Not Perfect Husband || END

Sugarclouds03 द्वारा

7.5M 581K 34.9K

Seorang gadis SMA yang dijual oleh kedua orang tuanya kepada pengusaha besar yang berusia sekitar tujuh tahun... अधिक

🍁ρrοιοg🍁
🍁αωαl ρernikαhaη🍁
🍁ωαnιtα mαlαm🍁
🍁Cembυrυ🍁
🍁Kemαrαhαη Skαlα🍁
🍁ρertαnyααη κοnyοl🍁
🍁cantik🍁
🍁Gαgαι🍁
🍁Menyeβαικαη🍁
🍁Meresαhκαη!🍁
🍁Mαnsiοη🍁
🍁ρestα🍁
🍁Kesempatan🍁
🍁Kelakuan🍁
🍁Penghianatan🍁
🍁HHMM🍁
🍁Arthur🍁
🍁Tahan🍁
🍁Malam🍁
🍁Club🍁
🍁Maaf🍁
🍁Kelulusan🍁
🍁Resepsi🍁
🍯Honeymoon🍯
🍁Skalaaaaa🍁
🥴MÖdüS🥴
🍁Rekan Bisnis🍁
🍁Pergi🍁
🍁 Keseriusan Arthur🍁
🍁Sisilain Skala🍁
🍁Kenyataan🍁
🍁Sayang🍁
🍁Surat🍁
🍁Keturunan🍁
END
Extra Part I
Extra Part II
SEQUEL NPH

Extra Part III

200K 12.3K 490
Sugarclouds03 द्वारा

FAMILY "S"
(Beruntungnya aku)

•••


"Saynaaaa ku,,,,,,"

"Oh,,, Saynaaaa kuuu"

"Mommy, suala daddy jeyek" hujat Sakha yang tengah berbaring di atas ranjang bersama kembarannya dan juga Sayna. Skala tengah bernyanyi di dalam kamar mandi, pria itu tak henti-hentinya bersuara memanggil nama Sayna penuh nada. Membuat wanita itu terkekeh geli mendengarnya.


Pintu kamar mandi terbuka dengan munculnya kepala pria yang menyembul di sela-sela pintu tersebut. Pria itu menampilkan deretan giginya dengan rambut yang masih terdapat busa. "Sayanggg,,,,, sabun nya habis, tolong ambilkan"

Sayna menyatukan kedua alisnya heran, bukan kah persediaan sabun ada di dalam kamar mandi? Lantas pria itu ingin ia mengambilnya dimana. "Persediaan sabun kan ada di dalem ka"

Skala terdiam sejenak, ia lupa hal itu. Memutar otak cepat, Skala kembali memasang wajah meyakinkan. "Tidak ada sayang,,, coba kau carikan" alibinya, yang anehnya mampu membuat Sayna beranjak menghampiri nya.

Skala sudah bersorak kegirangan di dalam hati kala melihat istrinya mendekat. Namun you know, dua bocah itu pasti slalu mengganggu rencananya.

Sarga menarik baju belakang Sayna agar tidak pergi, sementara Sakha melempar mainannya kearah Skala yang hendak merebut mommy nya. "Sebentar yah sayang, mommy mau ambil sabun dulu"

"Nda mauuu" geleng Sarga, memeluk tubuh Sayna erat. "Daddy jeyekkk hus huss" lanjutnya, memberikan tatapan so tajam kepada Skala.

"Daddy penipu. Tadi Sakha andi sabunna masih anyak ko mommy"

Sayna berpikir sejenak, iya juga. Tadi pada saat ia mandi sambil memandikan si kembar, sabun mandi khusunya dengan Skala masih banyak. Mana mungkin sabun itu langsung habis dalam waktu sekejap. Skala mendatarkan wajahnya, menghembuskan napas kasar. Sudahlah, rencananya gagal total.

Brak!

Pria itu menutup kembali pintu kamar mandi dengan kencang. Bermaksud memberitahu kepada istrinya agar lebih peka, tapi yahh memang dasarnya wanita itu tidak pekaan. Sayna malah menatap heran pintu itu dan kembali berbaring, mengusap punggung anak-anaknya.

•••••

"Mommy, tengan siapa? Sakha apa Salga?" Tanya kedua anak itu kompak berdiri dihadapan Sayna, lengkap dengan pakaian yang mirip dengan jas yang Skala gunakan.

Malam hari ni Skala mengajak keluarga kecilnya untuk dinner diluar. Pria itu sudah membooking restoran mewah yang biasa ia dan Sayna kunjungi. Selain mewah, dekorasi restoran itu sangat elegan, apalagi makanan yang mampu memanjakan lidah.

"Semu-"

"Jelas saja tampan-an daddy" serobot Skala cepat yang tengah mengancingkan lengan kemejanya. Sontak saja hal tersebut langsung mendapatkan tatapan tajam dari anak-anak nya.

"Mommy ada etan" ucap Sakha julid.

"Kau bicara apa bocah kecil hmm"

"Aarrgghh,,, mommy tologgg" Sakha berlari kencang saat Skala mengejarnya. Bocah itu tertawa saat Skala berhasil menangkap dan menggelitikki perutnya.

"Ahahah daddy ampunnn"

Skala kembali menggelitikki perut Sakha hingga bocah laki-laki itu mengeluarkan air mata. Keduanya tengah asik dengan kegiatannya, hingga Sarga yang melihat ada kesempatan untuk bermanja dengan mommy, langsung mengulurkan tangan ingin di gendong.

"Aiss mommy,,"

Sayna mengais anaknya yang sangat manja itu, membuat Sarga tersenyum di gendongan mommy nya. Skala yang melihat itu, lantas saja memiliki ide untuk mengerjai anak keduanya.

"Hey junior" panggilnya pada Sakha yang sudah berhenti tertawa. Anak itu menatap daddy-nya dengan tampang polos.

"Yes daddy?"

"Mommy mu diambil" kompor Skala menunjuk Sarga yang masih bertengger nyaman di gendong istrinya. Lantas hal itu membuat Sakha mengikuti arah tunjuk Skala. "Ayo kita kerjai adikmu itu"

Sakha mengangguk cepat. Kedua pria beda usia itu merencanakan sesuatu untuk mengerjai Sarga yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sakha berlari menghampiri Sayna, sedang Skala yang berjalan mengikutinya dari belakang.

"Mommy, Salga emam pelmen di kamal" adu Sakha kepada Sayna.

"Nda mommy, Salga nda makan pelmen nih iiiii" Sarga menunjukkan gigi kecilnya kepada Sayna, mencoba membuktikan bahwa ia tidak makan makanan yang sangat terlarang itu. "Abang belbohong"

"Benel mommy, coba tanya daddy. Ya kan daddy" ujar Sakha meminta pembelaan. Namun berbeda dengan rencana, Skala malah mengangkat bahu tidak tahu, dengan wajah menahan tawa.

"Iihhh daddy" Sakha memukul Skala sebal, membuat pria itu melepaskan tawanya kencang. Seru juga mengerjai anaknya yang sangat usil ini.

"Sakha gk baik nuduh orang kaya gitu" ucap Sayna tegas.

"Di suluh daddy mommy" adu Sakha, menunjuk Skala yang masih tertawa.

"Kaa"

Skala mencoba meredakan tawanya. "Oh ayolah sayang,, ini hanya bercanda" ujar pria itu cengengesan.

"Bercanda apa ngajarin anak gk bener kaya gitu"

Merasa nada suara Sayna yang berubah menyeramkan, Skala siaga satu. Pria itu mendekat kepada istrinya, mengecup punggung Sayna yang terekspos. "Hey,, jangan marah begitu,, aku hanya becandaa. Sudah yah, kita berangkat sekarang sayangkuu"

Muachhh

"Iiiii" Sayna mengelap air liur Skala yang menempel pada pipinya. Padahal sebenarnya wanita itu sudah salah tingkah sendiri dengan perlakuan suaminya. Semakin hari sikap pria itu bertambah romantis, yang berdampak pada kesehatan jantungnya karna selalu berdetak tak karuan.

"Uhhh gemasnya,,,, pipi sayangkuu memerah" goda Skala mencolek pipi Sayna yang membuat wanita itu tak bisa menutupi raut salah tingkahnya lagi.

"Kaa ih" Sayna memukul pelan dada Skala, membuat pria itu terkekeh memeluk istrinya. Sedang Sakha dan Sarga, kedua bocah itu menatap polos Kedua orangtuanya secara bergantian. Tak paham apa yang sedang daddy dan mommy nya lakukan.

•••••

Kini keempatnya telah menghabiskan makanan utama pada malam hari ini. Sakha dan Sarga masih sibuk dengan eskrim di tangannya yang sudah mulai mencair. Skala menatap gemas Sayna yang tengah mengomel kepada anak-anaknya, karna eskrim tersebut mengenai jas yang kedua bocah itu pakai.

"Saynaa" Skala tersenyum, meraih tangan wanita itu lembut. Lantas wanita langsung menatap suaminya dengan raut wajah yang masih terlihat kesal.

"Hey,, kenapa wajahnya di tekuk seperti itu hmm" Skala mengusap punggung tangan Sayna penuh sayang, memberinya kecupan berkali-kali pada tangan mungil istrinya.

"Sayna,,, kau tau. Bertemu dengan mu adalah suatu hal yang paling beruntung di dunia ini. Aku bahagia bisa mengenalmu, bertemu dengan mu, dan memberikan rasa cintaku seutuhnya pada wanita yang kini menjadi mommy dari anak-anak ku"

Sayna gugup bukan main, suaminya memang selalu tiba-tiba jika menunjukkan sikap romantisnya. Belum saja jantung nya mereda akibat perlakuan Skala saat berada di perjalanan, kini pria itu malah membuatnya salah tingkah lagi dan lagi.

"Saynaaa,, kita rawat mereka bersama yah sayang. Sampai mereka memiliki pendamping hidup dan kita memiliki cucu. Sampai rambut kita memutih bersama, seiring berjalannya waktu. Dan kau tau apa itu artinya Sayna? Itu menandakan seberapa lama kita menjalani hubungan yang penuh cinta dan kasih sayang ini. Kau akan selamanya menjadi ratu di hatiku, bahkan di kehidupan yang akan datang"

Skala tersenyum hangat. Sementara Sayna, wanita itu menangis terharu mendengar ucapan suaminya. Bahkan bibirnya terasa kelu untuk sekedar berucap sepatah katapun.

"Tidak akan ada yang bisa pisahkan kita, selain maut Sayna. Bahkan di hembusan nafas terakhir ku, aku akan tetap mencintaimu. Kau tau Sayna, entah untuk ke berapa kalinya akau jatuh cinta pada mu. Jatuh cinta kepada wanita kuat yang mau menerima segala kekurangan ku" Bukannya surut, rasa cinta dan kasih sayang Skala kepada Sayna setiap harinya semakin bertambah. Bahkan rasanya, seperti pertama kali Skala menemukan wanita itu.

Skala ingin menjaganya, memberikan semua cinta yang ia punya kepada wanita yang telah berjuang melahirkan anak-anak nya kedunia. Sungguh tuhan, jika memang maut adalah satu-satunya yang dapat memisahkan mereka berdua. Skala harap, semoga ia yang lebih dulu pergi dari pada harus merasakan ditinggal oleh istrinya.

Skala menatap lekat wajah Sayna yang berair. Pria itu terkekeh, mengusap wajah istrinya. "I love you"

Sayna seseguk di tempat, ia bahkan tak sanggup membalas pernyataan Skala. "Hiksss,, kaaa mau pulang,,,, mau pelukkk ayooo" rengek gadis itu menarik-narik tangan Skala.

Skala tertawa melihat tingkah istrinya, jarang sekali Sayna merengek manja kepadanya seperti ini. Sangat menggemaskan, ingin sekali ia culik dan membawanya pulang, mengurungnya dikamar, dan memakannya hingga puas.

Plak!

Bugh! Plak! Plak! Bugh"

Oke, sepertinya Skala melupakan sesuatu

"Daddy pain mommy hah!" Tanya Sakha so galak. Bocah laki-laki itu memukul lengan Skala membabi buta, sedangkan Sarga tengah menenangkan Sayna yang masih menangis.

"Mommy angan nangis, nanti Salga hukum daddy"

"Hikks,,, jangan dipukul daddy nya hikss,,," Sayna menepis tangan Sakha yang hendak memukul suaminya lagi, membuat kedua bocah itu mengerjapkan matanya polos.

Lah ko?

Jangan ditanya bagaimana wajah Skala. Pria itu tengah memasang senyum sombongnya karna di bela oleh istri tercintanya. Pria itu menatap kedua anaknya sambil menaik turunkan alisnya. Seolah berkata, lihatlah mommy mu lebih menyayangi ku. Beralih menatap istrinya, pria itu langsung merubah ekspresi nya menjadi memelas.

"Sayang sakitttt,,," adunya manja. Membuat Sayna yang masih seseguk, mengusap lembut tangan kekar yang bekas di pukuli Sakha, anaknya. Skala tersenyum penuh kemenangan, hatinya berbunga-bunga mendapat perhatian Sayna di depan anak-anak nya.

Wleeee

Pria itu menjulurkan lidahnya kepada kedua bocah yang sebentar lagi pasti akan menangis. Terlihat dari mata mereka yang sudah berkaca-kaca.

"Huaaaa mommy,,,," bocah kembar itu menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan Sayna. Membuat Skala dan Sayna sontak tertawa bersamaan, melihat tingkah anak-anaknya yang sangat menggemaskan.

🍁🍁🍁

Kisah mereka belum berakhir sampai disini. Masih banyak waktu yang harus mereka lewati bersama-sama. Membesarkan kedua anaknya, dan mempertahankan rumah tangga dengan cara menghindari sesuatu yang bisa berdampak buruk bagi keharmonisan rumah tangganya.

Belajar dari masa lalu, bertahan dengan kepercayaan dan kesetiaan yang keduanya miliki. Akan membantu mereka dalam melewati masalah yang akan datang silih berganti.

Semoga kisah mereka bisa berakhir menua bersama, seperti apa yang Skala harapkan.
👋👋

Jika bertemu dengan mu adalah keberuntungan, maka mencintaimu adalah keseharusan.
-Skala Mahendra-
2021

Selesai

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

1.2M 10.5K 22
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
Baby of My Enemy [END ] Ayyaliaa द्वारा

सामान्य साहित्य

1.7M 125K 43
--SUDAH TERBIT-- NOTE: PART 8 & 9 KE ACAK! TELITI KALO BACA! ••• Mereka bermusuhan, tapi dinikahkan. Perjodohan.... Itulah yang terjadi antara Arlan...
My CEO Husband [Tamat] Cahaya Malam द्वारा

सामान्य साहित्य

4.4M 248K 46
seorang gadis berusia 19 tahun terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 24 tahun karena sebuah kesalahpahaman. tapi bukannya merasa baha...
6.8M 340K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...