Not Perfect Husband || END

By Sugarclouds03

7.9M 593K 35K

Seorang gadis SMA yang dijual oleh kedua orang tuanya kepada pengusaha besar yang berusia sekitar tujuh tahun... More

🍁ρrοιοg🍁
🍁αωαl ρernikαhaη🍁
🍁ωαnιtα mαlαm🍁
🍁Cembυrυ🍁
🍁Kemαrαhαη Skαlα🍁
🍁ρertαnyααη κοnyοl🍁
🍁cantik🍁
🍁Gαgαι🍁
🍁Menyeβαικαη🍁
🍁Meresαhκαη!🍁
🍁Mαnsiοη🍁
🍁ρestα🍁
🍁Kesempatan🍁
🍁Kelakuan🍁
🍁Penghianatan🍁
🍁HHMM🍁
🍁Arthur🍁
🍁Tahan🍁
🍁Malam🍁
🍁Club🍁
🍁Maaf🍁
🍁Kelulusan🍁
🍁Resepsi🍁
🍯Honeymoon🍯
🍁Skalaaaaa🍁
🥴MÖdüS🥴
🍁Rekan Bisnis🍁
🍁Pergi🍁
🍁 Keseriusan Arthur🍁
🍁Sisilain Skala🍁
🍁Kenyataan🍁
🍁Sayang🍁
🍁Surat🍁
END
Extra Part I
Extra Part II
Extra Part III
SEQUEL NPH

🍁Keturunan🍁

194K 12.6K 351
By Sugarclouds03

Sayna mendatarkan wajahnya saat melihat Skala tengah duduk dengan seorang wanita di ruang tamu. Apa maksud Roy tadi? Padahal ia cepat-cepat menuruni lift untuk melihat keadaan suaminya yang kata Roy mengalami kecelakaan.

Tapi lihatlah, pria itu terlihat baik-baik saja. Bahkan senyum dibibir nya tak luntur saat pertama kali menatapnya.

"Sayang kemari" panggil Skala semangat. Sayna tak dapat melihat wajah wanita yang tengah duduk di sofa, karna posisi duduk wanita itu membelakangi nya.

Tanpa ekspresi, ia mulai berjalan mendekati suaminya yang terlihat senang. Apa hanya karena wanita itu suaminya bisa sesenang ini? Siapa sebenarnya wanita itu.

"Lihat Sayna, ini mommy ku. Kau pasti kenalkan sayang"

Deg

Sayna langsung menghentikan langkahnya. Apa katanya tadi? Jadi wanita itu mamahnya Skala. Astaga apa yang sudah ia pikirkan tadi. Cepat-cepat Sayna menyalami punggung tangan wanita paruh baya itu, yang berpenampilan sangat glamor.

"Tante" sapa Sayna sopan, setelah menyalami tangannya.

"Ini istri kamu boy?" Skala mengangguk antusias. Pada saat pernikahan, mamahnya memang tidak bisa hadir karna harus menjalani pengobatan di luar negeri. Hanya daddy-nya yang bisa datang, itupun hanya sebentar untuk ijab qobul, dan setelahnya pria itu harus pergi lagi untuk menemani istrinya.

"Kau dapat dari mana gadis secantik dia" puji mamah Skala, mengusap lembut rambut menantunya.

"Tante Alice?" Ucap Sayna ragu-ragu.

"Eh, dia sudah tau namaku boy?" Tanya mamah Skala senang, namun mampu membuat Skala menyatukan alisnya bingung.

"Ini Sayna tante, teman ka Skala waktu kecil"

Jangan tanyakan raut wajah Skala, jelas pria itu sangat terkejut dengan pernyataan istrinya. Apa Sayna sudah tau semuanya?

Alice menyipitkan matanya, mencoba mengingat wajah Sayna dalam-dalam. "Ya ampun jadi kau Sayna, gadis yang slalu diceritakan oleh Skala karna selalu mengejeknya? Astaga Ska,,, jadi kau dulu merengek ingin pulang ke Indonesia untuk menemui gadis ini"

Skala masih terdiam dengan wajah cengonya. Ia terkejut dan bingung, apa istrinya mengingat kejadian dimasa lalu?

"Kamu apa kabar sayang, pantes saja Skala tiba-tiba memberi kabar ingin menikah. Dan itu sangat mendadak, ternyata dia berhasil menemui gadisnya" Alice memeluk tubuh Sayna erat, menyalurkan rasa rindunya yang sudah sekian lama tidak bertemu.

Sayna sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Dulu mereka sangat dekat karna Sayna sering main kerumahnya. Dekat dengan Alice, mampu membuat Sayna bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah ia dapat.

"Hallo boy" sapa daddy-nya Skala yang barus aja masuk. Meskipun sudah berumur 50 tahun, namun tak mampu menghilangkan otot kekar yang sudah melekat pada tubuhnya. "Kenapa kau bengong seperti itu"

Skala tersentak dari pikirannya, saat suara daddy-nya terdengar. Cepat-cepat pria itu memasang ekspresi wajah santainya.

"Oh,,, jadi dia menantuku?" Pria paruh baya itu hendak bergabung dalam pelukan istri dan juga menantunya, namun tarikan pada bajunya mampu membuat pergerakan nya tertahan.

"Jangan macam-macam dad" peringat Skala tajam. Membuat pria paruh baya itu terkekeh geli.

Alice melepaskan pelukannya pada Sayna. "Dia Sayna, gadis yang membuat Skala menangis saat akan pindah keluar negeri" ucap Alice antusias kepada sang suami.

"Sayna yang selalu mengejek Skala?" Tanya pria paruh baya itu terkejut.

"Iya om" Sayna tersenyum canggung, malu juga jika mengingat kelakuan nya dimasa lalu.

"Astaga,,, boy, kau berhasil mendapatkan nya?" Pria paruh baya yang dikenal bernama Kenzo itu menggelengkan kepala tak percaya. Tak sia-sia ia mendidik anaknya. "Kau memang benar-benar putraku".

"Tapi beruntungnya, dia tidak memiliki darah Casanova seperti mu" cibir Alice, meledek suaminya. Yap, dulu juga Kenzo adalah seorang Casanova seperti Skala.

Sayna rasanya ingin sekali angkat bicara membantah pernyataan Alice yang mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki darah Casanova. Namun melihat wajah suaminya yang tegang ia jadi ingin tertawa, pasti pria itu takut dimarahi.

"Oh,, come on sayang, aku sudah tidak lagi saat bersamamu. Kau lah wanita yang dapat merubah ku" Kenzo mengedipkan matanya genit, membuat Alice memutar bola mata malas.

Tak menghiraukan ucapan suaminya, Alice kembali menghadap Sayna "Gimana sama kandungan kamu sayang?"

"Alhamdulillah, dokter bilang kedua janinnya sehat tante"

Alice dan Kenzo sontak membulatkan matanya tak percaya. "Kau hamil kembar sayang?" Sayna mengangguk sambil tersenyum simpul.

Bugh!

"Sialan! Kau mengalahkan senior mu junior" ujar Kenzo bergurau, ia memukul bahu anaknya sedikit kencang.

Informasi saja: kenzo memiliki kembaran perempuan, makannya tidak heran jika keluarga mereka memiliki keturunan kembar juga.

"Ck! Mom, lihat lah suami mu,,," rengek Skala malas. Ia mendelik menatap daddy-nya sebal.

"Apa dia seperti itu juga kepada mu Sayna?" Alice terkekeh melihat rengekan Skala yang seperti anak kecil.

"Setiap hari tante" ujar Sayna yang langsung mendapat tatapan cemberut dari Skala.

"Panggil mommy sama daddy saja sayang. Jangan Tante"

"Iya mom" jawab Sayna mengangguk sopan.

"Dasar tukang ngadu, manja, cengeng" ledek Kenzo semakin membuat Skala mengerucutkan bibir kesal.

"Sama seperti mu!" Balas Alice pada suaminya.

"Kau jangan membuka kartu ku sayanggg,,"

Oke, Sayna tahu sekarang. Alasan kenapa suaminya itu sangat manja, menyebalkan, dan memiliki darah Casanova. Ternyata itu semua turunan dari papah mertuanya.

•••••

"Mommy sama daddy pulang dulu yah sayang" ujar Alice kepada Sayna. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, membuat suaminya itu merengek ingin cepat pulang.

"Ga nginep aja mah?" Tawar Sayna yang langsung mendapat tatapan tak percaya dari Skala. Bisa-bisa daddy-nya yang sangat menyebalkan itu akan menggangu waktu berduanya bersama Sayna.

Alice yang melihat raut wajah putranya, terkekeh geli. Wanita itu tau apa yang ada di dalam pikiran Skala, dasar LAKIK.

"Mamah harus kembali ke mansion utama sayang" ujar Alice, tersenyum manis. "Atau,,,, kau saja yang menginap disana?" Tanya Alice, bermaksud menggoda Skala.

"TIDAKKK" bantah Skala cepat.

"Kaaa" tegur Sayna, karna suaminya itu berbicara dengan nada tinggi di depan mommy nya.

"Jangan menginap sayangggg,,, tidak boleh pokoknya,," ucapnya lirih membuat Alice terkekeh geli, Skala memang fotocopy-an Kenzo sekali.

Hingga suara klakson mobil, membuat ketiganya menoleh. "Sudah mommy sana, pria tua bangka itu sudah menunggu"

"HEH!" Seru kedua wanita itu bersama, membuat Skala menyengir takut.

"Yaudah mamah pulang dulu yah sayang" ucapnya kepada Sayna. "Jagain menantu ku boy! Awas saja sampai kau menyakiti nya. Jika mau main kasih jeda, kasihan dia" peringatan tajam Alice, mampu membuat Skala menelan ludah.

"I—iya mom"

Sayna melambaikan tangannya saat mobil itu mulai melaju meninggalkan halaman mansion. Wanita itu membalikkan badannya yang langsung disuguhi wajah cemberut suaminya.

"Kenapa?"

"Ayo kita lihat baby, Sayna" ajak Skala, menuntun istrinya menaiki lift. Pria itu mengelus dan mengecup perut Sayna yang sudah sangat besar.

Skala mendudukkan Sayna di tepi kasur, menyenderkan punggung istrinya pada senderan ranjang. Ia mulai memijit kaki Sayna yang terlihat lebih besar dari sebelumnya. Wanita itu selalu mengadu sakit karna kakinya yang bengkak.

Baik-baik dulu sebelum meminta jatah.

"Sayna,,"

"Apa?"

"Sayang"

"Hah?"

"Sayangnya mana Saynaa"

"Apa sayang,,,"

Skala tersenyum salah tingkah. Sial, jantung selalu berdebar saat Sayna memanggilnya seperti itu. "Saynaaa"

"Apa kaaaa" sabar, sabar, gk boleh emosi.

Skala sebenarnya ragu untuk menanyakan ini, tapi,,, "kau mengingat masa kecil kita Sayna?"

Sayna yang semula terpejam menikmati pijitan Skala, lantas membuka matanya perlahan. Ia mengangguk pelan, merogoh saku bajunya yang terdapat secarik kertas.

"Karna ini" tunjuk Sayna, menggoyang kertas ditangannya.

Seketika Skala membulat kan matanya terkejut. Pria itu refleks menghentikan aktivitas memijat kaki Sayna. Ia mencoba meraih surat yang membuatnya merasa malu setengah mati, namun Sayna malah menjauhkan kertas itu dari jangkauan nya.

"Sayna jangan begitu,,, kasih kepada ku" rengek Skala, mencoba mengambil surat yang disembunyikan di belakang tubuh wanita itu.

"Hey Saynaaaa,,,"

Sayna terkekeh melihat wajah Skala. Lagi pula kenapa suaminya masih malu, padahal ia sudah membaca semuanya.

"Sayang kembalikan,,,,"

"Ga mauuu,,"

"Saynaaa,, aarrgghhh,," Skala menangkup bantal untuk menyembunyikan kepalanya. Ia malu sungguh, bagaimana bisa istrinya menemukan surat itu.

Sayna tertawa terbahak-bahak. "Kenapa mukanya di tutup gitu hey!" Wanita itu mencolek pinggang Skala, untuk menggodanya.

"Aku malu Saynaaaa" ucap Skala dengan suara yang terendam oleh bantal. Membuat Sayna lagi-lagi tak bisa meredakan tawanya. Ternyata menggoda Skala semenyenangka ini.

"Sini ih, liat Sayna" Skala menggeleng cepat, wajahnya pasti sudah seperti tomat merah.

"Kaa,,,"

"Tidak mauuu"

"Yakin gk mau? Padahal Sayna mau kasih—"

"Apa sayang" ucap Skala terpaksa membuka bantal yang menutupi kepalanya. Tepat dugaan, wajah pria itu sudah memerah karna malu. Terserahlah, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. "Kau mau kasih apa?"

"Dasar, disogok kaya gitu langsung cepet" cibir Sayna, membuat Skala menampilkan cengira nya.

"Buka yah sayang?" Tanya Skala, namun tangannya sudah memegang resleting samping baju wanita itu. Sayna menggunakan baju untuk menyusui, jadi sangat mudah untuk pria itu membukanya.

Skala menjilat bibir bawahnya saat matanya dimanjakan oleh pemandangan yang sangat indah. Pria itu mulai mendekati bibirnya, namun teriakan Sayna mampu membuyarkan pikirannya yang tengah berkelana.

"Aaahkk ka, perut Sayna sakitt"

Skala terlonjak kaget, menatap istrinya khawatir. "Kau kenapa sayang?"

"Aakhhh sakit kaaaa" Sayna memegang perutnya yang terasa sangat angat sakit.

Dengan cepat Skala kembali menutup resleting istrinya, dan menggendong Sayna keluar kamar. Pria itu menaiki lift tergesa-gesa, menahan tubuh istrinya yang berkali-kali lipat lebih berat.

"Hey kau! Cepat siapkan mobil!" Ucap Skala kepada salah satu supir pribadinya.

"Tahan yah sayang tahan"

Cup

Cup

Skala mengecup berulangkali wajah pucat istrinya, mencoba menguatkan wanita itu. Padahal dirinya sendiri pun sangat panik dan takut.

"Ahhkk ka sakit bangettt" Sayna sampai menangis, membuat Skala kembali mengecup wajahnya.

"Kau kuat sayang,,"

🍁🍁🍁

Cie di prank Roy:v

Siap buat chapter end?🗿

Continue Reading

You'll Also Like

4.5M 252K 46
seorang gadis berusia 19 tahun terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 24 tahun karena sebuah kesalahpahaman. tapi bukannya merasa baha...
830K 52.1K 37
genre: comedy-romance Memiliki konflik yang ringan karena saya tidak pandai membuat konflik. Follow, vote dan coment. Terima kasih sudah mau membaca ...
11.3K 788 34
*** "Ekhemmm...Tadi malam? Kita tidak..." bisik Pangeran Inn ditelinga istrinya. "APA?" galak Putri Inggita. Detik itu juga Pangeran Inn segera menar...
1.3M 5.9K 14
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...