Chapter 32 : Cupang VS Sugar Glider
Kuy bantu rekomendasikan ALGRAFI 🐑💕
...
A L G R A F I 3 2
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ☁️❤️
.
.
.
APA YANG KALIAN LIHAT DI GAMBAR?
.
.
.
BERI AWAN ☁️
1,6K+ VOTE & 1K+ KOMEN SABI LAH 😎
.
.
.
OKE, MAKASIH.
SELAMAT MEMBACA 🐑
...
Yang lalu biarlah berlalu. Satu hari ke belakang sepertinya menjadi hari yang membekas di hati Naya. But, i'ts ok. Naya siap tempur, dia bukan gadis lemah.
Lagipula, kalau kata Khaliza, cinta halal wajib diperjuangkan. Cinta halal yang akan menang. Cinta karena Allah yang akan bersemi.
Sore ini, sehabis pulang sekolah, kebetulan Algra tidak ada agenda. Jadi dia bisa menghabiskan banyak waktu bersama sang istri. Dan ini juga merupakan waktu Naya untuk memperjuangkan cinta halalnya.
"Gra, kalo sirup Marjan di mix sama sirup Squash Delight enak nggak?" tanya Naya setelah memasukkan campuran dua sirup itu ke wajan stainless. Kebetulan sepasang pasutri itu sedang ada di dapur. Katanya sih mau eksperimen membuat hidangan ala-ala Master Chef Indonesia.
"Nggak bisa gitu lah, Nay," respon Algra seraya memeluk pinggang Naya dari belakang.
Di balik tubuh yang Algra peluk, ada senyum tipis yang muncul. "Bisa lah, kalo rasa sayang gue ke lo bisa di mix sama rasa cinta, kenapa Marjan dan Squash Delight nggak bisa? Bahkan kita semua sama-sama tau kalo dua sirup ini lebih sederhana dari cinta yang katanya rumit."
Jleb. Kode keras.
Algra melepas rangkulannya, menjauhkan tangan Naya dari sirup Marjan rasa melon dan sirup Squash Delight rasa jeruk yang masing-masing tengah dipegangnya.
Cowok itu memutar tubuh si gadis sehingga berhadapan dengannya. "Belajar dari mana kata-katanya, hm?"
Anak Rahayu yang kelewat gemas lanjut mengangkat Naya dan membuatnya duduk di meja kompor. "Walau nomer 3, tetap aja nggak ada yang bisa gantiin posisi lo disini," kata Algra, tangannya membawa tangan Naya menempel di sekitar dadanya, tepatnya di bagian kanan atas rongga perut tempat hati berada.
"Serius ya, selamanya akan tetap begini. Nomor satu Bunda, nomor dua Kak Raya dan nomor ti-"
"Nomor tiga Nayanika Zaqueena Dya, istri sah Algrafi Zayyan Danadyaksa," potong Algra. Mengecup bibir Naya sebentar sebagai ungkapan perasaannya.
"Co cweet bingit sih." Naya mengunyal kedua sisi pipi Algra.
Me time yang bagus untuk pasangan muda ini. Seiring banyaknya waktu bersama, cinta akan mudah hadir dengan sendirinya. Apalagi dengan perlakuan manis yang turut serta.
Sekarang, Naya sedang memeluk Algra dari atas meja kompor. Algra dengan senang hati memulai pelukan itu tadi. Rasanya mustahil kalau Algra belum cinta dengan istri kecilnya ini.
Jika seperti ini, hanya ada dua kemungkinan.
Yang pertama, cinta itu telah datang namun tidak dirasakan karena Algra-nya sendiri tidak paham arti cinta.
Lalu,
Yang kedua, cinta itu telah datang namun tidak terasa karena sudah terlanjur mati rasa.
Dua pilihan yang tidak mengenakkan. Tapi, at least, yang pertama lebih bermartabat. Karena yang kedua tidak enak didengar. Mati rasa? Memangnya se-pilu apa kisah cinta Algra sebelumnya?
Hubungan asmara dengan Leora yang jelas-jelas tidak sehat?
Atau,
Hubungan asmara dengan Grey yang harus kandas karena keterlibatan pria hidung belang yang sungguh menjijikkan? Om-om itu loh, ingat?
Ah, sepertinya ini tidak ada kaitannya.
Menilik kehidupan bermasyarakat, cinta dari masing-masing orang punya arti yang berbeda bukan? Nah, mungkin sekarang ini yang sedang terjadi. Algra bingung dengan arti sejuta rasa yang ada di hatinya. Singkatnya, jalan aja dulu.
Naya mengendurkan pelukannya. "Gra... Lo nyium sesuatu nggak?" tanyanya. Hidung mancung gadis itu turut mengendus.
"Nyium, Nay. Baunya kayak nggak asing gitu ya kan?" Algra ikut mengendus.
"Iya Gra, kayak ada pait-paitnya gitu," sahut Naya.
1
2
3
"SIRUPNYA GOSONG!" pekik dua remaja itu berbarengan.
Setelah membuat dapur hampir kebakaran gara-gara olahan sirup yang membuat wajan stainless jebol akibat bertengger di kompor terlalu lama, sekarang Algra dan Naya memutuskan berduaan di rumah Te Amo. Eits, tidak berdua sih sebenarnya. Sore ini, Algra dan Naya sengaja membawa hewan kesayangannya masing-masing. Naya membawa Cupang, ikan cupangnya, sedangkan Algra membawa Norak Meta, sugar glider-nya.
Rumah Te Amo sore ini sepi, anggota inti Vaghelaz yang lain sepertinya sedang sibuk dengan urusan dan rencana mereka.
Di ruangan berukuran 7×7 meter itu, ada dua remaja yang tengah tengkurap memandangi hewan peliharaan masing-masing.
"Gra, kenapa sih lo ngasih nama dia Norak?" Naya menunjuk Meta dengan jari telunjuk. "Emangnya dia norak?" lanjut gadis yang sama.
Algra tersenyum, lalu menoleh ke Naya. "Sekarang gue tanya balik, lo kenapa namai dia Cupang?"
"Biar mudah aja ingetnya," jawab si gadis berkaos putih yang tidak lain Naya.
"Sama... Gue juga gitu, biar gampang aja ingetnya." Algra mulai terkikik.
"Gue kira nama Norak terinsipirasi dari pemiliknya yang norak," sambut Naya dengan kikikan yang lebih bernyawa. Hampir saja akuarium Cupang tersenggol lengan Naya yang heboh menistakan Algra.
"Inget aja dulu kelakuannya mirip bocil pesbuk." Belum puas, gadis ini malah lanjut berguling-guling di lantai kala mengingat goresan kenangan yang masih menempel di memorinya.
Algra yang sempat mendatarkan ekspresi tidak tinggal diam. Laki-laki itu merangkak ke arah Naya dan mengunci posisinya dari atas. "Biarpun norak, tapi ganteng, 'kan?" ucapnya seraya menjulurkan lidah keluar untuk membasahi bibirnya sendiri.
Naya mengangguk. Mana bisa gadis bucin ini bohong. Apalagi sekarang kegantengan itu jelas sedang dipandangnya dari jarak dekat.
"Pinter." Algra mengusak kepala sang istri. Setelahnya cowok ini membalikkan posisi, membuat Naya ada di atas tubuhnya. Posisi kesukaan.
"Gra, kalo suatu hari nanti gue jadi berat, lo masih suka posisi ini?" tanya Naya, tangannya agak usil menyentuh jakun si suami.
Algra mengeratkan rangkulan tangan yang melingkar di pinggang Naya, membuat gadis itu semakin dekat. "Gue tetap suka, apalagi lo tambah berat karena nampung anak-anak gue kelak."
"Aaa baper...."
Sekitar satu jam lebih dua remaja itu mempertahankan posisinya. Kalau dilihat-lihat sih, mustahil jika Algra belum cinta Naya. Ah, Algra, kami menunggumu sadar akan cinta yang ada. Jangan lama-lama, ya.
"Gra...."
"Iya...."
"Kalo Meta sama Cupang duel, yang menang siapa ya?" tanya Naya random.
Algra memicingkan mata, berusaha mencerna pertanyaan gadisnya. "Duel dalam hal apa?"
"Dalam segala hal," respon Naya antusias.
"Hm... Gimana ya ngomongnya." Algra memegangi pelipis, sok berpikir. "Jadi gini, setiap hewan itu punya keunikan yang berbeda. Baik itu dari segi keindahan, kelincahan bahkan kecerdasan sekalipun. Seperti halnya Meta dan Cupang, dua-duanya punya keunikan masing-masing yang buat mereka jadi istimewa. Satu hal yang penting, kadar mereka nggak bisa disamakan!"
"Singkatnya?" Naya memainkan hidung Algra saat bertanya.
"Cupang nggak bisa dipaksa terbang, begitu juga dengan Meta yang nggak bisa dipaksa berenang. Semua sudah punya kadar masing-masing. Jadi, kalaupun mereka duel, nggak akan ada yang kalah ... Semuanya pemenang di hati orang yang mencintainya," jelas Algra. Saat bicara barusan, senyuman manisnya ikut serta. Meneduhkan.
Mendengar ulasan Algra, Naya tiba-tiba mengingat sesuatu. "Jadi, kalo gue sama Grey duel... Kita berdua nggak akan ada yang kalah? Semuanya pemenang di hati lo?" katanya menohok.
Sontak, Algra tersentak. Kenapa harus bawa-bawa Grey?
"Apaan sih, Nay. Jangan ngadi-ngadi, ok?"
"Gue nggak ngadi-ngadi. Lo ... Masih cinta sama Grey?" interogasi Naya pada cowok yang ekspresinya berubah datar.
"Nggak... Hati gue sekarang lagi kosong perihal cinta terhadap pasangan." Algra berusaha mengembalikan senyumnya.
"Itu artinya, cinta siapapun bisa masuk ke hati lo?" Naya menyentuh posisi hati Algra berada.
Cowok ber-hoodie putih itu tersenyum simpul. "Cinta lo yang akan masuk kesini, nggak ada yang lain." Menimpa tangan Naya dengan tangannya.
Lengang.
"Ngomong-ngomong, lo kenapa nanya itu? Gue harus tau dan lo harus cerita." Algra menatap Naya intens. Bukannya balik menatap, gadis itu malah mendusel dada suaminya. Diam.
"Cerita sama gue, ayo...."
Gelengan Naya dapat Algra rasakan di dadanya.
"Lo takut sama siapa? Ada yang jahat sama lo? Leora? Grey? Mereka ngapain, ngomong apa?" tanya Algra bertubi.
Naya menarik napasnya dalam, menghembuskannya kasar. "Embun Greysia masih cinta sama lo, Algrafi Zayyan Danadyaksa."
"Dia aja, Nay, guenya nggak. Jadi jangan takut. Cinta gue hanya akan berlabuh pada orang yang tepat. Dan orang yang paling tepat adalah Nayanika Zaqueena Dya, istri sah Algrafi Zayyan Danadyaksa," tegas Algra untuk yang kesekian kalinya.
Dirasa obrolan mulai serius, Naya beranjak dari posisinya. Dia duduk. Algra juga.
"Sini gue pangku." Kedua tangan Algra menyambut tubuh Naya. Gadis itu tidak menolak.
Seperti anak kecil, sekarang Naya sedang dipangku suaminya.
"Yang tadi beneran? Lo yakin nggak akan tergoda sama Grey yang aduhai?"
Algra tertawa kecil. "Aduhainya nggak berkelas, hasil gotong royong om-om njir...."
"Tapi lo nggak tau alasannya apa?"
"Apapun alasannya, jadi cewek murah*n itu sama sekali nggak dibenarkan, Nay."
"Lagipula gue nggak pernah buat anak orang jadi bekas, jadi gue juga nggak mau sama yang bekasan," lanjutnya.
Algra menghela napas panjang sebelum melanjutkan bicaranya. "Jadi tolong, jangan pernah takut gue berpaling. Lo milik gue, gue milik lo. Kita suami istri yang kelak akan mengurus buah hati bersama sampai ajal menjemput."
"Tapi, Gra...."
"Nggak ada tapi-tapian!" pungkas Algra.
"Kita semua milik Allah, termasuk takdirnya...!" lanjut cowok yang sama.
Jleb again!
1413 words
...
About ALGRAFI STORY
Pemeran
1. Algrafi Zayyan Danadyaksa
Suka di panggil Algra, Gra or Al (khusus Raya)
Suami Naya
Ketua Vaghelaz generasi 9
Sayang Bunda, sayang Raya, suka Naya, sayang Naya, otw cinta Naya
2. Nayanika Zaqueena Dya
Suka dipanggil Naya or Nay
Istri Algra
Suka yakult, suka sosis goreng, suka boneka bentuk pisang
Sayang papa, sayang mama, sayang Abang, sayang Algra, cinta Algra
3. Aksa Darren Adelio (Aksa, wakil ketua Vaghelaz, sad boy akut)
4. Dhafi Al Fatih (Dhafi, anggota inti Vaghelaz, sad boy level 99)
5. Fannan Taka Diraja (Fannan, anggota inti Vaghelaz, innocent boy kelas kakap)
6. Akalanka Rai Baskara (Aka, anggota inti Vaghelaz, cuek boy, cool boy, kulkas 3 pintu)
7. Khaliza Hifza Gaitsaa (Khaliza, sahabat baru Naya, incaran si Aksa, muslimah girl)
8. Laisa Anindhita Kaisyap (Laisa, sahabat Naya, adik tiri Dhafi, innocent girl)
9. Embun Greysia (Grey, mantan terakhir Algra, ..... -isi sendiri)
10. Amirilis Catvande Leora (Leora, mantan Algra waktu SMP, pembully Naya, adik Felix)
11. Felix Catvande Sagata (Felix, pembunuh, pemerkaos, leader Jyurixz pada masanya)
12. Raya Syahriza Danadyaksa (Raya, kakak Algra, korban Felix, kembaran Alvi, sedang depresi)
13. Alvireo Rayyan Danadyaksa (Alvi, abang Algra, kembaran Raya, .....)
14. Alion Dirgantara (Lion, si anak baru, 'polos', .....)
15. Kiko Aldepasya (Kiko, 'ketua Jyurixz yang sekarang')
16. Susan (mama Naya dan Bintang)
17. Muhammad Syafii (papa Naya dan Bintang)
18. Rayyan Danadyaksa (ayah Algra, Alvi, Raya, Ale, dan Aza)
19. Rahayu (bunda Algra, Alvi, Raya, Ale, dan Aza)
20. M. Bintang Praaksara (Bintang, abang Naya, ....)
21.
22.
23.
Instansi, sekolah, perusahaan
1. SMA Prada Maja Jakarta Selatan
2. SMAN Nusantara 01 Jakarta Selatan
3. Danadyaksa's Group
4. Harapan Jaya Corp (milik papa Naya)
Geng
VAGHELAZ 09 (Algra, Aksa, Dhafi, Fannan, Aka and others)
Asal-usul Vaghelaz bisa dikepoin di part 19 |Ini Loh Vaghelaz| di cerita BINAR by queenliiiiiii, kalau mau.
But, cerita ALGRAFI berdiri sendiri.
Rate
17+ maybe
Status cerita
On Going
Author
Kwin or queenliiiiiii
queenliiiiiii
Instagram: @queenliiiiiiii_ [i nya 7]
Roleplayer di Instagram
@algrafizay (akun RP Algra)
@nyanka.zqueendya ( akun RP Naya )
Yang lain belum ada :v
Awal publish
4 Agustus 2021
Tamat
?
Apa lagi ya?
.
.
.
BERI AWAN ☁️
1,6K+ VOTE & 1K+ KOMEN FOR NEXT ❤️
(Target yang diberikan sudah aku pertimbangkan dengan algoritma cerita ini)
Follow ig =
@queenliiiiiiii_ [i nya 7]
@algrafizay (akun RP Algra)
@nyanka.zqueendya ( akun RP Naya )
.
.
.
THANKS.
SEE YOU ✨
3 September 2021
Salam Sukses
Queenliiiiiii
Ada yang uwu-uwuan, tapi bukan saya ◕ᴗ◕✿
.
.
.
A L G R A F I