taehyung menoleh kearah Namjoon yang barusan bertanya. Oh sial, ia pun lupa akan kehadiran Kakaknya yang daritadi bersamanya.

"Oh itu Kak, hanya orang iseng yang mengganggu. Sudah kan Kak? Pulang yuk." Ajak Taehyung lalu cepat-cepat membereskan tasnya lalu berjalan keluar restoran.

Namjoon hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Adiknya itu. Ia lalu menoleh kearah 2 pemuda tadi yang sepertinya seusia Adiknya.

"Kalian siapanya?" Tanya Namjoon.

"Bukan si--"

"Temannya Kak." Mingyu yang mengerti keadaan memotong ucapan Jungkook.

"Oh... Baiklah kalau begitu." Namjoon tersenyum, lalu keluar dari restoran itu dan masuk kedalam mobilnya.

Terlihat Taehyung yang sedang mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap dada. Dan juga meramalkan kalimat-kalimat kasar yang tidak cocok dengan wajah lugunya.

"Tae?"

"Hm."

Helaan nafas terdengar dari mulut Namjoon, Adiknya ini kalau sudah merajuk susah untuk dibujuk. Biarpun jarang bertemu dan tidak terlalu dekat, tetapi seorang Kakak pasti selalu mengawasi Adiknya.

"Apa kau marah? Marah kepada siapa?"

"Orang tadi." Jawabnya singkat.

"Orang siapa? Orang juga mempunyai nama, Tae." Jelas Namjoon sabar.

"Ish orang tadi Kak! Yang salah satunya yang wajahnya berandal dan ada tato ditangannya!" Teriak Taehyung kesal. Mengingatnya saja sudah bikin emosi, apalagi bertemu.

"Oh begitu... Yasudah jangan marah lagi. Mau pulang ke apartemen kan?"

"Iya."

Suasana hening kembali datang di mobil itu.

Ah, apa aku terlalu kekanak-kanakan ya barusan?

"Tae."

"Uhm, iya Kak?" Sahut Taehyung takut-takut saat mendengar nada Namjoon saat memanggilnya tadi.

"Kau ada urusan apa di Gyeongsang?"

Tuh kan betul. Taehyung sudah menduga pasti akan ditanyakan tentang hal ini oleh Namjoon.

"Anu Kak... Aku--"

"Aku tahu kau tidak kesana Tae. Lantas kenapa kau berbohong padaku?"

Skakmat.

Aku harus jawab apa Ya Tuhan?

"Hehehe... Uhm jadi gini Kak, a-aku sebenarnya memang tidak kesana... Tapi serius Kak aku tidak berniat membohongimu! Aku... Aku hanya salah ketik! Iya salah ketik, entah mengapa mengetik Gyeongsang... Padahal kan sedang di apartemen hehe..." Taehyung meringis sambil menunduk takut-takut dimarahi.

Namjoon menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, ia pikir apa.

"Baiklah kalau begitu. Aku minta padamu untuk jujur padaku untuk seterusnya, Tae. Aku Kakakmu, walaupun aku tidak bisa meluangkan waktuku untuk bersamamu. Tapi aku menyayangimu Tae, tolong jangan membuatku khawatir." Jelas Namjoon lembut sambil tetap fokus mengendarai mobil.

Mata Taehyung tiba-tiba terasa panas, mau menangis? Tidak, hanya terharu.

Ingin menangis disini, tapi malu. Di kamar sajalah nanti.

"Iya Kak, gomawo."

"Oh ya mungkin dalam beberapa bulan sekitar delapan sampai sembilan bulan Kakak tidak bisa bertemu denganmu, Tae. Banyak yang harus kuurus, jadi aku harap kau bisa menjaga dirimu dengan baik. Dan sehabis ini Kakak harus balik lagi ke Ilsan setelah mengantarmu pulang." Jelas Namjoon.

Bahu Taehyung menjadi turun dan wajahnya terlihat murung. Belum sampai 2 jam bertemu sudah mau pergi saja.

"Iya... Kau juga hati-hati Kak." Ucap Taehyung terpaksa, dia sedih sekali sekarang. Dia menyesal kenapa tadi ia ngomel-ngomel tidak jelas kepada si brengsek itu saat sedang bersama Kakaknya.

"Iya Tae."

Yasudah lah. Mau bagaimana lagi. Kakaknya juga kan bekerja untuk dirinya, dan karir itu penting sekali bagi Kakaknya. Taehyung pun tidak bisa merengek untuk menyuruh Namjoon tinggal lebih lama lagi bersama dirinya.

Taehyung bukan anak kecil lagi, dia juga mengerti akan kehidupan Kakaknya. Tapi entah mengapa, mood Taehyung mendadak hancur berkeping-keping. Kali ini bukan karena kelinci jadi-jadian itu, tapi karena Kakaknya.

Delapan sampai sembilan bulan ya...

Apakah benar apa yang dikatakan Kakaknya, atau bisa lebih lama dari itu.

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Continue Reading

You'll Also Like

122K 8.1K 9
(Completed) Hanya cerita tentang si manis Kim Taehyung yg bertemu dengan si tampan Jeon Jungkook yg memiliki sifat pervert, sifat pervert yg hanya di...
1.3K 146 5
Taehyung sangat membenci malam, atau lebih tepatnya takut pada malam. Dia tidak bisa melihat langit malam. Setiap malam tiba, dadanya selalu sesak da...
17.1K 1.2K 9
Aku percaya, bahwa kesempatan yang datang lebih dari tiga kali adalah takdir yang merantai kita -Jeon Jungkook Yang kulakukan hanyalah menatap sekeli...
932 116 6
Short story-Taehyung itu tengil, sangat sangat tengil, sampai ketika dia memasuki dunia kerja yang mana bertemu dengan pimpinan J, boss tampan yang s...