Married with my idol

By fourteenjae

155K 14.9K 1.7K

"Kalau menikah, sudah pasti berjodoh 'kan?" - [SEQUEL OF STORY "MY BOYFRIEND, JEONG JAEHYUN"] fourteenjae-202... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
Announcement
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 29
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
chapter 48
chapter 49
chapter 50
chapter 51
chapter 52
chapter 53
chapter 54
chapter 55
chapter 56
chapter 57
chapter 58
chapter 59
chapter 60
chapter 61
chapter 62
chapter 63
chapter 64
chapter 65
chapter 66
chapter 67
chapter 68
chapter 69
chapter 70
chapter 71
chapter 72
chapter 73
chapter 74
chapter 75
chapter 76
chapter 77a
chapter 77b
chapter 78
chapter 79a
chapter 79b
chapter 80
chapter 81
chapter 82
chapter 83
chapter 84
chapter 85
chapter 86
chapter 87
chapter 88
chapter 89
chapter 90
chapter 91
chapter 92
chapter 93
chapter 94
chapter 95

chapter 35

1.4K 160 9
By fourteenjae

"Meskipun aku di sampingmu, aku tetap merindukanmu. Sekali saja, andai aku bisa menyebut namamu dalam pelukanmu."  -  Kim Yeon Ji (The Words In My Heart)

-

"Untuk semua keperluan yang dibutuhkan bisa menghubungi kami, ya." Sahut Kim Tae Hwan, Ketua Tim Pemasaran Hybe Labels yang turut hadir menemui Han GoEun dan Eunji.

"Tentu saja. Terima kasih." Bungkuk GoEun sopan. Berbarengan dengan beberapa orang yang juga hadir. Saling memberikan hormat sopan, sebelum dua wanita itu benar-benar pergi meninggalkan Gedung Hybe Lables.

Eunji masuk ke dalam mobil setelah mendahulukan Han GoEun lebih dulu. "Wah, aku benar-benar terkesan dengan bentuk bangunan gedung agensi yang satu ini."

"Kau benar. Kesan mewah dan modern-nya melekat sekali." Sahut GoEun menyetujui.

"Aku senang kau menyetujui kerja sama ini. Aku benar-benar menunggu hari ini tiba." Balas Eunji. Wajahnya penuh senyuman manis penuh ketulusan.

Bagai tertular, Han GoEun pun ikut tersenyum. "Mendapat kesempatan seperti ini, tidak boleh di sia-siakan. Itulah mengapa aku menyukai bidang ini. Kita bisa keluar masuk gedung-gedung agensi ternama."

Eunji terpingkal. "Kau benar. Menetap untuk satu perusahaan sangatlah monoton." Tuturnya kemudian. Lalu memfokuskan diri menatap layar IPad pekerjaannya.

"GoEun?"

"Hm?"

"Berita ini menjadi trending satu." Ungkap Eunji tiba-tiba serius.

"Apa?" GoEun menoleh. Mendekat pada tubuh Eunji yang sibuk membaca. Mata GoEun berjelajah pada isi layar terang itu.

"Jaehyun dan dramanya." Jelas Eunji menjawab pertanyaan GoEun.

Han GoEun menjauh diri. "Jaehyun memang sedang sibuk dengan drama itu. Lalu kenapa?"

"Tidak sedikit yang membicarakanmu juga,"

Alis GoEun menukik. Begitu pula dengan pegawai Ha Min Jun yang datang menyupir hari ini, mencari kesempatan untuk mengintip melalui kaca tengah.

"Kenapa aku?"

"Mempertanyakan kenapa kau tidak ikut hadir pada pembacaan naskah perdana suamimu." Jawab Eunji, "Kau ada dimana, mengapa Jaehyun datang sendiri." Sambungnya masih terus membaca semua berita.

"Sudah jelas aku sedang sibuk dengan pekerjaanku. Bahkan sekarang sudah jam 8 malam dan aku baru saja selesai. Tidak mungkin 'kan, aku menjabarkan pekerjaanku kepada mereka semua?!"

Sang supir mengangguk-angguk tipis menyetujui argumen atasannya yang berapi-api. Lalu ketika mendengar decihan Han GoEun, ia tak lagi berani mencuri kesempatan untuk mengintip. Takut ketahuan.

"Well, netizen akan selalu menjadi netizen. Mereka pasti akan selalu mencari celah untuk membuat semuanya terlihat seperti masalah besar." Ucap Eunji sembari menutup layar IPad. Kemudian menoleh pada GoEun, "Hiraukan saja."

"Asal kau tau saja, aku sudah sangat sering menghiraukan mereka." GoEun merotasikan bola matanya. Merasa jengah pada sikap orang-orang yang terus mengusik kehidupan pribadinya.

"Tidak usah dipikirkan. Jaehyun pasti sudah mengatasinya untukmu." Tutur Eunji tiba-tiba. Lalu menoleh pada supir. "Turunkan aku di depan, ya."

Mobil yang ditumpangi dua wanita itu menepi perlahan. Setelah keluar dari mobil, wanita itu menunduk untuk melihat sahabatnya sekali lagi. "Hati-hati."

"Kau juga," imbuh GoEun melambaikan tangan.

Sang supir telah kembali melajukan mobil. Dan suasana di dalam kendaraan itu berubah hening. Sejak ia terbangun di pagi hari tadi atau bahkan saat dia melakukan aktifitas kerjanya, isi di dalam benaknya hanya ada satu. Yaitu pesan Jeong Jaehyun padanya.

Tanpa sadar, wanita itu menghela nafas. Lalu menyalakan ponsel dan kembali membaca isi pesan dari sang suami kemarin malam.

Ia tidak tau harus membalas apa. Dirinya juga rindu. Dan juga ingin kembali terpeluk, namun permasalahannya tidak bisa dianggap angin lalu. Ini benar-benar harus di bicarakan baik-baik dengan kepala dingin. Harus menurunkan ego dan saling siap mendengarkan.

Pikirannya tetiba teringat ucapan Eunji barusan. Berita mengenai pembacaan naskah suaminya kemarin malam. Ia segera mengetik nama suaminya di mesin pencarian. Hanya butuh satu detik untuk mendapatkan apa yang dia mau.

Hatinya menghangat melihat senyum Jaehyun yang terukir tipis. Sorot mata lelakinya terlihat sendu. Dan ini membuatnya semakin ingin memeluk sang suami.

Han GoEun mengalihkan tatapannya. Memilih untuk mematikan ponsel dan kembali diam. Sedangkan laki-laki yang sedang sibuk menyetir itu, diam-diam kembali melirik sembari mengingat-ingat banyak hal untuk segera dilaporkan pada Sang Tuan.


🍑🍑


"Jaehyun Oppa?" Yerim nyaris memekik jika saja Jaehyun tak ikut membekap mulut adik iparnya yang terkejut. Setelah memastikan bahwa gadis itu tak akan berteriak, Jaehyun segera melepas tangannya.

"Jangan berteriak, sudah malam." Tutur Jaehyun pelan.

"Maaf. Aku masih terkejut untuk melihatmu secara nyata." Ungkap Yerim. Jujur saja, setelah kakak perempuannya menikah dengan Jeong Jaehyun, hidupnya juga benar-benar berubah. Jika perlu orang-orang tidak perlu tau bahwa dirinya adalah adik Han GoEun. Sangat merepotkan. Tidak hanya satu dua orang yang kadang menyegatnya untuk mendapat informasi. Kadang ada juga yang tidak menyukainya dan berakhir mengusili.

"Kenapa belum tidur?" tanya Jaehyun. Ia berusaha bersikap sesantai mungkin.

"Tiba-tiba merasa haus tetapi malah bertemu denganmu." Ungkap Yerim lagi. "Oppa sudah selesai dengan semua urusannya?"

"Hah?"

"Nggg, itu... Kata GoEun eonnie, kamu harus mengurusi banyak urusan dan harus tinggal di asrama selama beberapa hari. Karena itu, eonnie memilih pulang. Jadi, urusannya sudah selesai?"

Jaehyun tertegun atas penuturan Yerim padanya. Han GoEun menutupi pertengkaran mereka dengan sangat baik. Namun ini bukan sesuatu yang harus ia banggakan sekarang.

"Belum semuanya tapi setidaknya aku harus menemui kakakmu." Ucap Jaehyun sembari tersenyum.

"Oh, tidak. Hatiku. Oppa, tolong berhenti tersenyum seperti itu. Jantungku lemah pada orang ganteng." Gurau Yerim sembari memegang area jantung. Berlaga drama.

Jaehyun terkekeh. "Sudah malam. Kau harus segera tidur."

"Oppa benar. Kakak juga sudah sejak tadi berada di kamar. Sepertinya sudah tidur. Kau harus menemuinya sebelum pagi."

Alis Jaehyun tertukik kala mendengar pernyataan sang adik ipar. "Memangnya kenapa jika sudah pagi?"

Yerim tertawa pelan. "Kalian berdua akan sama-sama sibuk saat pagi datang. Waktu berdua kalian hanya ada di saat-saat tertentu, 'kan? Aku paham itu."

Jaehyun mengacak puncak kepala Yerim gemas. "Aku temui kakakmu dulu, ya."

"Baiklah. Selamat tidur." Yerim berlalu, bersamaan dengan Jaehyun yang perlahan membuka pintu kamar tidur istrinya.

Hening. Penerangan pun hanya berasal dari lampu kecil di atas nakas. Sedangkan penghuninya sudah sejak tadi terlelap. Berbeda dengan Han GoEun, Jaehyun baru saja selesai dengan agendanya. Menyetir sendirian untuk langsung datang ke sini.

Jantungnya berpacu seiring dengan langkahnya yang kian mendekat. Matanya nyaris berair mendapati Han GoEun yang tertidur pulas. Ia mengambil nafas dalam-dalam, kemudian bertumpu lutut untuk menyejajarkan wajah.

Tangan Jaehyun bergerak pelan. Lalu menyentuh kening sang istri dengan penuh kehati-hatian.

Pasokan udara di dalam tubuh Jaehyun seperti berkurang banyak, ia merasa sangat sesak hingga rasanya ingin memeluk wanitanya erat-erat.

"Babe," bisik Jaehyun sangat pelan. Kini ia menggenggam jemari GoEun, mengecup punggung tangannya sebelum kembali memusatkan diri pada wajah sang istri.

"Kamu merindukanku, tidak? Kalau aku, iya. Aku sangat merindukanmu." Ungkap Jaehyun lagi. Wajahnya tertunduk dalam. Tak kuasa menahan luapan rasa yang membuncah di dalam dirinya.

"Maafkan aku, GoEun. Aku sungguh-sungguh minta maaf."

Hening. Tak ada respon dari lawan bicaranya. Hanya laki-laki itu saja yang masih tersadar penuh.

"Tolong, mengertilah. Aku hanya ingin lebih lama merasakan peluk dan cintamu. Merasakan waktu berdua bersamamu. Beriringan jalan sembari menautkan jemari-jemari kita. Mendapat cium dan usapanmu. Tidak bisakah hal-hal itu aku rasakan sedikit lebih lama? Sebelum kita benar-benar siap-" Ucapannya terhenti. Jaehyun sekuat tenaga menarik nafasnya dalam-dalam. "-memiliki anak?"

Tetap hening. Sedangkan genggaman tangan Jaehyun terus menguat. Mata Jaehyun yang sejak tadi terpejam pun terbuka. Menampakkan bahwa mata itu telah memerah menahan tangis.

Ingatannya sekelebatan silih berganti menampakkan sosok Han GoEun yang tersenyum riang menatapnya. Atau saat sang istri sibuk mengomel sembari membetulkan pakaian di tubuhnya. Atau ketika mendapati tubuh GoEun yang masih terlelap di sisinya kala pagi telah datang. Ia merindukan hal-hal itu. Ia ingin segera melakukan semuanya bersama-sama.

"Sayang," panggil Jaehyun berbisik.

Tubuh lelaki itu mendekat. "Kamu sudah tau 'kan, bahwa aku mencintaimu? Itu benar adanya tanpa pernah di buat-buat."

Kemudian mempersempit jarak hingga kedua bibir itu bersentuhan. Dalam keadaan Han GoEun yang tertidur, Jaehyun mengecup bibirnya. Lembut dan dingin.

"Han GoEun, sayangku..."

"...Istriku,"

"...Cintaku,"

"...Wanitaku,"

"...Suamimu ada disini." Ujar Jaehyun sebagai penutup malam itu.


🍑🍑🍑

Ayo follow akun wattpad authornya!
Instagram: @1497_tjae
Twitter: @fourteenjae
Tiktok: @fourteenjae

2020 - fourteenjae

-

Kalian udah liat foto Jaehyun yang di publish semalem dan siang ini??? Gilaaa!! Kalian masih sehat kan?! Jaehyun ganteng banget!!!!

Dimulai yg tiba-tiba vlive, terus ganti foto profil instagram, terus foto comeback, AAAKKK!!!!

Continue Reading

You'll Also Like

BAD JERRY By asem

Fanfiction

224K 39.4K 87
[17+] Jerry, sepuluh tahun hidupnya hanya berfokus pada pekerjaan, kedua putrinya, dan teman-temannya. Istri? Jerry sudah menduda sejak sepuluh tahun...
5K 397 5
Jadi isinya tuh ada one shoot, two shoot dan three shoot. With my female bias IM YOONA, of course
5.4K 778 32
[Kyuhyun-Yoona Fanfiction #1] Im Yoona. Seorang wanita yang tak bisa melupakan seseorang di masa lalunya, dan sangat larut dalam kesedihannya saat se...
41.6K 4.2K 25
•finished• •dia sangat menyayangiku, dan dia selalu mengabulkan semua yang aku inginkan• -Athena Isabelle- ...