Refuser d'y Aller [KV]

By joyyby

36.4K 3.8K 127

Saling mencintai namun tak dapat bersatu karena keegoisan masing-masing pihak. Yang satu brengsek dan pandai... More

1. Menyebalkan
2. Kakak?
3. Hungry
4. Kecelakaan
5. Sial
7. Pergi lagi?
8. Keanehan
9. Being protective
10. Gengsi tapi mau
11. Dokter tampan
12. Masa sih?
13. Date?
14. Tiba-tiba
15. Normal
16. Menarik
17. Jealous
18. Teori cinta segitiga
19. Kerja kelompok
20. Silent love
21. Fight
22. Taruhan
23. Racing
24. Hospital
25. The girl's
26. Akur?
27. Orang tua
28. Woke up
29. Perlakuan manis
30. Batal
31. Sahabat
32. Taken?
33. Curhat
34. Kiss
35. Date!
36. Resmi, tapi...
37. Only
38. Caught
39. Basket
40. Boss
41. The Incident
42. Possible
43. Yeri
44. Datang
45. Lari
46. Problem
47. Snow
48. Everyone's fear
49. The ending

6. Aku... Manis?

1.1K 124 4
By joyyby

Taehyung menendang batu-batu kecil yang ada di dekat kakinya. Ia bosan menunggu Namjoon yang berjanji akan menjemputnya, sudah 15 menit dia menunggu di depan gerbang kampus.

Lalu kenapa dia masih betah menunggu? Jawabannya karena dia masih asyik melamun.

Taehyung masih memikirkan cara bagaimana nanti saat Kakaknya bertanya tentang apa maksudnya ada di Gyeongsang. Dia pun tak tahu mau jawab apa, masalahnya Kakaknya itu menyeramkan sekali kalau sudah marah.

Duh, ya mana aku tahu dia akan datang!

Begitu pikirnya. Toh menurutnya dia tak sepenuhnya salah kok, hanya salah ketik saja. Iya, salah ketik. Bilang saja begitu, pasti akan mengerti.

Hyungsik sudah pulang dari tadi omong-omong. Biasanya kalau Jimin tidak ada kelas, Hyungsik menawarkan tumpangan kepada Taehyung. Tapi Taehyung sekarang akan dijemput Kak Namjoon, jadi dia menyuruh temannya itu pulang duluan.

Sebenarnya Taehyung berencana untuk beres-beres di kamar apartemennya. Karena sebulan ini dia sibuk sekali, tugas menumpuk. Hei, kamar apartemennya sudah kotor, tapi malah dihadapkan dengan Kak Namjoon, kalau besok kan terasa malas.

"Hei."

Taehyung menoleh saat merasa pundaknya ditepuk oleh seseorang.

Tampan. Taehyung membatin.

"Apa kau sedang menunggu jemputan?" Tanya orang itu.

"Ah, iya ada apa?" Tanya Taehyung, ia tak mengenal orang yang ada dihadapannya ini.

"Tidak. Aku juga sedang menunggu jemputan, kalau tidak keberatan aku boleh menunggu bersama denganmu?" Tanya orang itu ramah.

"Oh tentu saja boleh." Taehyung tersenyum menanggapi tawaran orang itu, lagi pula atas dasar apa Taehyung menolak. Toh juga namja dihadapannya ini ramah.

Tapi Taehyung tidak pernah melihat namja ini sebelumnya. Mungkin senior, atau mungkin anak baru. Tapi terlihat lebih tua satu atau dua tahun diatas Taehyung.

"Siapa namamu?" Orang itu bertanya lagi.

"Taehyung. Kim Taehyung, kalau kau?" Sahut Taehyung sambil bertanya balik.

"Kim Seokjin. Kau anak jurusan mana? Aku jurusan kedokteran, memasuki semester 3." Ah nama namja itu Seokjin rupanya.

"Aku jurusan seni, semester 2. Dan sepertinya kau lebih tua dariku, Kak." Ucap Taehyung sopan.

"Santai saja, lagi pula aku masih berumur 21. Berapa umurmu?"

"Uhm, 19-- ah 20. Bulan depan 20." Cengir Taehyung.

"Oh begitu, kau tampak manis."

"B-benarkah Kak?" Taehyung gugup. Ah sial, kenapa harus memerah pipinya.

Seokjin hanya terkekeh mendengar jawaban Taehyung, kenapa anak ini imut sekali? Dia sangat manis.

"Iya kau manis." Kalimat 'manis' itu diulang lagi.

Padahal Taehyung sering sekali disebut manis, hanya Jimin saja sih. Tapi Taehyung selalu mual kalau Jimin yang mengatakannya, jijik. Tapi kenapa kalau dengan Kak Seokjin menjadi... Uhm, malu?

"A-ah iya Kak. Kakak juga tampan kok." Balas Taehyung polos, tidak ada niatan balas dendam. Hanya spontan keluar saja dari mulutnya.

"Benarkah?? Hahaha..." Seokjin tertawa terbahak-bahak, kenapa Taehyung imut sekali saat mengatakannya.

Saat sedang asik bergurau dan mengobrol, Namjoon datang dengan mobilnya. Niat ingin memarkir tapi terhenti saat melihat Taehyung sedang mengobrol dengan seorang namja.

Namjoon turun dari mobil lalu berjalan menghampiri Taehyung dan... Temannya? Entahlah, Taehyung tidak pernah cerita kepadanya tentang sahabat atau teman. Hanya Jimin yang Namjoon tahu, itupun sudah lama sekali sejak bertemu dengan anak itu.

"Taehyung."

Taehyung menoleh mendapati Namjoon yang sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Kak Namjoon."

"Siapa dia Tae?" Tanya Namjoon penasaran dengan namja yang ada di sebelah Taehyung.

"Oh ini seniorku Kak. Kak Seokjin, ini Kak Namjoon, Kakakku." Ucap Taehyung pada Seokjin yang sedang terdiam menatap Namjoon, entah apa yang dipikirkan olehnya.

"Kak?"

"Ah iya, aku Seokjin." Sadar akan lamunannya lalu menjawab sambil menyodorkan tangannya kepada Namjoon, kenalan.

"Kim Namjoon" Jawab Namjoon pelan, matanya masih melihat kearah Seokjin.

Manis.

"A-ah iya. Uhm, marga kita sama ya by the way." Ujar Seokjin gugup, lagi pula kenapa bisa kebetulan marga mereka sama? Saudara juga bukan, kenal juga tidak.

"T-tidak tahu, haha." Kekeh Namjoon canggung, kenapa juga ia jadi ikutan gugup sih.

Taehyung hanya diam melihat Kakaknya dan Kak Seokjin saling menyapa canggung begitu.

Duh, kaku sekali mereka berdua.

"Taehyung, ayo pulang. Dan ya, uhm sampai jumpa ah siapa? Seokjin." Pamit Namjoon tergagap sambil menarik tangan Taehyung.

"Dadah Kak Seokjin!!" Lambai Taehyung dari jauh saat sudah ditarik oleh Namjoon.

Seokjin masih bengong, ternyata namja manis tadi punya Kakak yang tampan sekali.

E-eh? Apa yang aku pikirkan?! Aku ini namja dan masih lurus! Sadarlah Seokjin!!

Batin Seokjin sambil menepuk-nepuk pipinya, apa-apaan sih dia. Kenapa pikirannya berkelana jauh sekali, dia ini masih namja tulen.

Seokjin menghentak-hentakkan kakinya kesal lantaran supir pribadinya masih belum sampai ke kampusnya. Padahal sudah hampir setengah jam menunggu.

• • •

Hening suasana di mobil Namjoon. Tidak ada yang memulai percakapan sedari tadi, baik adiknya maupun kakaknya. Sama-sama diam.

"Tae?" Panggil Namjoon yang tak betah akan kecanggungan ini.

"Kenapa Kak?" Sahut Taehyung santai.

"Apa kau lapar? Ingin makan?" Tanya Namjoon berusaha membuat suasana cair.

Taehyung tampak berpikir sambil mengembungkan pipinya.

"Boleh. Makan kimchi saja Kak! Semalam aku ingin makan kimchi di restoran favoritku, tapi terganggu karena seseorang." Taehyung memajukan bibirnya karena teringat si kelinci berandal itu.

Namjoon hanya tertawa pelan, ternyata Adiknya masih sama seperti dulu.

"Baiklah." Sahut Namjoon lalu mengarahkan mobilnya ke restoran yang ia tahu.

• • •

"Hei ayolah Jung, aku lapar. Temani aku makan masa tidak bisa?" Mingyu bersungut-sungut kepada Jungkook. Kenapa susah sekali mengajak temannya yang satu ini?

"Aku sibuk."

"Sibuk?!" Pekik Mingyu kesal lalu memukul kepala Jungkook dengan buku yang ia bawa.

Pletak

"Arghh! Sakit bodoh!" Maki Jungkook kepada Mingyu, kenapa harus memukul.

"Kau selalu begitu. Memangnya semalam yang meminta untuk mengantarkanmu pulang siapa? Pakai nada sok memelas lagi ditelepon." Ungkit Mingyu ke Jungkook.

"Ya habisnya aku minta tolong ke siapa lagi bodoh! Kan rumahmu didekat rumah sakit itu! Dasar tidak ikhlas!" Balas Jungkook kesal.

Hampir saja pukulan melayang lagi ke kepala Jungkook kalau tidak terdengar bunyi sesuatu.

Krrukk krukk

Aish, memalukan.

"Pfftt, hahaha!!" Mingyu dibuat terbahak-bahak oleh karena suara perut Jungkook yang minta diisi.

"Diamlah brengsek. Ayo makan saja habis ini."

"Haha, itu adalah karma yang datang ke orang jelek sepertimu Jeon!" Ledek Mingyu puas.

"Kau yang jelek! Kulit saja masih putihan kulitku! Atau jangan-jangan Ibumu mengidam kue gosong saat sedang hamil dirimu ya?!" Jungkook balik meledek Mingyu dengan suara menyebalkannya itu.

Wajah Mingyu memerah padam. Oh ayolah, Ibunya saja tidak pernah bercerita mengidam kue gosong saat hamil dirinya. Apa-apaan si brengsek ini? Main memfitnah saja, dasar kelinci kelebihan hormon!

"Sialan kau Jeon."

Jungkook tertawa kencang melihat air muka Mingyu yang terlihat jelek sekali dimatanya. Mingyu itu sangat sensitif kalau sudah membahas 'kulit'.

"Apanya? Kau kan memang hitam Gyu." Ucap Jungkook santai tetapi ada tersirat nada menghina dikalimatnya.

"Hitam darimana!! Kulitku itu eksotis tahu?!" Segala makian dan umpatan diucapkan oleh Mingyu dilorong kampus yang daritadi mereka lewati.

Tak jarang juga beberapa mahasiswa/i terlihat terganggu karena ucapan Mingyu itu, apalagi dia kalau berbicara kencang sekali seperti dihutan.

"Kecilkan suaramu hitam! Mengganggu saja." Ucap Jungkook lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Mingyu yang kesal dibelakangnya.

"AWAS KAU JEON!"

• • •

To Be Continued

🐰🐯

Continue Reading

You'll Also Like

74.8K 5.5K 24
Nama gue Kim taehyung, gue menyamar sebagai nerd karena gue bosen jadi famous terus 😏 (pede amat lu tetπŸ˜‘) gue juga pengen nyari sahabat yang nerim...
1.5M 6.7K 14
Area panas di larang mendekat πŸ”žπŸ”ž "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
61.3K 5K 15
Jeon Jungkook yang mengalami kecelakaan di hari ia ingin menggugat cerai suaminya Kim Taehyung dan menyebabkan ia mengalami hilang ingatan. #BxB #Tae...
5.6M 291K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...