ARGARA: Cold Husband [ END ]

By gitaaam

2.4M 70.9K 3.4K

[ SEBELUM BACA DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW AKUN AKU TERLEBIH DAHULU ] Argara Delvin Wijaya, seorang remaja laki... More

ζ Chapter 1
ζ Chapter 2
ζ Chapter 3
ζ Chapter 4
ζ Chapter 5
ζ Chapter 6
ζ Chapter 7
ζ Chapter 8
ζ Chapter 9
ζ Chapter 10
ζ Chapter 11
ζ Chapter 12
ζ Chapter 13
ζ Chapter 14
ζ Chapter 15
ζ Chapter 16
ζ Chapter 17
ζ Chapter 18
ζ Chapter 19
ζ Chapter 20
ζ Chapter 21
ζ Chapter 22
ζ Chapter 23
ζ Chapter 24
ζ Chapter 25
ζ Chapter 26
ζ Chapter 27
ζ Chapter 28
ζ Chapter 29
ζ Chapter 31
ζ Chapter 32
ζ Chapter 33
ζ Chapter 34
ζ Chapter 35
ζ Chapter 36
ζ Chapter 37
ζ Chapter 38
ζ Chapter 39
ζ Chapter 40
ζ Chapter 41
ζ Chapter 42
ζ Chapter 43
ζ Chapter 44
ζ Chapter 45
ζ Chapter 46
ζ Chapter 47
ζ Chapter 48
ζ Chapter 49
ζ Chapter 50
ζ Chapter 51
ζ Chapter 52
ζ Chapter 53
ζ Chapter 54
ζ Chapter 55
ζ Chapter 56
ζ Chapter 57
ζ Chapter 58
ζ Chapter 59
ζ Chapter 60
ζ Chapter 61
ζ Chapter 62
EKSTRA CHAPTER: 1
EXTRA CHAPTER: 2

ζ Chapter 30

38.4K 1K 46
By gitaaam

A: CH
HALOO PRENN!!





[30] Barbeque

[ H A P P Y R E A D I N G ]

***

Malam hari, mereka semua sudah berkumpul di belakang halaman villa untuk barbeque-an.

Laki-laki bertugas menyusun peralatan yang diperlukan. Sedangkan perempuan menyiapkan bahan-bahan dan bumbu-bumbu yang diperlukan.

"Na, tolong buatkan bumbu untuk ikan bakarnya dong, gue soalnya lagi bikin bumbu untuk ayam bakar," ucap Anara ke Ayna.

"Oke siap!" dengan semangat Ayna membuat bumbu ikan bakar dengan bahan yang sudah tersedia.

"ZAF! INI PANGGANGANNYA MAU LETAK DIMANA?" teriak Arka ke Zafran yang sedang mengeluarkan barang yang lain dari mobil.

"LETAK DITENGAH-TENGAH AJA KA," balas Zafran.

"Oke!"

Arka pun mulai menyusun barang-barang ditengah-tengah seperti yang Zafran katakan.

Arka menoleh ke Rendi yang sedang memperhatikan para perempuan yang sibuk membuat bumbu.

"Woy Ren! Bantuin, jangan cuma bengong doang!" tegur Arka.

Rendi tersentak. "Ha? O-oh iya ini bantu-bantu," Rendi langsung mencari kesibukan.

Arka menatap bingung ke Rendi. "Kenapa sih tuh anak?" gumam Arka.

"WOI UDAH SEMUA NIH, BUMBUNYA UDAH SIAP BELUM?" Arka memberikan informasi ke yang lain bahwasanya peralatan sudah siap dipakai.

"BUMBU NYA NTAR LAGI SIAP," balas Ayna.

"OKE!"

Tak!

"Gak usah pakek teriak segala tuyul!" ucap Zafran.

"Hobi bener lo kayaknya jitak kepala gue," ucap Arka sambil mengelus kepalanya.

Zafran mengiyakan. "Kepala lo empuk, enak buat jadi sasaran mukul," ucap Zafran ngasal.

"Taik lo!" balas Arka sambil menendang bokong Zafran.

Zafran merangkul Arka. "Udah ah, ayok kita bantu ciwi-ciwi yang lagi buat bumbu," ajak Zafran.

"Ngapain dibatu, tuh mereka usaha siap," ucap Arka sambil menunjuk para perempuan yang berjalan ke arah mereka. "Telat lo Zaf," sambung Arka.

Mereka semua pun berkumpul ditengah untuk memanggang ikan, ayam, udang, dan cumi.

"Gilak, harum banget woi wanginya! Keburu laper luan gue nih, gue hap juga nih ayam," ucap Arka yang sedang membolak-balik ayam bakar.

"Lo kan babu, jadi lo makan yang terakhir," ucap Rayana yang dateng tiba-tiba.

"Dih, sokap lo sama gue!" ucap Arka.

Rayana mendelik. "Siapa juga yang sokap sama lo! Geer, gue tuh cuma mengingatkan kalo lo itu babu! Bye ubab!" Rayana berucap sambil pergi meninggalkan Arka yang sedang membakar ayam.

Sedangkan Freya dan Anara sedang menyusun panjang daun pisang, mereka akan makan berserak malam ini.

"Lo kenapa Frey? Daritadi lo banyak diem, biasanya juga lo heboh-an orangnya," ucap Anara yang masih fokus membersihkan daun pisang.

Freya menggeleng kecil. "Gapapa kok," ucap Freya sambil tekekeh kecil.

"Kalo ada apa-apa tuh bilang sama kita-kita, jangan dipendem sendiri aja, kita ber-empat udah kayak saudara loh," peringat Anara yang diangguki Freya.

"Iya Naraa, makasii udah diingetin," ucap Freya.

"Yaudah gih, lo ambil tuh ayam yang udah siap sama si Rendi," suruh Anara.

Freya terdiam bingung. "Harus banget gue?" tanya Freya.

"Iyaa Freyaa, gue mau ambil daun pisang lagi nih, kurang, tolong ya!" ucap Anara yang sudah pergi ke tempat daun pisang berada.

Dengan berat hati Freya berjalan ke arah Rendi berada.

Rendi yang menyadari bahwa Freya mendekat ke arahnya sontak langsung megalkan badannya.

"Butuh apa?" tanya Rendi dengan lembut.

Freya tak menjawab, malahan Freya langsung mengambil ayam bakar yang sudah dipindahkan ke piring. Setelah mengambil ayam bakar, Freya langsung pergi meninggalkan Rendi yang masih berdiri tegak memperhatikan dirinya.

Kepergian Freya membuat Rendi menghela nafas. "Huft..."

"WOI! SINI KITA MAU MAKAN!" teriak Arka yang sudah mengambil tempat.

"REN! SINI! BENGONG AJA LO, KESAMBET BARU TAU!" tegur Arka menyadarkan Rendi.

Rendi mengangguk dan berlari ke tempat semuanya berada. Saat tiba disana, Rendi mengambil tempat duduk disamping Freya.

Freya memutar bola mata malasnya saat mengetahui bahwa Rendi duduk disampingnya. Kemudian Freya berdiri dan pindah disamping Zafran.

"Geseran dikit, Zaf," suruh Freya.

Zafran yang mendengar suruhan Freya pun menggeser dirinya membuat ruang untuk Freya duduki.

"Sini-sini, duduk," suruh Zafran sambil menepuk tempat disebelahnya.

Freya duduk disamping Zafran. "Makasih."

Para sahabatnya menatap Freya dengan bingung, dan bertatapan seolah mengatakan sesuatu. Kenapa tuh anak?

"Udah-udah ayok dimakan teman-teman, jangan lupa baca doa," ucap Elang yang langsung makan tanpa membaca doa.

"Yeee! Lo yang nyuruh baca doa, tapi lo sendiri gak baca doa, dasar gorila!" ucap Zafran.

"Laper bang," kata Elang.

Masing-masing mereka mulai mengambil lauk-pauk.

Anara menggoyangkan lutut Argara yang kebetulan duduk disampinya.

"Apa?" tanya Argara.

"Ambilin itu dong, tangan lo kan panjang," ucap Anara memeunjuk sambel yang berada jauh darinya.

Argara memanjangkan tangannya untuk mengambil sambel.

"Nih, jangan banyak-banyak, itu pedes," peringat Argara sambil menyodorkan sambel ke Arana.

"Oke! Makasih!"

Arka yang melihat aksi Argara pun besorak. "Woo! Apa tadi tuh?! Argara ternyata ada sisi perhatiannya juga ya, gue kira gak ada, aduhh gue jadi laper!" heboh Arka sambil bertepuk tangan.

Rayana merasakan telinganya sakit akibat seruan heboh dari Arka. "Bising oon!" sentak Rayana.

"Kalem dong bosque!" balas Arka.

"Stt! Depan makanan gak boleh adu bacot!" ucap Anara menengahi.

Rayana dan Arka pun terdiam. Mereka semua pun makan dengan tenang.

Selesai makan, mereka semua membereskan sampah yang berserakan disekitar.

Setalah itu mereka pun duduk-duduk santai dipinggir kolam renang yang berada di villa itu.

"Besok kita ke pantai yok, kalo liburan rasanya kurang lengkap kalo gak ke pantai," usul Zafran.

"SETUJU! SETUJU!" seru mereka semua kecuali Freya yang sibuk bermain handphone.

Ayna melihat Freya yang sibuk bermain handphone. "Frey, lo setuju kan besok kita ke pantai?" tanya Ayna.

Freya mendongak dan mengangguk tanda setuju.

"Jangan main handphone dong Frey, jarang-jarang loh kita liburan rame-rame gini," ucap Ayna.

"Oke," Freya pun menaruh handphone nya disamping.

Selanjutnya mereka mengisi waktu dengan bermain sampai larut malam tiba, tapi mereka memutuskan untuk bergadang ramai-ramai.



To be continued.....







Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

Komen 'next' disini ➛

See you in the next chapter ᥫ᭡

Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Continue Reading

You'll Also Like

204 81 6
Tragedi........ Peperangan....... Dunia luar yang Gila...... Itu hal biasa terjadi bagi nya sang jenderal Admiral angkatan Darat namun mimpi buruk ba...
497K 37.1K 42
SEBAGIAN PART DIPRIVAT KARNA ADA PERUBAHAN PART! ••• FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! ••• "Ekhemm kita langsung ke intinya aja yah" Tegas Ryan menatap semu...
271K 7K 54
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! AWAS... PENULIS GALAK :v SILAKAN DIBACA CERITANYA, BUKAN DICOPY! BELUM DIREVISI, HARAP MAKLUM KALAU ADA TYPO BERTEBARAN...
2.1M 98.6K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...