ALGRAFI

By queenliiiiiii

32.8M 2.6M 1.1M

[SEGERA DI FILMKAN] Berawal dari keinginan bocah laki-laki berusia 7 tahun bernama Algrafi Zayyan Danadyaksa... More

Prolog
ALGRAFI 01
ALGRAFI 02
ALGRAFI 03
ALGRAFI 04
ALGRAFI 05
ALGRAFI 06
ALGRAFI 07
ALGRAFI 08
ALGRAFI 09
ALGRAFI 10
ALGRAFI 11
ALGRAFI 12
ALGRAFI 13
ALGRAFI 14
ALGRAFI 15
ALGRAFI 16
ALGRAFI 17
ALGRAFI 18
ALGRAFI 19
ALGRAFI 20
ALGRAFI 21
ALGRAFI 22
ALGRAFI 23
ALGRAFI 24
ALGRAFI 25
ALGRAFI 26
ALGRAFI 27
ALGRAFI 28
ALGRAFI 29
ALGRAFI 30
ALGRAFI 31
ALGRAFI 32
ALGRAFI 33
ALGRAFI 34
ALGRAFI 35
ALGRAFI 43
ALGRAFI 47
ALGRAFI 48
ALGRAFI 49
ALGRAFI 50
ALGRAFI 51
ALGRAFI 52
53 : Hidup dan Mati
54 : Empeng
55 : PACAR
56 : TANDA-TANDA
57 : BUKAN
58 : MENUJU
59 : ?
60 : I Love You
61 : Masih
62 : AWAL!!!?
Algra Naya Chat + Info
VOTE COVER & GIVEAWAY
63 : Kuburan
64 : Babak Baru
65 : Wajarkah?
66 : Bagaimana-
67 : Pisah/Jangan?
68 : Menyesal?
69 : Akhir Bahagia
PO + CERITA BARU
EXTRA PART
MAU GAK?
Epilog
Extra Chapter Books
Kenangan
ALGRAFI SEASON 2
ALGRAFI FILM 🎬

ALGRAFI 36

381K 36.5K 12.6K
By queenliiiiiii

Chapter 36 : Pemaksaan

Terdapat adegan dan kata-kata sensitif, diharapkan kebijaksanaannya. 🐑

Bantu share pakai hastag #algrafi #algrafiwattpad kuy. ❤️
....

A L G R A F I 3 6

.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ☁️❤️

.
.
.

CUMA MAU BILANG, TADI PAGI ITU BURUNG NABRAK KACA JENDELA RUMAHKU 😭 KASIAN DIA LEMES JADINYA. TAPI SIANG TADI UDAH DIAMBIL SAMA ANAK TETANGGA, KATANYA MAU DI RAWAT TERUS DILEPASIN. ❤️

BTW, ITU BURUNG APA SIH NAMANYA?

.
.
.

BERI AWAN ☁️

2,3K+ VOTE & 1,9K+ KOMEN SABI LAH 😎

.
.
.

OKE, MAKASIH.

SELAMAT MEMBACA 🐑

•••

Di hari ini rangkaian kegiatan sekolah yang Algra dan Naya arungi tidak ada masalah. Grey masih aman-aman saja-tidak mendekati Algra ataupun mencoba mempengaruhi Naya. Begitu juga dengan Leora yang seakan menjadi batu-diam dan tidak bergairah untuk mengusik ketenangan Naya.

Hal yang dilakukan ketika waktu pulang sekolah tiba ada dua, kalau tidak nongkrong bersama teman, ya pulang ke rumah. Sebagaimana yang dilakukan sepasang pasutri ini. Algra menolak ajakan Vaghelaz untuk ke Rumah Te Amo dan memilih pulang mengingat Naya masih sakit demam.

"Lo kangen sama Mama Papa?" Saat sampai di persimpangan jalan, Algra menghentikan laju Pajero-nya.

Kalau diterawang dari ngigaunya Naya malam tadi, kemungkinan besar gadis ini rindu dengan keluarganya di rumah. Itu wajar sih. Anak mana yang tidak merindukan orang tua setelah beberapa lama tidak jumpa?

Naya mengangguk lemah.

"Gue anter ke sana, mau?"

"Mau, tapi sama lo 'kan?"

Algra tersenyum tipis, mengusak pucuk kepala Naya. "Kayaknya lo kena pelet megalodon gue deh, Nay," guraunya sebelum kembali melajukan mobil.

Durasi yang dibutuhkan untuk sampai ke rumah tinggal Syafii adalah 25 menit. Baru saja 25 menit itu dilewati Algra dan Naya. Itu artinya, mereka sudah sampai di rumah bernuansa abu-abu tersebut.

Wajah Naya yang tadinya lempeng berubah antusias kala melihat rumah yang ditempati kedua orangtuanya. Bak anak kecil yang kegirangan, Naya turun dari mobil dan berlari saat satpam rumah membukakan gerbang. Padahal kan Naya bisa menumpangi mobil sampai ke dalam. Tapi sudahlah, terserah Naya saja.

"Yaaah, Mama sama Papa kemana Bik?" Belum beberapa menit wajah Naya berseri, eh malah harus lesu lagi ketika tau Mama dan Papanya tidak di rumah.

"Mama dan Papanya Mbak Naya lagi jenguk Mas Bintang di Yogyakarta," beritahu wanita yang sekiranya berumur 35 tahunan. Dia Bi Jeniper, asisten rumah tangga Susan dan Syafii.

"Memangnya Bang Bintang sakit, Bik?"

"Untuk itu Bibik kurang tau, Mbak."

"Oke deh, kalo gitu Naya pamit pulang aja."

Sedikit mengecewakan, rasa kangen Naya belum bisa terlunasi hari ini. Tapi tidak apa-apa, lain waktu pasti keluarga itu akan saling bertemu lagi.

"Bintang itu Abang lo?" tanya Algra setelah tiga perempat perjalanan pulang.

Gadis berambut hitam yang tak lain Naya mengalihkan pandangan dari ponsel ke suaminya. "Iya, M. Bintang Praaksara. Dia Abang gue yang paling gue sayangi...." Sudut bibir si gadis terangkat mengingat beberapa momen yang dipunya bersama sang abang.

"Gantengan mana sama gue, hm?" tanya Algra random.

"Ganteng lo sedikit," jawab Naya jujur.

Berhubung sedetik lalu mobil mereka sudah sampai di rumah, Algra cepat-cepat membuka sealt belt-nya dan membuyarkan rambut sang istri yang baru saja menyebutnya lebih ganteng daripada Abangnya.

"Ututu makasih sayangku...."

"Ganteng abang gue banyak."

Haha... Ternyata oh ternyata, ucapan Naya masih ada sambungannya.

Sontak Algra menjauhkan tangannya dari rambut indah si gadis. Lihatlah ekspresi Naya sekarang. Setelah sekian lama, ia berhasil menistakan Algra. Ah, ini menyenangkan.

"Jatah uang jajan gue potong," kata Algra dibuat ketus.

"Oke." Naya masih tersenyum jahil. "Jatah cium dan peluk juga gue pangkas!"

Sip. Satu sama!

Pemilik inisial AZD dan NZD kini tidak punya waktu untuk gabut. Pasalnya kelas XII semester ganjil ini mulai menampakkan keganasannya lewat tugas yang menumpuk seenak jidat. Walhasil, dua remaja yang berstatus suami istri itu tengah mengerjakannya satu persatu. Mulai dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika sampai Biologi punya masing-masing tugas yang agaknya membuat pening. Walau IPS, mereka juga belajar Biologi, tepatnya Biologi Lintas Minat.

"Semenjak X dan Y dipersatukan, matematika jadi rumit seperti jalanku mencapai titik puncak dihatinya," monolog Naya.

Ini sih efek samping memahami buku pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia sekaligus. X dan Y yang biasanya bersanding dengan angka malah disandingkan dengan frasa bahasa. Ada-ada saja si Naya.

Algra yang tengah membaca materi Biologi tentang Reproduksi Pada Manusia pun tak ayal menyumbang tawa mendengar ungkapan istri manisnya.

"Jangan stres, ini masih semester satu," peringat Algra setengah bercanda setengah serius.

Naya menghela napas, menyingkirkan buku Matematika juga Bahasa Indonesia yang ada didepannya, memilih mengintip buku cetak berwarna hijau yang sedang dibaca Algra.

"Dih, semester satu bukan itu kali materinya," sewot Naya. "Dasar mesum!" lanjutnya mencibir.

"Mesum dari mananya? Ini sudah masuk kurikulum, dan sebentar lagi pasti dijelasin sama Pak Gita," ucap Algra. Sekedar informasi, Pak Gita adalah guru Biologi terfavorit versi Algra.

"Oh. Y."

"Mau praktek duluan?" Algra pindah posisi, naik ke sofa yang diduduki sang istri.

"Boleh, kapan?" Seringain Naya muncul merespon perkataan Algra. Tangannya pun jahil meraba dada bidang lelakinya. Tidak sampai disitu, Naya membuat posisinya jadi dipangkuan Algra.

Tak sampai disitu, Naya dengan sengaja iseng menyentuh jakun Algra.

Susah payah Algra menahan napasnya. "Cukup, Nay. Kalo belum siap jangan mancing. Lo nggak tau seberapa baperannya dia." Melirik ke bawah tempat sumber masa depannya berada.

"Tegang ya?" goda Naya.

"Heh, tau dari mana kata-kata itu?" Algra merubah air muka, agak kaget mendengar lontaran Naya yang mengarah ke sana.

Naya tersenyum santai. "Dari Wattpad... Ahhh, mmmmphhh, nghhhh, nikmathhh!" Sedetik kemudian terkikik geli dengan lontarannya sendiri.

"Astaghfirullahaladzim, tobat, Nay, tobat!" Algra menurunkan Naya dari pangkuannya.

"Memangnya diapain sih sampe ceweknya mmmmphhh nghhhh ahhh nikmathhh gitu?" tanya Naya polos. Jujur, Naya tau kata-kata itu bukan dari cerita 21+, tapi dari cerita 17+ yang kebetulan sedikit menuliskan itu, namun sama sekali tidak dijabarkan. Yoi, kalau kemarin cuma berani sampai 16+, sekarang gadis yang menyandang status sebagai istri Algra itu sudah berani membaca bacaan yang 17+.

"Dien-"

"ASSALAMUALAIKUM...."

Kalimat Algra harus terpotong kali ini. Dari arah pintu depan, sepertinya ada tamu yang ingin berkunjung. Algra kenal suara salah satunya.

"Ada Ayah, Nay." Algra bangkit dari duduknya. Naya juga.

Sore ini mungkin Bi Jinah sedang istirahat di paviliun, makanya kurang dengar dengan suara tamu dan bel yang berbunyi.

Daripada tamu menunggu, Algra juga Naya membukakan pintu.

"Waalaikumsalam, Yah."

Iris mata sepasang pasutri itu agak terkejut melihat orang-orang yang datang. Bukan ayah saja yang sedang dilihat Algra dan Naya, melainkan ada enam orang laki-laki berseragam putih-putih. Mirip perawat rumah sakit.

"Dimana kakakmu, Nak?" Rayyan melangkahkan kakinya masuk diikuti enam perawat itu.

"Maksud ayah apa?" Algra berusaha menahan langkah ayahnya dan juga para perawat yang nyelonong masuk, mengarah ke kamar Raya.

Rayyan merentangkan tangan kanannya, isyarat agar perawat yang ada dibelakang berhenti melangkah. Disaat yang bersamaan Algra juga mengerem langkahnya. Sedangkan Naya baru saja berhasil mencapai posisi yang tidak jauh dari sang suami setelah berjibaku mensejajarkan dengan langkah para perawat yang meresahkan.

"Raya anak perempuan ayah. Dia lagi sakit mentalnya, nggak seharusnya kamu ambil langkah ini, Gra," ucap Rayyan. Telapak tangannya menepuk pundak Algra cukup tegas.

"Saya nggak akan membiarkan anak itu mengganggu anak laki-laki saya," batin Rayyan kala mengingat wujud Raya.

Algra menggeleng super pelan. "Kak Raya butuh kasih sayang, bukan kekangan."

"Apa selama di rumah sakit jiwa dia dikekang?"

Ayah dan anak itu mulai adu argumen.

"Iya, Kak Raya nggak bahagia di sana, itu sama artinya dengan dikekang kan?"

"Enggak." Rayyan mengusung senyum tipis. "Kamu salah, Algra."

"Algra nggak salah, Algra liat sendiri."

"Apapun opini kamu, ayah akan tetap bawa Raya ke RSJ." Dengan gerakan pelan, Rayyan menyingkirkan Algra yang ada didepannya.

Awalnya Algra lumayan tenang karena pintu kamar Raya terkunci dengan baik. Tapi, betapa kagetnya Algra saat Rayyan dengan mudahnya membuka pintu itu sehingga bisa dimasukinya dan para perawat. Yap, Rayyan punya kunci cadangan.

Di dalam kamar, terlihat sosok wanita yang sedang berbaring meringkuk. Posisi itu menenangkannya. Namun tidak lama ketenangan itu harus terusik kala salah satu dari perawat memaksa Raya mencapai posisi duduk.

"AAAAAAAAA." Suara teriakan melengking terdengar.

"Kakak." Dengan cepat Algra menghempas tangan perawat yang terkesan kasar dengan Raya.

Algra membenahi rambut Raya, menatapnya intens. "Kakak jangan takut ya, ada Algra disini."

"Tolong bawa anak saya," titah Rayyan tidak peduli penolakan dari dua insan sekaligus.

Agaknya tenaga Algra harus dikalahkan oleh tenaga dua perawat laki-laki yang menjagalnya. Ini semua dilakukan agar suami Naya itu tidak menghalangi evakuasi Raya.

"AL, AL, AL...." Dari jarak yang lumayan jauh, Raya melambai-lambaikan tangannya ke Algra yang masih ditahan oleh dua lelaki yang tadi. Sementara di sana, Naya tidak bisa berbuat banyak. Naya bingung mana yang terbaik untuk Raya.

"KAK RAYAAA... LEPASIN DIA, YAH!" Algra semakin tidak bisa berkutik, kini ayahnya ikut menahan.

Algra, Naya, dan seluruh orang yang ada di sana bisa melihat bagaimana kondisi Raya yang dipaksa kembali ke RSJ.

"Sttt... Anak ayah Algra, lain kali jangan mengambil keputusan yang seperti ini." Rayyan menatap Algra, kemudian beralih ke dua lelaki yang masih memegangi sang anak. "Lepas," titahnya.

Perintah Rayyan langsung dituruti. Algra terlepas dari penjagalan, namun hatinya tetap saja tidak bisa tenang.

"Ayah tau dari mana kalo gue nyembunyiin Kakak?"

"Dengarkan ayah... Sekali lagi kamu berbuat seperti ini, ayah nggak akan memaafkan kamu," ucap Rayyan dengan nada rendah namun penuh penekanan.

Tidak lama setelahnya, Rayyan beserta dua lelaki itu pergi. Menyisakan Algra dan Naya saja.

"ARGHHHH! MAAFIN GUE KAK." Cowok berkemeja hitam itu memukul kepalanya sekuat tenaga. Mungkin ini ungkapan kekesalannya karena gagal mempertahankan Raya.

Belum puas dengan satu pukulan, cowok itu kembali memukuli seluruh bagian tubuhnya, mulai dari dada sampai dengkul. Kini posisi terakhirnya adalah terduduk meringkuk di lantai. Naya yang sedari tadi mematung mulai memberanikan diri mendekati sang suami.

"Nangis bukan berarti lemah, lo boleh nangis Algra." Dari arah belakang, Naya memeluk cowok bermarga Danadyaksa itu, membantu memberikan ketenangan jiwa untuknya.

Algra memutar posisinya, membuat Naya melepas pelukan dan berdiri dengan lututnya. Mata Algra mulai memerah, ia tidak bisa menyembunyikan kesedihan atas Raya, kakaknya.

Tidak terpikirkan sebelumnya, untuk pertama kalinya Naya melihat suaminya itu menangis. Algra memeluk pinggang Naya, menyembunyikan kepalanya di sekitaran perut si gadis.

"Kak Raya, Nay...."

Dari posisi berdiri dengan lutut, Naya mengusap kepala cowok itu menggunakan dua tangannya. "Iya, Gra... Nangis aja sepuasnya sekarang."

"Gue gagal jaga dia."

"Enggak, Gra. Lo udah ngasih yang terbaik dan semoga apa yang ayah lakuin adalah yang terbaik untuk Kak Raya saat ini."

Seharusnya Algra bersyukur kalau Raya punya perasaan yang lebih baik saat berada di RSJ. Tapi kenyataannya tidak. Algra lihat sendiri Raya tidak suka ada di dalam sana. Raya lebih suka disini, ada Algra, di dekat Algra, bersama Algra.

Deru napas bercampur tangis tertangkap jelas oleh telinga Naya selama kurang lebih 5 menit. Seluruh keluh kesah yang hinggap di hati cowok itu ia tumpahkan dalam dekapan sang istri. Algra seakan menjadikan Naya tempat kepercayaan, ketulusan serta kenyamanan yang dibalut dengan kasih sayang tak terbatas.

Sisa tangis si lelaki masih ada setelah 2 menit berlalu, hingga pada akhirnya tangis itu berubah jadi kikikan kecil nan menggemaskan.

"Algra?" Naya melepas dekapan, menjauh dari Algra yang mulai aneh.

Bersama senyum yang sangat imut, Algra mendongak. "I lup yu cekebon buat Naya, Algla sayaaaang banget cama Naya," katanya mengundang kening Naya berkerut.

Seharusnya Naya senang Algra menyatakan cinta padanya, namun gadis itu sadar kalau Algra mengatakannya di kepribadiannya yang lain. Saat ini kelihatannya diri Algra sedang dikuasai oleh alter-nya (kepribadian lain). Hingga detik ini, alter yang Algra tunjukkan masih sama, yakni karakter seperti bayi.

Daripada diam saja, Naya mengangguk-angguk dan juga berkata, "Cama dungs, Naya juga sayaaang banget sama Algla." Nada bicara yang dibuat seperti anak kecil membuat Naya geli sendiri. Tapi karena ini demi Algra, Naya melakukannya dengan tulus. Matanya yang menunjukkan.

Algra memutar kepala, memandangi area luar yang sudah mulai gelap karena sore bercampur mendung. "Naya, ini udah sole...."

"Iya, Naya tau kok," ucap Naya sambil membelai kepala suaminya yang sedang berada di alam bawah sadar.

Cowok berkemeja hitam itu menyengir kuda. "Kata Unda, kalu udah sole Algla disuluh mandi."

Unda (Bunda)

"Oooh gitu ya." Naya menaikturunkan kepalanya sok paham.

"Ayo." Algra berdiri, menarik tangan Naya agar si gadis berdiri juga.

"Kemana?"

"Mandi."

"Terus?"

"Naya mandiin Algla."

Mata Naya refleks melotot. What the mandiin? Mandiin bayi besar alias suami?

Algra yang masih menggandeng tangan Naya berlari kecil menaiki tangga hingga sampai di kamar. Entah mengapa Algra masuk ke kamar tamu, bukan kamar utama yang biasa ia dan Naya tempati.

Naya spontan menutup kedua matanya dengan tangan. "Kenapa dibuka semua Algra???"

"Kan mau mandi Naya."

"Ya t-tapi nggak gitu juga....."

Algra yang tadinya sudah sampai di pintu kamar mandi kembali berlari kecil menyusul Naya yang berdiri mematung. "Ayooo, mandiin Algla," ucapnya seraya menarik tangan Naya.

"Astaghfirullah... Itu apa yang panjang dan bergelantungan? Gondal-gandil pula," lirih Naya ketika melihat sesuatu dari sela-sela jarinya.

•••

Special 1957 words

Happy 1M views ALGRAFI.... Alhamdulillah.

Makasih yaaaa, Kwin...

....

Positif thinking : Yang panjang, bergelantungan, dan gondal-gandil adalah hiasan gantung yang ada di kamar tamu rumah mereka. 🐑

:v

Sumber pict: Google

Oh iya, maaf untuk yg request scene nggak bisa aku turuti, karena jauh sebelum itu ide aku udah ada sendiri. 🙏🏻

.
.
.

BERI AWAN ☁️☁️☁️☁️☁️

2,3K+ VOTE & 1,9K+ KOMEN FOR NEXT ❤️

.
.
.

Follow ig =
@queenliiiiiiii_ [i nya 7]
@algrafizay (akun RP Algra)
@nyanka.zqueendya ( akun RP Naya )

THANKS.

SEE YOU ✨

11 September 2021

Salam Sukses

Queenliiiiiii

queenliiiiiii

BTW, ALGRA ULTAH TANGGAL 13 SEPTEMBER LOH... DI DUNIA NYATA, HARI H NYA LUSA 😍☁️❤️

.
.
.

Ini bayi besarnya Naya 🌚

.
.
.

A L G R A F I

Continue Reading

You'll Also Like

3.7M 296K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
6.2M 121K 30
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

516K 24.1K 48
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
5.8M 274K 52
Follow sebelum membaca. Cerita sudah diterbitkan dan tersedia di Shopee. ||Sinopsis|| Menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Revaza Khansa...