Komang

Door DimskiDimski

376K 9.9K 187

Cerita tentang Komang dan empat orang sahabatnya di masa-masa mereka menikmati gejolak remaja SMA. Dari salin... Meer

Bagian 1 dan 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 29
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagian 34
Bagian 35
Bagian 36
Bagian 37
Bagian 38
Bagian 39
Bagian 40
Bagian 41
Bagian 42
Bagian 43

Bagian 10

11.7K 316 2
Door DimskiDimski

Jelang pukul 8 bel rumah Ferdian berbunyi. Ferdian bergegas turun dan melihat Komang dengan masih memakai seragam sekolah berdiri didepan rumahnya.

"Bentar ambil kunci dulu."

Ferdian berlari mengambil kunci pagar lalu segera membukakan pintu pagar rumahnya. Komang mendorong motornya masuk, Ferdian menutup dan mengunci pintu pagarnya kembali.

"Maaf yaa gue janjinya tadi pas ngasih kabar sejam berangkat tapi terus Felix sama Aldo ngajak minum."

"Minum?"

Komang mengangguk. Dia kemudian mengusap usap kepala Ferdian.

"Gue ngga mabok kok, mereka aja yang kebanyakan gaya."

Ferdian lalu mengajak Komang masuk. Dia kemudian menutup pintu rumah dan menguncinya. Setelah itu Ferdian berjalan menuju kamarnya diikuti Komang. Sampai didalam kamar, baru saja Ferdian menutup pintu, Komang memeluknya.

"Apa kabar, sayangnya gue?"

"Komang ah ... "

"Kenapa? Ngga suka?"

"Ganti baju dulu, Komaaaannggg, baju bau rokok ih."

Komang nyengir. Dia tak melepaskan pelukannya. Ditatapnya Ferdian.

"Lo kok manis banget sih? Maniiisss banget kayak gula pasir yang suka gue emut kalo gue kepedesan."

Muka Ferdian memerah.

"Hahahaha, kok mukanya merah? Emang lo manis kok."

Komang kemudian mencium bibir Ferdian lembut, digigitnya bibir Ferdian perlahan lalu dimainkannya lidahnya didalam mulut Ferdian.

Ferdian merasakan kontolnya menegang, dia hanya memakai boxer dan tidak memakai apa apa lagi didalamnya.

Komang menaruh kedua tangan Ferdian didadanya. Ferdian membuka kancing kemeja seragam sekolah Komang lalu dibukanya kemeja itu dan dilemparkannya ke kursi dekat situ. Ferdian kemudian membenamkan wajahnya di dada Komang, dihirupnya bau badan Komang dalam-dalam. Komang tersenyum. Dia kemudian membuka celananya termasuk celana dalamnya. Kontol Komang sudah dalam keadaan tegak dan keras.

Komang kemudian mengangkat kaos Ferdian, melepasnya dan kemudian menurunkan boxer Ferdian.

Keduanya terus berciuman, Ferdian mengelus dan meremas dada Komang, tangannya terkadang memelintir putingnya Komang.

"Oooohh ... Ssshh ... Diaaaann ... Aahhh ... Gue sukaaaa .... Ssshh ... Kenapa lo lembuutt giniiii? Ssshhh ... Aaahhh ... "

Komang kemudian menarik Ferdian ke tempat tidur. Direbahkannya Ferdian dan kemudian dia naik dan menindih tubuh Ferdian. Komang mencium leher Ferdian lalu setelah itu mulutnya turun ke dada Ferdian. Digigitnya putingnya Ferdian dan dihisapnya putingnya Ferdian itu sementara tangannya meremas dada Ferdian yang sebelahnya.

"Aaaahh ... Komaaangggghhh ... Aaaahh ... Aku .. Aaahh ... Ssshh .. Komaaanggghh .. Enaaakkhh ... Aaahhh .. Aaahh ... "

"Enaaak sayaaannggnyaaa gueeee? Enaaaakk? Mau lebiiih enaaakk nggaaak?"

Komang kemudian beranjak dari tempat tidur dan mengambil tasnya yang tergeletak di lantai, Ferdian memperhatikannya dengan bingung. Komang mengambil sesuatu dari tasnya yang ternyata adalah pelicin.

Dia kemudian menunjukkan pelicin itu pada Ferdian.

"Gue beli ini tadi hahaha biar lebih licin."

Ferdian tertawa. Komang kemudian kembali ke tempat tidur, dia berlutut didepan kaki Ferdian yang sudah mengangkang. Dibukanya tube pelicin itu lalu dioleskannya ke kontolnya.

"Anjinggg ngepeett dingiiinn ..."

Ferdian tertawa.

Komang kemudian mengoleskan pelicin itu pada lubang pantat Ferdian.

Setelah itu Komang mengangkat kedua kaki Ferdian dan menaruhnya di bahunya. Lalu digesek-gesekannya kepala kontolnya itu lubang pantat Ferdian.

"Euuuggghh .. Komaaanggghh .. Ssshh ... Mauuuu ... Ayoookk .. "

Komang kemudian mendorong kontolnya perlahan masuk ke lubang pantat Ferdian, didorongnya terus tanpa henti sampai mentok, baru kemudian Komang mendiamkan kontolnya itu di dalam pantat Ferdian.

"Komaaaanggghh ... Aaaahh ... Stoooopppp .. Pelaaaannn .. Aaaahh .. Ssssh ... "

Komang kemudian menunduk, mencium bibir Ferdian.

"Ini udah diam, .. Ssh .. Aah .. Kontol gue angettth, honey ... Sssh ... Kontol gue buat lo selalu ada .. Gue ewe lo sekarang yaa. Gue dari tadi dikelas pengen banget ngewein lo."

Komang kemudian mulai memaju mundurkan kontolnya yang ada didalam pantat Ferdian itu. Ritmenya sangat teratur, tangannya meremas-remas dada Ferdian, memainkan putingnya Ferdian. Ferdian sibuk meraba lengan Komang. Tangan Ferdian juga meraba dada Komang yang sudah mulai berkeringat.

"Hooohhh ... Hooohh ... Aaah ... Arrggghh .. Kenapaaa memek lo enaaakk bangettthh siihh honeeeyyy? ... Aaahh .. Aaah ... Ssshh ... Kayak dijepiitt sempiittthh kontoooll gueeeehh ... Aaahh .. Ahhhh .. "

"Aaahh .. Sayaaangggghh .. Sssshh .. Teruusss genjotttiinn akuuu .. Teruussshh .. Aaahh .. Sayaaannngg mauu diiseeppp iniii susu aakuuuuuu ... Aaahh ... Yaaanggggghh ... Aaah ... Aku sukaaaa kamuu keringetaaann yaaaangggghh ... Kamuuhh .. Aaahh .. Kamuuuhh sekssssiihhh ... "

Badan Komang yang memang terbentuk alami dengan putiing yang mengeras serta dadanya yang basah oleh keringat membuat Ferdian terus terusan menatap Komang.

"Oohhh ... Ssshh .. Shhh .. Aaahh .. Aaahh .. Gue maauuhh teruussh teruusaaannhhh giniiih honeeyyy teruusssshhh sampaaii pagiiihhh .. "

Komang terus menggenjot Ferdian. Ferdian merasakan kepala kontol Komang menyentuh sesuatu didalam pantatnya yang membuat dia merasakan enak.

"Yaanggghh .. ngga kuaattthh mauu keluarrrhhhh yaaangggggg .. "

"Keluarriinnn ... Sssshh .. Ayoookk keluaariiinnn ... Gue maaauu pejuu loooo anjiiingggghhh ... Ssshhh ... Shhhhh .. "

Ferdian yang tadi sore menahan ketika melihat Pak Wimang coli dan kemudian sekarang sudah mencapai puncaknya, kontolnya kemudian menyemburkan air mani berulang ulang cukup banyak.

Lubang pantat Ferdian mencengkram kontol Komang dengan kuat ketika Ferdian keluar.

"Hoaaaaaahh .... Anjiingggghhh honeeeeyyyy ... Looo selaluuuuhh bikin gueeee bucaatttthhh .. Aarggghh .. Arggghh ... Guee bentaarr lagii keluarrrrhh .. "

Komang kemudian mengambil air mani Ferdian dari perut Ferdian dan mengoleskannya didada dan perutnya yang tampak semakin basah.

Pertahanan Komang akhirnya jebol. Kontolnya menegang dengan keras dan kemudian mengeluarkan air mani didalam pantat Ferdian. Berkali kali. Komang sampai melengkungkan badannya dan menengadahkan kepalanya.

"Hoooooohh .. Anjiingggggghh sssshh .. Honeeeyyy .... Enaaaakkkk ... Aaahh keluarrrhhh .. Keluarrrhh pejuuhh gueeee hooohh .... Ngenttttoootttttt .... "

Komang kemudian rebah diatas tubuh Ferdian. Ferdian mengusap usap kepala Komang. Komang mencabut kontolnya dan kemudian berguling merebahkan dirinya disamping Ferdian. Kedua tangannya ditaruh dibelakang kepalanya.

Keduanya mengatur napas. Ferdian bergeser, ditaruhnya kepalanya didada Komang.

"Terima kasih yaa, sayangnya gue."

"Sama-sama, my honey."

Komang kemudian memejamkan matanya. Tak lama terdengar dengkuran halus. Ferdian tersenyum, tangannya mengelus elus dada dan perut Komang. Dia pun tak lama kemudian tertidur.

***

Didalam kamar kos kosan kumuh, suara kipas angin yang dipasang di langit-langit kamar bersuara berisik tak mampu mengalahkan suara tiga orang yang sedang bergumul.

"Owww .. Ssshh .. Aaahh ... Felixxx .. Aahh ... Aaahh jangaaann dimain gituuh itil teteeeehh .. Euuhh .. "

Felix yang mukanya berada tepat didepan memek teteh sedang memainkan lidahnya disana. Sementara Aldo sedang mengocok kontolnya perlahan sampai tegang dan kemudian menyodorkannya ke mulut teteh.

"Argghh .. Eeuuhh .. Iseeepppp teeeehh .. Ngenttooottt .. Iseeepp teruusssshh .. Teruussshh sampaai bucaatttt teeeehh .. "

Tangan Aldo meremas-remas susu teteh kiri dan kanan bergantian.

Felix yang merasa bahwa memek teteh sudah cukup basah kemudian mengarahkan kontolnya yang berukuran 18 cm itu memek teteh lalu didorongnya kontolnya itu masuk.

"Hoaaahh .. Arggghh ... Ngenttttooott teeehh .. Ssshh .. Enaaakkkkkhh ... "

Felix kemudian mulai menggenjot memek teteh sambil tangannya ikut meremas remas susu teteh. Ketiganya sudah banjir keringat.

Teteh tampak kelabakan mengimbangi permainan dua anak SMA yang tadi sore bermain bilyar ditempatnya bekerja.

Felix semakin cepat menggenjot dan tampak tanda tanda dia akan segera keluar.

"Aaahh .. Anjingggggghh mau keluaarrrrhh teeeehh .. Ssshh .. Mauu keluarrrrhhh ... "

Felix kemudian mencabut kontolnya dan mengocoknya dengan keras dan cepat sambil dia kemudian menaruh kontolnya itu diantara dua susu teteh. Aldo yang melihat memek teteh menganggur segera menarik kontolnya dari mulut teteh dan kemudian pindah dan mengarahkan kontolnya itu ke memek teteh.

"Oaaahhh .. Keluarrrrrhhh ... Aaahhhh taaaaiiiiii keluaarrrr gueeeeee ... "

Kontol Felix yang dijepit oleh kedua susu teteh itu menyemburkan air mani dan mengenai leher dan dada teteh.

"Aaahh ... Ssshh ... Aaahh .. Aldooohhh ... Genjottthh teruuusss teteeeh pengeeennn ngerasaaiiin enaakkhh attuuhh .... "

Aldo terus menggenjotkan kontolnya yang lebh pendek dari kontol Felix. Kontol Aldo yang hanya 15 cm itu punya diameter yang cukup lebar sehingga kontolnya itu terlihat gemuk dan tebal.

"Hooohh .. Teeehh ... ngentooootttt .. memek teeeteeehh basaaahhh ... Aaahh ... Ssshh .. Ssshh .. Teeehh .. aaaahh gue mauu keluarrrr teeeehhh .... "

"Ooohh .. sssshh .. Aldooo .. aaaahhh .. aaahh ... kontol maneeh bikin ngiluuuhhh memeeek teteeehh ... "

Teteh meracau sambil tangannya meremas-remas kontol Felix yang sudah duduk disebelahnya ditempat tidur sambil tangannya Felix memainkan pentil susu teteh.

"Teeehh .. Gue keluarrrhh ... Oooohhh arrggghhhh .. Ssshh ... ngentttooooottttt .. anjiingg kontoollll enaaaakkhhh .. "

Aldo mencabut kontolnya dan kemudian membiarkan kontolnya menyemburkan air maninya di atas memek teteh dan membasahi perut teteh. Bertepatan dengan itu memek teteh pun mengeluarkan cairan seperti kencing.

Tak ada suara didalam kamar itu hanya ada suara kipas angin berisik itu dan helaan napas tiga orang yang sedang mengatur napasnya.

***

Pak Wimang pulang sekitar tengah malam seperti biasanya. Dia kemudian membuka pintu pagar perlahan-lahan setelah itu menutup dan menguncinya.

Pak Wimang masuk ke dalam rumah, dilihatnya meja makan. Dia tersenyum, Ferdian tampaknya makan bersama temannya karena dilihatnya lauk pauk dan nasi serta piring kotor masih bergelatakan diatas meja.

Pak Wimang kemudian naik ke kamar Ferdian, dibukanya pintu kamar Ferdian perlahan-lahan dan didorongnya pintu kamar Ferdian itu.

Lampu kamar Ferdian menyala terang, dilihatnya ditempat tidur Ferdian yang sudah tertidur menghadap pintu sementara temannya yang juga sudah tidur berada dibelakang Ferdian, selimut menyelimuti mereka berdua sampai ke leher.

Pak Wimang tersenyum, dilihatnya baju seragam temannya bergeletakan di lantai. Pak Wimang kemudian mematikan lampu kamar Ferdian dan setelah itu menutup pintunya.

Beberapa saat setelah pintu tertutup, Ferdian membuka matanya dan kemudian berbalik menghadap Komang yang sedang tersenyum dengan mata terpejam.

"Ayoo terusin lagi?"

"Besok sekolah lhoo sayangnya gue"

"Hmm .."

"Tapi ngga apa apa demi sayangnya gue, gue udah siap bergadang malam ini."

Keduanya tertawa pelan lalu berciuman.

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

941K 21.2K 49
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
4.1K 96 14
cerita gue yg suka sama guru matematika di kelas gue padahal matematika tuh pelajaran yg paling paling paling gue benci! WARN THIS HOMO AREA! 14 #st...
4.5K 436 10
{Sudah di Revisi} Kisah cinta anak SMA yang terbilang rumit! Cerita By:Dina Mulai :27-09-2020 Tamat :05-11-2020 JANGAN COPAS👿
5.3K 423 16
Anton dan Fahim merupakan pasangan yang sudah hidup bersama selama 3 tahun lebih. Sejauh ini Fahim merasa baik-baik saja dengan keluarganya, begitu k...